Mengenal 5 Nada dalam Bahasa Thai

Mungkin ada yang sudah tidak sabar untuk mengenal lebih lanjut dengan huruf Thai. Tapi sebelum kenalan dengan huruf vokal, sambil mengulang-ulang mengingat konsonan dan kelas-kelasnya ada baiknya kita kenalan dengan 5 nada/tone yang dikenal dalam huruf Thai. Semoga pembaca tidak kecewa karena tertunggu-tunggu ya. Harap maklum, ada begitu banyak informasi penting soal belajar bahasa Thai ini, tapi juga menuliskannya butuh waktu ekstra, jadi kadang butuh dipilih dan dipilah supaya tidak makin membingungkan.

Mengenal perbedaan nada ini penting, karena setelah konsonan, pada saat kenalan dengan vokal kita bisa sekalian belajar aturan menentukan nada dari kombinasi konsonan dan vokal tersebut. Nada ini seperti nada ketika bernyanyi. Kalau nadanya salah, bisa-bisa orang gak tau kita lagi nyanyi apa. Perbedaan pengucapan nada bisa menyebabkan perbedaan arti dari sebuah kata yang sekilas sama ditelinga (penulisannya sudah pasti berbeda). Tapi ada kalanya juga penulisan yang berbeda menghasilkan bunyi yang sama, tapi hal ini sangat jarang terjadi dan dari konteksnya bisa diketahui mana kata yang digunakan.

Contoh kata yang mirip tapi berbeda arti karena perbedaan nada adalah klai dan klai. Kata klai dengan nada menurun dalam bahasa Thai dituliskan ใกล้ artinya dekat, sedangkan kata klai dengan nada datar ditulis dalam bahasa Thai ไกล artinya jauh. Nah ini konteksnya tidak bisa ditebak karena sama-sama mengenai jarak. Kalau bertanya rumahnya di mana? kita bisa-bisa tidak mengerti apakah jawabannya jauh dari sini atau dekat dari sini. Kalau diperhatikan tulisan Thainya juga sekilas mirip, cuma ada 1 tanda baca yang berbeda yang membuat makna kata jadi berbeda.

Seperti sudah beberapa kali saya sebutkan, ada 5 nada yang perlu dikenal dalam bahasa Thai. Nah ketika awal belajar bahasa Thai, saya merasa sulit sekali mengingat bagaimana mengucapkan nada tersebut. Tapi dengan latihan dan mengingat 1 kata yang kita yakin pengucapannya, kita bisa menirukan dan mengingat nada dari setiap kata. Ya, kita harus mengingat nada dari setiap kata. Jadi belajar kosa kata Thai bukan cuma mengingat katanya tapi juga mengingat bunyi nada dari kata tersebut.

Belajar membaca termasuk belajar mengingat bagaimana ejaannya dan otomatis akan ingat nadanya. Tulisan transliterasi bisa saja kita baca sebagai berikut: mai mai mai mai mai. Sekilas kita pikir itu adalah kata yang sama, tapi ketika kita berikan informasi tambahan untuk nadanya menjadi: mai ไม้ (nada tinggi) mai ใหม่ (nada rendah) mai ไม่ (nada menurun) mai ไหม้ (nada menurun) mai ไหม (nada menaik). Dalam tulisan thai menjadi sebagai berikut:ไม้ใหม่ไม่ไหม้ไหม dan artinya kayu yang baru tidak terbakar bukan?

Nah di atas itu sudah ada 4 nada yang kalau kita tuliskan dalam tulisan biasa sama-sama mai. Nada satu lagi apa? Yang satu lagi nada tengah atau nada datar. Contoh katanya ini: มาย dibaca mai juga, tapi nadanya datar, artinya: diukur/dihitung.

Penjelasan teknis dari nada bahasa Thai ini kira-kira bisa dilihat di gambar berikut ini.

