Selamat Natal 2012

IMG_00000142

Natal tahun ini kami rayakan di Chiang mai. Dan seperti tahun lalu kami ga mengikuti kebaktian malam Natal. Di sini kebaktian malam Natal itu mulainya jam 11 malam. Awalnya kami berencana untuk mengikuti kebaktian malam Natal, mengingat tahun ini kami tidak bisa hadir di Christmas Pageant seperti tahun sebelumnya, tapi kami batal pergi karena papa Jonathan masih capek sepulang dari Jerman. Kebaktian Natal jam 10 pagi kami bisa datang, karena kami sudah cukup tidur malamnya.

Kebaktian Natal hari ini sangat singkat, tapi tidak mengurangi semangat Natal itu sendiri. Pesan Natal kali ini adalah: What you really want for Christmas? Hmm… kalau saya sendiri sih merasa semua yang saya perlu selalu Tuhan sudah cukupkan. Banyak sih keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi di tahun ini, tapi banyak juga hal-hal di luar dugaan yang merupakan kado Natal buat saya dan buat keluarga kami. Keluarga kecil kami bisa bernyanyi, berdoa dan bersama-sama juga sudah merupakan kebahagiaan di hari Natal. Bisa merayakan Natal dengan teman di perantauan juga merupakan kebahagian ekstra buat kami. Makanya tadi sepulang gereja kami berkunjung ke rumah Timmy sahabat pertama Jonathan di Chiang mai, dan juga dengan khruu Ang, guru bahasa Thai kami yang sekarang jadi teman keluarga setelah mama papa ga belajar bahasa Thai lagi.

Tahun ini awalnya kami berniat membeli pohon Natal kecil untuk dipasang di rumah, pertimbangannya Jonathan sudah mulai mengerti dengan tradisi dan hiasan Natal. Tetapi karena sibuk mengurus ini itu, kami tidak jadi sempat membeli pohon Natal. Walau demikian tidak mengurangi makna natal, semoga tahun depan bisa terlaksana keinginan beli pohon Natalnya. Terpikir juga untuk pulang atau mengundang orangtua untuk natalan di sini, tapi situasi tidak memungkinkan juga. Semoga tahun depan ada kesempatan untuk merayakan natal dengan keluarga besar, entah itu di sini ataupun di Indonesia.

Salah satu hadiah Natal terbesar yang saya rasakan di akhir tahun ini adalah: saya bisa bekerja dari rumah tanpa meninggalkan Jonathan. Pekerjaan ini sebenarnya bukan pekerjaan yang baru buat keluarga kami, tapi baru sekarang kami terpikir untuk lebih serius menjalankannya. Sejak Jonathan mulai suka bermain dengan tablet, kami terpikir untuk membuatkan materi permainan sendiri. Papa Jonathan pun merintis pembuatan aplikasinya di sela-sela waktu luangnya. Menjelang Jonathan 2 tahun, saya sudah mulai bisa membantu mengerjakan aplikasi untuk playbook dan BB10. Sejauh ini penjualan aplikasi kami belum luar biasa (karena pengguna playbook tidak sebanyak pengguna ipad dan BB10 sendiri baru akan launch januari 2013), tapi rasanya senang bisa mulai punya penghasilan tambahan. Harapannya aplikasi yang dibuat bertambah terus dan penjualannya juga meningkat seiring waktu. Aplikasi yang pernah dibuat sebelum Jonathan 2 tahun bisa dilihat di posting ini.

Wat Ket-20121224-01982Sepertinya Tuhan membukakan jalan buat kami, ketika kami sedang giat-giatnya membuat aplikasi untuk playbook, RIM memotivasi developer playbook untuk membuat aplikasi untuk BB10 dengan hadiah 100 USD per apps. Target awal kami menyelesaikan 10 aplikasi untuk playbook sampai akhir tahun 2012, dan ternyata kami bisa membuat lebih dari yang ditargetkan untuk playbook dan BB10 (berkat motivasi  hadiah dari RIM hahaha). Dan di luar dugaan, kami ternyata juga dapat hadiah ekstra berupa playbook dan device BB10 alpha (device ini merupakan cikal bakal generasi berikutnya dari BB yang ada sekarang). Hadiah dari RIM sudah sampai tanggal 24 Desember kemarin, secara tidak langsung jadi hadiah Natal buat kami. Ini contoh hadiah Natal yang tidak diduga. Senang rasanya karena baru mulai bekerja 2 bulan, tapi sudah dapat bonus akhir tahun hahahaha.

Salah satu aplikasi yang kami buat tentu saja aplikasi Christmas Game. Berikut ini screen shoot nya:

Anyway, sementara ini aplikasi ini belum ada versi gratisnya. Semoga sebelum akhir tahun sempat merilis versi litenya.

Seperti saya bilang sebelumnya, Tuhan tahu apa yang kami perlu, dan dia selalu mencukupkan kebutuhan kami. Kalau Tuhan berkenan semoga kami bisa banyak merilisi aplikasi gratis selain aplikasi berbayar dan juga bukan hanya di playbook dan BB10 tapi juga bisa untuk di tablet lainnya.

