Saya punya e-mail pertama dulu di layanan e-mail gratisan yahoo. User id e-mail pakai nick name karena merasa anonimity di Internet itu penting. Sempat punya beberapa e-mail gratisan dari layanan lainnya termasuk forwarder supaya e-mailnya lebih singkat ataupun terasa lebih keren. Dari sekian banyak alamat e-mail yang dipakai, yang akhirnya bertahan ya cuma yang pertama dibuat itu. E-mail itu bertahan karena user id nya dipakai juga untuk Yahoo Messenger.
Lanjutkan membaca “E-mail, Dulu dan Sekarang”Kategori: Technology
IT, Hardware, Software , Mobile Devices and others Technology
Mini PC + TV + HP Xiaomi = Smart TV
Konfigurasi entertainment centre kami sekarang ini memakai Mini PC Windows yang dihubungkan ke TV (via HDMI). Awalnya dulu, kami memasang keyboard wireless ke mini pc nya untuk memilih menu Kodi, Netflix ataupun nonton YouTube di browser. Tapi, masalah dengan yang namanya remote, sama saja dengan keyboard. Kadang-kadang ga ketemu terselip entah di mana, sering juga pas butuh eh baterenya habis.
Setelah dipikir-pikir, gimana kira-kira supaya mau nonton ga kelamaan nyari remote atau keyboardnya. Untungnya Joe kepikiran untuk mencari aplikasi remote mouse untuk Android. Walaupun namanya remote mouse, tapi dari aplikasi ini, kita juga bisa mengetikkan sesuatu kalau dibutuhkan. Pengaturan aplikasi ini cukup gampang.
Baik Mini PC dan HP Android terkoneksi ke jaringan lokal yang sama kalau dirumah. Jadi waktu menyalakan aplikasi ini, kita bisa langsung menemukan Desktop mana yang perlu kita akses secara remote. Selanjutnya ya sama seperti mouse di komputer biasa.
Lanjutkan membaca “Mini PC + TV + HP Xiaomi = Smart TV”Ransomware, Reverse Engineering dan Backup
Cukup banyak yang bertanya ke saya mengenai ransomware, selain itu sering juga di group reverse engineering ada yang bertanya: saya kena ransomware (dengan scren capture layar permintaan tebusan), diteruskan dengan: apa yang harus saya lakukan? Tulisan ini akan berusaha menjawab kenapa sulit mengatasi ini, kenapa percuma meminta tolong ke group reverse engineering, dan kenapa sebaiknya Anda perlu membackup file Anda.
Ransomware
Ransomware adalah jenis malware (software jahat) yang memaksa Anda mengirimkan uang ke pembuatnya melalui berbagai cara. Cara yang saat ini paling banyak dipakai adalah mengenkripsi file Anda, lalu jika Anda mengirim uang tebusan, maka Anda akan dikirimi key atau program untuk membuka file Anda.
Jawaban singkat untuk yang kena ransomware: cobalah ke situs No More Ransom. Jika Anda beruntung, file Anda bisa kembali. Jika tidak, maka harapannya sangat kecil. Coba juga search nama ransomwarenya (jika ada nama yang unik yang muncul di layar ransom) dan coba baca apakah sudah ada yang membuat tool gratis untuk membukanya. Bagian berikut artikel ini hanya ingin menjelaskan kenapa file Anda sulit kembali.
Alternatif lain: Anda bisa membayar tebusan, tapi perlu dicatat: Andaikan Anda membayar uang tebusan, belum tentu file Anda bisa kembali. Tidak ada jaminan dari para penjahat ini bahwa file Anda masih aman. Sebagian ransomware merusak file tanpa bisa dikembalikan dengan cara apapun (membayar atau pun cara lain).
Lanjutkan membaca “Ransomware, Reverse Engineering dan Backup”Phone Holder di Mobil
Sejak dulu, nyari tempat meletakkan handphone di mobil supaya gampang untuk melihat google map sambil nyetir. Kadang-kadang ya biar ga repot juga kalau misal lagi nyetir tau-tau telpon bunyi, bisa tau siapa yang nelpon dan apakah penting atau tidak untuk segera minggir angkat telepon.
Bisa main pokemon kalau macet
Phone holder favorit sekarang ini model magnet yang diletakkan di air vent/ac di tengah mobil. Untuk memakainya, di belakang handphone kita harus memakai besi yang nempel ke handphone. Kepingan besi seperti koin yang sangat tipis ini cukup murah, phone holder magnet nya juga sangat kecil.
