Ceritanya panjang…, perjalanannya juga panjang. Cuma mo posting pendek aja. Saat ini lagi di KL (lagi). Kali ini ga cuma transit di airport doang, tapi singgah sini dan situ. Besok udah mo berangkat lagi ke SG. Emang rencananya short visit doang, buat merencanakan perjalanan berikutnya :). Sepertinya kota ini menyenangkan, nggak semacet bangkok, dan banyak tempat hiburannya.
Capek mode on nih. Lumayanlah 2 hari tapi udah bisa liat KLCC dengan menara petronasnya dan Petrosainsnya, udah bisa lihat Putra Jaya, capek main di Theme Park Sunway Lagoon, udah merasakan makanan nasi lemak khas malaysia, udah cape deeh.. Cerita versi panjangnya ntar aja ah setelah balik ke Chiang Mai. Thanks to Iya yang udah cape nemenin dan ngusulin tempat yang bisa dilihat dalam waktu singkat :).
Akhirnya, sampai juga harta karun yang ditunggu-tunggu selama seminggu ini. Dengan perjuangan yang cukup panjang, keringat dan airmata (hiperbola mode on), akhirnya benang yang tak dapat dibeli di Chiang Mai ini sampai juga ke Chiang Mai.
Ini dia harta karunnya :
Alkisah sejak mulai rajin merajut, setelah memboroskan beberapa Baht untuk membeli benang di toko Import di sini, akhirnya memutuskan beli benang secara online dari Craft and Me, Indonesia saja. Harga beli di Indonesia memang jauuuuh lebih murah daripada benang import dari eropah atau amerika, tapi tetap yang harus dipikirkan ongkos kirim dan pajak.
Begini perjalanan sang benang hingga sampai ketanganku. Dari mbak Thata di Surabaya, benang diberangkatkan dengan bis malam ke Jakarta, karena kalau pake TIKI ongkos kirimnya aja udah seperberapa benang….., Lalu dari Jakarta, dikirim pake EMS ke Chiang Mai. Well, harus diakui, ongkos kirimnya agak bikin sakit hati, karena ongkos kirim EMSnya hampir sama dengan biaya beli benangnya. Oke jadi ceritanya harga benang jadi 2 kali lipat.
Beberapa waktu lalu Joe keranjingan baca VirusComix terus nunjukkin bagian komik yang judulnya Things They Don’t Tell You (But Should), A Guide to Life. Ya gue tau sih ini isinya cuma joke doang, tapi kadang-kadang kalau dipikir ada benarnya juga. Hal yang cukup menarik misalnya masalah cantik dan jelek.
Katanya :
Kalau kamu seorang yang berwajah cantik, orang lain akan sebel melihatmu karena semua orang berpikir bahwa orang yang cantik selalu memanfaatkan wajahnya dalam hidup padahal isi kepalanya kosong. Kamu tidak akan mendapatkan simpati, karena semua orang berpikir hidupmu sempurna. Hasilnya kamu hidup dalam kepahitan dan kesepian.
Waktu pulang ke Medan, tidak sengaja menemukan foto lama (tahun 1987) waktu aku dan kakak dan adikku makan di KFC Medan. Ternyata dari duluuu, tanpa gue sadari, adalah peminum teh botol sosro. Dan kemarin kebetulan waktu ke Jakarta (2007) dan jalan-jalan di Sumatera(2008) juga tentunya minumnya teh botol sosro dong. Ini kebetulan aja pas minum di foto :). Hehehe..jadi apapun makanannya, apapun suasananya, minumnya ya Teh botol Sosro *iklan banget yah*. Duh jadi pengen nih minum teh botol sosro. Teh celup Sosro tidak bisa memuaskan keinginan minum teh botol Sosro yang dingiiin . Untungnya bentar lagi bisa menikmatinya lagi di Medan. Teh botol Sosro….here we come (eh maksudnya Indonesia here we come) he he he…
Kalau dibandingkan dengan Joe, gue ga ada apa-apanya dalam hal membaca. Lihat saja jumlah buku yang dibaca Joe dan gue baca di Goodreads, gue ketinggalan jauh.