Sumber: http://www.thai-language.com/ref/tones
  • Nada tengah dan datar/ Mid tone: silabel diucapkan tanpa mengubah frekuensi suara. Nada tengah ini menjadi patokan untuk naik turunnya nada yang lain. Setiap orang nada tengahnya bisa saja berbeda, tapi ketika mengucapkan nada lain otomatis mengikut sesuai nada tengah.
  • Nada tinggi / High tone: silabel diucapkan lebih tinggi dari nada datar dan semakin menaik
  • Nada rendah/ Low tone: silabel diucapkan dengan nada lebih rendah daripada nada tengah dan semakin rendah
  • Nada menurun/ Falling tone: silabel diucapkan awalnya sedikit lebih tinggi dari nada tengah lalu meninggi dan menurun di bawah dari nada tengah
  • Nada menaik/ Rising tone: silabel diucapkan awalnya sedikit lebih rendah dari nada tengah, lalu semakin rendah dan menaik lebih tinggi nada tengah

Kalau belum jelas, bisa coba cari di YouTube deh penjelasan membedakan 5 tones dalam bahasa Thai, contohnya video ini dan ini . Seperti biasa, penjelasannya dalam bahasa Inggris, tapi cukup mudah kok untuk diikuti. Cara satu-satunya untuk mengenal nada dalam bahasa Thai ya tidak lain dan tidak bukan berlatih dan berlatih. Berlatih membedakan dan berlatih mengucapkan.

Tips dari saya: untuk di awal, ketika latihan mengucapkan nada, mungkin kita tidak usah langsung ingin tahu arti dari setiap kata. Yang terpenting kita bisa membedakan dan mengucapkan nadanya dengan benar. Berikutnya kalau kita sudah mendapatkan kunci dari membunyikan tiap nada, barulah kita mulai mencari arti kata dan mengingat arti dari kata tersebut dan bunyi nadanya. Salah satu yang saya gunakan untuk mengingat nada itu adalah mengingat angka. Kalau kita bisa mengingat semua nada dari angka, kita bisa mengasosiasikan tiap bertemu nada tersebut dengan angka dan membunyikan kata tersebut meniru nada dari angka untuk kata yang baru.

Berikut ini contoh mengingat tone dari tiap angka dalam bahasa Thai bukan dengan mengingat tone nya saja tapi dengan mengingat bagaimana memproduksi bunyi ketika mengucapkan angka tersebut bisa dilihat di video ini.

Udah makin bingung? gak usah bingung dulu, yang penting latihan dan latihan. Belajar bahasa baru kita perlu banyak memorisasi hal baru, dan untuk bahasa Thai kebetulan lebih banyak yang harus diingat hehehe.

Mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa saya tidak mengikuti penulisan transliterasi dengan menambahkan tanda baca penanda tinggi rendah nada, ya jawabnya karena menuliskan tanda tersebut tidak mudah dan lebih baik ke depannya kita langsung membaca thai scriptnya saja.

Mungkin ada lagi yang bertanya kenapa saya tidak membuat video sendiri atau merekam contoh suaranya sendiri. Nah ini doakan saja saya punya waktu lebih dan kesempatan untuk merekam dan mengedit suara untuk lebih gampang mendengar contohnya ya.

Sampai ketemu di tulisan berikut mengenai pelajaran bahasa Thai.

Bunyi konsonan Thai di akhir

Hari ini kita lanjutkan berkenalan dengan tulisan Thai. Dari 44 konsonan, jika berada di awal silabel akan menghasilkan 21 bunyi, tapi jika diletakkan di akhir silabel, bunyi yang dihasilkan hanya ada 8. Hal ini kenapa orang Thai tidak bisa menyebutkan nama saya dengan benar, karena buat mereka silabel ris- itu akan dibaca menjadi rit, tidak ada bunyi akhir ‘s’. Oh ya tidak semua 44 konsonan ini bisa digunakan untuk akhir dari silabel.

Silabel yang mempunyai bunyi akhir biasanya disebut dengan silabel tertutup. Silabel tertutup dalam bahasa Thai mempunyai 8 bunyi yang dikelompokkan menjadi 2. Pengelompokkan ini berguna untuk aturan tinggi rendahnya silabel tersebut di baca. Selain kelas konsonan, jenis bunyi akhir juga akan menentukan nada dari sebuah silabel.

