Setelah 3 tahun Homeschooling dengan memakai kurikulum dari CLE, saya baru menyadari kalau saya belum pernah menuliskan tentang kurikulum ini dalam 1 tulisan. Dalam beberapa tulisan, seperti di sini dan khusus tentang pelajaran matematika sudah pernah saya tuliskan sedikit tentang kurikulum ini, tapi saya akan mencoba menuliskan lebih banyak tentang kurikulum CLE dan kenapa kami memutuskan untuk tetap menggunakannya sampai sekarang.
Tentang Kurikulum CLE
Christian Light Education merupakan bagian dari Christian Light Publisher yang menyediakan kurikulum belajar berbasis ajaran Kristen untuk digunakan di sekolah atau di rumah. Materi belajar ini dikembangkan sejak tahun 1969 (50 tahun) dan terus menerus diperbaiki untuk memenuhi kebutuhan.
Pandemi Covid-19 masih belum ada tanda-tanda berakhir. Kegiatan belajar di rumah yang tadinya dipikir hanya beberapa minggu saja, ternyata masih berlanjut sampai sekarang. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjadi salah satu yang paling sibuk di masa pandemi ini untuk mempersiapkan supaya pendidikan tetap berjalan. Salah satunya dengan mempersiapkan modul belajar yang bisa dipergunakan sekolah-sekolah.
Saat ini untuk tahun ajaran 2020/2021 sepertinya masih belum tahu kapan bisa mulai kelas tatap muka. Walaupun sudah ada beberapa keputusan yang memperbolehkan sekolah di buka di berbagai zona, tapi tetap saja pelaksanaannya masih butuh persiapan. Menunggu bisa sekolah tatap muka lagi, program belajar dari rumah tetap harus berlangsung.
Mulai dari guru, orang tua dan siswa semua sibuk dengan kegiatan belajar di rumah. Ada berbagai keluhan dari siswa yang merasa stress karena seharian harus di rumah mengerjakan tugas-tugas dan tidak bisa bermain dengan teman. Ada keluhan orang tua yang juga masih harus bekerja sambil mendampingi anak belajar, lalu masih harus merekam video atau foto anaknya melakukan kegiatan untuk dikirimkan ke guru. Ada keluhan guru yang harus mempersiapkan materi dan tumpukan pekerjaan murid yang harus diperiksa.
Manusia tidak dapat hidup sendiri, namanya komunitas itu dibutuhkan semua orang, tapi tentu saja kita tidak selalu bisa mengikuti semua komunitas yang ada. Untuk keluarga homeschool, komunitas itu terasa sekali diperlukan, bukan untuk anak usia sekolah saja, tapi juga untuk orang tua.
Ketika orang tua memutuskan untuk terjun untuk meng-homeschool anak, komitmen untuk homeschool bukan oleh anak itu saja, tapi juga terutama oleh orang tua sebagai pelaksananya. Terlepas dari apakah orang tua yang akan mengajar sendiri, atau orang tua mencarikan guru untuk setiap bidang studinya, tetap saja komitmen dari orang tua sangat dibutuhkan, termasuk mencari komunitas untuk mendukung kegiatan homeschool tersebut.
Tidak terasa, bulan Agustus tahun 2020 ini kami memasuki tahun ke-4 menghomeschool Jonathan. Kami menghomeschool Jonathan sejak dia kelas 2, dan sekarang sudah memasuki kelas 5. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami masih setia memakai kurikulum dari Christian Light Education. Buku-buku yang dipesan beberapa bulan sebelumnya, sudah tiba sejak akhir bulan Juni yang lalu.
Setelah 3 tahun terbiasa dengan kegiatan homeschool, sebenarnya kami sempat mempertimbangkan untuk mendaftarkan Jonathan kembali ke sekolah biasa. Jonathan juga ketika ditanya ada sedikit keinginan kembali ke sekolah, tapi pada dasarnya dia masih senang dengan kegiatan selama 3 tahun ini. Tapi sebelum kami sempat mencarikan sekolah secara serius, ternyata pandemi terjadi dan kamipun mantap melanjutkan homeschooling saja.
