Homeschool tahun ke – 3 menggunakan CLE

Hari ini tanggal 1 Juli 2019 kami mulai lagi dengan kegiatan homeschool kami setelah libur selama bulan Juni. Tahun ini Jonathan memasuki tahun ke-3 sekolah di rumah, sebelumnya saya tanyakan juga apakah dia mau kembali ke sekolah saja, tapi jawabannya masih lebih senang dengan sekolah di rumah.

Untuk pelajaran tahun ini, Jonathan sudah masuk ke materi kelas 4 SD. Kami masih memakai kurikulum yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya dari CLE. Setelah pengalaman tahun ke-2 kemarin, kali ini mulai lebih gampang untuk mengatur jadwal. Jumlah pelajaran yang kami pakai dari CLE ada 6 pelajaran. Selain ini Jonathan masih belajar piano, Art, Thai dan Taekwondo. Masa liburan di bulan Juni, Jonathan juga belajar berenang lagi. Rencananya pelajaran berenang hanya akan diteruskan selama 6 minggu ke depan.

Untuk pelajaran Math dan Language Art jumlah pelajarannya masih sama, dalam 1 tahun ada 10 buku, dalam 1 buku ada 16 pelajaran, di mana pelajaran ke-5 dan ke-10 berupa kuis dan pelajaran ke-16 berupa test dari keseluruhan pelajaran di buku. Untuk 2 pelajaran ini alokasi waktunya belajar setiap hari sekitar 45 menit.

Spelling dan Penmanship, masih perlu banyak latihan

Untuk pelajaran Reading kelas 4 ini hanya ada 5 buku (sebelumnya ada 10 di kelas 2 dan 3), pelajaran Social Studies dan Bible juga hanya ada 5 buku. Jumlah pelajaran dalam setiap bukunya juga sama dengan Math dan Language Art. Rencananya Social Studies dan Bible cukup dipelajari 2 kali seminggu, sedangkan Reading tetap 3 kali seminggu. Untuk 3 pelajaran ini alokasi waktunya sekitar 30 menit 1 pelajaran. Oh ya selama bulan Juli dan Agustus, kami hanya akan belajar 3 hari seminggu untuk materi CLE, sisanya ya materi di luar rumah.

Pelajaran Science strukturnya agak berbeda dari yang lain. Ada 10 buku untuk tahun ajaran ini, tapi di dalamnya hanya ada 28 topik. Rencananya pelajarannya 1 minggu 1 topik. Setiap buku ada 2 atau 3 topik dan setiap akhir buku juga selalu ada testnya. Untuk pelajaran science ini biasanya Jonathan akan mengerjakan pertanyaan di buku sekitar 30 menit, lalu jika ada eksperimen dia akan kerjakan bareng papanya di akhir pekan. Kalau ada yang tertarik untuk mencari tahu apa saja yang dipelajari di kurikulum CLE, bisa liat garis besar pelajarannya di link ini.

Sejak semester 2 tahun lalu, kami tidak mengikuti co-op homeschool lagi, tapi saya menemukan grup homeschool yang lokasinya dekat rumah dan saya tidak harus ikut mengajar. Jadi sekali seminggu, Jonathan dan Joshua akan bermain dan belajar di sana sekaligus bersosialisasi. Joshua masih belum terlalu mau ikut kegiatan belajarnya, tapi ya bermainnya sudah mulai senang karena sudah kenal juga dengan pengajar dan teman-temannya di sana. Jadi sekali seminggu saya bisa me-time hehehe.

Setelah menghomeschool selama 2 tahun, persiapan untuk tahun ke-3 terasa lebih mudah, seperti tahun sebelumnya saya menyiapkan jadwal per-minggu. Kegiatan belajar di rumah masih sama, dari pagi sampai jam makan siang. Kegiatan belajar di luar rumah biasanya setelah makan siang dan bisa berubah sesuai kebutuhan. Jadwal libur juga masih bisa diatur sesuai dengan kebutuhan hehehe.

Untuk Joshua, saya masih tetap belum memberikan jadwal khusus, tapi ya pada dasarnya dia akan suka ikut-ikutan membaca flashcard, menyusun pattern block, menyusun domino, ataupun main piano dan bernyanyi. Kadang-kadang dia akan menulis di whiteboard atau membaca buku yang ada di rak buku. Joshua masih 4 tahun, kalau ikut kurikulum Thai, harusnya dia sudah di TK-2, tapi ya saya merasa TK itu gak perlu belajar akademis, lebih penting ikutin aja dia tertariknya apa. Lagipula Joshua sudah bisa baca, tulis dan mengerti konsep penjumlahan. Joshua sekarang ini lebih penting diajakin main aja yang banyak biar jangan mikirin ABC dan 123 mulu.

Materi homeschool CLE untuk level Preschool dan TK juga sudah ada di rumah, sesekali saya berikan ke Joshua kalau dia kelihatan ingin ikutan mengerjakan sesuatu di buku. Tapi karena cuma ada 8 buku tipis untuk preschool dan 10 buku untuk 1 tahun TK, sedangkan Joshua bisa mengerjakan beberapa halaman sekaligus kalau dikasih bukunya, jadi ya saya tidak berikan tiap hari hehehe. Kadang-kadang karena Joshua sudah bisa membaca, saya terpikir memberikan saja materi yang agak advance, tapi saya urungkan niat itu karena tidak ingin dia jadi bosan sekolah nantinya.

Rencananya tahun ini mulai mengajari Jonathan membaca bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Indonesia. Tapi saya belum kepikiran cara terbaik mengajarkan bahasa Indonesia. Yang terpikir sekarang ini dengan membuat dia membaca nyaring buku bahasa Indonesia 1 cerita setiap hari.

Untuk tata bahasa Indonesia, penggunaan tanda baca sebenarnya mirip dengan apa yang dia pelajari di pelajaran bahasa Inggris, terutama untuk aturan penulisan dengan huruf kapital ataupun penulisan singkatan. Tapi ya sepertinya ada beberapa hal yang berbeda, terutama untuk penulisan nomor dengan titik dan bukan koma. Kalau ada yang punya saran cara atau buku untuk mengajarkan bahasa Indonesia ke anak SD, silakan tuliskan di komen ya.

Bulan Juni kemarin, saya juga mendapatkan komunitas baru sesama homechoolers tapi yang banyak berdomisili di Indonesia. Jadi saya bisa tanya-tanya banyak dan mulai memikirkan dan mempersiapkan untuk Jonathan ikut ujian persamaan nantinya. Senang rasanya mengetahui semakin banyak komunitas homeschooler di Indonesia, jadi bisa banyak tempat bertanya dan bertukar informasi.

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.