Beli 5 seharga sekitar 12 ribu rupiah
Kelemahan dari benda ini, setiap handphone harus ditempelin koin besi yang nempel ke magnet supaya bisa memakai phone holdernya. Tapi buat saya dan Joe hal ini ga jadi masalah karena kita bisa membeli koin besinya yang sudah ada stickernya untuk ditempel ke handphone sekaligus beberapa dengan harga cukup murah.
Dulu, sebelum menemukan benda ini, saya pakai model jepit yang di air vent maupun yang bisa diletakkan di kaca mobil ataupun di dashboard dengan menggunakan suction. Kelemahan dari benda model ini, kadang-kadang jepitannya sangat pendek, dan kalau kita pakai case untuk handphone kita, jepitannya kurang kuat dan handphone bisa terlepas. Atau seringkali yang terjadi, waktu saya memasang handphone di phone holder, phone holdernya tepat berada di tombol off untuk handphone saya, dan handphone saya jadi mati atau kadang-kadang jadi menyalakan kamera.
Situasinya, masuk mobil kita pengen langsung meletakkan handphone di phone holdernya, tapi kalau dengan model yang lama, saya harus menggunakan 2 tangan untuk meletakkan handphone dan juga seringnya butuh tenaga untuk membuka penjepitnya dan tau-tau handphonenya lepas atau handphone mati, rasanya kalau lagi buru-buru mengesalkan sekali. Dengan phone holder yang model magnet, saya masuk mobil bisa langsung letakkan handphone di phone holdernya dengan cara mendekatkannya dan langsung nempel deh, tanpa drama handphone mati ataupun kamera nyala tanpa sengaja.
Ngomong-ngomong, kesannya tulisan ini lagi iklan ya haha, nggak kok, saya tidak sedang mengendorse merk tertentu, saya cuma berbagi pengalaman setelah gonta ganti berbagai phone holder baru nemu phone holder yang paling cocok dengan magnet dan koin besi. Siapa tau ada yang mengalami masalah yang sama dengan saya setiap kali masang handphone di phone holder model jepit hp mati ataupun terlepas karena hp terlalu tebal oleh case. Waktu saya pakai hp model asus zenphone, hp nya sangat tebal dibanding hp biasa, dan juga terlalu berat untuk beban phone holder hitam jepit. Akhirnya saya beli phone holder jepit yang putih dengan suction. Masalah dengan suction, karena saya tempel di kaca mobil, kadang-kadang daya suctionnya tiba-tiba melemah dan phone holder lepas. Masalah handphone mati karena kejepit dibagian tombol off juga sering terjadi seperti kejadian dengan penjepit versi sebelumnya.
Kelemahan phone holder magnet yang ditempel di air vent ini juga ada, kadang-kadang kalau kita masangnya ga terlalu bagus di air vent, waktu kita berhenti dan mau ambil handphonenya, phone holdernya ikut terlepas. Tapi masalah ini bisa terjadi juga dengan model pertama. Tapi masalah ini ga terlalu mengesalkan seperti masalah handphone mati. Masalah lain, kalau hp kita model yang agak berat, bisa jadi hp kita terlepas dari magnetnya kalau ada jalanan yg tidak rata dan mobil agak kencang.
Baru-baru ini, saya baru tahu juga ternyata ada phone case yang langsung ditempelin koin besi di belakangnya dan dilengkapi dengan ring untuk membuat hp bisa diletakkan berdiri juga. Saya pernah 2 kali beli ring yang di tempel di belakang handphone, tapi tempelannya gampang lepas.
Dengan adanya tempelan besi koin yang sekarang, saya juga bingung kalau mau tempelin ring di mana sebaiknya, akhirnya Joe nemu ternyata ada phone case yang sudah dilengkapi dengan ring dan besi untuk tempelan ke phone holder magnet. Senangnya 3 kebutuhan terjawab dengan 1 benda. Case, koin besi untuk phone holder dan ring untuk meletakkan handphone supaya bisa berdiri.
Saya kagum dan berterimakasih, ada aja yang kepikiran buat bikin aksesori yang dibutuhkan pengguna Handphone. Kemarin waktu cerita ke sepupu saya, ternyata dia belum belum tau ada phone holder model magnet. Nah karena ada yang belum tau, maka saya tuliskan saja di sini, siapa tau udah kesel dengan phone holder jepit yang sering bikin handphone mati seperti sebelumnya yang saya alami hehehe.
Cloudflare
Cloudflare adalah perusahaan yang memberikan layanan untuk memproteksi website dari DDOS dan serangan lainnya. Perusahaan ini didirikan 2009, dan mulai terkenal sejak 2011. Saya sendiri sudah memakai ini sejak 2013, tapi sepertinya masih banyak pihak yang belum tahu layanan ini, atau tahu tapi belum bisa memakai secara optimal.
