Politik oh politik…

Akibat tayangan tipi yang setiap hari selalu ada debat terbuka dan sejenisnya tentang pemilu, capres, cawapres dan juga orang2 yang duduk di legislatif, gw mau tak mau menonton juga dan mencoba menyimak beberapa komentar. Yang gw heran adalah ada banyak komentar yang kesannya bertentangan dengan fakta sejarah, pada saat dulu gw belajar tentang adanya 3 partai di Indonesia itu dianggap stabil dibandingkan jaman negara RIS (Republik Indonesia Serikat) yang katanya akibatnya waktu itu kabinet yang sering berganti sehingga program kabinet tidak sempat berjalan, sehingga disebutkan 3 partai adalah ideal buat Indonesia. Nah..sekarang, setelah ada banyak partai lagi, disebutkan sebagai kebangkitan demokrasi di Indonesia, padahal rasanya kabinet jadi sering berganti2 lagi, dan program kabinet rasanya jadi ga jalan juga tuh. Jadi sebenernya mana yang lebih baik, banyak partai atau hanya sedikit partai??? Lanjutkan membaca “Politik oh politik…”

Lomba Membuat Sistem TI Pemilu yang Lebih Baik?

Sekarang saya sudah mendapatkan informasi yang lebih banyak mengenai TI KPU, baik dari TV, milis, dan info dari teman-teman (karena yang membuat TI KPU ini sebagian adalah rekan-rekan dari ITB). Setelah hitung-hitungan teknis sederhana kemarin, mari kita lihat lagi sistem IT KPU ini.

Sudah melihat milis telematika(Anda harus menjadi member untuk bisa mengakses arsipnya).

Lanjutkan membaca “Lomba Membuat Sistem TI Pemilu yang Lebih Baik?”

Cara Mengajar

Cara mengajar tiap pengajar itu beda-beda, menurut pengalaman gw ada beberapa garis besar dari dosen yang pernah gw alami diajar olehnya. Ada yang ngajarnya enak, ada juga yang ngajarnya bikin ngantuk. Gw sebagai yang pernah diajar dan juga harus mengajar kadang2 mengadaptasi beberapa cara yang gw anggap perlu (tergantung kebutuhan saja). Pada dasarnya gw ingin punya style ideal dalam ngajar, tapi prakteknya gw masih sering gagal 😐 well..berikut ini beberapa cara mengajar yang bisa gw kategorikan

Lanjutkan membaca “Cara Mengajar”

Memakai aplikasi yang legal untuk hidup lebih baik :)

Beberapa waktu belakangan ini gw mulai tertular oleh Joe dengan gerakan opensource. Gw dari dulu juga tau membuat sebuah aplikasi itu tidak mudah, tapi entah kenapa dari duluuu gw ga peduli memakai aplikasi bajakan seperti halnya sistem operasi yang sampai saat ini nangkring di komputer gw di kampus dan di laptop gw.

Alasan gw dulu memakai aplikasi bajakan itu adalah karena gw taunya MS Windows itu mahal (beratus dolar tapi ga tau juga sih persisnya berapa :P) dan gw selalu mendapatkan installer windows dilengkapi dengan serial number 🙂 Jadiii dari dulu isi komputer gw itu adalah MS Windows, MS Office, WINZIP, EditPlus, MP3, Adobe, yang jelas2 di bajak 😛 bukan itu aja beberapa software untuk membuat aplikasi seperti delphi, power builder dll yang masih banyak deh bajakan semua :(.

Terus terang, gw udah tau membajak itu ga boleh sama agama, tapi…gw ga pernah merasa berdosa, aneh yah 🙁 mungkin karena semua orang melakukan hal yang sama dan gw melihat mereka baik-baik saja, jadi gw anggap itu baik-baik saja.


Well..sekarang gw mulai sadar, bahwa semua yang gw lakukan itu tidak baik, karena dengan memakai software bajakan artinya gw mengebiri hak dari si pembuat aplikasi itu, padahal jelas-jelas gw sebagai orang IT tau, buat aplikasi itu ga mudah dan ga murah, jadii atas kesadaran itu gw sedapat mungkin mulai berpindah ke lain hati, gw mencari aplikasi gratis di internet, aplikasi freeware dan opensource.

Lanjutkan membaca “Memakai aplikasi yang legal untuk hidup lebih baik :)”

We are who we are, people don’t change

Topik ini berawal ketika aku nonton acara talk show Jenny Jones Show yang seringnya diputer tengah malam biasanya mendatangkan beberapa anak nakal yang sangat sangat sangat bangga dengan kelakuan mereka dan mereka merasa akan menjadi orang tua yang baik even dimasa mudanya mereka hidup seenaknya , dan gw jadi mikir apakah mereka begini karena orangtuanya yang kurang memperhatikan atau ini adalah akibat pergaulan dan ingin dianggap populer???
Lanjutkan membaca “We are who we are, people don’t change”

TI di pemilu

Sekarang pihak KPU gak bisa mungkir lagi kalo sistem TI di pemilu kali ini cukup kacau. Kebanyakan sih (katanya) karena human error, tapi kok kelihatannya kacau banget ya?. Dari yang saya dengar, di hari pertama aja udah kacau karena ada data test/dummy yang belum dihapus sehingga muncul di layar TV. Lalu kemarin sempat ada lonjakan data menjadi 70 juta data sudah masuk (yang akhirnya dikoreksi).

Lanjutkan membaca “TI di pemilu”