Dongeng

Sejak beberapa tahun terakhir ini Jonathan minta diberi cerita sebelum tidur. Awalnya saya memberi cerita-cerita yang memang saya hapal (misalnya kisah kura-kura dan kelinci yang berlomba lari), lalu kadang saya membaca sesuatu dari buku. Tapi sejak Jonathan bisa lancar membaca bukunya sendiri, ceritanya sekarang berubah: tentang topik apa saja.

Dongeng di malam hari ini jadi kesempatan bagi Jonathan untuk mendapatkan perhatian penuh dari saya karena adiknya tidur bersama mamanya. Tapi beberapa hari terakhir ini Joshua sepertinya mulai penasaran juga dan ikut masuk kamar kakaknya untuk ikut mendengarkan cerita.

Kadang saya cerita tentang masa lalu saya di kampung. Hidup tanpa listrik, tanpa telepon, menggunakan kayu bakar, rumah dengan dinding bambu. Buang air di kali depan rumah. Segala pengalaman saya setelah itu juga saya ceritakan, termasuk juga sampai bisa masuk ITB. Untuk berbagai kenakalan, misalnya menghack kampus dan hampir DO, saya ceritakan juga tapi dengan penjelasan bahwa itu tidak baik, dan setelah peristiwa itu saya tidak melakukan hal semacam itu lagi.

Lanjutkan membaca “Dongeng”

Membaca Buku Digital

Posting ini sekedar mengupdate bagaimana sekarang saya membaca buku elektronik. Tahun 2012 saya sudah mulai memakai Kindle dengan eink, dan mulai membeli konten dari Amazon. Sekarang sudah 7 tahun sejak Kindle pertama yang saya beli.

Kindle pertama sudah rusak (terinjak waktu menggendong Jonathan), lalu sudah beli lagi Kindle keyboard 3G dan Kindle paperwhite. Sekarang keduanya masih ada dan kadang masih dipakai untuk membaca jika ada cerita fiksi yang sedang saya sukai.

Lanjutkan membaca “Membaca Buku Digital”

Joke Matematika untuk anak-anak

Sampai saat ini Jonathan masih terus menerus membaca ulang seri buku Murderous Math dan masih suka segala hal yang berbau matematika. Sekarang dia senang kalau bisa mengerti sebuah joke yang berhubungan dengan matematika.

Contohnya mengenai basis bilangan biner:

There are only 10 types of people in the world: those who understand binary, and those who don’t.

Lalu mengenai oktal

Q. Why do mathematicians confuse Halloween and Christmas?
A. Because 31 Oct = 25 Dec.

Hal-hal yang berhubungan dengan simbol matematika.

Lanjutkan membaca “Joke Matematika untuk anak-anak”

Machine Learning dan Deep Learning Specialization (Coursera)

Awal tahun ini (8 Januari) saya iseng mulai ikut Machine Learning di Coursera. Setelah dua minggu ternyata saya masih semangat, jadi saya memutuskan untuk membayar, tujuan utamanya bukan supaya dapat sertifikat, tapi supaya semangat karena sudah bayar 79 USD.

Di tengah kesibukan saya selama Januari-Februari (nemu banyak bug), saya bisa menyelesaikan Course ini pada 23 Februari. Saya mengerjakan semua kuis dan tugas programming dengan Octave. Materinya dari sangat low level sekali, dari mulai linear regression sampai mengimplementasikan neural network (forward dan back propagation) dengan perkalian matriks.

Materi Machine Learning ini memang tidak membahas deep learning, jadi saya penasaran ingin belajar topik itu. Saya jadi ingat dengan blog senior saya Pak Benny Prijono (indoml.com). Pak Benny sudah mengikuti dan mereview banyak course dan membuat banyak catatan yang sangat rapi. Setelah membaca semua reviewnya, sepertinya yang menarik berikutnya adalah deep learning specialization dari pengajar yang sama.

Pengajar Machine Learning (Andrew Ng) memang enak cara penjelasannya. Dan beliau juga yang mengajar materi spesialisasi deep learning. Cara berbicaranya menurut saya agak terlalu lambat (saya terbiasa dengan kecepatan Bu Inge), tapi untungnya player video coursera mendukung percepatan video hingga 2x kecepatan normal (saya memakai kecepatan 1.50-1.75x tergantung materinya).

Kanan bawah adalah Andrew Ng, pengajar materi Machine Learning dan Deep Learning

Spesialisasi Deep Learning terdiri dari 5 Course. Review lengkapnya dalam bahasa Indonesia bisa dilihat di indoml.com, daftar 5 mata kuliahnya adalah:

Biayanya 49 USD/bulan sampai selesai. Kalau bisa selesai sebelum sebulan seperti saya, bisa hanya bayar 49 USD saja. Ada juga trial gratis 7 hari jika belum yakin apakah ingin mendapatkan sertifikat atau tidak. Untuk saya sendiri kemungkinan besar sertifikat ini tidak akan saya pakai, tapi tanpa membayar kita tidak bisa mengakses kuis dan tugas pemrogramannya.

