Thailand (Hampir) Kembali Normal

Pengumuman yang sudah lama dinanti-nantikan akhirnya tiba. Walaupun masih dalam State of Emergency dan penerbangan internasional masuk ke Thailand masih belum dibolehkan sampai 30 Juni 2020, tapi curfew akan dihapuskan mulai Senin, 15 Juni 2020. Kehidupan Thailand akan kembali menuju normal dengan beberapa catatan yang perlu diperhatikan untuk mencegah penularan Covid-19.

Sampai dengan 12 Juni 2020, total yang terinfeksi di Thailand 3.129 orang, sebanyak 2.987 orang sudah sembuh. Pasien yang masih dirawat berjumlah 84 orang dan kebanyakan berada dalam karantina yang berasal dari repatriasi selama beberapa minggu terakhir. Total yang meninggal karena Covid-19 di Thailand sebanyak 58 orang, dan kebanyakan karena memang sudah memiliki penyakit bawaan.

Situasi Thailand 12 Juni 2020 (Sumber: tatnews.org)

Saat ini, Thailand memasuki fase ke-4 menuju normal. Sudah 18 hari tidak ada transmisi lokal di Thailand. Dalam 18 hari terakhir, kasus baru yang ada di Thailand umumnya dari orang yang pulang dari luar negeri. Khusus Chiang Mai sudah 28 hari tidak ada kasus baru, yang artinya juga sudah masuk masa aman.

Lanjutkan membaca “Thailand (Hampir) Kembali Normal”

Thailand 11 Hari Tanpa Transmisi Lokal dan Rencana Songkran di Bulan Juli

Sudah 11 hari ini, angka pertambahan pasien Covid-19 di Thailand bukanlah transmisi lokal. Beberapa yang terdeteksi positif berasal dari warga negara Thailand yang baru kembali dari luar negeri sebagai bagian repatriasi.

Sejak awal bulan Mei 2020, setelah sempat beberapa kali tidak ada pertambahan kasus baru, rata-rata penambahan pasien positif itu di bawah 10 orang. Kemarin, ada lonjakan pasien baru sebanyak 17 orang, tapi semuanya berasal dari orang yang kembali dari luar negeri dan bukan transmisi lokal.

Sejak tidak ada transmisi lokal dan dibukanya berbagai hal di dalam negeri Thailand, jalanan di Chiang Mai mulai macet. Orang-orang mulai banyak yang beraktivitas di luar rumah.

Lanjutkan membaca “Thailand 11 Hari Tanpa Transmisi Lokal dan Rencana Songkran di Bulan Juli”

Thailand, Membuka Diri di Dalam, Menutup Akses dari Luar

Seminggu belakangan ini ada banyak sekali pengumuman di Thailand sehubungan dengan langkah-langkah melonggarkan peraturan dalam mencegah penyebaran infeksi Covid-19. Saking banyaknya, saya mulai tidak terlalu bisa mengingat apa saja yang mulai dibuka atau masih ditutup, toh saya masih bisa memilih untuk di rumah saja. Tapi baiklah akan saya tulis di sini untuk menjadi catatan saya yang bisa dibaca di kemudian hari.

Setelah pengumuman pelonggaran pertama awal bulan ini, Thailand mulai siap untuk membuka lebih banyak hal di dalam negeri. Jam malam juga sudah dikurangi dari jam 11 malam sampai jam 4 pagi. Penerbangan dalam negeri sudah mulai beroperasi walau masih sangat jarang saya dengar suara pesawat terbang di kota Chiang Mai. Untuk kota Phuket yang memiliki angka infeksi cukup tinggi malahan airportnya belum boleh dibuka sampai entah kapan. Akses darat antar propinsi sudah mulai dibuka, tapi ya artinya kalau mau berperjalanan harus siapkan diri melewati beberapa pos pemeriksaan.

Yang boleh dan tidak boleh di Thailand mulai 16 Mei 2020 (Sumber: FB Page Australia in Thailand)

Mulai hari Minggu besok (17 May 2020), setelah hampir 2 bulan ditutup, toko-toko di Mall sudah diperbolehkan beroperasi kembali dengan beberapa aturan yang harus dipenuhi oleh setiap toko yang buka. Makan di restoran juga sudah dibolehkan, tapi akan ada pembatasan jumlah orang yang boleh makan bersama dalam 1 meja maupun jarak antar meja yang diberi sekat pemisah.

