Belajar Jarak Jauh

Pandemi sudah berlangsung berbulan-bulan, dan belum diketahui sampai kapan berakhir. Walaupun tidak bisa sekolah tatap muka seperti biasa, pendidikan tidak bisa berhenti dan harus mulai dipikirkan bagaimana bentuk belajar jarak jauh yang tidak selalu harus menggunakan internet, gawai, dan yang terpenting, bagaimana setiap siswa bisa tetap belajar sesuatu dari rumah.

Illustrasi belajar jarak jauh (gambar dari Shutterstock)

Dalam tulisan kali ini, saya akan menceritakan berbagai metode belajar jarak jauh yang sudah ada, dan apa kira-kira kelebihan dan kekurangan dari metode belajar jarak jauh. Saya tidak spesifik membahas belajar jarak jauh untuk siswa sekolah di masa pandemi ini. Kegiatan belajar jarak jauh yang saya maksud dalam tulisan ini adalah kegiatan di mana pengajar dan siswa yang belajar tidak secara fisik berada dalam lokasi yang sama dalam waktu yang sama.

Ada beberapa hal yang mudah-mudahan bisa diadaptasi untuk kegiatan belajar para siswa sekolah yang sekarang ini tidak bisa belajar di sekolah dan bertatap muka dengan guru-guru.

Berbagai metode belajar jarak jauh

Belajar jarak jauh itu sudah ada sejak dulu, bahkan sejak internet belum menjadi kebutuhan seperti sekarang ini. Mekanisme belajarnya bagaimana? Melalui surat yang dikirimkan kantor pos.

Biasanya metode korespondensi melalui pos biasa ini dilakukan oleh penyelenggara kursus yang brosurnya disebarkan di berbagai tempat. Untuk yang berminat belajar, bisa mendaftar dengan mengisi formulir pendaftaran yang kita dapatkan dari brosurnya (biasanya didapatkan di toko buku, atau tempat umum lainnya). Lalu kita akan menerima balasan berupa materi yang bisa dipelajari, lengkap dengan tugas yang harus dikirimkan kembali. Kursus ini biasanya menyediakan amplop untuk mengirimkan tugas kembali lengkap dengan perangko balasannya.

Saya ingat sekali, salah seorang paman saya pernah mengikuti kursus Alkitab melalui kantor pos seperti ini. Pada masa itu, istilah belajar jarak jauh belum sepopuler sekarang. Untuk pelaksanaannya, tentu saja materinya harus sudah jelas terencana. Ketika ada yang mendaftar, penyelenggara belajar langsung mengirimkan materi belajar secara bertahap. Proses korespondensi melalui kantor pos ini bukan hanya sekali saja. Saya ingat, paman saya belajar sampai beberapa tahapan berbalasan surat.

Sistem korespondensi melalui surat biasa tentu saja memakan waktu. Tapi untuk yang sifat belajarnya tidak  membutuhkan respon berbalasan langsung, hal ini tidak menjadi masalah. Biasanya diberikan waktu beberapa minggu untuk menyelesaikan materi belajar dan mengirimkan kembali tugas-tugasnya.

Setelah adanya internet, mulailah dipikirkan untuk melakukan belajar jarak jauh yang lebih interaktif dan tidak membutuhkan waktu lama dalam menunggu datangnya materi atau memperoleh jawaban dari peserta belajar. Bentuk kegiatan melalui internet ini juga termasuk belajar jarak jauh, di mana pengajar dan yang belajar tidak harus bertatap muka pada saat yang bersamaan.

Proses belajar jarak jauh melalui internet bisa dilakukan melalui surat elektronik, website, atau melalui aplikasi yang dibuat khusus untuk pelajaran tertentu. Untuk hal-hal yang menggunakan aplikasi, banyak hal semakin bisa dibuat otomatis. Saya mengetahui beberapa penyelenggara homeschool di Amerika seperti Discovery k12 menyiapkan sistem mulai dari materi yang mengikuti kurikulum yang dilengkapi video pengajaran dan pertanyaan yang harus dijawab, sampai dengan daftar kehadiran dan juga laporan kepada orangtua tentang status belajar anak homeschool tersebut.

Secara umum, untuk kegiatan belajar jarak jauh, materi belajar dan tugas yang akan dikerjakan siswa, harus sudah disiapkan terlebih dahulu. Semuanya dipikirkan  di awal sebelum kegiatan dimulai termasuk mekanisme penyampaian materi dan tugas dan bagaimana evaluasinya dilaksanakan. Materinya bisa dipakai berulang kali dan bisa juga direvisi jika dipandang perlu untuk siswa yang lebih baru bergabung.

Kursus online Coursera, atau aplikasi belajar bahasa DuoLingo dan Memrise  yang saya pakai juga salah satu bentuk kegiatan belajar jarak jauh. Untuk kursus Coursera, saya bisa mengirimkan pertanyaan kepada pengajarnya, dan disediakan forum diskusi juga untuk sesama peserta kursus. Untuk aplikasi belajar bahasa DuoLingo, juga tersedia fasilitas untuk bertanya atau membaca diskusi dari peserta lainnya.

