Bermain di Taman Kota

Hari Senin yang lalu, merupakan hari libur di Thailand. Tapi kantornya Joe tidak libur. Jonathan ada kegiatan homeschool grup dengan teman-temannya. Setelah mengantar Jonathan, saya ajak Joshua jalan-jalan berdua.

Saya bawa Joshua ke taman kota, mumpung udara cerah. Tujuan utamanya ya tentu saja main di playground. Saya pikir akan ada banyak anak-anak bermain di sana. Tapi mungkin saya datang kepagian, anak-anaknya belum banyak yang datang bermain di sana.

Tujuan Utama, playground

Mungkin karena tidak banyak teman bermain, Joshua tidak terlalu bersemangat main di playgroundnya. Selain kami, ada 2 anak perempuan yang agak lebih besar main di sana. Tapi anak-anak itu mainnya bukan meluncur ke bawah, tapi memanjat ke atas.

Sebenarnya, saya ingat sebelumnya waktu kami ke sini bersama Jonathan, Joshua dan Jona juga mainnya bukan cuma meluncur ke bawah, tapi manjat ke atas baru meluncur ke bawah. Main dengan cara ini bagus untuk motorik kasar anak-anak, selama tidak membahayakan anak lain, seringnya saya biarkan mereka main perosotan dengan cara memanjat dulu baru merosot.

Lanjutkan membaca “Bermain di Taman Kota”

Ngemall di New Normal Thailand

Setelah hampir 4 bulan di rumah saja, mulai dari gara-gara polusi sampai dengan pandemi Covid-19, hari Minggu kemarin kami ngemall lagi. Bersyukur kalau di Thailand tidak ada polusi lagi dan penyebaran infeksi Covid-19 sudah tidak ada transmisi lokal selama 40 hari lebih.

Hari yang cerah, langit biru dan bebas polusi.

Semua yang dulu ditutup sudah mulai dibuka kembali. Semua sudah terasa normal, bedanya selama di luar setiap orang disarankan memakai masker. Sebelum masuk mall tetap ada pemeriksaan suhu tubuh dan check-in dengan aplikasi. Kalau masih ada kasus infeksi setiap harinya, pastinya kami masih di rumah saja.

Saya perhatikan, check-in aplikasi ataupun mendaftarkan nama dan nomor telepon sebenarnya bisa saja tidak dilakukan. Tapi kami memilih tetap melakukannya, supaya kalau tiba-tiba ada penyebaran kasus baru, kami bisa dihubungi dan segera diperiksa. Tidak berharap ada kasus baru sih, tapi namanya juga lebih baik menjaga daripada terkena.

Lanjutkan membaca “Ngemall di New Normal Thailand”

Ke Imigrasi Chiang Mai di Masa Pandemi Covid-19

Ini balada jadi penumpang di negeri Thailand. Setiap kita bikin paspor baru, selanjutnya kita harus memindahkan semua stempel yang pernah kita terima selama keluar masuk Thailand ke paspor yang baru. Kalau beberapa waktu lalu ke imigrasi untuk lapor diri 90 hari bisa dilakukan dengan drive thru, maka untuk urusan kali ini tidak bisa. Jadi harus parkir mobil dan menyelesaikan urusan ke loket.

Hari Kamis, 2 Juli 2020, waktunya memindahkan stempel dari paspor lama ke paspor baru yang kami urus di Bangkok akhir Juni. Saya tidak dapat parkir di area imigrasi, ya sudah parkir diseberangnya.

Berdiri 3 detik di pintu untuk disemprot sanitizer

Secara umum urusan hari ini berjalan lancar, jangan bandingkan dengan tahun-tahun awal kami di sini. Mulai dari mencari parkir juga lebih mudah, kalau parkiran di area imigrasi penuh, kita bisa parkir di seberangnya dengan membayar 20 baht. Ada banyak orang asing yang bisa berbahasa Inggris menjadi volunteer yang siap membantu kita mendapatkan formulir dan memberitahu persyaratan apa yang harus dilengkapi, lalu menyuruh kita ke loket tujuan.

Lanjutkan membaca “Ke Imigrasi Chiang Mai di Masa Pandemi Covid-19”

Potong Rambut di New Normal Thailand

Sejak hari Senin tanggal 15 Juni 2020 yang lalu, Thailand memasuki fase pelonggaran tahap ke-4 yang bisa dibilang benar-benar hampir normal. Dengan tidak adanya pertambahan pasien baru dari penularan lokal selama 20 hari lebih di seluruh Thailand, perasaan juga jadi lebih tenang. Selama belum dibukanya perbatasan Internasional, saya merasa Thailand ini seperti sebuah keluarga besar yang sudah diisolasi bersama-sama dalam waktu tiga bulan.

