Sebelum ribut-ribut mengenai kualitas udara Jakarta, di Chiang Mai sudah sering ribut sejak belasan tahun yang lalu. Di Chiang Mai kualitas udara hanya menurun di bulan tertentu (musim panas sekitar Maret/April), ketika ada pembakaran hutan dari negara-negar tetangga ( walau sayangnya akhir ini penurunan kualitas udara bertambah lama).
Sejak bertahun-tahun yang lalu kami sudah cukup serius memperhatikan kualitas udara ini:
- Saya punya beberapa sensor, dari mulai DIY dengan Arduino sampai yang harganya 200an USD
- Setiap kamar kami ada air purifier, saya juga pernah membuat air purifier DIY
- Di mobil kami ada 2 air purifier
- Kami punya masker LG yang memiliki HEPA filter
Di tulisan ini saya ingin membagikan pengalaman menghadapi polusi dari sejak belasan tahun lalu.
Particulate Matter 2.5 micrometer (PM2.5)
Ada banyak ukuran kualitas udara, misalnya dari bau, dari gas berbahaya, dsb. Ada polusi yang jelas terlihat mata (debu) dan bisa difilter dengan sekedar masker kain, dan ada yang tidak terlihat mata. Partikel yang ukurannya sekitar 2.5 micrometer (microns) dan kurang itu disebut PM2.5
Jadi ketika membicarakan kualitas udara, saya tidak akan membicarakan tentang udara yang berbau atau beracun (misalnya dari industri), tapi lebih berfokus pada particulate matter. Sensor dan filter yang saya bicarakan juga akan berfokus apada PM2.5.
Lanjutkan membaca “Kualitas udara, sensor, dan purifier”