Ceritanya Risna dan temennya mau buka toko online (needleyarn.com). Risna dah mencoba-coba aneka shopping cart, baik yang populer ataupun yang nggak. Selama beberapa minggu Risna mencoba memakai dan mengkustomisasi Joomla + Virtuemart. Fiturnya memang sip, tapi ada beberapa kelemahannya. Kelemahan pertama loadingnya berat (ketika loading, total ukuran halaman utama saja sudah 1.5 mb), kelemahan berikutnya adalah proses pembelian tidak seperti yang diharapkan (harus ada registrasi dsb). Proses managemennya juga sulit dan kadang membingungkan (misalnya untuk insert video youtube saja harus menginstall modul tertentu).
Sebenarnya banyak sekali orang Indonesia yang membuat situs belanja (online shop) kecil di multiply dan blogspot, dan cara belanja yang sederhana itu cukup diminati banyak orang. Biasanya toko di multiply/blogspot itu hanya sekedar etalase. Setelah melihat gambar dan deskripsinya, orang bisa memesan via email dengan menyebutkan produknya. Karena tokonya kecil, maka belum tentu produk tersedia, dan ongkos kirim juga belum bisa dihitung. Untuk produk handmade, pemilik toko belum tentu sempat membuatkan pesanan. Pemilik toko akan mengkonfirmasi mengenai ketersediaan dan harga. Jika sudah, maka transfer melalui rekening bank akan dilakukan (mengingat banyak yang belum punya paypal dan kartu kredit, serta banyak yang tidak yakin memakai kartu kredit di Internet). Tidak ada proses registrasi, jadi sifat tokonya semi manual.
Lanjutkan membaca “Aplikasi Toko Online dengan Google AppEngine”