Beginilah Chiang Mai tanpa polusi. Birunya langit bikin hati gembira.

Dengan dibukanya tempat kegiatan anak-anak, saya pun kembali sibuk antar jemput lagi. Saya jadi bisa menikmati lagi birunya langit di kota Chiang Mai, sesuatu yang tidak bisa dinikmati semasa di rumah saja plus polusi.

Saya tahu, di fase new normal dianjurkan memakai masker di luar rumah ketika anak-anak berkegiatan. Tapi saya tahu, masker itu tidak 100 persen aman, apalagi untuk anak-anak. Saya berani berkegiatan di luar bukan karena memakai masker, tapi karena memang tidak ada lagi penularan lokal. Seandainya setiap hari masih ada ribuan yang terkena positif seperti di Indonesia, saya akan memilih meneruskan di rumah saja kecuali terpaksa.

Lanjutkan membaca “Potong Rambut di New Normal Thailand”

Ke Dokter Gigi di New Normal Thailand

Hari ini, jadwal Joshua ke dokter gigi lagi. Memang, kami membawa Joshua setiap 3 bulan untuk diperiksa giginya sejak gigi depannya terbentuk kursi dan lepas. Tulisan hari ini sekedar catatan dan juga mendokumentasikan fase normal yang baru di Thailand.

Sebelum masa di rumah saja, kami juga masih ke sana. Dan tak terasa, masa di rumah saja ini sudah 3 bulan dan waktunya untuk memeriksa gigi lagi. Perbedaan dari masa sebelum Covid-19 merebak dan sekarang cukup terasa di klinik gigi ini.

Sebelum pintu masuk, ada pemberitahuan untuk mencuci tangan terlebih dahulu di luar. Di situ disediakan sabun cuci tangan dan keran yang semi otomatis. Jadi kita tidak perlu menyentuh sama sekali. Setelah mencuci tangan, tersedia juga mesin pengering tangan otomatis.

Lanjutkan membaca “Ke Dokter Gigi di New Normal Thailand”

Thailand (Hampir) Kembali Normal

Pengumuman yang sudah lama dinanti-nantikan akhirnya tiba. Walaupun masih dalam State of Emergency dan penerbangan internasional masuk ke Thailand masih belum dibolehkan sampai 30 Juni 2020, tapi curfew akan dihapuskan mulai Senin, 15 Juni 2020. Kehidupan Thailand akan kembali menuju normal dengan beberapa catatan yang perlu diperhatikan untuk mencegah penularan Covid-19.

Sampai dengan 12 Juni 2020, total yang terinfeksi di Thailand 3.129 orang, sebanyak 2.987 orang sudah sembuh. Pasien yang masih dirawat berjumlah 84 orang dan kebanyakan berada dalam karantina yang berasal dari repatriasi selama beberapa minggu terakhir. Total yang meninggal karena Covid-19 di Thailand sebanyak 58 orang, dan kebanyakan karena memang sudah memiliki penyakit bawaan.

Situasi Thailand 12 Juni 2020 (Sumber: tatnews.org)

Saat ini, Thailand memasuki fase ke-4 menuju normal. Sudah 18 hari tidak ada transmisi lokal di Thailand. Dalam 18 hari terakhir, kasus baru yang ada di Thailand umumnya dari orang yang pulang dari luar negeri. Khusus Chiang Mai sudah 28 hari tidak ada kasus baru, yang artinya juga sudah masuk masa aman.

Lanjutkan membaca “Thailand (Hampir) Kembali Normal”

Thailand 11 Hari Tanpa Transmisi Lokal dan Rencana Songkran di Bulan Juli

Sudah 11 hari ini, angka pertambahan pasien Covid-19 di Thailand bukanlah transmisi lokal. Beberapa yang terdeteksi positif berasal dari warga negara Thailand yang baru kembali dari luar negeri sebagai bagian repatriasi.

Sejak awal bulan Mei 2020, setelah sempat beberapa kali tidak ada pertambahan kasus baru, rata-rata penambahan pasien positif itu di bawah 10 orang. Kemarin, ada lonjakan pasien baru sebanyak 17 orang, tapi semuanya berasal dari orang yang kembali dari luar negeri dan bukan transmisi lokal.

Sejak tidak ada transmisi lokal dan dibukanya berbagai hal di dalam negeri Thailand, jalanan di Chiang Mai mulai macet. Orang-orang mulai banyak yang beraktivitas di luar rumah.

Lanjutkan membaca “Thailand 11 Hari Tanpa Transmisi Lokal dan Rencana Songkran di Bulan Juli”