Kegiatan belajar di rumah yang dilakukan di masa pandemi ini kebanyakan mengandalkan pertemuan melalui video meeting dan juga online sepanjang hari. Kegiatan seperti ini menurut saya melelahkan untuk pengajar maupun siswa. Hal ini terjadi karena memang belum ada persiapan sebelumnya, dan setelah 6 bulan pandemi, orang-orang jadi terbiasa mengandalkan kegiatan belajar online sepanjang hari tersebut. 

Saat ini, kebanyakan pihak sekolah berpikir kalau belajar jarak jauh ini hanya sementara, sehingga tidak ada yang membuat rencana belajar jarak jauh yang bisa dipakai untuk masa yang akan datang dan tidak sepenuhnya harus online sepanjang hari. Padahal, dengan adanya materi yang bisa dipakai berulang, di masa depan hal ini akan mempermudah pengajar juga.

Plus minus belajar jarak jauh

Belajar jarak jauh yang menggunakan surat manual dari kantor pos ataupun yang online seperti  Coursera, aplikasi Duolingo atau situs seperti KhanAcademy bisa menguntungkan untuk pelajar karena bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Tidak terikat harus di rumah dan tidak terikat jam tertentu.

Beberapa aplikasi belajar yang menggunakan gawai juga menyediakan fasilitas unduh materi, sehingga ketika belajar tidak dibutuhkan untuk selalu terkoneksi ke internet. Nantinya mengunduh materi ataupun mengirimkan tugas hasil belajar bisa dilakukan ketika terkoneksi lagi ke internet. Metode belajar seperti ini cocok untuk orang yang memang punya motivasi sendiri untuk belajar.

Materi belajar yang sudah tersedia dan bisa dibaca atau dilihat berkali-kali juga bagus untuk mereview pelajaran. Siswa terbiasa untuk memikirkan dulu dan berusaha sebaik yang dia bisa, sebelum kemudian bertanya untuk mendapatkan jawabannya.

Penjelasan secara langsung dan interaktif memang lebih dibutuhkan untuk anak usia sekolah. Idealnya, ketika menyimak materi dan memiliki pertanyaan, siswa bisa langsung bertanya dan mendapat jawabannya. Tapi kalau misalnya dalam seting kelas, ketika guru menjelaskan lalu ada yang selalu menginterupsi untuk bertanya, hal ini jadi menghambat flow pengajaran. Maka biasanya. pengajar akan menjelaskan dulu sampai selesai, lalu bertanya apakah ada bagian yang belum dimengerti.

Masalah dengan belajar tatap muka, ada kalanya siswa bengong di kelas dan tidak menyimak penjelasan dari depan kelas. Kebanyakan siswa tidak akan meminta pengajar untuk mengulang menjelaskan karena takut ketahuan tadi bengong dan tidak menyimak pelajaran. Akibatnya, materinya tidak pernah dipahami oleh siswa kalau dia tidak berusaha membaca atau mencari penjelasannya.

Dalam metode belajar jarak jauh, dengan adanya materi yang dipersiapkan untuk dibaca/ditonton, siswa bisa mengulang kembali materi berkali-kali tanpa malu bertanya karena ketahuan bengong.

Belajar jarak jauh juga mengajarkan untuk memahami materi dengan mendengarkan penjelasan dari awal sampai akhir, dan bukan berkali-kali menginterupsi untuk setiap penjelasan yang belum dimengerti.

Untuk sistem belajar jarak jauh, sebaiknya dipikirkan juga sistem berdiskusi untuk memfasilitasi pertanyaan dari siswa jika ada bagian yang tetap belum dimengerti. Forum diskusi yang bisa dibaca oleh siswa lainnya membantu pengajar supaya tidak perlu mengulangi menjelaskan berkali-kali untuk pertanyaan yang sama.

Penutup

Bagaimana kira-kira sebaiknya pelaksanaan belajar jarak jauh untuk pelajar sekolah di masa pandemi ini? Ini tugas kita bersama memikirkannya. Tapi satu hal yang menjadi kunci dari belajar jarak jauh adalah: materinya harus sudah tersedia secara lengkap dan dipikirkan mekanisme mulai dari memberikan penjelasan sampai mengerjakan tugas yang mana membutuhkan minimum interaksi antara pengajar dan pelajar, dan bagaimana memfasilitasi jika ada pertanyaan terhadap materi yang belum dimengerti.

Untuk bisa menerapkan belajar jarak jauh ini, satu hal yang perlu dipersiapkan adalah setiap orang harus belajar untuk bisa belajar mandiri. Jika setiap orang sudah tahu bagaimana caranya belajar yang benar, belajar di kelas ataupun belajar jarak jauh sudah tidak akan menjadi ada bedanya. Salah satu hal yang kami ajarkan kepada anak-anak kami sebagai homeschooler juga bagaimana supaya mereka bisa belajar sesuatu tanpa harus didampingi terus menerus.

Penggunaan multimedia memang sangat membantu dalam menjelaskan materi belajar. Persoalan berikutnya adalah bagaimana memikirkan menyampaikan materi pelajaran di daerah yang tidak ada listrik? Kalau daerah tersebut tidak ada listrik, otomatis tidak mungkin menggunakan media TV, internet ataupun penggunaan gawai. 

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.