Permainan, Tantangan dan Hadiah

Kemarin saya dapat kesempatan mendengarkan cerita seru dari mbak Puspa Fajar, seorang manajer Humas di Ibu Profesional, tentang cara asyik berkomunitas di lingkungan Ibu Profesional. Ada banyak poin yang menarik perhatian saya, tapi satu hal yang saya tidak bisa lupa adalah ketika disebutkan ada 3 hal yang biasanya tidak ada orang yang tidak menyukainya, yaitu: permainan, tantangan dan hadiah.

Saya sempat tercenung beberapa saat, dan menyadari kalau belakangan ini itulah yang membuat saya sangat bersemangat belajar hal-hal baru sejak bertemu dengan komunitas KLIP dan berlanjut ke Drakorclass.

Jadi awalnya, buat saya menulis itu seperti bermain saja. Saya senang menuliskan apa saja, lalu saya bertemu dengan sebuah komunitas yang mempunyai kesukaan yang sama yaitu menulis. Lalu, saya suka menonton drakor, lalu di KLIP saya bertemu dengan teman-teman yang juga suka menonton drakor selain suka menulis.

Irisan dari hal-hal yang kami sukai membuat kami serasa bertemu dengan teman bermain bersama. Tapi tentunya, bermain itu tidak seru kalau tidak ada aturan permaiannya, dan bisa saja lama-lama bosan.

Di KLIP ada tantangan untuk konsisten menulis. Awalnya sih konsisten menulis sekitar sekali seminggu, lalu menjadi minimal 10 tulisan per bulan, dan lama-lama disemangati untuk menulis setiap hari.

Cara menyemangatinya bagaimana? Tentunya dengan memberikan badge dan penghargaan atas diri sendiri dengan berkata: wah saya bisa juga ternyata ya.

Sedikit berbeda dengan KLIP, di Drakorclass kami belum punya aturan dan masih mencari-cari bagaimana caranya supaya tetap bersemangat. Bisa dipastikan, sebagian mulai kehilangan keasikan bermain karena ada tempat bermain lain yang lebih seru.

Setiap orang berbeda dalam menyikapi tantangan. Ada orang yang ambisius dan kompetitif, ada juga orang yang bergerak tergantung dengan hadiahnya. Kalau tidak ada aturan dan tidak ada hadiah, ya jadi seperti kurang menantang dan orang itu akan mencari tantangan di tempat lain.

Saya termasuk orang yang tidak suka ditantang kalau terlalu terang-terangan. Maksudnya gimana tuh?

Jadi biasanya kalau tantangannya sudah terlalu banyak aturan, saya akan memilih untuk tidak mengikutinya. Tapi kalau tantangannya ada teman untuk bersama-sama mengerjakannya, maka saya mulai pikir-pikir dan mencoba mengerjakannya.

Kalaupun saya bisa menulis hampir setiap hari untuk mengikuti tantangan di KLIP selama 2019 dan 2020, itu semua bukan karena saya kompetitif ataupun ambisius. Setelah melihat pencapaian kecil setiap bulannya, saya merasa sayang kalau merusak “record” sendiri.

Waktu saya kecil, papa saya sering berpesan: merebut juara dari orang lain lebih mudah daripada mempertahankan gelar tersebut.

Nah, dalam hal berlatih menulis, saya tidak melihat orang lain menjadi saingan saya, tapi diri sendiri yang berpotensi mensabotase juara bertahan menulis setiap hari dari saya.

Hari ini sebenarnya saya sudah berencana bolos menulis dan menyetorkan tulisan, tapi tiba-tiba 3 kata di atas terngiang kembali. Ga jadi bolos deh, hehehe.

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.