Setelah sekian lama di rumah saja, kami akhirnya ke mall lagi hari ini. Bukan untuk merayakan sesuatu, tapi karena sepatu Joshua mulai kekecilan. Terakhir kali ke Mall itu beberapa bulan lalu, dan kala itu juga karena ada perlunya.
Tulisan ini sekedar catatan untuk mengingat perubahan-perubahan yang terjadi dengan mall CentralPlaza Chiang Mai Airport yang termasuk dekat dari rumah dan dulu sering kami kunjungi.
Kalau beberapa bulan lalu yang terasa berbeda itu tempat main anak-anak yang masih ditutup, dan choo choo train yang berhenti beroperasi. Termasuk tempat main lego dan juga tempat main gratisan yang biasa banyak di mall juga sudah tidak dibuka sejak beberapa bulan lalu.
Kali ini restoran Black Canyon, salah satu tempat kami makan siang dan atau sekedar ngopi ternyata sudah tidak ada lagi. Waktu beberapa bulan lalu sih ditulisnya sedang direnovasi, ternyata sepertinya mereka memutuskan untuk pindah saja.
Contents
Jadi pengunjung satu-satunya di restoran
Hari ini kami memutuskan untuk sekalian makan siang. Kami tiba di Mall sudah jam 12 lewat banyak, perut sudah keroncongan. Karena Black Canyon tak ada lagi, pilihan selanjutnya jatuh ke Jeffer. Sempat terpikir apakah restorannya tidak buka, karena tidak ada pengunjung sama sekali dan tidak terlihat pelayan yang biasanya selalu dengan ramah menyapa dan mengajak para pengunjung mall untuk mampir makan.
Lantai tempat di mana restoran berada memang terasa sepi sekali. Hanya sedikit sekali berpapasan dengan orang di lantai tersebut. Restoran yang buka sepertinya kebanyakan menerima pesanan online dibandingkan yang makan di tempat. Jadi di lantai tersebut lebih sering terlihat supir yang membantu menjemput dan mengantarkan makanan saja.
Mulai dari datang, sampai kami selesai makan, kami menjadi satu-satunya pengunjung di restoran tersebut. Staf yang terlihat juga hanya satu. Jangan-jangan dia satu-satunya yang bekerja di restoran tersebut.
Belanja lain-lain
Selesai makan, kami mampir ke toko tujuan untuk membeli yang sudah direncanakan. Membelinya tidak pakai lama, karena ukurannya sudah jelas. Sebenarnya andai bisa dibeli online, pastilah kami membeli online saja.
Dari beberapa lantai yang kami lewati, lantai tempat menjual elektronik adalah lantai yang paling ramai dilewati orang. Jadi sepertinya, kalau makanan bisa dibeli online, tapi untuk membeli elektronik, kebanyakan orang lebih suka untuk datang langsung membeli.
Toko Buku berkurang koleksinya
Kami juga menyempatkan mampir ke toko buku. Dibandingkan masa sebelum pandemi, bisa terasa koleksi buku yang dipamerkan jauh berkurang. Mungkin juga karena sekarang orang-orang lebih suka membeli online, atau ya pada dasarnya orang mengurangi membeli buku.
Beberapa toko buku yang berada di lantai yang sama dengan tempat makan juga terlihat kosong. Sungguh rasanya berbeda sekali.
Food Court menjadi Co-Working Space
Satu hal yang juga terlihat berbeda adalah, tempat makan yang berada di dekat bioskop, sebagian areanya dijadikan co-working space. Nah, walau tidak terlalu ramai, saya melihat ada sekitar 4 kelompok orang yang sedang terlihat serius mengerjakan sesuatu di area co-working space.
Karena cuma lewat saja, saya tidak tahu apakah harus membayar ekstra untuk bekerja di sana, tapi menurut saya sih, saya tidak akan bisa bekerja di mall yang mana sering ada orang lewat dan mejanya bukan standar ukuran meja kerja tapi lebih berupa sofa rotan.
Sayangnya saya tidak mengambil foto ketika melewati tempat ini, jadi saya tidak bisa memperlihatkan seperti apa co-working spacenya.
Hiasan Natal dan pameran tetap ada
Saya tidak tahu bagaimana kondisi pengunjung di akhir pekan, karena memang kami datangnya di hari kerja. Terlepas dari sepinya pengunjung ke mall, saya melihat kalau mereka tetap saja mendekorasi mall dengan pohon cemara besar dan beberapa cemara kecil-kecil.
Selain hiasan pohon natal, lagu-lagu nuansa natal juga sudah terdengar di mall. Sudah akhir November, menjelang Desember memang. Jadi ingat kalau di rumah juga belum pasang pohon natalnya.
Selain dekorasi natal, tadi ada juga pameran tentang display miniatur yang tentu saja sepi. Saya agak kasian dengan penyelenggaranya. Biasanya acara pameran di mall itu kan harapannya karena banyak pengunjungnya. Tapi sekarang ini, entahlah berapa banyak yang datang melihat pameran tersebut.
Penutup
Efek pandemi semakin terasa di mall di Chiang Mai. Padahal tahun lalu semuanya bisa terasa agak normal, tahun ini ternyata Thailand tak luput dari pengaruh pandemi juga. Sekolah dan banyak kegiatan anak-anak juga ditutup sudah hampir 1 semester.
Sudah banyak yang divaksin, tapi ya banyak juga yang kena. Pasien baru di seluruh Thailand masih berkisar di angka 6 ribuan. Walau demikian, tetap optimis kalau dengan adanya vaksin dan kemajuan di bidang pengobatan, semua akan segera dapat dikendalikan lagi.
Semoga saja pandemi ini segera berlalu, supaya semua orang bisa berkegiatan normal dan kembali bekerja lagi.