Setelah lebih dari seminggu di Indonesia dalam rangka liburan, sekarang saya mulai mengerti berbagai komplain terhadap internet di sini. Karena saya hanya memakai koneksi mobile, maka di judul ini saya sebutkan “mobile”, koneksi yang lain mungkin lebih baik (tapi mungkin juga tidak).
Yang sudah saya ketahui dan alami dari dulu adalah blokir DNS. Berbagai situs yang sering saya kunjungi (reddit, imgur) diblokir. Tahun sebelumnya saya memakai dnscrypt untuk membypass ini.
Berikutnya adalah iklan yang disisipkan di koneksi HTTP. Bahkan ini mempengaruhi sebagian aplikasi, contohnya AliExpress. Kadang sisipan ini membuat fungsionalitas tidak berjalan.
Iklan yang disisipkan pun sepertinya random, tidak kontekstual dan tidak memperhatikan tracking apapun (iklan di facebook dan situs lain biasanya disesuaikan dengan situs yang kita kunjungi atau pencarian yang kita lakukan). Contohnya ini iklan rokok, padahal saya tidak merokok sama sekali (bagaimana jika iklan ini dilihat anak-anak?)
Salah satu client perusahaan tempat saya bekerja memakai sistem IP whitelisting untuk meningkatkan keamanan aplikasi. Setidaknya dengan cara ini attacker harus bisa masuk ke IP whitelist sebelum bisa melakukan serangan apapun terhadap aplikasi. Waktu saya diminta melakukan pengecekan singkat (karena ada sesuatu yang saya tinggalkan sebelum liburan), saya memasukkan IP publik saat ini ke whitelist, tapi ketika mencoba lagi pesannya tetap sama “IP Anda tidak ada di whitelist”.
Sepertinya ini terjadi karena koneksi sangat tidak stabil, sehingga sering kali proses connect/reconnect terjadi dan saya sering mendapatkan IP baru.
Untungnya tahun ini saya sudah mempersiapkan diri: saya sudah mempersiapkan koneksi VPN dengan OpenVPN. Instalasi di sisi server mudah dilakukan dengan OpenVPN road warrior installer for Debian, Ubuntu and CentOS. Client OpenVPN tersedia untuk Android, iOS, Windows, Linux, jadi mudah melakukan koneksi dari device mana saja.
Dengan VPN, persoalan blokir bisa dibypass, iklan juga tidak akan muncul. Saya tidak memakai layanan VPN dari 3rd party karena tidak mau membayar ekstra untuk VPN yang jarang saya akses, sedangkan VPN ini bisa dilakukan via server yang sudah saya sewa. Kelebihan lainnya: saya bisa menginstall proxy server dengan adblocker di server saya supaya koneksi bisa lebih lancar dan cepat. Server saya ini juga menyelesaikan masalah untuk memiliki fixed public IP (karena pasti exit node-nya hanya satu IP saja).
Dari pengamatan, penggunaan VPN ini tidak terlalu mempengaruhi browsing sehari-hari karena walaupun ada overhead koneksi ke server VPN, paket data akan dikompres (kompresi ini bagian dari protokol VPN). Jika saya ingin mendownload sesuatu dan tidak diblokir, biasanya saya matikan VPN-nya.
Sebagai tambahan: browser opera (saat ini baru versi developer) juga memiliki fitur VPN built in, tapi hanya bisa dilakukan di private mode (jadi agak repot untuk browsing yang perlu login karena akan terlogout lagi/tidak diingat).