Sekali lagi selamat Natal buat kita semua, dan selamat menyambut tahun yang baru 2013.

Horizon Village and Resort

Ini merupakan taman yang sering kami kunjungi. Lokasi tempat ini di Google map

http://goo.gl/maps/u0v7I


View Horizon Village & Resort in a larger map

Apa aja sih isi taman ini?

Karena tempatnya agak besar, ada kendaraan untuk keliling

Tapi kami biasanya menyewa sepeda:

Ada tempat makan (prasmanan di hari sabtu/minggu dan hari libur):

Ada burung Unta

Ada Unta:

Ada Rusa, bisa diberi makan. Unta dan burung unta juga bisa diberi makan oleh pengunjung.

Tempat bermain anak

Air terjun mini

Ada danau kecil, bisa nyewa perahu dan memberi makan ikan

Bongkar pasang

Posting ini sekedar sebagai pengingat saja, mengenai hal-hal yang berhubungan dengan hardware yang saya lakukan akhir-akhir ini.

Mulai dari yang sederhana, mengganti batere Chronos ez430 yang voltasenya sudah dibawah 3 Volt (setelah di bawah 3 volt, jamnya tidak stabil, terkadang akan reset).

Sudah lama membeli modul bluetooth serial port ini, tapi belum pernah ditest. Beberapa hari yang lalu punya niat dan waktu untuk mengetesnya:

Testingnya menggunakan Bus Pirate



Menambahkan serial port ke DNS-320

Lanjutkan membaca “Bongkar pasang”

Bersepeda

Sudah lama saya tidak naik sepeda, Risna juga, bahkan Risna sudah lebih lama lagi tidak bersepeda. Kemarin kami pergi ke Horizon Park bersama dengan dua mahasiswa DEL, Aditya dan Roy. Biasanya kami naik shuttle, tapi kali ini kami mencoba menyewa sepeda.

Sewa sepeda dengan boncengan anak harganya 50 baht per dua jam (sekitar 15 ribu rupiah). Sedangkan sewa sepeda biasa 30 baht per dua jam (sekitar 9000 rupiah). Jonathan cukup menikmati bersepeda, walau sepanjang jalan Jonathan agak miring ke kanan, sering melihat ke bawah, melihat bayangannya sendiri.

IMG_1385

Risna tadinya tidak yakin masih bisa naik sepeda, tapi setelah dicoba sebentar, ternyata masih bisa.

IMG_1445

Lanjutkan membaca “Bersepeda”

(Hampir) 5 Tahun di Chiang Mai

Kami tiba di Chiang Mai bulan Mei taun 2007 cuma berdua saja, sekarang kami sudah bertiga dengan Jonathan. Masih ingat bulan-bulan pertama menginjakkan kaki di Chiang Mai, kota ini terlihat sangat “nyaman”. Kota kecil yang mall nya cuma 1 dan walaupun banyak bulenya tapi bahasa inggris orang Thai sangat terbatas di kota ini (plus aksennya yang sulit dimengerti). Udaranya juga waktu itu lagi sejuk, katanya musim panas, tapi entah kenapa waktu itu sering ada hujan mendadak yang sangat deras lalu berhenti seketika dan memberikan udara sejuk lagi.

Sebelum sampai di sini sering dengar cerita kalau kota ini pernah kebanjiran hebat. Lalu pada musim panas sebelum kami tiba ada asap menyelimuti kota Chiang Mai karena kebakaran hutan yang diakibatkan pembakaran ladang sisa panen ataupun membuka lahan baru. Dan setelah hampir 5 tahun tinggal di sini, kami mengalami juga tuh yang namanya kebanjiran (walaupun kami cukup aman karena tinggal di lantai tinggi) dan sebulan terakhir ini chiang mai dipenuhi polusi dengan kadar pm10 yang rata-rata diatas 50 dan bahkan pernah mencapai 300. Idealnya kalau sudah begini harusnya kami mengungsi dari kota ini, tapi ya mudah-mudahan dengan menggunakan air purifier dan jarang keluyuran diluar kami (terutama Jonathan) bisa tetap sehat-sehat saja.

Selama (hampir) 5 tahun di sini, ada beberapa pandangan yang berubah dari kota ini. Misalnya: ternyata udaranya ga selalu sejuk, bahkan adakalanya di musim panas rasanya puanassss banget, tapi musim dinginnya sih lumayan ga terlalu dingin, malahan rasanya menyenangkan karena ga sampai menggigil kalau dirumah (masih lebih dingin dari di Indonesia sih). Musim hujannya kadang-kadang walau hujan tapi panas (kalau di Bandung perasaan musim hujan itu pasti dingin). Range suhu di sini bisa antara 40 derajat (di musim panas) sampai 8 derajat celcius (terutama di malam hari di musim dingin)

Perubahan yang ga begitu bagus adalah: belakangan ini entah kenapa semakin banya yang merokok di Chiang Mai *higs*, padahal dulu rasanya senang sekali ga terganggu dengan asap rokok, nggak ngerti juga apa yang membuat orang di kota ini jadi tambah banyak yang merokok :(. Perubahan bagusnya adalah semakin banyak ketemu orang Indonesia di sini, terus ternyata banyak mahasiswa di Chiang Mai University yang bisa bahasa Indonesia (beberapa kali ketemu di ratchepreuk). Terus bahkan nemu travel yang katanya sering bawa orang Indonesia jalan-jalan di Chiang Mai. Bisa buat referensi kalau keluarga mau dateng ramai-ramai ntar.