Secara sederhana cara kerjanya Cloudflare adalah: semua request dari client (browser/mobile) akan ditangani oleh Cloudflare dan diteruskan ke server kita. Karena berada di tengah-tengah, maka Cloudflare bisa memblok serangan, meng-cache content, dsb.
Lanjutkan membaca “Cloudflare”Browsing Tanpa Iklan di HP Android
Pernah gak, ketika berselancar di dunia maya, ga sengaja ngeklik iklan dan ketika memaksa menutup 1 iklan, tau-tau 2 halaman lain muncul lagi dengan pesan-pesan yang bikin kaget misalnya: virus terdeteksi di HP anda. Lalu kita disarankan untuk mengklik link yang mereka sediakan untuk segera memberantas virusnya, yang padahal akhirnya mungkin menginstal virus alih-alih membersihkan virus.
Dalam posting ini, saya mau memberitahu cara mudah untuk menghilangkan iklan waktu kita browsing di HP android, mungkin di HP OS lain akan mirip atau ada yang lebih mudah lagi, tapi karena saya sekarang pakai Android ya saya tuliskan yang saya sudah coba saja. Dengan cara ini, beberapa pop up window masih akan muncul, tapi iklan di dalamnya tidak tampil. Beberapa iklan munngkin masih ada tapi tidak terlalu mengganggu lagi. Ada cara lain yang lebih advanced untuk menghilangkan semua iklan, tapi itu nanti biar Joe aja yang tulis kalau dia ada waktu.
Biasanya browser bawaan di HP Android menggunakan Chrome, tapi sayangnya Chrome di Android belum bisa ditambahkan add-ons seperti halnya browser Chrome di komputer. Jadi cara termudah adalah menginstal browser lain. Ada 2 browser lain yang saya coba. Saya memilih 2 browser ini karena browser ini dulunya juga pilihan saya sebelum saya memakai Chrome di PC dan Android. Browser yang sudah saya coba adalah Firefox dan Opera (bukan Opera Mini ya).
Berikut ini bisa dilihat perbandingan browsing beberapa situs menggunakan Chrome, Firefox dan Opera. Pertama saya mencoba situs berita kompas.com
Begini tampilannya di Chrome. Ada pop up iklan selain banner iklan.
Berikut ini hasil browsing di Firefox yang sudah saya instal add-ons adblock plus
dan berikut ini hasil browsing menggunakan opera:
Contoh situs lain yang juga banyak iklannya, saya browsing ke situs kaskus. Berikut ini tampilan dengan Chrome:
Kalau yang ini menggunakan Firefox:
Dan ini menggunakan Opera:
Kadang-kadang mungkin kapasitas penyimpanan hp kita terbatas sehingga tidak bisa dengan leluasa menambah browser. Kalau hanya ingin menambah 1 browser tambahan saja, saya akan memilih menginstal Firefox. Kalau ingin menambah 1 browser tambahan tanpa ingin repot mengganti pengaturannya saya akan pilih Opera.
Ketika menginstal Opera, setting untuk block iklan otomatis sudah diaktifkan. Opera menggantikan iklan dengan iklannya sendiri di halaman awal Operanya dan tidak sebanyak iklan di situs berita yang dikunjungi.
Kenapa saya pilih Firefox? Karena setelah mencoba beberapa situs, browser Firefox lebih bersih menyaring iklannya. Setttingnya juga sebenarnya tidak sulit. Setelah instalasi, cukup pergi ke setting, pilih Browse all FireFox Add-ons, dan tambahkan Adblock Plus. Nantinya kalau add-onsnya sudah ditambahkan, akan terlihat seperti di gambar berikut:
Kalau dipikir-pikir, menghilangkan iklan dari halaman yang kita kunjungi berarti juga menghemat pemakaian data, karena sebagian besar iklan itu berupa gambar dan animasi. Lebih baik iklan-iklan sebanyak mungkin diblokir saja.
Kalau browsing menggunakan wifi, sebagian iklan bisa diblok di router. Di rumah, saya ga pernah mendapatkan iklan karena sudah diset di router oleh Joe, tapi kalau lagi browsing di luar rumah, iklan yang muncul sering mengganggu dan paling menyebalkan kalau ke klik tanpa sengaja. Makanya akhirnya saya kepikiran menginstal browser lain, mumpung kapasitas HP saya juga masih ada hehehe.
Selamat mencoba, dan selamat browsing tanpa iklan ya!
