Get Smart

Kemarin nonton lagi :). Film Get Smart ini kategorinya film lucu, walaupun lucunya beda dengan lucu kung fu panda. Kalau ditanya lucuan mana? well gue ga bisa bilang yang mana, tergantung selera Anda juga sih, gue bilang gue suka keduanya sama lucunya. Film ini gabungan film aksi sejenis James Bond dengan cerita agen rahasianya, model James Bond, ada pasangan agennya model Remington Steele, ada agen op-tech nya model Alias, dan ada kekonyolan yang dilakukan oleh si tokoh utama. Kekonyolan yang masih bisa diterima dan bahkan membantu dalam misi.

Ah ga mau cerita banyak disini, takut ga meyadari memberikan spoiler. Overall film ini bagussssss, gue dan Joe suka. Aksinya juga ga kalah deh dengan film-kelas James Bond. Kalau suka film aksi yang digabung dengan komedi, silakan segera ke bioskop terdekat dengan lokasi Anda 🙂

Okay, what’s next?

Selamat ulang tahun Joe :)

Ulang tahunnya sudah lewat sejak bulan lalu, tapi baru ngucapinnya sekarang, emang sengaja hehe.

Gue dan Joe bukan seperti kebanyakan orang romantis sih ya. Sejak pertama kali kami saling memberi kado, yang kami lakukan adalah bertanya apa yang diinginkan untuk dibelikan. Ya ya..tidak ada unsur kejutan di dalamnya. Tapi kami sepakat bahwa kado itu yang penting ketulusan hati dalam memberi dan selain itu juga apakah kado itu akan berguna atau dibutuhkan oleh yang menerimanya.

Anyway, kado ulang tahun buat Joe kali ini dibeli beberapa hari sebelum Joe ulang tahun. Kami bareng-bareng mencarinya ke toko elektronik. Ya..ceritanya kami butuh harddisk eksternal 🙂 . Karena kami orangnya gak mau sering-sering bergerak untuk mengakses si harddisk ini, maka Joe meminta harddisk eksternal yang bisa diakses dari jaringan. Well.. dengan berbagai pertimbangan dan terbatasnya pilihan yang ada, akhirnya kami memilih casing harddisk eksternal yang agak sedikit lebih mahal. Spesifikasi teknisnya liat di blog Joe aja kalau berminat ya. Nah..pada hari ulang tahunnya, Joe baru mengetahui kalau benda yang baru kami beli itu bisa dimodifikasi sehingga bisa menjalankan Linux di dalamnya dan menjadi komputer lainnya di rumah kami yang sudah penuh dengan komputer 😛 .

Akhirnya… Joe memutuskan untuk mengoprek benda itu untuk melengkapi hadiah ulang tahunnya (pasangan yang aneh yah 😛 ). Dan menjelang berakhirnya hari ulang tahunnya, perjalanan panjang untuk mengoprek benda itupun dimulai. Setelah sebulan lebih sehari, hadiah Joe selesai di oprek :). Kalau ada yang berminat untuk mengetahui hal-hal teknis bagaimana Joe “menyulap” sebuah casing harddisk eksternal menjadi “komputer yang bisa menjalankan Linux“, silahkan intip di blog Joe. Semoga ga pusing yah hehehe… 🙂

Sekali lagi, selamat ulang tahun Joe, selamat karena sudah berhasil mengoprek hadiahnya dalam waktu sebulan. Hampir saja kita harus membeli another casing harddisk eksternal 😀 .

Memanfaatkan Hobi untuk berbagi

Bukan, scarf-scarf ini bukan karya saya. Saya cuma bikin 2 square, lalu teman-teman dari berbagai tempat yang tergabung dalam mailing list bikin beberapa square, ada yang bikin 2 ada yang bikin 4, ada yang denger-denger bikin 10 (tapi belum nyampe). Masing-masing orang mengirimkan squarenya, lalu ada yang bersedia menyediakan waktunya untuk menggabungkan square-square yang diterima dan jadilah scarf etnik yang bagus-bagus diatas.

Bukan, scarf itu bukan untuk dijual, tapi akan disumbangkan secara cuma-cuma kepada yang membutuhkan. Mungkin kalau dijual harganya bisa mahal yah :). Cita-citanya sih mau bikin selimut, tapi untuk selimut dibutuhkan lebih banyak square, jadi ya sekarang sambil menunggu lebih banyak yang mengirim square, kita bikin scarf dulu. Scarf dan selimut sama-sama bikin hangat 🙂

Ini seperti kata pepatah : Dari sedikit, lama-lama jadi bukit. Kalau saya bikin 2 square itu ga ada artinya, ga bisa jadi apa-apa kecuali disimpan di plastik atau dijadiin kain lap. Tapi kalau setiap orang kirim 2 square, lama-lama jadi banyak. Oh ya, itu square bukan sembarang square sih, kalau diperhatikan baik-baik, walau warnanya berwarna warni tapi desainnya sama loh.

Anyway, bikin square itu gampang, cuma butuh benang sisa, waktu sedikit (misalnya lagi menunggu sesuatu), dan niat hehe. Ya kalau ga niat mah ga jadi square. Kalau ada yang tertarik untuk ikutan kerja bakti, menggunakan hobi untuk berbagi, yuk gabung ke group charity From Dinamic with Love. Klik ke situsnya untuk membaca informasi lebih lanjut ya

Hulk

Heran deh, kalau lagi ga ada film bagus, ga adaaaa sama sekali, giliran ada film bagus, ya banyak!. Ya ya..emang kalau lagi musim panas katanya identik dengan liburan, dan salah satu cara orang menikmati hari yang panas adalah nonton film bagus. Dan hari ini untuk kedua kalinya minggu ini kami nonton film 😛 . Hari ini giliran film Hulk.