  • bunyi akhir mati: plosive/stop consonant, bunyi plosive ini dihasilkan ketika bagian dari mulut (lidah, bibir atau tenggorokan) memberhentikan udara yang lewat sehingga suaranya berhenti. Dalam bahasa Thai, konsonan plosive yang dikenali hanya ada 3 bunyi yaitu /-p/, /-t/, dan /-k/
  • bunyi akhir hidup: sonorant/resonant, bunyi akhir dengan menggunakan konsonan sonorant. Bunyi sonorant ini cenderung dapat di dengungkan dan beresonansi. Bunyi ini dihasilkan dari hidung. Dalam bahasa Thai silabel tertutup dengan bunyi akhir sonorant yang dikenali adalah bunyi /-n/, /-ng/ , atau /-m/. Selain bunyi sonorant, bunyi dipthong /-y/ dan/-w/ juga menghasilkan bunyi akhir hidup.
BunyiMCHCLCcatatan
-kข, ฃค,ฅ,ฆmati
-tจ,ฎ,ฏ,ด,ตฐ,ถ,ส,ศ,ษท,ฒ,ฑ ,ธ,ช,ฌmati
-pบ,ปพ,ภ,ฟmati
-nghidup
-nน,ณ,ญ,ร,ล,ฬhidup
-mhidup
-yhidup
-whidup

Huruf-huruf berikut tidak pernah digunakan sebagai bunyi akhir dari silabel tertutup: ฉ,ผ,ฝ,ห,ฮ.

Kesannya ribet banget ya bahasa Thai ini, mengingat 44 huruf konsonan nya aja belum bisa, eh udah harus ingat kelasnya, harus ingat bunyinya kalau di awal dan di akhir, terus kapan bisa bacanya? Gak usah panik dulu, sekarang yang penting tau dulu, lancar kaji karena diulang, kalau sering-sering disebutkan lama-lama akan hapal kok.

Perkenalan dengan konsonan sudah cukup, berikutnya akan dibahas mengenai vokal. Setelah vokal ada lagi namanya tanda baca penentu bunyi (tone mark). Setelah tone mark baru deh kita ngomongin aturan lengkapnya. Sampai ketemu di tulisan berikutnya.

Bunyi Awal Konsonan Thai

Hari ini saya akan melanjutkan tulisan mengenai konsonan dari huruf Thai. Seperti disebutkan ditulisan sebelumnya, ada 44 konsonan dalam bahasa Thai, akan tetapi bunyi yang dihasilkan dari 44 konsonan ini hanya 21 jika huruf tersebut diletakkan di awal suku kata, dan ada 8 bunyi jika konsonan tersebut diletakkan di akhir suku kata.

Untuk 21 bunyi yang dihasilkan dari 44 konsonan, dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan cara membunyikannya: plain, aspirate dan sonorant.

  • Plain ini maksudnya bunyinya ketika diucapkan tidak terasa bunyi napas ‘h’ ataupun resonansi. Semua kelas konsonan tengah diucapkan dengan jenis plain.
  • Aspirate in maksudnya ketika membunyikannya ada terdengar bunyi h nya, contohnya khayalan atau kharisma. Konsonan yang menghasilkan bunyi jenis aspirate ini ada dari kelas rendah maupun tinggi.
  • Sonorant/resonansi maksudnya ketika membunyikannya ada dengung yang dihasilkan misalnya bunyi kata nyanyi, nguping, makan, bunyi ini hanya dihasilkan oleh konsonan kelas rendah.
Bunyi MCHCLCcatatan
kplain
khข, ฃค,ฅ,ฆaspirate
jplain
chช, ฌaspirate
dฎ, ดplain
tฏ, ตplain
thฐ, ถฑ, ฒ, ท, ธaspirate
bplain
pplain
istimewa
phพ, ภ aspirate
faspirate
sศ, ษ, สซ aspirate
haspirate
ngง sonorant
nณ, นsonorant
msonorant
yญ , ยsonorant
wsonorant
rsonorant
lล, ฬsonorant

Ada 1 huruf Thai yang istimewa, dia berperan sebagai konsonan sekaligus sebagai vokal. Huruf อ sebagai konsonan tidak memiliki bunyi, dan biasanya digunakan untuk menemani vokal. Oh ya, huruf vokal di dalam bahasa Thai tidak bisa dituliskan tanpa ditemani konsonan. Nah ketika membunyikan vokal tersebut, biasanya konsonan yang digunakan ya konsonan ini. Sebagai vokal, bunyinya seperti huruf oo. Seperti halnya vokal, untuk membentuk silabel, konsonan juga harus ditemani oleh vokal, vokal yang dipakai juga si อ ini. Makanya ketika membunyikan konsonan apapun, sering kali dituliskan bersama dengan huruf ini.

