Ini sebagian dari pengalaman dari acara pernikahanku dengan Risna. Pertama: hal yang paling sulit adalah mengingat harus memanggil apa terhadap orang-orang. Ini tidak mudah, di batak ada banyak panggilan sopan (istilah bataknya ‘tutur’) untuk aneka relasi dalam keluarga (misalnya: tulang, natturang, inang, bapak tua, bapak anggi, lae, namboru, dst). Jika tidak ada Risna maka saya harus berpikir keras, dan meski ada risna, panggilan risna terhadap kerabatnya akan berbeda dengan panggilan saya (misalnya kalau risna memanggil Namboru, berarti saya harus memanggil inang, dan mungkin bisa jadi harus dengan sebutan inang tua). Kapan-kapan penjelasan mengenai tutur ini akan saya tuliskan dengan lebih lengkap.
Ini nasihat saya untuk yang ingin menikah dengan gadis batak. Siapkan RFID tag untuk setiap tamu, lalu kantongi reader RFID, yang terkoneksi ke PDA dan gunakan headset bluetooth untuk memberi tahu harus memanggil apa tamu itu. Memang agak rumit (Anda harus menulis sendiri program untuk PDA-nya, ditambah lagi harus ada data mengenai setiap tamu yang hadir), tapi akan mempermudah Anda untuk memanggil seseorang :).