Beberapa hari yang lalu, saat melihat-lihat channel apa saja yang ada di YouTube saya, saya malah jadi teringat sudah lama tidak mendengarkan lagu-lagu Badanamu. Seperti yang pernah saya tuliskan sebelumnya, saya suka dengan lagu-lagu Badanamu ini. Selain Badanamu, ada banyak lagu-lagu dan channel yang saya jadi tahu karena anak-anak menyukainya.
Waktu ada tantangan di grup KLIP untuk menuliskan kenangan yang tidak terlupakan dengan anak-anak, saya jadi terpikir kalau kebanyakan kenangan sudah pernah saya tuliskan di blog ini. Tapi, sudah pasti ada banyak juga yang tidak dituliskan di sini. Semuanya ingin diingat, tapi tentunya ingatan manusia itu terbatas. Nah, saya jadi ingat lagi kalau saya belum pernah menuliskan lagu-lagu apa lagi selain Badanamu yang sering didengarkan bersama anak-anak.
Biasanya, awalnya kami menemukan lagu itu tidak sengaja dari rekomendasi yang ada di YouTube. Lalu kami perhatikan liriknya cukup bagus, barulah kami berikan ke anak-anak untuk ditonton. Nah selanjutnya, di mobil juga saya akan pasang lagu yang sama.
Biasanya, kalau lagi suka dengan lagu tertentu, kalau pergi liburan atau kemana-mana, akhirnya lagu itu juga yang dibawa untuk hiburan anak-anak di jalan maupun di penginapan. Akhirnya, setiap kali mendengarkan lagu tertentu, rasanya jadi menjadi membawa kenangan tersendiri untuk saya. Lagu-lagu ini sudah menjadi seperti OST dalam kehidupan kami.
Selain lagu nursery rhymes, ada beberapa acara anak-anak yang mengenalkan membaca dan berhitung tapi dibawakan dengan nyanyian juga. Untuk acara-acara tersebut, biasanya kami berikan sebagai bagian dari screen time mereka.
Buku-buku ini merupakan salah satu yang juga baru tiba kemarin setelah dipesan dari akhir April. Setelah memesan beberapa kali, kami tahu kalau butuh waktu sampai dengan 6 minggu buku -buku CLE dari Amerika ini sampai ke Chiang Mai Thailand. Karena Thailand ditutup sejak 18 Maret 2020, kami tahu kalau pemesan kali ini juga akan memakan waktu lebih lama.
Minggu lalu, setelah Thailand mulai dibuka dan kantor pos mulai beroperasi untuk pengiriman dan menerima barang dari luar negeri, kami mulai gelisah, loh kok bukunya belum sampai juga ya? Gelisah karena jangan-jangan malah belum dikirim, soalnya pemesanan buku ini pakai ongkos kirim paling murah dan tidak ada tracking nya. Tapi kami pikir, ya tunggu sebentar lagi, mudah-mudahan segera tiba.
Sebenarnya tahun ajaran baru untuk Jonathan memulai grade 5 belum akan dimulai. Baru saja minggu lalu dia menyelesaikan pelajaran grade 4. Kami memang selalu memesan buku sekitar 2 bulan sebelum bukunya dibutuhkan, supaya sempat saya baca dan atur dulu, selain karena tau butuh waktu untuk buku itu sampai ke Thailand. Buku-bukunya juga tidak sekaligus kami beli untuk 1 tahun, biasanya setahun memesan sekitar 3 kali biar tidak berasa pengeluarannya, hehehe.
Sekarang Joshua sudah berumur 5 tahun, waktunya untuk memberikan pelajaran yang lebih terstruktur. Pada dasarnya dia sudah mengenal huruf dan bisa membaca, yang perlu dilatih itu pengertian akan apa yang dia baca dan juga motorik halus dan kasarnya supaya memegang pensil dengan benar.
Setiap pagi, setelah selesai mandi dan sarapan, saya beritahu ke Joshua kalau mulai sekarang kita ada yang namanya school work. Walau dia awalnya tidak terlalu mengerti apa itu school work, kalau setiap hari diberitahu dan mengerjakan pekerjaan “sekolah” di tempat yang sama dan di waktu yang sama, lama-lama dia mengerti kalau tiap hari ada yang namanya school work.