Kenapa pensil warna ada banyak sekali warnanya? Karena dunia ini penuh dengan warna. Dengan adanya aneka warna, kita bisa melihat berbagai hal yang indah. Melihat warna tertentu, terkadang bisa membawa perasaan tertentu.
Banyak orang juga sangat menyukai warna tertentu sehingga semua benda yang dimilikinya akan didominasi dengan warna tersebut. Ada yang ketika membeli sesuatu, bersedia mengunjungi berbagai toko supaya mendapatkan warna yang dia mau. Ada juga yang bersedia membayar lebih mahal untuk mendapatkan warna yang dirasa lebih dari yang lain.
Pemilihan warna pada rumah dan isinya juga bisa mempengaruhi suasana hati ketika kita kembali ke rumah. Makanya warna cat tembok juga tidak kalah banyak dengan warna pensil warna. Tapi, ada kalanya warna-warna ini tidak terlalu dibutuhkan dan mempersulit diri sendiri karena membuat tambahan pikiran untuk memilih warna.
Buat saya, untuk benda-benda tertentu, yang lebih penting itu fungsinya daripada warnanya. Misalnya, ketika memilih ponsel, saya akan lama memilih karena ada banyak sekali jenis ponsel yang dijual. Memilih jenisnya tentu saja termasuk memilih spesifikasi yang diinginkan dan kemampuan membeli, tapi kalau warna saya bisa menerima warna apapun.
Beberapa hari lalu, Jonathan lama ribut mencari-cari pulpen. Saya pikir dia tidak punya pulpen sama sekali, sehingga tidak bisa mengerjakan pekerjaannya. Lalu saya berikan pulpen yang sedang saya pakai. Dia menolak, katanya dia mau pulpen yang hitam. Dan ternyata, dia sudah memiliki pulpen yang sama warnanya dengan yang saya berikan.
Pulpen yang dia sudah punya,pulpen yang saya berikan, dan pulpen yang berwarna hitam yang dia cari itu sebenarnya mempunyai tinta yang sama warnanya biru. Waktu saya tanya alasan kenapa Jonathan ingin pulpen yang hitam, dia bilang dia ingin saja menggunakan pulpen hitam, padahal hari sebelumnya, ketika dia minta pulpen dan saya berikan pulpen hitam dia menolak dan bilang dia maunya pulpen yang biasa dia pakai, yaitu yang biru.
Peristiwa ribut-ribut cari pulpen yang sebenarnya hanya berbeda di ‘warna luarnya’ padahal warna tintanya sama ini bikin saya emosi. Sejak hari itu, pulpen hitam saya simpan jauh-jauh dan semua pulpen dan pensil yang saya beli warnanya akan selalu sama, biar tidak ada alasan mencari pulpen yang tidak ada.
Saya mengingatkan Jonathan, untuk lebih melihat fungsi daripada warna. Dia sudah membuang-buang waktu mencari pulpen yang pada dasarnya sama dengan pulpen yang sudah ada. Tapi mungkin juga ini hanya alasan untuk menunda memulai pekerjaannya.
Jadi teringat dengan sebuah artikel yang bilang orang sukses itu biasanya isi lemarinya baju itu warna dan modelnya sama semua. Katanya sih dengan begitu bisa menghemat waktu untuk memilih mau pakai baju apa setiap harinya. Ada benarnya sih, setiap hari kita dihadapkan dengan begitu banyak hal yang harus dipilih.
Mulai dari bangun pagi sampai tidur entah berapa banyak hal yang harus dipilih. Mulai dari mau makan apa, mau berangkat lewat jalur yang mana, mau beli kopi atau bikin sendiri, sampai malam hari mau langsung tidur atau nonton dulu, hehehe. Terus waktu memutuskan mau nonton, bingung kebanyakan pilihan di Netflix dan akhirnya tidak jadi tidur kelamaan milih, hehehe.
Meniru orang sukses dengan pakaiannya, menurut saya ada hal-hal yang memang tidak perlu terlalu meributkan warna. Kita lihat fungsinya dan warna apa yang tersedia dan paling pertama menarik perhatian, ambil saja. Untuk menghindari terlalu lama memilih warna, maka anak-anak biasanya saya belikan hanya 1 sepatu yang dipakai sampai rusak. Kalau sudah rusak dan pingin ganti warna ya boleh, tapi kalau mau beli warna yang sama juga tidak masalah.
Untungnya Joe juga seperti saya. Dia tidak terlalu meributkan warna, yang lebih penting fungsinya. Makanya ketika membeli ponsel atau laptop, ada banyak warna-warna lucu tersedia sekarang ini, biasanya kami akan memilih warna putih atau hitam, atau ya sesekali biru. Tapi pada akhirnya, kalau ponsel bisa di beli case nya kalau ingin berganti-ganti warna setiap hari.
Tapi untuk benda-benda yang memang urusan keindahan, ada perlunya memilih warnanya. Makanya saya pernah membeli tali jam berwarna warni untuk dipadu padan dengan warna baju yang sedang dipakai. Tapi ini hanya dilakukan ketika iseng saja. Sekarang ini akhirnya saya kembali ke warna dasar: hitam, hehehe. Intinya sih, saya lebih memilih fungsi daripada warna.
Kalau Kamu bagaimana?
kalau saya, memilih fungsi lalu warna hihihi
akhirnya milihnya tetap lama ya, hahahhaa