Jadi kalau dituliskan กอ dibaca koo, sedangkan kalau ditulis อก akan di baca ook. Gimana untuk menuliskan bunyi oo saja? apakah 1 huruf cukup? tentu tidak, tapi kita tuliskan ออ (dibaca oo).

Jika diletakaan di akhir silabel, konsonan Thai hanya punya 8 bunyi. Tidak semua 44 konsonan boleh digunakan untuk menjadi final konsonan. Tapi sebelum bikin tambah bingung sepertinya tulisan hari ini cukup dulu ya.

Berkenalan dengan Tulisan Thai

Dari beberapa tulisan lalu, saya selalu menyertakan tulisan Thai untuk kata-kata yang digunakan. Mungkin sudah ada yang penasaran, itu kok kayak cacing begitu dan gimana sih membacanya. Sabar ya, kalau ada buku yang bilang fasih membaca dan berbahasa Thai dalam waktu 24 jam, saya jamin itu buku bohong hehehe. Butuh waktu dan latihan yang tekun dengan konsentrasi penuh untuk bisa lancar berbicara dan membaca tulis. Bisa membaca tulisan saja tidak menjamin pasti bisa menulis dengan cepat. Tapi jangan langsung mundur teratur, ada pepatah bilang: Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.

Seperti saya sebutkan sebelumnya, aksara Thai untuk konsonan ada 44 huruf/bentuk yang merepresentasikan 21 bunyi. Loh kok bunyinya lebih sedikit daripada hurufnya? Ya memang begitu, kadang-kadang untuk bunyi yang sama kita bisa pakai huruf yang berbeda. Bedanya apa? tunggu sabar saya jelaskan hehehe.

Dari 44 konsonan Thai, ada pembagiannya menjadi 3 kelas yang nantinya akan menentukan tinggi rendahnya sebuah silabel/ suku kata dibunyikan. Kelasnya dibagi sebagai berikut:

Kelas menengah (กลาง, klang): ada 9 konsonan

Kelas tinggi (สูง, sung): ada 11 konsonan, tapi 1 konsonan sudah tidak dipakai lagi

Kelas rendah (ต่ำ, tam): ada 24 konsonan, tapi ada 1 konsonan yang sudah tidak dipakai lagi

Jadi dari 44 huruf Thai, yang masih dipakai itu hanya 42 huruf. Konsonan yang sudah tidak dipakai itu masih tetap dihitung karena untuk teks lama ada beberapa kata yang masih menggunakan huruf tersebut.

Terus dari masing-masing kelas itu akan ada huruf dengan bunyi yang sama. Bahkan dari dalam kelas yang sama saja bisa ada beberapa huruf yang merepresentasikan huruf yang sama. Ini kapan-kapan akan dibahas lebih lanjut, tapi untuk sekarang ini contohnya untuk bunyi s kita bisa pakai: ซ ศ ษ ส, huruf pertama ada dalam kelas konsonan rendah sedangkan 3 huruf terakhir itu ada dalam kelas konsonan tinggi. Terus memakainya gimana? ya diingat saja ejaan setiap kata, makanya saya bilang bisa membaca tidak selalu bisa menulis hehehe.

Berikut ini video singkat untuk melihat sekilas 44 konsonan Thai:

https://youtu.be/TuZOdZmuXPY

Saya sengaja capture bagian awal dari video tersebut untuk bisa melihat lebih jelas 44 konsonan dan pembagian kelasnya.

sumber: capture dari video Youtube di atas

Coba perhatikan huruf-huruf Thai ini, hampir semua huruf ada bagian lingkarannya. Nah penulisan huruf Thai juga ada aturannya, selalu mulai dari titik yang ada lingkarannya. Untuk huruf pertama tidak ada lingkarannya, tapi selalu mulai dari bawah sebelah kiri lalu tanpa mengangkat alat tulis sampe selesai menuliskan gambar kaki kanannya. Jadi bisa saja kita bilang lah kan yang penting hasil akhirnya sama terlihatnya, tapi bukankah lebih baik belajar dengan cara yang benar. Kalau gurunya lihat kita salah menuliskannya, pasti disuruh ulang deh hehehe. Ini saya kasih link ke video cara menuliskan huruf Thai yang di dapat di YouTube juga.