Lanjutkan membaca “Machine Learning dan Deep Learning Specialization (Coursera)”

Hex Editor

Saya beruntung dulu ketika kali pertama belajar komputer lebih dari 25 tahun yang lalu, saya hanya punya satu pilihan sistem operasi: DOS. Sistem operasi ini sangat sederhana dan bisa dimengerti sampai sangat detail. Waktu itu hanya ada 1 filesystem yang bisa dipakai untuk DOS: File Allocation Table (FAT).

PC Tools

Salah satu tool yang sangat membantu saya mendalami berbagai hal yang berhubungan dengan komputer adalah PC Tools. Software “ajaib” ini punya banyak fungsi, dan salah satunya adalah sebagai hex editor. Dengan hex editor ini dulu mudah sekali untuk mengubah string dalam sebuah program (misalnya iseng mengganti pesan error jadi bahasa Indonesia).

Lanjutkan membaca “Hex Editor”

Kabar aneka peralatan elektronik lama

Posting ini sekedar untuk catatan mengenai status berbagai elektronik lama yang pernah dituliskan di sini. Beberapa yang diingat saja yang akan dituliskan. Beberapa benda elektronik yang sudah dibeli masih dipakai dan beberapa hanya disimpan saja.

Hal pertama adalah mengenai keyboard. Posting ini dituliskan menggunakan keyboard mekanis yang sudah dituliskan tahun 2013. Keyboard yang menurut saya cukup mahal ini sudah terpakai lebih dari 5 tahun. Rasanya masih cukup enak dipakai untuk mengetik, hanya saja kadang error dan harus cabut colok lagi baru terdeteksi lagi.

Tahun 2015 saya pernah beli tablet Windows harga murah, walaupun jarang dipakai tapi benda ini masih berfungsi dan masih bisa diupdate terus Windows 10-nya. Batere benda ini masih tahan beberapa jam. Saya termasuk kagum dengan ini karena saya pikir hanya akan tahan 1-2 tahun saja.

Lanjutkan membaca “Kabar aneka peralatan elektronik lama”

Solid State Drive (SSD)

Posting ini sekedar catatan untuk diri sendiri mengenai pemakaian SSD. Kalau tidak dicatat tidak akan ingat tentang mulai naiknya kapasitas penyimpanan. Dulu waktu punya Nokia 3650, MMC yang kami pakai cuma 16 MB, sedangkan sekarang memori internal HP saya saja sudah 128 GB.

Saya mulai memakai SSD tahun 2012, waktu itu harganya masih 3400 baht untuk kapasitas 60 GB. Sekarang harganya 750 baht untuk kapasitas 120 GB dan bisa lebih murah lagi jika beli merk nggak jelas di AliExpress. Kapasitas 60 GB sudah jarang ditemui di kota ini.

Setelah dipakai agak lama, ternyata saya cukup suka memakai Thinkpad X230, dan jadinya menginstall banyak program di ThinkPad tersebut. Tadinya 60 GB terasa cukup, tapi jika saya masukkan berbagai data (terutama email dan virtual machine) akhirnya terasa kurang juga. Jadi akhirnya kemarin beli SSD 240 GB dengan harga 1290 baht.

Dulu waktu saya mulai memakai SSD, belum semua sistem operasi mendukung TRIM (dan belum semua SSD mendukung perintah ini), tapi sekarang ini sudah jadi default di semua OS baru. Perintah TRIM memungkinan pemakaian SSD lebih awet karena controller SSD bisa diberitahu data mana yang sudah tidak terpakai, jadi bisa lebih mengoptimalkan algorima “wear leveling”. Penjelasan detailnya agak panjang, jadi bisa dibaca di berbagai artikel di web (misalnya ini).

Sekarang semua komputer saya sudah memakai SSD, minimal untuk OS-nya. Saya juga masih memakai HDD ntuk penyimpanan data yang besar. Saya sudah mencoba beberapa merk SSD, termasuk juga beberapa kali mencoba SSD merk China (King Dian), dan sejauh ini semuanya masih awet. Tapi hal ini bukan jaminan, adik saya punya pengalaman buruk dengan SSD dari China yang dibeli online (rusak dalam beberapa bulan), jadi mungkin ini untung-untungan. Untuk data yang penting, saya memilih SSD bermerk dengan garansi, dan tetap membackup data karena SSD bisa rusak tiba-tiba sewaktu-waktu.