Drama My Mister ini tidak termasuk dalam genre yang biasanya saya tonton. Tapi kemarin setelah menonton beberapa genre romance comedy, agak bosan dengan cerita-cerita klise. Iseng lihat film apa yang kira-kira menarik ya, coba liat deh drama yang dapat award sebagai best drama di Baeksang Award tahun 2019: My Mister.
Tanpa membaca resensi sebelumnya dan bahkan tidak tau siapa nama pemerannya, jadilah saya mulai menonton ‘My Mister’. Kesan saya? film ini sangat menyedihkan! Kalau ini kisah cinta yang menyedihkan pasti saya sudah berhenti menontonnya di episode pertama, tapi karena ceritanya lebih ke cerita kehidupan, saya terusin deh nontonnya sampai habis walaupun butuh waktu lebih lama mencernanya hehehe.
Sedikit catatan, kalau kamu tipe orang yang gampang stress sedih menangis berkelanjutan atau depresi, sebaiknya jangan menonton drama ini. Kadang-kadang melihat kehidupan orang lain yang punya lebih banyak masalah dari kita memang bisa membuat kita merasa lebih baik, tapi bisa juga membuat kita jadi semakin terbeban.
Tokoh Wanita: Si Pegawai Temporer
Cerita drama ini tentang seorang wanita berusia 21 tahun yang sudah tidak punya orang tua dan harus mengurus neneknya yang bisu, tuli dan lumpuh. Selain itu, dia juga harus membayar cicilan hutang orangtuanya ke rentenir.
Untuk membiayai hidupnya dan neneknya, dia bekerja sebagai pegawai temporer di sebuah perusahaan konstruksi yang tugasnya membantu sebuah tim inspeksi bangunan dalam hal distribusi surat-surat ataupun fotokopi dokumen dan mengentri data ke komputer. Di kantornya tentunya dia tidak membutuhkan berinteraksi dengan teman kerjanya. Jadi digambarkan tokoh ini jarang sekali berbicara.
Pulang dari pekerjaan temporer, dia juga sambil bekerja paruh waktu mencuci piring di restoran besar. Digambarkan, untuk menghemat, dia bahkan menyisihkan sisa makanan yang ada di piring sebelum dia cuci untuk di bawa pulang dan di makan kemudian.
Udah cukup sedih belum? Nah jadi neneknya tadinya dia masukkan ke panti jompo supaya ada yang mengurus selagi dia kerja, tapi karena dia gak punya duit untuk bayar biaya rutinnya, akhirnya dia harus membawa neneknya pulang. Harusnya dia bereskan biaya administrasinya dulu sebelum bisa bawa neneknya pulang, tapi ya namanya gak punya duit, dia pun ‘menyelundupkan’ neneknya keluar dari rumah jompo itu. Karena dia gak kuat untuk gendong neneknya, sampe di satu titik, dia bawa neneknya menggunakan keranjang belanja dari supermarket dekat rumahnya.
Haduuuh, udah deh gak usah lanjutin nontonnya ya, sedih amat sih. Itu rentenirnya juga jahat banget, nagihnya sampe ditungguin di rumahnya. Ceritanya ternyata si rentenir yang sekarang menagih ke dia adalah teman tumbuh bersama di masa kecilnya, orangtuanya berhutang itu ke orangtua si rentenir.
Somehow si rentenir mewarisi pekerjaan jadi rentenir dari orangtuanya dan si cewek juga mewarisi hutang dari orangtuanya. Namanya uang ya, walau waktu kecil tumbuh bersama, tetap aja dihitung tuh bunga hutangnya. Gak ada tuh ceritanya dibebaskan dari hutang karena ada perasaan kasihan misalnya.
Filmnya selain sedih juga ada beberapa bagian adegan kekerasan. Si rentenir ini menagih hutang kadang-kadang main pukul, tapi si cewek juga preman, nggak diam aja menerima, dia melawan dong dan kadang pukul balik. Tapi ya namanya tenaga cewek yang badannya lebih kecil, walau semangat tinggi tapi karena basically dia kurang makan ya mana bisa melawan cowok tinggi besar.
Jadi gimana ceritanya, akankah si cewek bisa melunasi hutang dan bunganya yang sudah banyak itu? tonton aja deh kalau mau tahu.
Loh jadi ini my mister nya mana? katanya judulnya my mister, kok ceritanya tentang si cewek. Si rentenir kan belum mister, katanya tumbuh bersama, kemungkinan si rentenir paling beda dikit umurnya dari si cewek.