Beberapa tempat yang sudah akan boleh dibuka mulai besok selain Mall antara lain: tempat fitness, klinik dokter gigi, perpustakaan dan museum, taman bersejarah, klinik kecantikan, dan kolam renang umum. Tapi untuk semua tempat itu ada pembatasan yang diberlakukan, misalnya harus datang dengan membuat janji terlebih dahulu dan di satu tempat tidak boleh lebih lama dari dua jam. Menyewa ruang pertemuan juga sudah mulai dibolehkan dengan batasan tidak lebih dari 50 orang dan berasal dari instansi yang sama.

Masih banyak juga yang belum boleh dibuka, beberapa tempat kegiatan yang biasa diikuti anak-anak seperti tempat latihan martial-arts ataupun kegiatan tutorial lainnya masih belum diperbolehkan beroperasi kembali. Tempat pijat juga belum boleh di buka, padahal badan ini rasanya sudah pegal dan pengen pijat.

Intinya untuk setiap tempat yang diperbolehkan buka akan ada banyak aturan-aturan yang perlu dipahami. Untuk yang belum diperbolehkan buka, ya harus sabar menanti. Kalau tidak mau membaca begitu banyak aturan sementara yang berlaku, ya sudah di rumah saja dulu. Saya dan anak-anak sudah mulai beradaptasi dengan di rumah saja sepanjang hari. Suami saya tetap bekerja seperti biasa di kantor setiap Senin sampai Jumat.

Thailand juga merencanakan mekanisme untuk menelusuri perjalanan setiap orang ketika mengunjungi setiap toko di pusat perbelanjaan dengan aplikasi di ponsel. Untuk hal ini masih disosialisasikan, katanya sih bisa semudah memindai barcode di pintu masuk ke tokonya. Sebelum masuk Mall tentunya akan ada petunjuk untuk instal aplikasinya pertama kali dan tentunya pemeriksaan suhu tubuh dan wajib cuci tangan dengan hand sanitizer yang disediakan.

Kabar terbaru diumumkan hari ini yang cukup banyak diberitakan di semua grup lokal yang saya ikuti adalah keputusan pemerintah Thailand untuk memperpanjang larangan pesawat internasional masuk ke Thailand sampai 30 Juni 2020. Ini sudah perpanjangan ke 3 kali. Awalnya hanya 3 hari di awal April, lalu diperpanjang sampai akhir April. Menjelang akhir April, diperpanjang sampai akhir Mei. Hari ini, masih pertengahan Mei, eh keluar pengumuman akan diperpanjang lagi sampai akhir Juni.

Pengumuman dari The Civil Aviation Authority of Thailand (Sumber: Website CAAT)

Sepertinya Thailand mengambil langkah untuk sangat berhati-hati dalam membuka diri dan berusaha untuk menyelesaikan kasus di dalam negeri terlebih dahulu sebelum menerima penerbangan masuk dari luar negeri. Sudah beberapa minggu ini, kasus-kasus baru yang terjadi memang berasal dari warga negara Thailand yang repatriasi dari luar negeri dan masih di dalam karantina wajib yang disediakan oleh pemerintah. Kasus transmisi lokal masih terjadi tapi tidak banyak dan bisa segera ditelusuri sumbernya.

Hari ini, untuk ke-2 kali dalam minggu ini tidak ditemukan pasien baru di Thailand. Semoga saja nantinya setelah semua dibuka kembali, termasuk penerbangan dari luar Thailand, semua masih tetap terkendali.

Kalau setiap negara bisa mengendalikan penyebaran infeksi Covid-19 di dalam negerinya masing-masing, semoga saja pandemi bisa segera diatasi di seluruh dunia. Selalu berharap agar pandemi segera berlalu.

Update Chiang Mai dan Langkah Pertama Thailand Menuju Normal Baru

Tulisan ini merupakan kelanjutan tulisan saya sebelumnya mengenai langkah-langkah yang diambil pemerintah Thailand dalam mencegah penyebaran Covid-19. Sekedar catatan untuk dibaca ketika pandemi berlalu.

Chiang Mai Bebas Pasien Covid-19

Setelah hampir sebulan (tepatnya 27 hari) tidak ada penambahan pasien baru, akhirnya Chiang Mai bebas Covid-19. Dari 40 orang yang terinfeksi positif di Chiang Mai, 1 orang meninggal dunia dan sisanya sudah pulang dari rumah sakit dan dinyatakan bebas Covid-19. Saya jadi terpikir lama sekali waktu yang dibutuhkan untuk pasien terinfeksi bisa pulang dari rumah sakit.

