Witing Tresno Jalaran Soko Kulino, Selamat Ulang Tahun Papa Joe!

Peribahasa bahasa Jawa “Witing Tresno Jalaran Soko Kulino” ini diartikan sebagai Cinta hadir karena terbiasa. Sebelum kenal dengan Joe, saya sudah tahu dengan peribahasa ini (walaupun saya orang Batak). Tapi siapa sangka kalau saya malah menikah dengan orang Jawa dan mendapatkan pasangan setelah awalnya terbiasa dengannya.

Perkenalan saya dengan Joe juga dimulai dari terbiasa bersama-sama. Ceritanya dulu itu kami satu tempat kerja dan satu kelas juga waktu kuliah S2. Kebetulan juga, ada proyek di mana kami sama-sama terlibat di dalamnya yang membuat saya dan Joe mulai sering ngobrol.

Tapi tentunya pada saat itu, saya tidak terpikir sedikitpun bakal memiliki pasangan orang Jawa. Pada saat itu, saya mikirnya tidak mau repot nyari pacar beda suku, ntar kalau terlanjur sayang dan orangtua gak setuju karena beda suku kan repot. Tapi mungkin ini yang namanya bukan kita yang memilih cinta, tapi cinta yang memilih kita (minjem kata-kata dari mana ini, hehehe).

Joe dan saya lebih mengenal satu sama lain dimulai dari terbiasa makan siang bersama di bulan puasa (karena cuma kami berdua yang tidak puasa). Lalu kemudian kadang-kadang makan malam bersama sebelum pulang ke tempat kos masing-masing.

Setelah sering ngobrol tentang berbagai hal, termasuk membaca isi blog masing-masing, barulah kami memutuskan untuk lebih mengenal satu sama lain alias pacaran.

Apa yang membuat saya berubah pikiran dari tidak mencari pasangan beda suku jadi menerima Joe jadi pacar? Tentu saja karena saya merasa walaupun kami berbeda suku, tapi setelah sering bersama-sama dan ngobrol berbagai hal, saya merasa Joe itu pria ideal buat jadi pasangan saya.

Komunikasi adalah kunci. Bersama-sama kalau tidak berkomunikasi, ya sama saja tidak semakin mengenal. Jadi mungkin peribahasanya bisa ditambahkan cinta datang karena terbiasa dan terjalinnya komunikasi yang baik, atau kalau istilah jaman sekarang bilangnya harus nyambung ngobrolnya. Harus sefrekuensi juga.

Tiup lilin di rumah saja

Selamat Ulang Tahun Papa Joe

Tanggal 17 Mei 2021, Joe ulang tahun ke-41, tapi rambutnya udah hampir putih semua. Dia tidak mau cat rambut, karena katanya dia bangga dengan rambut putihnya. Rambut saya juga mulai memutih sebagian, tapi lebih banyak Joe, hehehe. Rambut putih itu mahkota, tanda diberi umur panjang katanya.

Walaupun Chiang Mai sudah masuk zona oranye dan bisa makan di restoran lagi, kami memilih untuk merayakan ulang tahunnya di rumah saja. Sebenarnya, sempat terpikir untuk ke mall dekat rumah dan makan di sana seperti tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, mengingat jumlah kasus covid-19 yang masih naik turun, lebih baik memilih amannya saja alias di rumah saja.

Karena udara di Chiang Mai masih sangat panas sampai sekarang, saat yang tepat untuk memesan kue es krim. Biasanya sih kami beli kue es krim ini hanya di saat ulang tahun Joshua di bulan Juni, tapi ya sesekali bapaknya ultahnya juga dibeliin kue es krim juga.

Setelah lama tidak membuka aplikasi pesan makanan online, hari ini buka aplikasi dan pesan online deh. Pilihan jatuh pada kue es krim rasa coklat yang coklat banget. Lumayan, ada promosi juga, jadi bisa sekalian beli kue yang agak besar. Anggap saja stok es krim untuk beberapa hari ke depan.

Seperti biasa, jumlah lilin terlalu banyak kalau harus memasang 41 lilin, jadi Jonathan memasang lilin dengan hitungan binner 101001 alias 32 + 8 + 1. Jadi jangan heran kalau di foto terlihat lilinnya tidak menyala semuanya.

Tahun ini Joshua paling semangat meniup lilin, sepertinya bulan depan bakal makan kue es krim lagi nih buat ulang tahun Joshua, hehehe. Apalagi kuenya rasa coklat, kegemarannya Joshua, makanya dia duduk paling depan dan paling semangat meniup lilin.

Selamat ulang tahun Papa Joe, semoga kita panjang umur dan tetap sehat dan walau sibuk dengan pekerjaan tetap mau main dengan anak-anak.

Semoga juga kita tetap sayang satu sama lain, dan karena sudah terbiasa makin sayang dan makin cinta. Tetap bisa ngobrolin berbagai hal-hal random (sampai anak-anak pun terkadang ikutan ngobrolin hal yang agak random juga hehehe).

Selamat Tahun Baru 2021

Hari ini sudah tahun 2021 saja. Tulisan kilas balik 2020 belum selesai, dan saya bahkan belum punya catatan refleksi ataupun resolusi untuk 2021. Walau judulnya hari ini tahun baru, tapi rasanya tidak berbeda dengan hari-hari lainnya. Ada sih bedanya, sedikit, bedanya kalender berganti jadi 2021, hehehe. Tapi karena saya tidak punya kalender cetak, ya tidak terasa juga pergantian kalendernya.