sumber Youtube ThaiPod101.com

Kalau kita belajar bahasa Inggris, kita belajar A is for Apple, atau dalam bahasa Indonesia, kita belajar A itu Ayam. Dalam bahasa Indonesia dan Inggris, ketika mempelajari bunyi huruf, kita bisa menggantikan kata-katanya dengan kata apa saja yang memiliki bunyi huruf tersebut.

Dalam bahasa Thai setiap konsonan punya nama dan ketika mempelajarinya, huruf itu akan selalu punya nama yang sama. Huruf ก selalu untuk ko kai (ก กอ ไก่). Anak-anak Thai menghapalkan 44 hurufnya dengan menyanyikanya. Bisa dilihat di video berikut:

sumber Youtube HappyKid

Saya sekian tahun belajar huruf Thai, gak berhasil hapal urutannya. Waktu Joshua mulai menghapalkan urutan huruf Thai, akhirnya saya ikut hapal hahaha. Iya Joshua sudah hapal semua huruf thai sebelum dia 4 tahun. Jonathan juga sepertinya semakin lancar menghapalnya setelah Joshua hapal :).

Nah karena ini judulnya perkenalan, biar gak keburu pusing duluan sepertinya hari ini cukup dulu informasi mengenai konsonan Thai.

Di YouTube ada banyak sekali video-video yang menjelaskan huruf Thai ini, tapi umumnya ya penjelasannya dalam bahasa Inggris. Tapi kalau diperhatikan videonya dengan seksama, kita gak perlu jagoan bahasa Inggris untuk mengertinya kok hehehe. Video yang saya sertakan di sini juga dari hasil mencari cepat, jadi mungkin bukan yang terbaik, tapi cukup menjelaskan dan saya cari yang paling singkat. Silakan dilihat-lihat dan mulai diingat-ingat. Belajar bahasa Thai ini harus banyak mengingat dan berlatih bicara hehehe.

Bahasa Thai: Toilet di mana?

Salah satu kata yang saya ingat butuh banget diketahui waktu baru datang di Thailand adalah mencari tahu toilet ada di mana waktu terasa ada panggilan alam hehehe. Awalnya saya pikir kalau kita sebut :”toilet”, semua orang akan langsung mengerti. Kenyataannya mereka tidak langsung mengerti sodara-sodara, kemungkinan karena saya menyebutkan kata tersebut bukan dengan nada yang mereka pahami.

Bertanya: ada di mana? yuu thii nay? อยู่ที่ไหน

Kata yuu thii nay ini bisa dipakai untuk menanyakan apa saja selain toilet. Kita bisa bertanya managernya ada di mana, atau restoran ada di mana, atau membeli sesuatu bisa dapat di mana. Pengucapan kata ini agak sulit dijelaskan karena kata yuu ini nadanya turun, kata thii nadanya menaik lalu turun dan kata nay? nadanya turun lalu naik. Ah susah ya menjelaskannya, langsung klik aja di link yang saya kasih biar jelas cara mengucapkannya hehehe.

Hoong naam yuu thii nay? ห้องน้ำอยู่ที่ไหน

Hoong naam ห้องน้ำ berasal dari 2 kata:

hoong ห้อง artinya kamar/ruang

naam น้ำ artinya air/cairan

Hong naam ห้องน้ำ ini jangan diartikan kamar air, karena sudah membentuk arti baru menjadi toilet, kamar mandi, kamar cuci atau bolehlah diartikan kamar/ruang yang ada airnya.

