Blog Ini 18 Tahun, Ada Tulisan Apa Saja?

Wow, tak terasa ternyata blog ini sudah 18 tahun kami isi bersama. Walaupun sekarang saya agak jarang update blog ini karena mulai lebih sering ngupdate blog risna.info, tapi saya masih tetap akan menulis di sini kok.

Ritme ngeblog selama 18 tahun ini sebenarnya tidak konstan. Ada masa di mana sangat bersemangat untuk menulis sampai memiliki beberapa blog (dan sebagian akhirnya ditinggalkan), dan ada masa saya tidak menulis sama sekali. Tapi, karena pada dasarnya kami merasakan manfaat blog ini buat tempat catatan berbagai hal, maka kami akhirnya fokus kembali ngeblog di tempat ini saja.

Setelah saya bisa rutin mengisi blog ini lagi, akhirnya saya kembali meneruskan blog saya untuk tulisan terkait catatan belajar dan hobi di blog terpisah. Selain menulis di blog ini, dan blog Risna.info, saya juga rutin mengisi blog bersama teman-teman komunitas Drakor Class dan Mamah Gajah Ngeblog.

Lanjutkan membaca “Blog Ini 18 Tahun, Ada Tulisan Apa Saja?”

18 Tahun Ngeblog Bareng

Kemarin sebenarnya ulang tahun blog ini, tapi lupa menuliskannya. Setelah 18 tahun ngeblog bareng, saya semakin merasa bahwa ngeblog tentang kehidupan ini merupakan hal yang penting, sebagai warisan untuk masa depan. Dan cerita-cerita kecil tentang kehidupan ini semuanya layak dituliskan.

Walaupun kami belum terlalu tua (masih kepala 4), tapi sudah banyak teman yang lebih dulu meninggalkan dunia ini. Walaupun kami sangat berharap bisa sampai melihat cucu, tapi kami tidak tahu rencana Tuhan. Jadi Kami ingin terus bisa menuliskan kisah hidup keluarga kami untuk bisa diwariskan nanti ke keturunan kami.

Jadi di posting ulang tahun blog ini, saya akan cerita tentang hari kemarin. Ini hari biasa, bukan hari istimewa perayaan blog ataupun perayaan lain. Saya ingat dulu waktu masih kecil, jarang sekali bisa pergi ke tempat wisata karena semua terasa mahal. Di sini tempat wisata relatif murah dan juga dekat, jadi ketika ingin pergi bisa langsung pergi kapan saja.

Sekarang kami berusaha jalan pagi tiap hari, dan jika tidak jalan pagi, kami akan berusaha bermain Just Dance di Switch atau sorenya jalan keluar. Kemarin pagi hujan deras, tapi Joshua yang biasanya malas jalan pagi malah minta jalan keluar sambil memakai payung.

Jalan pagi pas hujan

Karena terlalu deras, kami cuma jalan sebentar dan memutuskan sorenya untuk jalan lagi keluar. Jadi di sore hari kami jalan lagi ke Night Safari dan berjalan di Walking Trailnya.

Berhenti dulu untuk foto

Jaman dulu, night safari belum memakai sistem kartu dan kami bisa memakai cash untuk beli makanan. Lalu diperkenalkan sistem kartu dengan topup, jadi agak lebih repot. Tapi sekarang sudah bisa menggunakan Scan Prompt Pay (Semacam QRIS di Indonesia) jadi kembali jadi praktis.

Lanjutkan membaca “18 Tahun Ngeblog Bareng”

Musim Panas di Chiang Mai 2022

Memasuki pertengahan Maret, udara di Chiang Mai semakin panas. Selain udara panas, polusi juga mulai terasa. Berkegiatan di luar rumah semakin tidak nyaman.

Kalau di tahun-tahun sebelumnya, polusi sudah dimulai sejak udara masih dingin, tahun ini sedikit lebih baik, karena polusinya tidak separah tahun-tahun sebelumnya. Well, harapannya sih begitu sampai musim hujan tiba.

Lanjutkan membaca “Musim Panas di Chiang Mai 2022”

Apakah Bangkok Ganti Nama?

