Piggy Radio USB

Ternyata ga cuma celengan yang bentuk piggy. Radio bentuk babi juga lucu 🙂

Ceritanya beberapa hari lalu front office menelpon memberi tahu ada paket buat Joe. Agak bingung sejenak, karena resepsionis bicara dengan bahasa Inggris sepotong. Dia bilang box, mailbox. Terus waktu buka pintu keluar, loh kok ada surat depan kamar. Hmm…ga jadi turun deh. Asumsi maksudnya resepsionis itu ada mail alias surat ini. Itu surat juga surat yang dinanti-nanti soalnya 😀

Singkat cerita, hari ini pas ke bawah, tau-tau di kasih tau ada paket. Sebuah kotak kecil. Bingung karena ga berasa order sesuatu. Kalau saja kotak itu dialamatkan ke Risna, pasti sudah bisa diduga isinya benang, tapi ini dialamatkan ke Joe. Oh ya, alamat pengirim dengan bahasa Thai, dan walaupun sudah belajar baca tulisan Thai tapi karena alamat pengirim sudah agak tersobek, tambah malas membacanya. Ya sudah, langsung di buka, ternyata isina benda yang lucu ini.

Kenapa lucu? karena selain bentuknya babi, design benda ini cukup unik. Kuping kanan dan kiri berguna untuk scan atau reset. Hidungnya udah jelas jadi speaker. Ekornya jadi puteran volume dan buat mematikan/menyalakan. Lalu radio babi ini (atau babi radio ya?) bisa menggunakan USB sebagai sumber tenaganya. Pilihan lain sudah jelas pake batere AA 3 buah (bukan AAA seperti yg ditulis disitus yang jual). Oh ya, ada satu detail yang ga difoto, di bawah ekor itu ada colokan untuk menggunakan earphone ataupun kalau mau menggunakan digunakan sebagai speaker eksternal.

Kemaren ini sudah terpikir butuh mendengarkan radio Thailand lebih sering, untuk melatih kuping tetap terbiasa dengan tone dan tetap menambah vocab. Eh…tau-tau dapat radio ini. Lumayanlah buat hiburan di siang hari bolong yang belakangan ini sangat panas. Oh ya radio ini hadiah dari Kasikorn Bank, tapi ga tau kenapa cuma Joe yang dapat. Entahlah… yang penting happy, dapat babi nan lucu hehe.

Update: Oh ya, tadi Joe browsing dan menemukan situs yang menjual benda lucu seperti ini di Handhelditems. Harganya lumayan juga ;)) untung dapat gratis hehe.

Menyimpan Foto di Flickr

Sejak Risna beli Nokia 3650 yang memiliki kamera di masa awal kami pacaran, kami sudah mengumpulkan banyak foto. Kami bukan fotografer professional, jadi foto-fotonya boleh dibilang sekedar dokumentasi (atau zaman sekarang orang yang semacam ini disebut photoblogger). Sudah ada beberapa kamera yang kami pakai, sejak kamera cicilan kartu kredit, sampai kamera saat ini.

Jumlah foto-foto kami totalnya sudah puluhan gigabyte, dan semakin sulit mengaturnya. Dulu sempat memakai iPhoto di iBook, tapi makin melambat ketika jumlah foto mencapai ribuan. Ketika pindah ke Linux, segala metadata yang pernah dimasukkan jadi hilang lagi 🙁 . Akhirnya diputuskan bahwa penyimpanan online akan lebih mudah dikelola.

Lanjutkan membaca “Menyimpan Foto di Flickr”

Menjelang hari lebaran

Hari terakhir puasa, hari menjelang lebaran merupakan hari yang spesial buat umat yang merayakannya. Walaupun Joe dan saya tidak merayakan lebaran, tapi buat kami hari ini juga merupakah hari yang spesial. Kalau mengikuti kelender hijriah, hari menjelang lebaran sekitar 5 taun yang lalu merupakan hari dimana saya dan Joe berangkat ke depok bersama-sama naik bis umum, lalu dengan malu-maluinnya saya mabuk di jalan (padahal saya jarang sekali mabuk di jalan). Joe pulang ke rumah orangtuanya, saya ke rumah sepupu saya yang keesokan harinya akan berulang tahun. Menjelang maghrib Joe dan saya jadian.

Setelah sebulan umat muslim berpuasa yang otomatis sebulan Joe dan saya makan siang bareng. Selama sebulan kami berkenalan secara intensif (sebelumnya cuma kenal sebagai rekan kerja dan satu jurusan). Ya bisa dikatakan cukup intensif, karena obrolan dengan Joe selalu terasa berkualitas. Setelah bertahun-tahun mengenal Joe, rasanya kami tidak pernah kehabisan bahan obrolan. Obrolan berkualitas itu tidak berhenti selama sebulan saja. Sampai hari ini kami masih sering mendiskusikan berbagai hal yang tidak terbatas pada bidang informatika.

Selamat merayakan lebaran buat umat yang merayakannya. Ijinkan saya meminjam penanggalan kalendar hijriahnya untuk merayakan hari saya jadian dengan Joe 🙂 .