Tokoh Pria: Si Mister
Hehehe, sabar…ini kan ceritanya biar gak terlalu spoiler, jadi ceritanya dari sudut pandang pemeran utama wanita dulu. Nah jadi si cewek 21 tahun itu kerja di perusahaan konstruksi jadi pegawai sementara untuk membantu tim nya si mister. Si mister ini insinyur sturktural, tapi karena politik di kantornya, dia dipindahkan jadi tim inspeksi keamanan gedung.
Si mister ini digambarkan orang yang lurus-lurus aja. Pekerja keras, cerdas, teliti, serius, dan selalu baik hati ke semua orang. Mister baik hati ini istrinya pengacara,sudah punya anak 1 di sekolahkan di Amerika. Bagian yang ini saya kurang jelas anaknya tinggal dengan siapa di Amerika, karena anaknya paling juga masih SD dan masih cukup muda. Mungkin ada di sebut umurnya, bisa jadi saya terlewat, tapi dari fotonya sih paling anaknya sekitar 8 – 10 tahun.
Si mister anak ke-2 dari 3 bersaudara yang mana laki-laki semua. Mereka tinggal di perkampungan yang saling mengenal satu sama lain dan bahkan sudah berteman sejak kecil dan bersekolah di sekolah yang sama. Kegiatan mister ini tiap hari pulang kerja ngumpul dengan 2 saudaranya yang lain dan kadang dengan teman-teman sekolahnya yang tergabung dalam klub bola untuk minum-minum di salah satu warung minum milik temannya juga.
Bagian minum-minum setiap hari ini sebenarnya bagian yang paling saya tidak suka dari drama Korea. Tapi kalau dari cerita tukang pijet di sini, anaknya juga tiap hari pulang kerja suka minum-minum sama teman-temannya dan bahkan sama adiknya juga (anak tukang pijet saya 2 laki-laki) dan ya sering juga mabuk katanya. Siapa yang bayarin minum-minum tiap hari? kadang ya patungan bagi rata rekeningnya, kadang ada yang traktir gantian.
Kehidupan si mister ini yang awalnya baik-baik saja berubah sejak ada usaha menyuap bos nya yang salah alamat ke dia karena namanya mirip.
Dikisahkan abangnya mister sudah tidak bekerja dan berpisah dari istrinya karena urusan hutang (bikin bisnis gak sukses), mamanya si mister minta tolong biar si mister modalin abangnya. Lah si mister juga masih pegawai biasa, jadi gak punya duit untuk modalin abangnya. Lagi mikir-mikir gimana caranya biar dapat duit untuk modalin abangnya, eh ada orang datang kasih amplop isinya duit segepok.
Namanya godaan ya, orang lurus seperti si mister pun agak tergoda untuk menerima suap tersebut. Tapi si mister heran, kenapa juga dia di suap? dia kan gak begitu tinggi jabatannya sampai harus di suap? Lagi sambil mikir, dia simpan tuh duit ke laci mejanya dan rencana diambil sebelum pulang. Tapi ternyata, si pegawai temporer yang saat itu pakai kacamata hitam untuk menutupi bekas pukulan rentenir melihat gerak gerik si mister yang berusaha menyembunyikan uang suap ke lacinya.
Bagian ini agak terlalu panjang untuk diceritakan dan ga mau spoiler tapi intinya si cewek pegawai temporer berusaha mengambil uang suap si mister buat bayar hutang, karena toh dia tahu si mister kemungkinan ga akan terima tuh uang suap. Plus gak mungkin si mister bakal umumkan duit suap hilang.
Si cewek mengalihkan perhatian si mister dengan minta dibelikan makan malam dan minum sepulang kerja. Si mister yang takut ketahuan disuap mengiyakan membelikan makanan buat si cewe dan minum dengan niat balik lagi ke kantor setelahnya untuk ambil amplopnya. Tapi tentunya si mister gak jadi naik ke ruang kantornya karena lift sedang di service. Tapi keesokan harinya, si mister datang pagi-pagi mau ambil amplopnya ternyata sudah ga ada dong.
Haduh itu episode pertama loh semuanya diceritakan. Ampun ya ceritanya rumit amat. Terus sampai beberapa episode itu ceritanya banyak politik kantor usaha menjatuhkan bos nya si mister dan si mister biar dipecat atau minta berhenti dari kantor.
Sampai di titik ini, saya malah jadi penasaran, ini drama kok bisa jadi drama terbaik sih. Jalan ceritanya terlalu lamban rasanya, cerita sedih cenderung membuat waktu berjalan terasa lambat memang. Tapi kebetulan-kebetulan yang terjadi terasa masuk akal dan akhirnya duit yang hilang dari laci malah menyelamatkan karir si Mister karena duitnya ditemukan kembali di tempat sampah dan diserahkan ke pihak yang menginvestigasi.