Hari ini, ada 3 orang teman yang bertanya melalui pesan instan ke saya apakah benar Bangkok, ibukota Thailand ganti nama. Saya jadi teringat, memang tanggal 16 Februari 2022 lalu, saya membaca berita yang berjudul nama resmi Bangkok akan menjadi Krungthep Maha Nakhon.

Untuk yang membaca berita ini, kesimpulan nya sepertinya Bangkok berganti nama. Mungkin kesannya jadi seperti perubahan nama kota Jakarta yang menurut sejarah dulunya disebut Sunda Kelapa lalu berubah jadi Jayakarta dan pernah juga disebut Batavia dan akhirnya jadi Jakarta. Akan tetapi, untuk yang sudah belajar tentang Thailand dan tinggal di Thailand, penjelasannya sih kota Bangkok bukan berganti nama.

Lanjutkan membaca “Apakah Bangkok Ganti Nama?”

Musim Dingin dan Musim Bunga 2022 di Chiang Mai

Beberapa tahun belakangan ini, cuaca di Chiang Mai semakin tidak mudah diprediksi dibandingkan awal kami tiba di Chiang Mai di tahun 2007. Kalau dulu, bulan November udara mulai dingin sampai awal Februari, beberapa tahun belakangan ini musim dingin semakin berkurang dinginnya. Terkadang, hanya dingin seminggu, lalu sisanya lebih mirip musim polusi dengan udara yang kering daripada musim dingin.

Lanjutkan membaca “Musim Dingin dan Musim Bunga 2022 di Chiang Mai”

Kegiatan Charming Chiang Mai Flower Festival 2022

Setiap akhir pekan pertama di bulan Februari, selalu ada yang namanya festival bunga. Tahun 2020, acaranya ada, tapi karena sudah mulai ada kasus Covid, kami tidak pergi. Tahun 2021, acaranya ditiadakan karena kasus Covid yang mulai tinggi di Thailand pada saat itu. Kami terakhir mengunjungi acara festival bunga di tahun 2019, kebetulan mama saya. lagi mengunjungi Chiang Mai, jadi sekalian mengajaknya berjalan-jalan.

Tahun 2022 ini, setelah banyak yang divaksin termasuk booster vaksin, acaranya diadakan kembali. Tidak tanggung-tanggung, acaranya berlangsung selama 15 hari dan pameran bunganya tersedia di 2 tempat.

Bulan Februari, memang biasanya bunga-bunga sedang bermekaran dengan indahnya. Sepertinya ini alasannya kenapa festival bunga diadakan di bulan Februari setiap tahunnya. Sepertinya bulan Februari adalah bulan di mana penduduk di Chiang Mai dimanjakan dengna melihat bunga yang indah di mana-mana.

Lanjutkan membaca “Kegiatan Charming Chiang Mai Flower Festival 2022”

Dear Joe

Pasti sudah tidak sabar ingin membaca surat dariku ini. Dari kemarin kamu sudah nanyain tanggal 27 Januari mau nulis apa? Setiap tahun tanggal 27 Januari selain tanggal-tanggal yang dianggap penting lainnya, pasti deh disuruh nulis di blog tentang berbagai hal-hal yang sebenarnya sudah sering diobrolin setiap hari.

Aku ingat, kamu pernah bilang: “Ya gak apa-apa, dituliskan saja, biar kalau suatu hari kita lupa karena satu dan lain hal, kita bisa ingat lagi tentang apa yang pernah kita pikirkan dan rasakan.” Udah kayak status media sosial saja ya. Tapi bedanya, kalau di media sosial statusnya hanya akan bertahan sampai media itu tutup seperti layanan gratisan lainnya, kalau menulis di blog ini, mudah-mudahan kita bisa baca lagi pada tahun-tahun mendatang.

Masalahnya adalah, walapun tiap hari sudah konsisten menulis, rasanya kok aku nggak bisa ya menulis hal-hal apalagi surat yang akan dibaca orang lain selain orang yang ditujukan untuk membacanya. Tapi, berhubung aku diajakin Nulis Kompakan Mamah Gajah Ngeblog, ya udahlah sekalian aku tuliskan surat ini di sini.

Lanjutkan membaca “Dear Joe”