Sesuai dengan niat saya sebelumnya, saya menuliskan update setelah sebulan memakai 3D printer.
Hardware
Beberapa minggu pertama printer 3D saya letakkan di luar kamar saya karena kamar ngoprek saya sudah terlalu penuh. Akhirnya saya merapikan kamar saya selama liburan, dan sekarang sudah bisa masuk kamar. Karena posisinya sudah tetap, saya mensetup OctoPrint di Raspberry Pi saya dengan kamera. Ketika membeli, saya hanya diberi dua filamen: PLA merah dan ABS hitam, saya sudah memesan dan menerima filamen PLA putih.
Saya sudah mengidentifikasi masalah utama printing sebelumnya dengan PLA: underextrusion (ini tidak terjadi di filamen ABS yang saya miliki). Ini akhirnya saya selesaikan dengan kombinasi software (mengeset kecepatan print agar lebih rendah) dan mengolesi filamen dengan minyak goreng. Saya agak curiga filamen merah yang diberikan paketnya agak bermasalah karena kelembaban. Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, rollnya (bagian hitamnya) pecah di tengah, jadi mungkin plastiknya tidak kedap udara. Menurut yang saya baca, filamen PLA tidak bisa disimpan lama di tempat yang lembab. Percobaan dengan filamen PLA putih yang baru tidak butuh minyak dan hasil printnya lebih bagus dengan setting yang sama.
Karena poros spool PLA merah pecah, saya memprint penahan supaya spool ini bisa dipakai tanpa harus menguraikan filamen secara manual (tadinya saya tahan dengan benda yang ada di sekitar, tapi ribet jika perlu digeser).