Akhir yang bahagia
Loh kok udah berakhir aja sih, baru juga cerita episode pertama. Hahaha, ini drama potensi untuk berakhir dengan kesedihan gede banget. Tapi perlu diketahui akhirnya bahagia supaya penonton bertahan menontonnya. Penyelesaian masalahnya gak sederhana, tapi juga gak terlalu berbelit-belit. Kalau berakhir dengan sedih juga, saya gak rekomendasikan film ini untuk ditonton hehehe.
Cewek 21 tahun, si pegawai temporer dengan permasalahan hidupnya menjadi sumber masalah sekaligus membantu memecahkan masalah si Mister di tempat kerja dan juga di keluarganya Ceritanya tapi juga si cewek ini agak ‘jahat’ menurut saya. Tapi ya ceritanya ini semua karena dia butuh survive dalam hidupnya, jadi si cewek ini seperti bermuka 2. Kadang dia seperti membantu bos nya mister untuk membuat si Mister berhenti kerja, tapi kadang dia juga bantuin si Mister.
Di akhir cerita, semua permasalahan di selesaikan dengan tuntas dan ya buat tokoh utama bahagia. Tokoh pendukungnya juga cukup bahagia dan ga ada kesedihan yang besar lagi. Memang lebih menyenangkan ya menonton drama yang berakhir bahagia, setidaknya bisa memberikan harapan setiap masalah ada penyelesaiannya dan hidup ini juga akan selalu ada bahagianya.
Ah susah ya nulis cerita tanpa spoiler. Tapi ya kalau mau tau endingnya juga tonton aja sendiri hehhee.
Relationship: Keluarga dan Teman
Bagian lain yang menarik dari film ini selain cerita mister dan si cewek yang kebetulan tinggal di lingkungan yang sama, digambarkan bagaimana kehidupan bertetangga yang masih sangat dekat antara mister dan teman-temannya karena mengenal bertahun-tahun dan pertemanan yang akrab karena mereka tumbuh besar bersama dan menangis dan tertawa bersama.
Hubungan antara mister dengan abang dan adiknya juga cukup akrab dan mereka sangat sayang dengan ibunya. Tapi anehnya, istrinya si mister yang bukan dari lingkungan tersebut malah merasa jadi outsider dan gak bisa akrab dengan keluarga ataupun dengan teman-teman si mister.
Masalahnya juga karena gak ada komunikasi sih. Ibunya si mister merasa menantunya yang pengacara itu sudah capek bekerja di kantor, jadi kalau ada kegiatan makan bersama si ibu akan melarang si menantu itu untuk membantu di dapur. Nah si menantu kan jadi kikuk dan serba salah. Si Mister ini juga jarang mengungkapkan apa yang ada di pikirannya, jadi kesannya kayak orang kesepian di tengah keramaian.
Istrinya mister juga merasa kegiatan si mister minum-minum tiap hari sama teman-temannya ini membuat dia malas pulang cepat ke rumah, karena paling juga di rumah ga ada siapa-siapa, sedangkan untuk ikutan minum-minum dia merasa gak nyambung sama teman-teman mister. Jadi ya salah satu pelajaran yang penting juga adalah: pastikan pasangan anda bisa nyambung dengan teman-teman anda, atau kalau gak bisa nyambung, bagi waktu yang bener jangan sampe pasangan merasa di nomor 2 kan.
Sedikit Spoiler
Dalam drama ini, dengan perhatian Mister yang tulus dan selalu baik hati walaupun dalam kesusahannya, si cewek akhirnya jatuh hati dengan si Mister. Nah ini saya akan spoiler sedikit, saya suka drama ini karena si mister tetap konsisten sampai akhir dan drama ini tidak jadi drama roman picisan ataupun klise di mana tokoh cowok dan ceweknya walau beda umur jauh banget digambarkan ‘jadian’.
Kisah cinta si mister dan si pegawai temporer bukan kisah cinta romantis tapi lebih ke arah hubungan dengan sesama manusia. Eh penonton jangan kecewa, lebih gak masuk akal soalnya kalau endingnya si mister menerima cinta si pegawai temporer. Kalau gak jadi nonton gara-gara faktor ini ya gak apa-apa, tapi endingnya bahagia kok, lebih bahagia deh daripada kalau mereja terlibat secara romantis hehehe.
Nonton.
Tapi baru sedikit terus nyerah.
Sekarang lagi mood nonton yang kelam-kelam, bakal masuk keranjang tontonanku niih..
pas nih klo lagi nyari yg selow and dark
Aah….kak Risna ini selalu konsisten yaa..
Ini sama banget sama yang kita obrolin kemarin.