Seperti kata-kata lainnya, untuk menambah kesan sopan, di akhir kata bisa ditambahkan kata kha atau khrap. Jadi kalimatnya untuk perempuan: hoong naam yuu thii nay kha? ห้องน้ำอยู่ที่ไหนคะ atau untuk laki-laki: hoong naam yuu thii nay khrap? ห้องน้ำอยู่ที่ไหนครับ

Biasanya petunjuk letak toilet cukup jelas kelihatan, tapi pernah suatu kali kami ke restoran yang sangat besar dan tidak melihat petunjuk toilet sama sekali. Di situlah pertama kali saya menyadari kalau saya butuh tau kata hongnaam ห้องน้ำ untuk bertanya di mana toiletnya hehehe.

Kata lain selain hoong naam

Ada beberapa kata lain yang juga digunakan untuk menyebut toilet selain hoong naam. Jadi kadang-kadang walau sudah menghapalkan huruf Thai untuk kata hoong naam jangan heran kalau baca petunjuknya beda tulisannya. Kata-kata yang juga bermakna toilet dan sering dipakai di petunjuk toilet adalah:

hoong suam ห้องส้วม

hoong sukhaa ห้องสุขา / atau sukhaa สุขา

ditulisnya singkat: sukhaa, untung ada tulisan bahasa Inggrisnya

Walaupun ada kata yang lain, biasanya kalau kita sebutkan hoong naam (dengan nada yang tepat lebih baik lagi), biasanya orang Thai akan mengerti dan akan membantu menunjukkan arah toilet terdekat. Kalau nggak ada yang ngerti kata hoong naam karena nadanya salah, bisa dicoba memperagakan pegang perut sambil agak duduk hampir jongkok dengan wajah memelas hahaha (ini kisah nyata dari salah seorang teman saya hehehe).

Sampai ketemu di tulisan berikutnya!

Perkenalan dalam Bahasa Thai

Setelah bisa memberi salam dan bertanya apa kabar, kalau kita berlibur atau tinggal agak lama di suatu tempat, ada baiknya kita berkenalan dengan orang yang sering kita temui. Daripada memanggil dengan sebutan hei hei doang dan terkesan tidak sopan, ada baiknya kita menyebut namanya.

Nama kamu siapa? Khun cheuu a-rai? คุณชื่ออะไร

Kata khun คุณ artinya kamu, anda atau kalian. Kata ini bisa digunakan untuk menyebut 1 orang atau lebih.

Kata cheuu ชื่อ artinya nama, menyebutkannya seperti menyebut kata “cerah” dengan huruf e yang diakhir kata ditambahkan bunyi huruf u.

Kata a-rai อะไร masih ingat kan artinya “apa”. Jadi kalimat khun cheuu a-rai artinya “anda namanya apa”, atau dengan kata lain: nama kamu/Anda siapa?

Seperti kalimat lain, untuk menambah kesan sopan, kita bisa menambahkan kha/khrap di akhir kalimat khun cheuu a-rai? menjadi khun cheuu a-rai kha/khrap?

Nama saya …

Masih ingat dengan kata saya? Untuk pria kita pakai kata phom, untuk wanita kita pakai kata di chan. Jadi untuk menjawab pertanyaan namanya siapa, kita bisa menjawab dengan:

untuk laki-laki Phom cheuuผมชื่อ…

atau untuk perempuan: chan cheuuฉันชื่อ…

Nama panggilan cheuu len ชื่อเล่น

Kata len เล่น artinya “bermain” disebutkan seperti memanggil nama orang Leni, tapi bukan berarti cheuu len artinya nama mainan, tapi diartikan sebagai nama yang dipakai sehari-hari atau nama panggilan.

Nama lengkap orang Thai biasanya super panjang dan sulit untuk diucapkan atau diingat. Setiap orang Thai punya nama panggilan yang bisa jadi bukan bagian dari nama lengkapnya. Kalau kita di Indonesia, biasanya memiliki nama panggilan berupa potongan dari nama panjang kita, tapi di sini nama panggilannya banyak yang sama. Misalnya nama panggilan beberapa orang yang saya kenal itu deeng yang artinya merah, atau nama panggilannya ee, aa, ii. Entah bagaimana asal mulanya mereka mendapatkan nama panggilan itu, tapi ya biasanya ketika berkenalan mereka akan memberitahukan kita nama panggilan tersebut, jadi jangan heran kalau ketemu 3 orang berbeda dan tidak saling berhubungan dengan nama yang mungkin saja sama.

