Penjelasan DNS Flag Day

Tanggal 1 Februari nanti akan ada perubahan bersangkutan dengan DNS (Domain Name System). Secara singkat: berbagai domain yang terdaftar di berbagai DNS server yang tidak compliant dengan standar EDNS akan bermasalah sejak tanggal itu. Sebagai user: kemungkinan beberapa domain menjadi tidak bisa diakses sejak tanggal tersebut (atau beberapa hari/minggu setelahnya).

Sayangnya penjelasan singkat tersebuttidak cukup dan bikin penasaran banyak orang: sebenarnya apa sih yang akan terjadi? Saya coba cari sekilas belum ada penjelasan dalam bahasa Indonesia yang mudah dimengerti, jadi saya akan mencoba menjelaskannya di sini. Sebelum masuk ke penjelasan flag day ini, saya akan mulai dulu dengan penjelasan singkat tentang DNS dan sedikit sejarahnya karena ini ada hubungannya dengan masalah saat ini.

Apa itu DNS?

Pada Internet Protocol (IP) ketika sebuah program melakukan koneksi ke sebuah server berdasarkan nama, maka diperlukan proses translasi dari nama menjadi alamat IP. Proses translasi ini dulunya hanya memakai file teks (hosts.txt) ketika internet belum besar. Sampai sekarang pun ini masih didukung berbagai sistem operasi dengan file hosts.

Lanjutkan membaca “Penjelasan DNS Flag Day”

Cara bertanya di dunia maya

Ini saya tuliskan karena sering sekali mendapatkan pertanyaan baik langsung maupun di group yang menurut saya tidak jelas dan kemudian membuang waktu semua orang. Jika seseorang bertanya dengan cara yang baik maka kemungkinan dijawabnya akan lebih besar dan lebih cepat.

Cari dulu di Google

Ada satu hal penting sebelum bertanya: cobalah dulu mencari dengan Google. Sekarang ini Google bisa ditanya dengan bahasa natural: “apa ibukota Indonesia?” dan akan dijawab “Jakarta”. Berbagai pesan error juga bisa dicopy paste ke Google untuk mencari jawabannya. 

Lanjutkan membaca “Cara bertanya di dunia maya”

Hosting email

Meneruskan cerita sebelumnya tentang self hosting, kali ini saya ingin membahas lebih jauh lagi mengenai email. Sekarang ini email (dan nomor HP) menjadi “kunci” bagi banyak layanan. Kebanyakan layanan memerlukan email untuk login dan untuk fitur lupa password. Berbagai notifikasi transaksi keuangan juga masuk ke email. Jika kita kehilangan akses email, akibatnya cukup fatal.

Banyak layanan juga meminta verifikasi via email jika kita login di komputer baru atau IP yang baru. Jadi jika account email kita dihack atau diblokir, kita tidak bisa login. Email ini sangat penting, jika sampai kehilangan akses maka urusannya rumit, seperti jika kita kehilangan dompet. Sekarang setelah tahu betapa pentingnya email ini, kita perlu berusaha mengamankannya.

Contoh verifikasi dari Steam

Email gratisan

Sebagian besar orang menggunakan dua jenis email ini: email kantor dan email gratisan dari berbagai provider (Google/Yahoo/Outlook dsb). Sebenarnya kemungkinan account kita tiba-tiba ditutup oleh Google atau berbagai perusahaan ini cukup kecil, tapi tetap ada. Bisa saja kita sudah taat peraturan, tapi ada kesalahan pada sistem yang membuat account diblokir. Selama lebih dari 14 tahun memakai Google, baru sekali saya mengalami masalah.

Selain Google sebenarnya ada banyak layanan email gratis lain, misalnya protonmail yang terenkripsi, outlook.com dari Microsoft, bahkan Yahoo juga masih memberikan email gratis. Tapi semua email gratisan ini agak mengkhawatirkan karena sebagai pengguna gratis, kita ini “bukan siapa-siapa” dan bisa ditendang kapan saja.

Lanjutkan membaca “Hosting email”

Review Elfin Book 2.0

Awal tahun 2018, saya kepingin sekali punya agenda, tapi waktu itu saya masih belum bisa memutuskan apakah saya mau punya agenda digital atau agenda biasa. Saya coba mengetik di HP, tapi kok rasanya cape ya ngetik di HP (apalagi waktu itu saya belum tahu mengenai voice typing). Lalu saya pikir, coba beli buku kecil biasa, dan lihat apakah saya bisa terus menuliskan sesuatu di buku. Hasilnya? buku saya malah dipake Joshua untuk menulis A sampai Z dan angka. Untung beli bukunya bukan buku yang mahal hahaha. Lalu tidak sengaja lihat iklan mengenai buku yang bisa dihapus. Saya pikir, wah buku ini cocok nih buat saya bawa-bawa, karena kalaupun dipakai Joshua, nantinya bisa saya hapus.

Iklan yang saya lihat itu namanya Rocket Book, tapi Joe kasih tahu saya ada buku sejenis yang lebih murah namanya Elfin Book. Setelah baca-baca dan tidak menemukan perbedaan secara fungsi, akhirnya saya memutuskan beli yang lebih murah, karena kepikiran andaikata gak terus dipakai ya gak rugi-rugi amat hahaha. Minimal, bisa dipakai kalau Joshua butuh untuk coret-coret.

Lanjutkan membaca “Review Elfin Book 2.0”

Self hosting layanan online

Posting ini meneruskan cerita horor di posting saya sebelumnya di mana saya hampir kehilangan akses account Google tanpa sebab. Di sini saya ingin membahas mengenai self-hosting layanan online, supaya kendali atas layanan online sebisa mungkin ada di tangan kita, tidak mudah semena-mena ditutup pihak lain.

Posting kali ini lebih ditujukan bagi mereka yang memiliki kemampuan teknis mengadministrasi sistem (atau mau belajar melakukan itu). Saya berencana membuat posting lain untuk melindungi account online untuk orang awam.

Meskipun ada banyak layanan online (SAAS atau software as a service) baik gratis maupun berbayar mulai dari penyimpanan file, foto, sampai source code, banyak orang memilih untuk menghosting sendiri berbagai layanan tersebut (istilahnya self-hosting). Ada yang memakai komputer lokal di rumah, ada yang memakai VPS, dan ada juga yang menyewa dedicated server.

Lanjutkan membaca “Self hosting layanan online”

SosMed, Dulu dan Sekarang

Ini masih nyambung dengan nostalgia dulu dan sekarang e-mail, tapi sekarang mau bahas jejaring pertemanan alias sosmed. Masa awal internet mulai bisa dipakai umum, dengan segala pembahasan positif dan negatif, kebanyakan orang masih menjaga anonimitas. Sekarang ini dunia online sudah jadi ekstensi keberadaan kita di dunia nyata.

Pertama kali join jaringan pertemanan Friendster. Friendster awalnya jauh berbeda dengan Facebook sekarang. Jari kita menambahkan teman, dan diharapkan kita memberi testimony mengenai teman kita tersebut. Friendster berusaha menggabungkan platform blog juga ke jaringan pertemanannya, saya juga sempat ngeblog di Friendster, tapi pada akhirnya saya memilih kembali ke blog ini.

Lanjutkan membaca “SosMed, Dulu dan Sekarang”