Tulisan ini sekedar catatan singkat tentang Natal 2021, masa di mana pandemi masih belum juga usai dan kami belum bisa mudik. Tetap bersyukur walaupun belum bisa mudik, tapi salah satu adik Joe menyempatkan diri untuk mampir di akhir pekan ke Chiang Mai di tengah tugas pekerjaan ke Bangkok.
Pasang Pohon Natal
Salah satu. yang selalu kami tunda setiap tahun adalah memasang pohon Natal. Seperti tahun lalu, sekitar tanggal 23 Desember malam hari kami menyempatkan diri memasang pohon yang sudah beberapa tahun ini sebenarnya ingin kami ganti tapi masih cukuplah untuk saat ini.
Dalam waktu singkat, dengan kerja sama yang baik, pohon Natal sudah terpasang dan daerah sekitarnya juga sudah cukup bersih dari sisa-sisa hiasan. yang rontok.
Sebenarnya buat apa sih menghias pohon Natal? Kegiatan ini bagus dijadikan kebiasaan untuk merasakan semangat menyambut hari Natal. Melihat pohon yang dihias dengan kelip lampu, rasanya hati jadi ikut nyaman. Mungkin buat anak-anak, dengan terpasangnya pohon Natal, mereka jadi yakin akan ada hadiah Natal menanti di tanggal 25 Desember nanti, hehehe.
Kue Nastar
Salah satu yang dirindukan di masa perayaan Natal, selain berkumpul dengan keluarga tentu saja kue kering nya. Siapa sangka kalau tahun ini, setelah tidak bisa mudik di hari Natal sejak 2020 karena pandemi, adiknya Joe bisa datang ke Chiang Mai. Dan yang paling tidak disangka adalah, selain membawakan Indomie dan meses Ceres, kami dibawakan kue Nenas (nastar) dan putri salju yang dimasak sendiri oleh tantenya anak-anak.
Tentu saja sebagai penggemar nastar, kue kering ini dalam waktu singkat bisa saya habiskan, walaupun saya mencoba untuk memakannya sedikit demi sedikit, sebelum adiknya Joe kembali ke Bangkok, nastar dan putri saljunya sudah habis, hehehehe..
Malam Natal di Chiang Mai Night Safari
Kalau biasanya di Indonesia, malam Natal itu ya ibadah ke gereja. Berhubung pandemi, kebaktian malam Natal di Chiang Mai masih serba dibatasi dan atau pilihannya online. Pembelaan diri sih, namanya juga sedang kedatangan tamu, marilah kita jalan-jalan saja, walaupun tetap harus memperhatikan pemakaian masker dan menjaga jarak.
Berbeda dari malam lainnya, ternyata malam Natal di Chiang Mai Night Safari ada banyak yang berjualan makanan. Pengunjungnya juga relatif lebih ramai daripada hari-hari sebelumnya. Mudah-mudahan saja ini pertanda kegiatan wisata di Chiang Mai mulai membaik ya.
Setelah naik tram melihat 2 zona di Night Safari, kami makan malam di sana. Lumayan pilihan menunya ada lebih banyak dari biasanya. Adiknya Joe jadi bisa mencoba beberapa makanan Thai yang ada di sana. Dia kagum karena harga makanannya di dalam tempat wisata tidak jauh berbeda dengan harga di luar tempat wisata.
Selesai makan, kami juga berjalan kaki keliling Jaguar Trail. Sayangnya, karena ada banyak sekali pengunjung, kami tidak bisa ikut menonton show. Pengunjung yang mendaftar online sudah melebihi kuota untuk menonton show yang ada.
Tapi sebenarnya, kegiatan berkeliling sudah cukup menyenangkan, karena jadi bisa dilakukan sambil ngobrol dengan adiknya Joe yang baru datang di hari Jumat 24 Desember.
Hadiah Natal
Natal bukan tentang hadiah materi, karena Kelahiran Yesus sebagai Juruselamat manusia sudah menjadi hadiah paling besar untuk kita. Tapi tentunya, siapa sih yang tidak tambah sukacita kalau mendapatkan apa yang namanya hadiah?
Kami membelikan hadiah Natal untuk anak-anak kami untuk melatih mereka menunggu. Walaupun kami tidak menunggu hari besar seperti ulang tahun ataupun Natal untuk membeli kebutuhan kami, tapi untuk anak-anak perlu diajarkan menunggu untuk mendapatkan apa yang mereka mau.
Walaupun mereka sudah tahu apa yang akan mereka dapatkan di hari Natal, mereka tetap sangat gembira ketika hari Natal tiba. Hadiahnya padahal sudah dibeli beberapa waktu sebelumnya, tapi memang baru diberikan di hari Natal.
Hidden Village Chiang Mai di Hari Natal
Setelah anak-anak mendapatkan hadiah Natal di pagi hari, kami memutuskan untuk pergi ke Hidden Village Chiang Mai. Tujuannya tentu saja untuk mengajak adiknya Joe berjalan-jalan, sambil membuat anak-anak senang karena bisa bermain.
Pilihan ke Hidden Village juga karena di sana ada restoran buffet nya. Jadi, tentunya selain jalan-jalan bikin anak senang, kami juga senang karena bisa makan enak di hari Natal. Saya juga lebih senang karena bisa makan tanpa harus masak ataupun mencuci piring, hehehe…
Natal 2021 ini, kami agak lebih memberanikan diri untuk keluar rumah. Selain karena sudah lebih banyak orang yang divaksin (termasuk kami), kami juga tentunya tetap ikut aturan ketika mengunjungi beberapa tempat.
Cerita jalan-jalan dengan adiknya Joe masi ada lanjutannya, tapi akan dituliskan dalam posting terpisah.
Selamat Natal 2021 buat kita semua, semoga saja tahun 2022 kami (dan yang senasib dengan kami belum bisa mudik karena pandemi), bisa berkumpul dengan keluarga besar dalam suasana sukacita.