Tanggal 8 kemarin aku beli Thera Audiovox, sebuah PDAPhone CDMA dengan OS PocketPC. Untuk sebuah PDAPhone, benda ini cukup murah, cuma 2,5 juta rupiah.
Lanjutkan membaca “Thera by Audiovox”
OSN di Pekanbaru
Ini oleh-oleh cerita dari Pekanbaru waktu jadi juri/panitia buat OSN (olimpiade sains nasional) bidang komputer. Kemarin di Pekanbaru selama hampir seminggu (Senin-Sabtu, 23-28 Agustus 2004).
Pertama mengenai kesan kota Pekanbaru: kotanya cukup kecil, cukup bersih dan rapi, gak banyak gedung bertingkat, panas, banyak rumah beratap seng yang khas daerah sumatra. Mengenai orang pekanbaru aku gak bisa bisa banyak komentar, soalnya cuma bertemu beberapa orang dan cukup ramah. Gubernurnya bisa nyanyi dan pantun, dan bikin album pula.
Lanjutkan membaca “OSN di Pekanbaru”
Tentang Friendster
Gw bukan mau nulis tentang demam friendster ataupun tentang kasus amanda dan ronald (atau roland yah), gw bukan mo nulis tentang betapa banyak sekarang yg mirip2 friendster, gw cuma terinspirasi menulis setelah hari ini mendapatkan request dari saudara gw untuk join di friendlist gw. What a small world, now friendster become familyster huh? Lanjutkan membaca “Tentang Friendster”
Kartu Bebas yang ga Bebas
Udah tergolong lama kartu bebas di release ama XL, tapi gw belum review juga sampe sekarang, bukan karena gw ga tau, tapi karena kurang menarik, terlalu gembar-gembor tapi servicenya jelek. Bukan rahasia lagi kalau kartu perdana proxl kemarin udah ga ada harganya lagi, bayangin aja kakak gw beli 8000 perak untuk pulsa 20.000 (harga resminya sih 13.000). Bahkan banyak orang yang ogah make proxl, adik gw termasuk salah satu orang yang bilang ga mau ah make xl, gengsi :P. Lanjutkan membaca “Kartu Bebas yang ga Bebas”
Belajar dari kesalahan
Kemarin gw nonton 13 going to 30. Ada bagian yang menarik percakapan antara Jena (anak yang berubah umur dari 13 ke 30) dengan ibunya. Dia bertanya : ” Ibu jika kau bisa membalik waktu, apa yang ingin kau ubah?” Ibu nya bilang : “tidak ada”. Jena heran dan bertanya lagi : “apakah ibu tidak pernah melakukan kesalahan?”. (gw juga heran dalam hati) Terus gw takjub denger jawaban ibunya : “Aku tak pernah menyesali akan kesalahan yang pernah ku buat, karena jika aku tidak melakukan kesalahan itu aku tidak akan pernah belajar untuk memperbaiki kesalahan tersebut.”
Gw kagum ama kata-kata itu, padahal itu kan kata-kata yang biasa yah, mungkin karena gw lagi agak emosional dari kemaren, gw lupa untuk mengambil lesson learned dari penghapusan account mail gw itu (gw harap sang admin yang menghapus juga jangan sibuk membela diri dan tidak mengambil pelajaran dari kejadian itu). Lanjutkan membaca “Belajar dari kesalahan”
Menjadi Admin
Menjadi admin selama beberapa tahun seharusnya membuat orang:
- berpikir dua kali sebelum menghapus atau mengubah data sendiri, dan berpikir beribu kali sebelum menghapus atau mengubah data orang lain (dalam lingkungan multi user, data yang terhapus akan segera tertimpa data orang lain)
- melakukan tindakan dalam langkah yang tidak berbahaya, misalnya jika akan memindah data dari satu server ke server yang lain, maka data di server awal tidak akan dihapus sebelum data terpindahkan, atau dalam hal menghapus account: account didisable dulu, dan jika tidak ada complain atau permintaan atas isi data, barulah seluruh data untuk account dihapus.
- memahami bahwa ada yang namanya aturan dan ada yang namanya sopan santun. Seorang admin menjaga data user, sehingga tidak boleh sembarangan merusak data user secara langsung meskipun melanggar aturan. Apa jadinya kalo tukang parkir merusak mobil Anda kalo Anda melanggar aturan di tempat itu? pasti dia akan memberi peringatan, tapi tidak akan langsung merusak mobil Anda
- menjadi teliti dalam setiap aksi. Salah mengetik rm * sebagai user biasa akan menyebabkan data Anda sendiri terhapus, tapi menjadi admin, data semua orang bisa terhapus.
FYI: yang menghapus data mbak risna dah jadi admin bertahun-tahun.
Dan aku gak sukanya, dia masih membela diri setelah ditanya detailnya, padahal pembelaan dirinya jelas-jelas salah. Jadi ikutan emosi (dan ikut-ikutan mereply emailnya mbak risna ke admin tersebut).
PS: aku dah pernah jadi admin selama 4 tahun, dan sekarang pun di OSN 3 di Pekanbaru masih juga mengurusi administrasi jaringan Windows 2000 untuk olimpiade informatika nasional.
Account tidak aktif lagi? basi banget!!
Ini jawaban yang gw terima dari orang yang “bertanggung jawab” dengan “cerdasnya” menghapus mail gw (yang memang gak pernah gw backup karena isinya adalah urusan kampus semuanya dan relatip servernya kapasitas gede kecuali kejadian penghapusan seperti ini). Sebenernya soal data gw sudah merelakan walau tak bisa ikhlas, yang gw sesali adalah tindakan bodoh dan tanpa perhitungan dan mengatasnamakan kekurang telitian seorang admin.
Gw maafin juga data gw ga balik, hati gw tetep sakit. Gw mungkin emang ga kerja di DIVUSI lagi, but please dong, gw masih HIDUP, gw masih ADA, jangan anggap gw udah TIADA :(, pedih banget rasanya hati ini, bukan..bukan karena gw butuh account mail itu, gw ga butuh lagi account itu, tapi apa sih susahnya ngomong dulu!!! Percuma aja jadi orang INFORMATIKA, bidang yang tahu harga sebuah informasi dan data 🙁 kalo tindakan admin menghapus account orang yang masih ADA di depan mata tanpa bertanya dulu as if data gw ga ada harganya. So…ga dimaafin nih? gw hanya akan maafin kalau orangnya ngasih tau alasan apa yang ada dikepalanya menghapus mail gw tanpa bilang2 (karena memang dia berhak dan berkuasa melakukannya).
Lanjutkan membaca “Account tidak aktif lagi? basi banget!!”