Males Ngeblog

Belakangan ini tambah males ngeblog. Banyak godaan lain yang perlu dilakukan selain ngeblog. Sebenarnya, kadang-kadang menjelang tidur, ada baris-baris kalimat yang muncul di kepala dan rasanya cocok untuk diketikkan di blog. Jadi ingat masa lalu di mana blog adalah sarana untuk menuliskan unek-unek panjang lebar yang kadang-kadang hanya diinspirasikan dengan menonton film bisa jadi pembahasan kemana-mana.

Sebenernya sekarang juga masih sering ingin ngeblog panjang lebar seperti itu. Tapi…ada banyak hal yang menahan untuk tidak menuliskannya. Kadang-kadang mikir, ah ntar ada yang tersinggung dengan tulisan saya. Ah ntar banyak yang protes. Ah biarin ajalah ga usah ditulis, toh ga penting-penting amat dan selain itu tentu saja kesibukan sehari-hari yang membuat akhirnya malas nulis.

Oh ya, salah satu alasan ga nulis lagi di blog adalah, sekarang ini kalau ada unek-unek langsung dibahas berdua dengan Joe. Kami selalu punya cara pandang yang hampir sama, jadi…kalau ada yang saya liat ga pas dibahas dengan Joe, dan selesai deh ga nyampe lagi ke blog :P.

Anyway, daripada nulis panjang kali lebar, sekarang ini lebih demen merajut atau nulis blog tentang berita-berita IT (ini udah agak terbengkalai tapi baru dimulai lagi).

Indonesia Memang Lebih Indah

Setelah 2 hari berada di Bandung, akhirnya sudah nyampe Depok lagi.

Di Bandung tidak sempat bertemu 1 orang temanpun sama sekali :(, ternyata emang lebih mudah ketemu teman-teman di internet daripada ketemu antara Kopo-Antapani-Buahbatu-Cimahi. Ya… tapi setidaknya misi di Bandung kesampaian untuk ngubek-ngubek BEC,berhasil menemukan 2 gadget menarik dan bersantai di Jhony Andrean.Nonton film belum kesampaian, tapi masih bisa di Depok lah ntar, gampang.

Misi berikutnya di Bandung yang kesampaian adalah mengeksplor daerah wisata di sekitar Jawa Barat. Sekian lama tinggal di Bandung ga sempat jalan-jalan ke sekitar Bandung, setelah tinggal jauh dari Bandung disempet-sempetin ke tempat wisata yang menurut gue sih Indonesia emang jauh lebih indah dibanding negara lain di Asia, sayangnya, tempat wisatanya ga terlalu dikelola seperti di Chiang Mai. Tapi tetap saja, turis domestik banyak banget. Sayangnya acara jalan-jalan di ganggu gerimis hujan, huh. Oh ya, ternyata sate kelinci rasanya ga jauh beda dari sate ayam, tapi lebih enak dari sate kambing (kebetulan sate kambingnya keras euy).

Kunjungan singkat ke Bandung tapi cukup menyenangkan. Ga tau kapan lagi ke Bandung, tapi selalu ada alasan untuk mudik ke Bandung.

Kenikmatan Hidup ada di Indonesia

Hore, sampe juga di Indonesia. Setelah di Singapur pesawatnya sempet gagal starter dan ganti suku cadang dulu. Sampai juga di Jakarta dengan selamat walau akhirnya telat beberapa jam. Berangkat pagi dari rumah di Chiang mai jam 9, nyampai rumah Bandung jam 11 lewat. Tapi tentunya teh botol sudah dinikmati di perjalanan. Sambil minum teh botol dan makan pop mie, Joe tak henti-hentinya bilang : kenikmatan hidup ada di Indonesia hehe. Selama 2 minggu ke depan masih akan merasakan kenikmatan hidup :). Anyway, selamat Natal dan Tahun Baru buat kita semua 😀