Lanjutkan membaca “Selamat Tahun Baru 2021”

Memulai Hari dengan Sarapan Pagi di Rumah

Sejak kecil, saya terbiasa untuk sarapan bersama seluruh anggota keluarga. Saya ingat, mama saya akan sibuk di dapur menyiapkan sarapan untuk kami sambil berusaha membangunkan kami dan menyuruh mandi. Karena mama saya wanita bekerja, dia akan masak sarapan pagi sekaligus untuk makan siang, sedangkan untuk makan malam akan dimasak sepulang kerja.

Setiap orang memilih sarapan yang berbeda

Sarapan Itu Penting

Sarapan itu memberikan energi untuk kegiatan di pagi hari. Saya pernah baca, salah satu jenis diet yang menyarankan skip sarapan pagi. Dalam bahasa Inggris, sarapan pagi itu memakai kata breakfast, yang katanya artinya berbuka puasa dan tidak harus dilakukan pagi-pagi. Katanya bisa saja makan pertama itu dimulai jam 12 siang. Tapi buat saya, lebih baik tidak makan malam daripada tidak sarapan pagi.

Lanjutkan membaca “Memulai Hari dengan Sarapan Pagi di Rumah”

Merayakan Ulang Tahun Joe

Hari ini ulang tahun Joe alias papa nya Jonathan dan Joshua. Seperti biasa, ulang tahun buat kami tidak harus tiup lilin dan tidak harus beli kado. Kalaupun beli kado, biasanya ditanya dulu maunya apa dan bisa saja kadonya gak dibeli di hari ulang tahunnya. Mungkin buat sebagian orang, jadi kurang seru ya karena pas hari H kayak gak ada yang berkesan. Tapi buat kami ulang tahun itu artinya menikmati waktu bersama keluarga. Kami mengajarkan hal ini ke anak-anak, supaya mereka gak menuntut selalu bikin perayaan ulang tahun atau menuntut hadiah ulang tahun.

Setiap keluarga bisa membuat tradisi merayakan ulang tahun masing-masing. Mungkin buat sebagian besar orang tradisinya adalah meniup lilin tepat di hari pergantian hari, selama 15 tahun kenal Joe, kami tidak pernah tiup lilin tepat pergantian hari. Jangankan pas pergantian hari, ulang tahun kami seringnya tidak potong kue ataupun tiup lilin kok. Paling kalau masih bangun kami akan mengucapkan selamat ulang tahun dan berdoa syukur sama. Seringnya sih nunggu jam 12, ucapin selamat, baru deh tidur. Tadi malam Joshua juga gak mau tidur sampai papanya ulang tahun hehehe. Tradisi yang pasti untuk kami merayakan ulang tahun itu ya kebersamaan sebagai keluarga.

Biasanya, kalau lagi gak banyak kerjaan di kantor, Joe akan ijin setengah hari, lalu kami makan siang di luar dilanjutkan bawa anak jalan-jalan. Atau bahkan bisa juga ijin meliburkan diri seharian hehehe. Tapi hari ini karena lagi banyak kerjaan, Joe cuma bisa ijin pulang lebih cepat beberapa jam.

Seperti tahun lalu, kami merayakannya hanya dengan makan di luar. Di buka dengan makan honey chocolate toast plus es krim, dilanjutkan dengan makan malam (rusak deh diet). Tadinya mau naik kereta gratisan juga di mall, tapi keretanya masih menunggu agak lama sebelum jalan. Karena kami udah merasa lapar kami ga jadi deh naik keretanya hehehe.

Saya bersyukur diantara kesibukannya bekerja dan hobi ngopreknya, Joe masih menyediakan waktu buat main sama anak-anak. Setiap keluar rumah juga dia yang sibuk ngejar-ngejar Joshua hehehe. Buat orang yang gak kenal Joe, mungkin mikirnya dia kerja mulu seharian, tapi nggak kok, dia masih banyak juga santai-santai dan nonton film seri. Makanya mau aja diajakin nonton kdrama teknis seperti Phantom hehehe. Joe juga masih mau berbagi tugas dengan saya, seminggu 2 kali mengantar Jonathan ke taekwondo, dan seminggu sekali nemanin Joshua di rumah saat saya nganterin Jonathan berenang.

Beberapa hadiah ulang tahun Joe itu dia beli sendiri (dengan persetujuan saya tentunya). Beberapa yang saya ingat itu dia beli Network Attached Storage, pernah juga upgrade prossesor, iseng ngoprek Wii, dan kalau liat dari memory facebook ternyata kami beli mobil 4 tahun yang lalu juga sebelum ultahnya Joe, jadi bisalah dianggap hadiah ultah beli sendiri juga ya hahahaha. Untuk hadiah tahun ini sudah ada rencana upgrade komputer, tapi masih belum selesai menimbang-nimbang apa yang mau dibeli.

Tahun ini, Joe dapat hadiah istimewa. Salah satu keisengannya ngoprek dan menuliskan hasil oprekan membawa rejeki ekstra. Pekerjaanya masih prototipe tapi hari udah dikirim “hadiah”nya. Tapi karena kata Joe pekerjaaanya belum bisa diceritakan, tunggu aja kapan-kapan dia ceritakan hehehe. Saya sih ikut senang, karena kalau Joe dapat rejeki artinya rejeki saya juga.

Selamat ulang tahun buat suamiku sayang, semoga di umur yang baru bisa semakin banyak berkarya dan walaupun sibuk berkarya selalu sediakan waktu untuk kami.