Tips Menghadapi Musim Polusi di Chiang Mai

Seperti pernah saya tuliskan sebelumnya, setiap tahun di Chiang Mai ada namanya musim polusi. Jadi bukan cuma musim panas, musim hujan, dan musim dingin yang ada di sini. Setiap musim polusi tiba, timeline FB lokal saya pasti ada beberapa post mengenai kualitas udara. Banyak group lokal juga akan membahas dan membuat banyak pendatang baru menjadi resah. Baru sekali saya ketemu dengan seorang yang pernah tinggal di Beijing berkata dengan bahagia: polusi di sini mah gak ada apa-apanya dibandingkan di Beijing hehehe.

Karena udah beberapa tahun mengalami musim polusi, kami sudah tidak terlalu cemas dan cenderung biasa saja hahaha. Tapi ya tentunya, biasa karena udah punya persiapan menghadapi musim ini. Kebanyakan expat di sini memilih mengungsi dari Chiang Mai ke Thailand Selatan atau mudik ke negerinya masing-masing. Tapi kami ga seleluasa itu juga untuk pergi dari Chiang Mai berbulan-bulan. Sebenarnya bisa juga saya dan anak-anak saja yang ngungsi, tapi ah, enakan juga bareng-bareng di sini. Secara keseluruhan, polusinya gak konstan selama 2 bulan kok.

Tips 1. Modal utama adalah alat ukur kadar polusi dan filter udara.

Tulisan ini lengkapnya udah pernah di posting Joe di sini. Kedua alat itu penting, supaya lebih tenang. Kalau dulu cuma melihat angka polusi di website, berarti itu kadar polusi di daerah sensor itu berada. Daerah rumah kami ini banyak tanamannya dan angin cukup banyak, jadi ya walaupun di website dinyatakan kadar polusinya tinggi, daerah sekitar rumah kami seringnya masih baik-baik saja.

Kalau angka sensor di rumah mulai di atas 60, kami akan mulai menutup semua pintu dan jendela dan menyalakan filter udara. Kami punya 2 filter besar dan 4 filter DIY, cukup untuk seluruh ruangan yang ada. Sekitar 2 hari kemarin sampai kemarin pagi, sensor udara mulai menunjukkan angka di atas 100. Sepanjang pagi sampai sore, filter udara bekerja penuh. Sore hari, ternyata angin berhembus cukup banyak dan udara mulai bersih. Jadi sore dan malam harinya filter bisa di matikan saja. Hari ini angka polusinya juga tidak setinggi 2 hari lalu, jadi kami santai aja gak nyalain filter, tapi malam ini kami nyalakan filter karena angkanya merambat naik lagi. Kalau liat angka tingkat polusi hanya dari website, dari kemarin masih cukup tinggi dikisaran di atas 100, masih kadar berbahaya, tapi karena punya sensor sendiri, kami cukup tenang terutama untuk kegiatan sekitar rumah.

Tips 2. Kurangi merencanakan aktivitas di luar rumah

Di musim polusi, kami mengurangi pergi ke taman. Di tengah musim polusi, biasanya akan ada hari cerah karena sehabis hujan. Nah kalau memang yakin sudah cerah (biasanya cukup berasa dari jarak pandang mata pas nyetir), boleh deh jalan-jalan dadakan ke taman.

Kalau misalnya kita ga punya pilihan dan harus beraktivitas di luar, kita bisa memakai masker untuk memfilter udara yang kita hirup. Masker yang digunakan bukan masker buat kulit wajah ya, tapi masker udara. Masker udara yang dianjurkan kategori masker N95, untuk menyaring partikel yang sangat kecil. Kalau pakai masker biasa, ya sama saja boong. Nah saya sejauh ini gak pernah pakai masker, anak-anak juga ga suka pake masker, tapi saya sedia masker siapa tau butuh suatu saat.

Tips 3. Jaga Kesehatan

Ini sebenarnya udara buruk atau baik harusnya tetap dilakukan ya. Tapi di udara buruk ini, kalau kita ga hati-hati bisa drop banget kena batuk dan teman-temannya. Jaga kesehatan tentunya dengan minum vitamin, makan yang sehat dan minum air putih yang cukup. Beberapa orang yang mengerti juga memakai essential oil.

Berolahraga di udara buruk tidak dianjurkan, kalau mau olahraga lebih baik olahraga di rumah atau di tempat olahraga indoor yang punya filter udaranya. Kalau melakukan aktivitas fisik dan menghirup partikel berbahaya, katanya malah bisa bikin berbagai masalah dengan sistem pernapasan kita.

Dengan tips di atas, mudah-mudahan waktu 2 bulan berlalu tanpa terasa. Pada dasarnya pemerintah Thailand bekerja dengan baik berusaha menanggulangi polusi ini dengan mengeluarkan larangan membakar sisa ladang sejak 1 Maret sampai 30 April, apa daya kadang-kadang polusi terjadi karena kebakaran hutan ataupun kiriman dari negeri tetangga. Bagusnya, kalaupun hal-hal ini tak terelakkan, di tengah musim polusi ini biasanya ada 1 atau 2 badai lewat membawa angin kencang dan hujan selama beberapa hari, jadilah udaranya segar lagi. Selain itu kalau kadar polusinya mengkhawatirkan, pemerintah Thailand juga mengusahakan membuat hujan buatan.

Saya baca berita, di berbagai daerah di Thailand utara sudah mulai diadakan pelarangan bakar-bakaran sejak Februari ini sampai akhir Maret. Sekarang ini ya tetap berharap polusinya gak memburuk, ada hujan dan tetap sehat. Gak mau panik tapi ya tetap harus liat situasi dan kondisi. Sekali lagi saya ingatkan kalau ada yang berniat jalan-jalan ke Chiang Mai, sekarang ini bukan waktu yang tepat. Lebih baik ganti tiket sampai polusi berakhir atau rencanakan akhir tahun atau awal tahun depan saja.

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.