Belajar bersama YouTube

YouTubeAwal sampai di Chiang Mai, Joe pernah mengeluh karena walaupun sudah punya koneksi internet yang lebih baik dari pada Indonesia, tapi tidak bisa mengakses YouTube (tepatnya akses ke situs YouTube diblok oleh pemerintah Thailand karena ada video yang dianggap tidak pantas). Saya tidak pernah tahu sebelumnya apa sih YouTube itu, dan karena memang waktu di Bandung koneksi Internet kurang bisa diandalkan (walau udah langganan Quasar ataupun paket data Xplor) jadi heran dan bertanya : “emang ada apaan sih di YouTube? kayak kurang banyak yang bisa dilihat di Internet, masih pake ngeluh ga bisa buka YouTube.” Dan sekarang, saya tahu ada apa di YouTube, ada banyak hal yang bisa dilihat mulai dari yang ga ada gunanya, boong-boongan ataupun yang bisa dipakai untuk belajar sesuatu.

Lupa tepatnya kapan, tapi sejak YouTube sudah bisa diakses lagi di Thailand saya jadi ikut-ikutan Joe. Awalnya sih kurang kerjaan aja, melihat begitu banyak orang yang merasa jadi “artis” di YouTube. Banyak yang bikin film seri, video blog, bernyanyi dan berusaha terkenal, ataupun bikin eksperimen yang beneran sampai boongan. Ada yang berhasil jadi terkenal, sampai di wawancara di TV segala. Tapi dari semua “usaha” yang mereka lakukan, pasti banyak komentar yang negatif di banding yang positif.

Belakangan ini, sejak kembali merajut dan tidak punya guru secara langsung lagi, saya mencoba mencari ilmu merajut di YouTube. Sungguh heran, begitu banyak orang yang “rajin” untuk memposting setiap jenis tusukan yang ada. Video tutorial yang paling saya suka adalah yang to the point, tidak pake acara memperkenalkan diri dulu, lalu ketika giliran memperlihatkan cara merajutnya malahan tidak jelas. Lalu hari ini tanpa sengaja saya malah sampai ke video cara berdandan, dan cara melipat Origami. Ternyata YouTube bisa berguna juga. Jadi tambah semangat untuk merajut dan teringat dengan masa taman kanak-kanak dengan pekerjaan melipat Origami.

Mungkin saya “norak” karena baru “ngerti” YouTube . Tapi setidaknya saya tahu manfaat dari YouTube untuk mengembangkan hobi saya. Bukan sekedar menghabiskan waktu menonton video blog atau menonton video klip lagu-lagu (yang mungkin saja bajakan). Ah senangnya menemukan begitu banyak orang yang mau membagikan ilmunya di YouTube.

Oh ya, buat pemakai browser firefox, jika ingin bisa melihat video dari YouTube secara offline, bisa mengunakan add-on firefox yang bernama Fast Video Download . Video yang di download bisa di play dengan ataupun FLV Player seperti Wimpy.

Crochet : Peri Biru

Peri BiruSetelah menyelesaikan knitting syal buat Joe, entah kenapa kok ya pingin merefresh crochet lagi. Akhirnya setelah browsing cukup lamaa untuk memilih apa yang mudah dan cepat dikerjakan, disertai dengan rasa penyesalan : kemana aja selama ini, kok ga merajut, akhirnya memilih satu proyek sangat sederhana. Peri Biru

Anyway, walaupun diusahakan sedemikian baca polanya, tapi.. ada bagian yang kurang mengerti akhirnya di improvisasi. Pola bentuk angel ini untuk hiasan natal dan sebaiknya berwarna putih atau perak, tapiii karena adanya benang biru, ya sudahlah, kita bikin peri biru saja. Untuk orang yang sudah lama ga melatih jari dengan jarum crochet, berikut ini hasil rajutannya.

