Kemarin saya ngobrol dengan seorang teman yang dulunya juga rajin ngeblog (tapi sayangnya sekarang dia lebih suka ngeplurk). Dari obrolan kami itu, saya jadi menyadari satu hal, tujuan saya ngeblog bukan untuk sesuatu yang arahnya keluar (misalnya popularitas, mengundang orang untuk komentar, mencari uang dari tulisan-tulisan saya dengan memasang iklan dsb).
Kalaupun toh di blog ini ada segelintir iklan adsense, ada sesekali promosi tanpa bayaran, dan banyak kali protes atas apa yang saya rasakan, tapi semua itu bukan tujuan saya ngeblog. Tujuan ngeblog ya untuk menulis dan berharap ada sesuatu yang berguna dari tulisan kami untuk yang membacanya. Tidak terlalu penting ada yang membaca atau tidak, setidaknya Joe dan saya akan saling membaca tulisan satu sama lain. Tidak terlalu penting meminta orang harus meninggalkan komentar yang mana kadang-kadang tidak relevan dengan posting. Tapi tentunya komentar yang relevan akan ditanggapi.
Walaupun kami tidak terlalu mempromosikan tulisan-tulisan kami, tapi kami berharap tulisan kami selalu ada manfaatnya buat yang membaca, dan belakangan ini baru saya perhatikan, selain tulisan yang kadang-kadang diambil tanpa ijin, ada saja orang-orang yang nyasar ke tulisan kami yang lama dan meninggalkan komentar di sana.
Setelah sekian tahun ngeblog, saya mulai merasakan ada perubahan dalam gaya menulis saya. Saya juga mulai bisa memilih topik apa yang perlu ditulis dan tidak. Saya belajar untuk tidak menggunakan kata-kata yang tidak pantas dan tidak menuliskan dengan emosi yang berlebihan. Saya belajar mengungkapkan pikiran saya ke dalam bentuk tulisan melaui blog dengan kalimat yang dipikirkan terlebih dahulu sebelum mengetikkannya. Kalau dulu saya berpikir: ini blog saya, terserah saya mau nulis apa, tapi sekarang saya menyadari, ketika saya menulis di blog, tulisan saya dibaca oleh banyak orang dan saya harus bisa mempertanggungjawabkan tulisan saya. Ada kode etik dalam menulis blog, dan seharusnya juga, akan ada kode etik dalam mengomentari tulisan orang lain.
Well, kalau dulu saya pikir internet adalah sebuah dunia maya di mana setiap orang bisa saja menjadi orang lain, maka sekarang saya berpikir, walaupun internet seperti dunia maya di mana Anda bisa menjadi orang lain, tapi internet juga sudah menjadi bagian dari dunia nyata, di mana jati diri Anda yang sebenernya tetap bisa terungkap. Kalaupun ada orang yang merasa sangat pandai menyembunyikan jati dirinya yang sesungguhnya dan berusaha menjadi orang lain dari semua interaksi di internet (blog, jaringan pertemanan, mailing list) orang tersebut akan sangat lelah dalam kepura-puraannya, dan dalam satu titik akan kelihatan juga aslinya. Karena itu lebih mudah menjadi diri sendiri baik itu di internet maupun di dunia nyata.