Film ini lebih baik dari film Hulk sebelumnya, setidaknya itu kata Joe, saya malah ga nonton Hulk yang sebelumnya, ga tau ya ga tertarik lihat seorang yang kalau marah jadi hijau besar. Tapi gara-gara ngelihat trailernya sepertinya seru karena ada 2 makhluk besarnya. Well.. saya masih lebih suka kung fu panda. Film Hulk ini lebih serius ceritanya, adegan duelnya juga ga sebanyak yang diharapkan dan karena emang bukan film komedi, jangan harapkan ada bagian yang bikin Anda tertawa. Tapi seperti biasa, kalau nonton film ada moral dari cerita yang berkesan buat dibawa pulang.

Kesimpulannya apa? Manusia itu menciptakan masalahnya sendiri. Yey…jangan protes. Tapi setidaknya dalam cerita ini begitu. Jadi ceritanya begini….eh semoga ga jadi spoiler yah, saya akan berusaha tidak menceritakan secara detail, tapi setidaknya yang sudah ada di dalam trailernya. Kenapa ada 2 Hulk? karena tadinya ada yang ingin menangkap si Hulk dengan menciptakan manusia “monster” lainnya. Tapi ternyata si manusia “monster” ini jadi masalah baru. Jadi tadinya masalahnya cuma Hulk, eh..malah nambah dengan monster satunya itu. Terus… Hulk yang tadinya dikejar-kejar, malah sekarang ditolongin. Coba dia ga ngejar-ngejar Hulk, ga berambisi menaklukan Hulk dengan menciptakan manusia monster lainnya, pasti masalahnya ga ada sama sekali, wong si Hulk nya juga ga jahat kok kalau ga diganggu.

Anyway, namanya juga film, ga usah dibahas terlalu serius. Kalau mau ada alternatif hiburan dan udah nonton Kung Fu Panda tapi masih pengen nonton lagi, ya boleh deh nonton si Hulk ini. Eh tapi itu juga kalau udah nonton Narnia atau Iron Man. BTW, kalau diurutin menurut saya yang paling keren itu Kung Fu Panda, lanjut dengan Iron Man, lanjut dengan Narnia dan terakhir si Hulk ini.

Ah..nonton terus nih, masih ada The Happening, Mummy, Get Smart, Hancock yang mau ditonton besok-besok. Argh…bisa-bisa kartu prabayarnya cepet abis nih.

Kung Fu Panda

Udah nonton Kung Fu Panda belum? Kalau belum coba deh tonton film ini. Film ini bagussssss bangeeeeetss. Setidaknya saya merasa sudah lama tidak menonton film yang selain bikin saya tertawa lepas hampir sepanjang film, juga mendapatkan pesan moral yang sebenernya udah tau, tapi jadi diingatkan lagi saja.

Seperti judulnya, sudah jelas film ini bercerita tentang seekor Panda dan bercerita tentang Kung Fu. Apakah si Panda yang badannya besar dan tidak bisa menyentuh atau bahkan melihat jari kakinya bisa melakukan aksi Kung Fu? ya cari tau sendiri yah :). Hmm..kayaknya udah banyak yang menulis review atau ringkasan cerita dari film ini, silakan di Google saja. Tapi pesan saya sekali lagi, tonton deh film ini kalau mau tau apa secret ingredients yg bikin rasa mie/noodle enak dan bagaimana caranya menjadi dragon warrior.

Kalau setelah nonton ga tau jawabannya, well.. mungkin perlu nonton 2 kali, barangkali di kali pertama kebanyakan ketawa jadi ga terlalu merhatiin jawabannya 🙂

Tentang Belajar Bahasa

Baru-baru ini, saya berkenalan dengan seorang wanita Korea yang sudah cukup berumur tetapi masih punya semangat tinggi untuk belajar bahasa Thai. Dia belajar baru level awal, tinggal di Thailand baru beberapa lama. Tapi setiap kali bertemu saya atau dengan orang Thai lain, dia selalu berusaha berkomunikasi menggunakan bahasa Thai.

Awalnya saya pikir, duh ibu, kenapa kita ga ngobrol santai dengan bahasa Inggris saja? Bukan apa-apa, walaupun sudah setahun tinggal di Thailand, sudah cukup lama belajar bahasa Thai, tapi rasanya, untuk ngobrol ngalor ngidul masih lebih bisa bahasa Inggris daripada bahasa Thai. Hari ini, saya baru menyadari kenapa ibu itu lebih memilih bahasa Thai daripada bahasa Inggris. Lanjutkan membaca “Tentang Belajar Bahasa”

No longer friend?

Gue pernah punya seorang teman yang cukup unik. Unik, karena kalau melihat dari sifatnya gue ga nyangka juga gue bisa pernah berteman cukup baik dengan dia. Bukan salah disifatnya, tapi salah disifat gue kali yah. Orang yang ceplas ceplos dan mudah marah, kurang sensitif dengan sekitar dan sering kali tanpa basa basi menyatakan apa yang ada dipikiran gue pada saat itu juga. Sampai suatu ketika, teman gue itu ternyata pernah marah pada gue, dia mendiamkan gue beberapa lama dan gue tidak pernah menyadari dia marah ke gue, sampe dia menelpon gue minta maaf yang menurut gue ga ada masalahnya juga kenapa harus minta maaf?. Anyway, sejak kejadian itu gue berusaha lebih sensitif ke teman gue yg satu ini. Lanjutkan membaca “No longer friend?”