Toilet dan Telepon Genggam

Sebenarnya sudah lama pengen komentar tentang hal ini, tapi baru sekarang sempat menulisnya. Saat ini, hampir semua orang memiliki telepon genggam. Di Chiang Mai sini juga hampir setiap pegawai kantor punya telepon genggam. Setiap kali ke toilet, saya perhatikan hampir selalu ada orang yang “nongkrong” di toilet sambil ngobrol di telepon genggamnya. Kadang-kadang malah ada yang baru saja datang, langsung masuk ke bilik toilet dan langsung ngomong : “halo” (rasanya waktu di Bandung hal ini belum pernah saya jumpai).

Situasi orang bertelepon di toilet ini beda-beda. Ada yang sambil ngobrol masuk bilik toilet. Ada yang menerima telepon ketika sudah di dalam “bilik” toilet dan ada juga yang sengaja masuk toilet untuk teleponan. Well apapun situasinya jadi terpikir begini : kalau dulu di hotel biasanya kita bisa menerima telepon di kamar mandi, kira-kira kalau di bilik toilet dibuat semacam telepon umum dengan koin ataupun kartu, yang bisa digunakan sambil duduk nongkrong, kira-kira bakal laku gak ya?

Saya bukan orang yang suka membawa-bawa telepon genggam ke toilet. Sudah banyak orang yang tidak sengaja mencemplungkan HP nya ke toilet dan saya tidak mau menambah daftar tersebut. Selain itu saya juga bukan orang yang sangat sibuk sampai-sampai sambil nongkrong di toilet saja harus menyempatkan menjawab telepon. Tapi kadang-kadang terpikir juga, duh apa serunya ya nongkrong di toilet untuk ngobrol dengan bumbu aroma yang kurang sedap dan berbagai bunyi yang ga usah saya deskripsikan di sini :P. Terus, kalau orang yang di ujung telepon satunya mendengar bunyi dan bertanya : “kamu lagi di mana sih kok bunyinya aneh-aneh?” , kira – kira bakal di jawab jujur gak yah?

Anyway, untung saja teknologi telepon genggam hanya mengantarkan suara. Apa jadinya kalau mengantarkan bau juga :P. Apakah Anda termasuk golongan orang yang suka bertelepon di toilet?

Time Flies

Wow, tak terasa waktu berlalu. Hari ini adalah hari terakhir belajar AUA – Book 1. Walau awalnya rasanya sudah tau semua, ternyata memang belajar di AUA beda dengan YMCA. Ada banyak hal baru yang didapat selama belajar di AUA, selain mendapat kemajuan dalam berbahasa Thai, sekarang juga semakin percaya diri nyetir . Bonus tambahan dengan belajar di AUA yang tidak disangka-sangka adalah mendapat kenalan yang sangat ahli merajut. Well besok mereka akan berangkat ke kota lain dari Thailand, tapi jaman sekarang ini dengan skype pasti masih bisa ketemu lagi lain kali (via skype tentunya), pelajaran merajut masih bisa dilanjutkan :).

Anyway, rencana untuk menuliskan day by day belajar di AUA masih terbengkalai. Masalahnya menuliskannya tidak mudah (memakai transliteration dengan segala cara menunjukkan tone naik turunnya). Tapi pasti akan diteruskan, tunggu aja tanggal mainnya :). Rencana berikutnya adalah melanjutkan ke buku 2 tentunya, pasti tingkat kesulitannya semakin lumayan, fiuh. Sejujurnya cape sih belajar tiap hari gini, tapi ya.. kalau mau cepet bisa harus tetap semangat *talking to myself*.

Waktu benar-benar terasa terbang. Kalau dihitung-hitung, kami di Chiang mai sudah memasuki bulan ke 7, wow setengah tahun berlalu. Sekarang Chiang Mai cuacanya semakin dingin. Tiap pagi rasanya mengigil. Kebanyakan orang keluar rumah mengenakan baju hangat, dan Joe merasa butuh jaket yang lebih tebal (soalnya dia panas-panas aja tahan pakai jaket, kalau dingin ya butuh jaket lebih tebal lah). Katanya sih, ini masih awal musim dingin. Semakin dekat akhir tahun akan semakin dingin. Tapi sih di sini masih ga sedingin negeri yang ada saljunya.