Drama Crash Landing of You (CLOY) sudah selesai minggu lalu, tapi sepertinya pembicaraan seputar drama ini masih ramai di forum maupun pemberitaan. Drama ini cukup populer karena walaupun kesannya drama romantis biasa, tapi latar belakang kisah cinta antara Korea Selatan dan Korea Utara yang akhirnya bisa diberi akhir bahagia mengatasi masalah politik tanpa membuat salah satu menghianati negaranya membuat drama ini semakin populer dan diberitakan di berbagai media Internasional.
Dari pengalaman menonton beberapa drama ongoing belakangan ini, baru drama CLOY ini ada penundaan tayang karena proses syutingnya belum selesai. Segitu serunya cerita tapi harus menunggu 2 minggu itu jadi dilema antara tunggu selesai semua saja baru nyusul dan gak seru kalau keliatan spoiler. Waktu diumumkan akan ada penundaan shooting, saya jadi teringat dengan drama yang dibintangi oleh pemeran CLOY Hyun Bin di tahun 2008 The World Within.
Praktek drama kejar tayang ini ternyata merupakan hal yang umum terjadi untuk produksi drama Korea. Katanya sih, terkadang untuk melihat reaksi penonton. Lalu nantinya berdasarkan ratingnya, bisa untuk menambahkan product placement. Bahkan kadang ada yang mengubah ending.
Drama World Within (WW) ini menceritakan dunia para pekerja seni yang memproduksi drama yang tinggal kita nikmati. Waktu menonton 10 menit pertamanya, saya stress sendiri. Semua orang berteriak-teriak, marah-marah, dan ada terlalu banyak tokoh digambarkan sehingga saya tidak bisa mengikuti ini ada apa semua stress banget sih hehehe.
Setelah melihat beberapa episode, saya baru mengerti, kalau 10 menit pertama drama tersebut menggambarkan situasi produksi drama kejar tayang. Di hari penayangan, ada kaset rekaman yang rusak dan tidak bisa diedit. Akhirnya mereka harus mengulang merekam beberapa bagian supaya ceritanya bisa utuh.
Merekam ulang beberapa bagian itu tidak mudah tentunya, belum lagi mengedit dan menyatukan dengan potongan video lainnya. Menulis terburu-buru saja tidak mudah, apalagi kalau merekam dan mengedit drama sambil berusaha menjaga kualitas dramanya.
Cerita di drama WW selanjutnya ya menggambarkan mereka sangat memperhatikan rating setiap kali sebuah episode di broadcast. Ada persaingan antara sesama sutradara. Bagaimana kalau sebuah drama yang dihasilkan sutradara dengan rating diatas sekian akan mempermudah untuk mendapatkan dana produksi drama berikutnya, mendapatkan cerita yang lebih baik dari penulis yang sudah punya karya sukses, dan tentunya pemeran yang sudah punya nama (dan lebih senior).
Sejak awal penayangan CLOY, masalah rating ini bukan cuma jadi perhatian para pekerja dramanya, tapi juga pemirsa. Mungkin ini bentuk dukungan ke aktor dan artisnya, juga karena penulis drama ini dan pemerannya sudah punya nama. Pemirsa punya ekspektasi tinggi terhadap drama ini – dan mereka berhasil mendapatkan apa yang diharapkan.
Di WW, ada digambarkan penulis drama kejar tayang yang skrip-nya belum sampai episode terakhir. Namanya sedang kejar setoran, lalu laptopnya tiba-tiba ketumpahan air. Haisssh, di jaman itu belum pada simpan data di cloud kali ya. Jadi kalau laptop rusak, dan misal belum disalin ke media lain, yaaa kemungkinan data hilang itu tinggi sekali.
Karena ada penundaan penayangan CLOY 2 kali, pemirsa banyak yang berpraduga kalau cerita CLOY ini belum selesai ditulis skripnya. Banyak yang menebak-nebak ceritanya, dan sebagian tebakannya benar. Waktu artis utamanya dikabarkan masuk rumah sakit karena kelelahan, pemirsa resah karena jangan-jangan ini drama nanti gak selesai atau ganti skrip – ternyata lokasi syutingnya ada juga di rumah sakit.
Beberapa hal yang menarik untuk disimak di WW bagaimana mereka mencari lokasi untuk syuting. Ada yang malah melihat sebuah lokasi, membayangkan scene yang diinginkan, lalu memberi ide kepada penulis untuk menuliskan ceritanya. Bagaimana usaha para pembuat drama itu untuk membuat para pemirsa ikut menangis dan tertawa sesuai dengan tema drama yang mereka produksi.
Drama CLOY settingnya ada bagian di Korea Utara, selain Korea selatan dan Swiss. Tapi sudah jelas tidak mungkin untuk syuting di Korea Utara. Untuk membuat drama CLOY ini, mereka berkonsultasi dengan orang yang pernah tinggal di Korea Utara, dan membangun lokasi perkampungan di Korea Utara. Untuk bagian tertentu, produksi drama ini juga sampai ke Mongolia.
Kalau dari lokasi film, aktor dan artisnya termasuk cameo yang muncul di CLOY, saya rasa biaya produksi CLOY ini cukup besar. Saya tidak menemukan angkanya, tapi berapapun itu, saya yakin mereka mendapatkan hasil lebih banyak dari biaya yang diinvestasikan.
Satu hal lagi yang juga membuat saya teringat dengan drama WW ketika menonton CLOY adalah gosip antara pemeran utamanya. Akting dari pemeran utamanya di WW dan CLOY ini sangat meyakinkan memang, sehingga pemirsa merasa lebih tau daripada pemerannya.
Setelah produksi WW selesai, HB dan SHK mengumumkan kalau mereka in relationship (walaupun akhirnya putus setelah beberapa tahun). Nah, sebelum CLOY di mulai ,HB dan SYJ sudah berkali-kali digosipkan mulai gosip pacaran sampai gosip sudah menikah. Selesai penayangan CLOY, untuk kesekian kali (sudah bisa dapat gelas) pihak manajemen HB mengumumkan kalau HB dan SYJ hanya teman baik saja.
Drama WW menurut saya berusaha menjelaskan bagaimana perjuangan para pekerja seni untuk membuat drama yang membahagiakan pemirsa. Tapi sepanjang menonton WW, saya merasa sedih. Kehidupan mereka tinggi sekali tekanannya. Mereka berusaha membuat penonton bahagia, tapi sepertinya mereka sendiri tidak bahagia.
Drama CLOY merupakan contoh hasil produksi yang sukses membuat penonton merasakan berbagai ragam emosi mulai dari tertawa, bahagia, sedih, menangis, tertunggu-tunggu dan jadi pada pinter bikin tebakan kelanjutan cerita dan product placementnya bisa mempengaruhi penonton. Selesai nonton CLOY, saya jadi pengen makan KitKat setelah melihat scene di mana artisnya makan KitKat. Kalau teman saya malah pengen makan ayam goreng tepung. Kalau Jonathan lihat, mungkin dia akan minta di bawa makan Subway.
Kalau kamu, abis nonton drama biasanya pengen makan apa?
Satu tanggapan pada “Ngomongin KDrama: Antara CLOY dan World Within”