Sekarang Joshua sudah berumur 5 tahun, waktunya untuk memberikan pelajaran yang lebih terstruktur. Pada dasarnya dia sudah mengenal huruf dan bisa membaca, yang perlu dilatih itu pengertian akan apa yang dia baca dan juga motorik halus dan kasarnya supaya memegang pensil dengan benar.
Setiap pagi, setelah selesai mandi dan sarapan, saya beritahu ke Joshua kalau mulai sekarang kita ada yang namanya school work. Walau dia awalnya tidak terlalu mengerti apa itu school work, kalau setiap hari diberitahu dan mengerjakan pekerjaan “sekolah” di tempat yang sama dan di waktu yang sama, lama-lama dia mengerti kalau tiap hari ada yang namanya school work.
Saya sengaja bukan menyebut kata sekolah, tapi pekerjaan sekolah. Karena kami toh tidak pergi ke mana-mana, tapi ya mengerjakan pekerjaan yang sama dengan kalau dia pergi ke sekolah.
Sejak tahun lalu, saya sudah membeli beberapa buku materi preschool dan taman kanak-kanan dari kurikulum CLE, yang sama dengan yang Jonathan pergunakan. Beberapa waktu lalu, dia sudah pernah mengerjakan sebagian dari materi preschool, tapi ya karena memang belum saya jadwalkan belajarnya, dia mengerjakan kapan dia mau saja.
Pada dasarnya kegiatan sekolah yang dilakukan Joshua itu setiap harinya adalah sebagai berikut:
- mewarnai sambil saya bacakan cerita Alkitab
- latihan menggunting dan menempelkan hasil guntingan menggunakan lem
- belajar berhitung dari buku kerja
- belajar mengikuti garis, huruf dan angka dengan penekanan memegang alat tulis yang benar
Selain kegiatan akademik, ya kegiatan lainnya latihan sikat gigi, membantu diri sendiri dan merapikan mainan.
Tantangan terbesar setiap harinya adalah kegiatan mewarnai. Walaupun dia sudah semakin rapih dalam mewarnai di dalam garis, tapi sepertinya dia tidak suka mewarnai. Saya harus membujuk dengan berbagai cara supaya dia menyelesaikan mewarnai semuanya.
Ketika mewarnai, biasanya saya hanya akan bertanya apa nama objeknya, dan warna apa objeknya. Dia akan memilih sendiri misalnya pohon hijau dan rumput hijau. Lalu baju orangnya warna ungu dan kulitnya kuning dan seterusnya.
Urutan mewarnai juga saya serahkan ke dia. Kalau misalnya moodnya sedang tidak bagus dan terlalu lama membujuk, saya akan hentikan kegiatan mewarnai dan dilanjutkan nanti ketika dia bangun tidur siang.
Saya tidak punya tips untuk menghadapi mood anak yang tidak suka mewarnai ini. Tapi saya tidak cepat menyerah juga, karena saya tahu pada dasarnya dia bisa, tapi entah apa alasannya dia tidak suka mewarnai. Karena ketika berhenti mewarnai dan beralih ke pelajaran yang berhubungan dengan angka dan huruf, dia bisa mengerjakannya dengan cepat.
Permasalahannya jelas bukan karena dia tidak suka dengan kegiatan belajar. Oh ya, kalau diberikan huruf untuk diwarnai, dia bisa cepat. Terkadang juga dia suka berlagak jadi guru juga. Jadi dia hanya mau mewarnai kalau saya juga mengerjakan pekerjaan yang dia bikin untuk saya kerjakan/warnai.
Untuk pelajaran berhitung seperti ini, saya sudah tidak perlu terlalu banyak menjelaskan. Biasanya Joshua sudah tahu untuk melakukannya sendiri. Tidak sampai 5 menit, pekerjaan 2 halaman selesai. Tapi terkadang dia suka jadi guru, dia akan menjadi yang mengajak berhitung.
Kalau bosan dengan perhitungan biasa, dia akan ajak berhitung dengan bilangan genap atau bilangan ganjil, sambil tangannya sekaligus menunjuk 2 objek.
Kalau dia menyuruh saya berhitung, saya akan berhitung menggunakan bahasa Indonesia. Lalu dia akan meminta saya untuk berhitung menggunakan bahasa Inggris. Biasanya saya sengaja mengganti lagi dengan bahasa Thai lalu terakhir menggunakan bahasa Inggris.
Kalau mood belajar lagi bagus, dalam waktu 1 jam, pekerjaan mewarnai dan beberapa lembar kerja bisa selesai. Tapi kalau mood kurang bagus, maksimum 2 jam saya akan menghentikan kegiatan belajar.
Karena Joshua suka kegiatan berhitung, dia tidak pernah berhenti hanya dengan mengerjakan 2 halaman, biasanya dia akan mengerjakan beberapa halaman berhitung.
Kemarin Joshua belajar penggunaan kata after dan before. Lalu hari ini dia belajar penggunaan between dan more. Karena contohnya menggunakan angka, Joshua bisa dengan cepat mengerti konsep after, before dan between. Tapi untuk konsep more, dia awalnya masih agak salah. Tapi setelah mengerjakan beberapa soal latihan, dia mulai mengerti apa itu kata more.
Terkadang saya juga tidak menemukan kata untuk menjelaskannya karena kata more itu sendiri sudah jelas harusnya. Joshua lebih banyak mengerti kata-kata dalam bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia, kadang saya tidak bisa menemukan penjelasan dengan cepat dan akhirnya memberi contoh dengan alat peraga seadanya.
Sekarang ini, tujuan saya dengan kegiatan sekolah Joshua lebih untuk membiasakan dia untuk memegang alat tulis yang benar. Selama bertahun-tahun, Joshua memegang alat tulis kurang baik, dan sekarang sudah mulai memegang dengan benar.
Oh ya, Joshua menulis dengan tangan kiri, tapi untuk makan memegang sendok dengan tangan kanan. Kami memang membiarkan dia memilih sendiri mau pakai tangan apa untuk menulis, asalkan cara memegangnya benar.
Semoga saja tulisan ini bisa jadi ide tambahan untuk ibu-ibu yang di masa pandemi Covid-19 ini menunda mengirim anaknya ke sekolah PAUD.