Mengetik dengan Suara
Posting kali ini saya coba tulis menggunakan Google voice typing dan disunting berikutnya menggunakan keyboard biasa. Saya hanya perlu menambahkan tanda baca dan mengubah beberapa kesalahan pemakaian huruf besar. Tapi sekarang karena enggak harus ngetik kok jadi bingung mau cerita apa ya? Ternyata mengetik lebih memberi waktu untuk berpikir sebelum menuliskannya daripada berbicara.
Dulu pernah coba fitur mengetik pake bahasa Inggris dan hasilnya lumayan jelek. Saya baru tahu fitur bisa menulis dengan bahasa Indonesia tanpa mengetik dari sepupu saya, awalnya dia kasih tau bisa untuk aplikasi chatting, tapi ya basically bisa untuk segala app yang inputnya menggunakan keyboard seperti halnya aplikasi wordpress di handphone saya.
Biasanya dulu kalau lagi ada ide pengennya bisa cuman ngomong doang dan langsung terketik. Dulu terpikir untuk membawa-bawa recorder untuk merekam ide, lalu diketik sesempatnya, tapi tidak pernah terlaksana, akhirnya bisa diwujudkan langsung terketik seperti sekarang. Google voice typing ini belum terlalu sempurna tapi sudah lumayan lah.
Kalau saya tahu dari dulu, saya bisa menulis cerita jalan-jalan ke Hong Kong kemarin pakai metode voice typing ini saja. Tidak ada kata terlambat, mulai sekarang harusnya bisa update blog lebih sering. Mungkin ada yang sudah pernah pakai juga karena fitur ini sudah lama tersedia, kalau ada tips yang mau dibagikan, saya tunggu ya. Untuk yang belum pernah pakai pasti bertanya-tanya, gimana cara memakainya seperti Jonathan yang bertanya ke saya.
Pertama yang perlu diketahui adalah setting voice typingnya di handphone android:
1. Dari menu setting pilih System
2. berikutnya pilih menu languages and input untuk keyboard and inputs, pilih google voice typing di virtual keyboard
3. Set voice typing automatic
Kita bisa memilih multi bahasa, atau 1 bahasa tertentu supaya tidak bingung. Saya sudah mencoba bahasa Indonesia, Inggris dan bahkan bisa menuliskan bahasa Thai dalam aksara Thai. Akurasinya belum 100 persen, tapi sejauh ini bisa sangat meminimasi mengetik.
Kalau voice typing sudah diatur, berikutnya cara memakainya, tekan lambang microphon dan bicaralah.
Agar bisa memakai fitur ini, pastikan microphon handphone bekerja dengan baik. Saya coba menggunakan microphon di handsfree dengan berbisik-bisik hasilnya untuk bahasa Indonesia sudah cukup baik.
Plus nya fitur ini adalah, misalnya saya sedang menyetir dan sedang macet dikit, kalau saya perlu menuliskan sesuatu di to-do list, saya bisa mendiktekan saja sebelum saya lupa. Kalau sedang ada ide untuk menuliskan cerita sambil menunggu juga bisa dimanfaatkan waktunya untuk mendiktekan tulisan.
Di awal mungkin akan terasa aneh karena kita seperti ngomong sendiri, tapi ya sebenernya sama saja kalau kita sedang terima telepon juga yang kedengaran orang sekitar kita cuma apa yang kita ucapkan, bukan apa yang diucapkan lawan bicara.
Dari hasil mencoba-coba, yang cukup menarik adalah voice typing bahasa Thai. Pertama tentunya saya harus mengubah keyboard ke tulisan Thai, lalu saya mendiktekan kalimat dalam bahasa Thai. Kalau pengucapan saya cukup benar, sejauh ini ejaan bahasa Thainya juga cukup akurat. Sebagai yang belum lancar mengingat ejaan kata dalam bahasa Thai tapi cukup bisa membaca, fitur ini berguna untuk melatih kemampuan bahasa Thai saya.
Ada banyak bahasa yang sudah disupport oleh Google voice typing ini, bahkan untuk beberapa bahasa kita bisa menyunting teks kita dengan voice command. Saya belum mencoba semua fitur dari voice typing ini, tapi kalau ada yang rajin bisa baca di sini.
Jonathan juga sudah mencoba fitur google typing ini, yang langsung terpikir selain bisa untuk melatih Jonathan untuk mengeja bahasa Inggris, bisa juga nantinya untuk melatih membaca bahasa Indonesia dan bahasa Thai. Sejauh ini dia senang bisa mengetik dengan suara. Mungkin saya akan menyemangati dia untuk menulis blog memanfaatkan fitur ini, dan selanjutnya memberi tugas menambahkan tanda baca dan menyunting penggunaan huruf besar kecilnya.