Lanjutkan membaca “Update Chiang Mai dan Langkah Pertama Thailand Menuju Normal Baru”

Menanti-nantikan Hujan turun di Chiang Mai

Sejak beberapa hari lalu, saya membaca pengumuman kalau akan ada hujan di utara Thailand sebagai akibat dari badai di Cina Daratan bagian selatan. Setiap hari, saya memeriksa prakiraan cuaca dan berharap pengumuman itu cukup akurat. Sungguh berharap hujan yang cukup banyak untuk menghapuskan polusi di kota Chiang Mai ini selain untuk mengisi persediaan air kota Chiang Mai yang mulai mengering.

Pengumuman akan ada Summer Thunderstorms di Utara Thailand (Sumber: tmd.go.th)

Membaca detail pengumuman ini, sebenarnya hati saya terbagi antara senang dan sedikit khawatir. Senang karena dengan adanya hujan dan angin kencang artinya udara akan terasa sejuk dan bersih, bye bye polusi. Khawatir karena membaca deskripsinya berupa hujan badai disertai kilat yang menyambar dan angin kencang dan kemungkinan hujan batu es juga. Apalagi dilengkapi dengan peringatan untuk tetap berada di dalam ruangan selama hujan berlangsung. Semoga saja tidak semengerikan yang saya bayangkan yang nanti terjadi.

Lanjutkan membaca “Menanti-nantikan Hujan turun di Chiang Mai”

Update Chiang Mai, Thailand setelah Sebulan di Rumah Saja

Tanggal 18 Maret 2020 yang lalu, Thailand mulai mengeluarkan pengumuman untuk meliburkan semua kegiatan sekolah dan kursus anak-anak. Masyarakat mulai dihimbau untuk di rumah saja kecuali yang bekerja.

Hari ini sudah sebulan saya di rumah saja bersama anak-anak. Suami tetap bekerja di kantor setiap Senin sampai Jumat. Untungnya kantornya punya aturan yang jelas juga untuk mencegah penyebaran pandemi, jadi saya tidak harus kuatir berlebihan.

Sekitar seminggu sejak pengumuman di rumah saja, tanggal 25 Maret 2020, pemerintah Thailand mengeluarkan Emergency Decree yang intinya mulai memperketat aturan dan menutup banyak toko termasuk mall. Hanya beberapa layanan yang boleh tetap buka seperti bank, pom bensin, farmasi, dan pabrik. Khusus toko, hanya toko yang menjual makanan dan bahan makanan yang diijinkan tetap buka.

Restoran hanya boleh berjualan untuk dibawa pulang dan tidak boleh lagi makan di tempat. Kegiatan berkumpul-kumpul juga mulai dilarang. Hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan bisa dilihat di gambar yang saya dapatkan dari FB Australia in Thailand.

Setelah bertambahnya peraturan, saya pikir cukup sampai disitu, tapi ternyata tidak, tanggal 3 April 2020 pemerintah Thailand menambahkan aturan curfew antara jam 10 malam sampai jam 4 pagi. Ada beberapa pengecualian, tapi intinya semua orang disuruh di rumah saja terutama untuk jam di mana semua orang seharusnya tidur. Masing-masing daerah juga diberikan kebebasan untuk menambahkan aturan jika dianggap perlu untuk mengurangi penyebaran pandemi.

Yang boleh dan yang tidak boleh di Thailand untuk mengurangi penyebaran covid-19 (sumber: FB Australia In Thailand)
Lanjutkan membaca “Update Chiang Mai, Thailand setelah Sebulan di Rumah Saja”

April 2020 tanpa Perayaan Songkran di Thailand

Hari Songkran, merupakan hari perayaan tahun baru Thailand yang biasanya diperingati setiap tanggal 13 – 15 April. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2020 ini, perayaan Songkran ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Gara-gara apa? apalagi kalau bukan pandemi Covid-19. Saya sudah beberapa kali menuliskan cerita Songkran di Chiang Mai, tapi kalau untuk membaca lengkapnya bisa cek di wikipedia.

Lanjutkan membaca “April 2020 tanpa Perayaan Songkran di Thailand”