Nama Asli Cheuu Jing ชื่อจริง

Kata jing จริง artinya asli atau sebenarnya. Jadi cheuu jing maksudnya nama asli atau nama sebenarnya, merupakan kebalikan dari cheuu len. Sebagai contoh cheuu jing: Yohanes, cheuu len: Joe.

Nama Keluarga Namsakun นามสกุล

Biasanya, orang Thai juga sering menanyakan nama belakang atau nama keluarga kita ketika mengisi form. Namsakun ini berasal dari kata nam นาม artinya nama dan sakun สกุล artinya silsilah garis keturunan. Jadi namsakun ini dengan kata lain nama keluarga yang menyatakan silsilah garis keturunan seseorang. Untuk orang Batak sih namsakun ini sama dengan marga, tapi untuk orang yang tidak punya marga bisa pakai nama belakang saja.

Oke, sepertinya untuk berkenalan sudah bisa menjawab kalau ditanya namanya siapa, cukup jawab dengan nama panggilan. Kalau untuk mengisi informasi nama lengkap dan nama keluarga juga tentunya sudah mengerti kalau misalnya ketika mengisi lembar kedatangan ke Thailand.

Apa Kabar dalam Bahasa Thai

Dalam percakapan, biasanya setelah mengucapkan salam sawatdiikha/krap, kata berikutnya yang akan ditanyakan adalah apa kabarnya?

Apa kabar Sabaai dii mai สบายดีไหม

Pertanyaan ini terdiri dari 3 kata:

sabaai สบาย artinya baik, bahagia, berkecukupan, nyaman, sehat

dii ดี artinya baik, bagus

mai ไหม merupakan kata tanya, dalam bahasa Thai. Kata mai di sini tulisannya dan nadanya berbeda dengan mai ไม่ yang berarti tidak.

Seperti biasa, untuk menambah kesan sopan, kita bisa menambahkan khaa atau krap di akhir kalimat, jadi kalimat lengkap untuk bertanya apa kabar menjadi: sabaai dii mai kha/krap?

Untuk jawaban ini kita bisa menjawab dengan kata sabaai dii kalau memang kita baik-baik saja, atau mai sabaai kalau kita kabarnya sedang kurang baik.

Saya Di Chan ดิฉัน / Phom ผม

Ketika menjawab pertanyaan apa kabar, akan lebih baik lagi kalau kita menjawabnya: saya baik-baik saja, daripada hanya menjawab: baik-baik saja. Kata saya dalam bahasa Thai berbeda untuk perempuan dan laki-laki.

Untuk perempuan memakai kata di chan atau chan, dan untuk laki-laki memakai kata phom. Pemakaian kata chan saja untuk perempuan sifatnya kurang formal dibandingkan pemakaian kata di chan. Dalam lagu atau bahasa puisi, kadang-kadang kata chan bisa digunakan untuk merefer kata saya untuk laki-laki juga (perhatikan yang dipakai kata chan bukan kata di chan).

Nah jadi lengkapnya kita bisa menjawab pertanyaan apa kabar menjadi:

di chan sabaai dii kha ดิฉันสบายดีค่ะ untuk perempuan, atau

phom sabaai dii krap ผมสบายดีครับ untuk laki-laki.

Baik-baik atau tidak? Sabaai dii ree plaw? สบายดีหรือเปล่า

Selain menggunakan kata sabaai dii mai, cara lain bertanya apa kabar, kita kadang mendengar pertanyaan sabaai dii ree plaw. Kata ree disini di baca seperti mengucapkan kata rencana dengan huruf e nya diperpanjang.

Kata ree หรือ artinya “atau”, kata plaw เปล่า artinya tidak. Jadi pertanyaan apa kabar diganti menjadi: baik-baik atau tidak?

Jawabannya jika kita baik-baik tetap sama dengan sabaai dii, tapi jika kita kabarnya kurang baik, kita bisa menjawab dengan kata plaw.

Jadi sekarang, kalau bertemu dengan orang Thai, selain mengucapkan salam sawatdiikha, kita sudah bisa berbasa-basi menanyakan apa kabarnya dan menjawab jika ada yang bertanya apa kabar ke kita. Sampai bertemu di tulisan berikutnya!