Selamat ulang tahun Joe :)

Ulang tahunnya sudah lewat sejak bulan lalu, tapi baru ngucapinnya sekarang, emang sengaja hehe.

Gue dan Joe bukan seperti kebanyakan orang romantis sih ya. Sejak pertama kali kami saling memberi kado, yang kami lakukan adalah bertanya apa yang diinginkan untuk dibelikan. Ya ya..tidak ada unsur kejutan di dalamnya. Tapi kami sepakat bahwa kado itu yang penting ketulusan hati dalam memberi dan selain itu juga apakah kado itu akan berguna atau dibutuhkan oleh yang menerimanya.

Anyway, kado ulang tahun buat Joe kali ini dibeli beberapa hari sebelum Joe ulang tahun. Kami bareng-bareng mencarinya ke toko elektronik. Ya..ceritanya kami butuh harddisk eksternal 🙂 . Karena kami orangnya gak mau sering-sering bergerak untuk mengakses si harddisk ini, maka Joe meminta harddisk eksternal yang bisa diakses dari jaringan. Well.. dengan berbagai pertimbangan dan terbatasnya pilihan yang ada, akhirnya kami memilih casing harddisk eksternal yang agak sedikit lebih mahal. Spesifikasi teknisnya liat di blog Joe aja kalau berminat ya. Nah..pada hari ulang tahunnya, Joe baru mengetahui kalau benda yang baru kami beli itu bisa dimodifikasi sehingga bisa menjalankan Linux di dalamnya dan menjadi komputer lainnya di rumah kami yang sudah penuh dengan komputer 😛 .

Akhirnya… Joe memutuskan untuk mengoprek benda itu untuk melengkapi hadiah ulang tahunnya (pasangan yang aneh yah 😛 ). Dan menjelang berakhirnya hari ulang tahunnya, perjalanan panjang untuk mengoprek benda itupun dimulai. Setelah sebulan lebih sehari, hadiah Joe selesai di oprek :). Kalau ada yang berminat untuk mengetahui hal-hal teknis bagaimana Joe “menyulap” sebuah casing harddisk eksternal menjadi “komputer yang bisa menjalankan Linux“, silahkan intip di blog Joe. Semoga ga pusing yah hehehe… 🙂

Sekali lagi, selamat ulang tahun Joe, selamat karena sudah berhasil mengoprek hadiahnya dalam waktu sebulan. Hampir saja kita harus membeli another casing harddisk eksternal 😀 .

Singapore dan Kembali ke Chiang Mai

cimg3663 Seperti halnya di KL, kami menginap 2 malam di Singapore. Misi utama ke Singapore adalah mengunjungi teman-teman. Perjalanan dari KL ke SG berjalan dengan lancar, petugas imigrasi Singapore yang ramah dan menawarkan permen, kartu keberangkatan dan kedatangan yang tidak harus diisi 2 kali dan akses ke public transport yang mudah.

Seperti halnya di Malaysia, kami menarik tunai dari ATM untuk mendapatkan uang SGD. Rasanya menarik tunai di ATM ini memang solusi yang mudah daripada ke Money Changer. Berdasarkan pengalaman, menarik tunai di ATM nilai tukarnya cukup baik (setidaknya nilai tukar bank di Thailand).

Lanjutkan membaca “Singapore dan Kembali ke Chiang Mai”

Cerita di Kuala Lumpur

Pirate's Revenge Ship Setelah liburan dan misi pulang ke Medan selesai, sebelum kembali ke Chiang Mai kami singgah di Kuala Lumpur dan Singapore.

Penerbangan MDN – KL

Berhubung punya pengalaman terlambat check-in Air Asia, dalam perjalanan kami ini kami lebih prepare. Kami tiba cukup awal di Airport Medan. Airport Medan masih seperti dulu, banyak calo nya :P. Sebelum berangkat kami sudah sediakan pulpen untuk mengisi form keberangkatan dan bebas fiskal. Proses check-in berjalan lancar. Loket bebas fiskal tidak seramai bulan Januari. Dalam form isian bebas fiskal diminta nomor bebas fiskal sebelumnya, untung saja kertas bebas fiskal yang lalu belum kami buang. Passport Joe yang baru dikasih tanda untuk melaporkan diri ke KBRI lagi.

Lanjutkan membaca “Cerita di Kuala Lumpur”

Medan-Tongging-Samosir-Medan

cimg2793Misi utama ke Medan adalah menghadiri pernikahan adikku yang paling kecil. Berhubung di Thailand aku tidak punya tukang jahit, maka jahit menjahitpun dilakukan di Medan. Beruntung tukang jahit yang menjahit bajuku ketika menikah Januari tahun lalu masih bisa ditemukan dan sekarang lokasinya sudah lebih dekat dari rumah. Hari pertama kami di Medan disibukkan dengan urusan baju kebaya yang dikerjakan express dalam 1 hari, ke Imigrasi Belawan untuk urusan memperbaharui passport Joe, dan menjemput keluarga Joe yang datang ke Medan untuk acara pernikahan dan juga sekalian jalan-jalan keliling danau toba dan samosir.

Lanjutkan membaca “Medan-Tongging-Samosir-Medan”