Posting ini sekedar merangkum beberapa posting sebelumnya, sekaligus untuk menceritakan hal-hal kecil di luar posting-posting yang lain. Liburan kali ini cukup lama, dari tanggal 22 Juni (tiba di sana) sampai 10 Juli (tiba di Chiang Mai).
Karena pemesanan tiket sudah mendekati harinya, harga Air Asia ternyata sudah sangat mahal, jadi kami mengambil Singapore Air yang ternyata lebih murah. Ketika berangkat Joshua agak pilek. Terakhir saya ingat (mungkin 5 tahun yang lalu), di Singapore WIFI gratisnya agak ribet. Tapi kali ini ternyata mudah diakses dan bahkan sangat cepat.
Kami mendarat dijemput oleh orang tua saya, dan sekaligus menjemput mamanya Risna yang mendarat dari Medan di waktu yang hampir sama. Di hari pertama, saya bersama bapak berusaha menyelesaikan tujuan utama. Tujuan utama adalah membuatkan Visa untuk Joshua. Joshua perlu keluar dari Thailand untuk bisa mendapatkan Visa (yang adalah ijin untuk masuk ke Thailand). Di hari pertama ini pembuatan Visa gagal karena kurang syarat Company Registration Letter dan Tax Proof.
Di sore hari pertama, saya naik motor bersama Jonathan ke Ceria Mart, dan pulangnya dihadang hujan. Setelah menunggu lama dan mengecek Google Weather akhirnya kami memutuskan pulang gerimis.
Di hari kedua kami memutuskan berangkat lagi untuk mengurus Visa Joshua. Kali ini semua sudah dipersiapkan (dokumen yang diperlukan sudah diemail dan dicetak), jadi tidak ada masalah lagi. Pulangnya kami menyampaikan titipan Kak Wanti, dan karena masih cukup sore kami memutuskan mampir di Monumen Pancasila Sakti (sudah dituliskan ceritanya di posting lain).
Di hari berikutnya, opungnya Joshua berhasil memangkas rambutnya, sekarang dia kelihatan lebih ganteng. Joshua bisa terdistract karena diberikan video Mother Goose Club. Bersama saudara saya, mas Adi, kami naik bus dan ke monas hari itu. Ini juga sudah diceritakan di posting terpisah.
Di hari Minggu kami beristirahat karena mempersiapkan diri untuk ke Jawa Tengah esok harinya. Adik Asty (sepupunya Jonathan) datang, dan mereka bisa bermain bersama. Keesokan harinya kami berangkat ke kampung halaman dan ke Yogyakarta.
Sepulang dari Yogyakarta sudah tengah malam, jadi kami membiarkan anak-anak beristirahat, sementara Opung duluan datang ke acara adat sayur matua Inang Tua Kom pada dini hari. Kami datang ke Bekasi dengan menggunakan Grab dan kembali menggunakan Uber. Senangnya sekarang rumah Eyang sudah bisa dicari di peta sampai level nomer rumah dan posisinya pas, sehingga mudah memanggil Uber/Grab. Seperti pernah saya ceritakan di posting lain, ketika seseorang mencapai Sayur Matua maka acara adatnya adalah perayaan.
Di hari Minggu kami kembali beristirahat lagi dan saya nyetir ke Hypermart untuk membeli beberapa benda (terutama alat pel yang lebih baik karena pembantu di rumah Eyang sedang mudik). Joshua bisa diajak makan di Solaria. Pulangnya kami mampir ke rumah Yosi. Keesokan harinya kami pergi ke Ancol, ini juga sudah dituliskan di posting terpisah.
Sebenarnya kami ingin menyewa travel untuk pergi ke Bandung, tapi ternyata sudah penuh di hari sebelum lebaran, dan kebanyakan tutup di hari lebaran. Jadi akhirnya saya menyetir ke Bandung (ini juga diceritakan di posting terpisah).
Di rumah Eyang saya sempat mengajari Jonathan bermain api dan korek api. Ini sebenarnya sesuatu yang mau saya ajarkan dari dulu, tapi selalu lupa beli koreknya. Terakhir kali ingat pas musim panas di Chiang Mai dan waktu itu banyak kebakaran, jadi saya tunda lagi.
Hari Jumat kami membuat foto keluarga bersama. Terakhir kali foto keluarga, Joshua masih di dalam perut mamanya.
Di hari Sabtu, Risna bertemu dengan teman-teman SMA-nya, sementara saya, Jonathan dan keluarga Yosi menonton film Finding Dory.
Kami kembali ke Chiang Mai hari Minggu pagi, diantar oleh keluarga Yosi. Kami agak khawatir karena di malam Minggu Joshua agak demam dan sempat muntah. Tapi Puji Tuhan Joshua hanya cranky sedikit di awal perjalanan. Sepanjang Jakarta Singapore dia tidur. Ketika transit kami biarkan dia merangkak berkeliaran. Di penerbangan terakhir dia agak bosan, tapi ada anak yang hampir seusianya di kursi dekat kami, jadi dia agak terhibur.
Di sepanjang perjalanan berangkat dan kembali, Jonathan senang sekali karena biasanya pesawat yang dia naiki kecil (single aisle) sedangkan yang ini besar (double aisle). Dia juga senang sekali membaca instruksi keselamatan yang ada di tiap pesawat. Saya selalu diminta untuk memfoto supaya bisa dilihat lagi di rumah.
Liburan kali ini sangat melelahkan, penuh dengan perjalanan panjang, tapi kami bersyukur Joshua dan Jonathan tetap sehat. Kami tadinya sangat khawatir Joshua akan sakit, apalagi dengan perjalanan jauh dengan mobil (beberapa kali), dan juga mengunjungi sangat banyak tempat.
Kami bersyukur bisa tiba kembali di Chiang Mai dengan selamat, dijemput oleh Office Manager kami. Kami juga bersyukur rumah sudah dibersihkan oleh Asisten Rumah Tangga yang sudah dipesankan sebelumnya. Berbagai hal sudah dibereskan juga (tagihan listrik, air), tukang rumput juga sudah dipanggil untuk membereskan rumput. Bahkan dia sudah membelikan telur karena dia tahu kami akan sarapan itu. Kami juga bersyukur karena listrik, air, dan Internet semuanya berjalan lancar ketika tiba di rumah.