Untuk membaca buku yang berbahasa Indonesia, mungkin gue bisa cukup cepat, tapi untuk membaca buku berbahasa Inggris? sulit rasanya untuk membaca dengan cepat. Untungnya sekarang menemukan solusi untuk mengatasi masalah gue ini, sekarang gue mencoba untuk mendengarkan buku suara alias audio book, itung-itung sekaligus melatih mendengarkan bahasa Inggris.
Ceritanya gue membeli buku The Story of My Life (Enriched Classics Series) udah lamaaa sekali, tapi kok ya membacanya ga kelar-kelar. Ada aja yang mengganggu proses membaca gue. Terus beberapa waktu lalu Joe ngasih tau situs LibriVox tempat mendapatkan audio book yang bukunya sudah masuk kategori public domain secara gratis.
Ceritanya yang membacakan itu orang-orang sukarelawan, jadi bisa saja 1 buku di baca beberapa orang, tapi kadang-kadang, ada juga 1 buku yang di baca oleh orang yang sama. Jadi untuk buku tertentu ada beberapa pilihan audiobook yang tersedia.
Akhirnya selesai juga baca buku Helen Keller ini. Hidup seorang wanita yang sejak kecil buta dan tuli tetapi dengan bantuan gurunya bisa belajar banyak hal, bisa menguasai bahasa Jerman dan Perancis, dan juga sekolah di Universitas umum. Bahkan, walaupun dia tidak bisa mendengar suaranya, dia bisa belajar berbicara! Hebat!
Oh ya, buku ini adalah sebuah otobiografi. Untuk seorang yang buta dan tidak dapat mendengar, pemilihan kata yang dia gunakan untuk menggambarkan hal-hal yang dia rasakan sangat bagus. Kagum dengan semangatnya untuk belajar dan berkarya.
Terbang bersama AirAsia memang murah, apalagi kalau dipesan jauh-jauh hari, tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika Anda memesan tiket airasia. Tips-tips ini saya tuliskan berdasarkan pengalaman kami terbang bersama airasia. Memang kalau mau bayar murah Anda harus bersabar.
1. Pastikan pada hari keberangkatan Anda, Anda tidak ada urusan lain, karena dengan berbagai alasan, Airasia bisa mengubah jadwal dari sore ke pagi hari, atau bahkan ditunda sampai keesokan harinya. Pengalaman penundaan pesawat ini bukan baru sekali, pada saat kami menikah, jadwal terbang keluarga Joe diubah seenak-enaknya oleh AirAsia. Berhubung yang memesan itu saya dan Joe, bayangkan saya di pelaminan pada saat hari H (untungnya setelah selesai pemberkatan), kami sibuk menerima telpon dan sms dari Air Asia. Lanjutkan membaca “Tips Terbang bersama (Indonesia) Air Asia”
Hari ini gue melihat salah satu tulisan gue di Berita IT tentang mobil terbang di copy paste mentah-mentah oleh seorang blogger lain tanpa permisi. Ya dia mencantumkan sumbernya sih, tapi sumbernya itu hanya 1 baris di kalimat terakhir dan itupun orang-orang mungkin berpikir sekedar sumber berita biasa. Dalam berita itu gue pake gaya bahasa yang cukup personal, dan sekarang, tulisan itu seolah-olah menjadi tulisan orang tersebut karena di blognya sendiri tulisannya displit oleh tag More.. untuk melihat tulisan secara lengkap (termasuk tulisan sumbernya). Dan semua kata yang menggunakan ‘saya’ di tulisan itu seolah-oleh menjadi ungkapan apa yang dia rasakan (padahal gue yang nulis semua itu). Lanjutkan membaca “Tulisan di Blog juga karya cipta”