Masih betah di Chiang Mai? masiiih hehehhe. Ternyata kami cocok di kota kecil. Klo denger soal Bandung yang sekarang sering macet rasanya jadi bingung klo pulang ke Indonesia ke mana ya? kota kecil yang ga macet tapi fasilitas internetnya kenceng. Akses ke ibukota juga diperlukan sih, klo kudu naik bis lebih dari 3 jam sebelum mencapai bandara mah ga mauuu (klo sekarang enaknya bandara dicapai dalam waktu 15 menit termasuk parkir). Tapi kita lihat saja nanti, entah masih berapa lama di kota ini, sejauh ini sih masih betah aja (walaupun masih belum fasih juga bahasa Thainya). Semoga tahun ini bisa semakin fasih biar tambah betah di Chiang Mai hehehhe.

4 Tahun di Chiang Mai

Bulan ini 4 tahun sudah kami di Chiang Mai. Tahun ke 3 dan ke 4 merupakan tahun di mana banyak teman dan saudara datang berkunjung. Setelah bulan Mei tahun lalu, masih ada Evi, temen saya yang bersengaja transit di bangkok sebelum mudik ke Indonesia lalu belok ke Chiang Mai. Lalu bulan November kami menambah anggota rumah kami yang membuat kami tidak cuma berdua saja. Putra pertama kami yang kami beri nama Jonathan Nugroho. Tahun ini pun sepertinya masih akan ada beberapa tamu yang akan mampir mengunjungi kami, terutama mengunjungi Jonathan.

Setelah 4 tahun di Chiang Mai dengan kemampuan bahasa Thai yang tidak meningkat juga sejak tahun ke 2, akhirnya saya memutuskan untuk belajar bahasa Thai lagi terutama membaca tulisan Thai. Semoga sekali ini lebih terpakai dan tidak terlupakan begitu saja. Belajar membaca tulisan Thai ini juga dilakukan dalam rangka persiapan kalau nantinya Jonathan sekolah di negeri ini. Kami tidak tahu berapa lama lagi kami akan ada di sini, tapi sepertinya kami masih cukup betah tinggal di kota ini.

Cuaca musim panas tahun ini mengingatkan pada cuaca awal kami sampai di sini. Musim panas yang aneh di mana kadang-kadang hujan turun dengan deras dengan tiba-tiba, dan berganti lagi dengan matahari yang menyengat lagi tiba-tiba. Entahlah apakah ini sebuah siklus 4 tahunan, atau cuaca yang memang berubah karena dampak pemanasan global.

Natal 2010 dan Tahun Baru 2011

Tahun 2011 sudah hampir 2 minggu berlalu, tapi rasanya ga sah aja klo ga nulis soal natal dan tahun baru di blog ini (supaya selalu ada catatan soal natal dan tahun baru selama di perantauan).

Natal 2010 ada yang berbeda dari biasanya, tahun ini kami merayakan Natal tidak hanya berdua saja. Ya, pengharapan di awal tahun ternyata terjawab di akhir tahun. Tahun ini ada baby Jonathan melengkapi kebahagiaan Natal, walaupun kami tidak bisa ke gereja karena papa Jonathan kena demam berdarah. Selain baby Jonathan, ompung dari medan (mama saya) juga ada di Chiang mai selama Natal dan tahun baru.

Untungnya, walaupun kami tidak bisa ke gereja pada malam natal, kami sudah mendapat kesempatan ikutan drama Natal tanggal 17 Desember 2010 di gereja yang kami ikuti. Baby Jonathan didaulat berperan sebagai bayi Yesus, otomatis papa dan mamanya jadi yusuf dan maria. Ompungnya juga ga ketinggalan peran dong, jadi bidan yang bantu persalinan (ceritanya dimodifikasi dikit hehe).

Malam tahun baru menjelang 2011 kami tidak merayakan dengan spesial, karena seperti biasa di sini tidak ada kebaktian menjelang tahun baru. Sama seperti tahun sebelumnya kami menikmati pesta kembang api dari balkon kamar saja. Bahkan baby Jonathan ikutan menikmati, sepertinya dia tidak begitu terganggu dengan dentuman suara yang ada.

Seperti biasa, setiap awal tahun selalu punya pengharapan semoga tahun 2011 ini lebih baik dan lebih bisa berkarya lagi buat kita semuanya.