Mengedit Teks

Sejak beberapa tahun yang lalu saya sekarang sudah menyadari sebagian besar waktu yang saya gunakan adalah untuk memasukkan teks ke dalam komputer. Mengetikkan program, mengetikkan dokumen, membalas email, mengetikkan perintah command line, chatting, menulis blog, dan sebagainya. Sekarang saya merasa sudah menemukan solusi yang pas untuk diri saya dengan editor emacs. Perjalanannya cukup panjang.

Ketika kali pertama memakai komputer, editor pertama yang saya pakai adalah Wordstar, saya cukup hapal dengan berbagai shortcut yang ada (misalnya memilih blok dengan ^KB, lalu ^KK, save dengan ^KS, dsb). Karena shortcut hapalan dari Wordstar, ketika pertama memakai Linux, editor yang sering saya pakai adalah joe. Shortcut default joe sama dengan wordstar, jadi saya bisa berpindah dengan nyaman.

Alasan lain memakai joe adalah masalah resource: waktu itu komputer yang dipakai di kampus ITB adalah 486DX dengan memori 8 Mb, joe jauh lebih ringan dibandingkan emacs dan sedikit lebih ringan dari Vim. Sayangnya joe tidak diinstall di semua komputer, jadi saya belajar editor Vi juga. Meski hapal dengan shortcut dasar (pergerakan kursor, copy paste, search replace, save), saya merasa kurang nyaman melakukan banyak editting dengan vi. Saya masih memakai vi untuk mengedit file konfigurasi.

Mengedit teks di berbagai aplikasi yang berbeda cukup mengesalkan, misalnya saya sedang mengedit teks untuk posting di sebuah forum, kadang saya kesal: wah kok tidak ada ya fungsi find dan replace, karena tadi maksud saya ingin menulis Produk X dan bukan Y. Akhirnya teks harus di copy ke text editor, search-replace, lalu copy paste balik. Lalu banyak editor lain yang tidak mendukung fungsi sederhana tapi penting. Misalnya saya biasanya memperhatikan kapitalisasi sebuah kata. Di kebanyakan editor tidak ada shortcut untuk mengubah sebuah kata menjadi huruf kecil semua, huruf besar semua, atau hanya huruf pertama yang menjadi kapital.

Sekarang saya menggunakan editor Emacs untuk menyelesaikan hampir semua masalah saya. Mengapa memakai Emacs? emacs adalah editor yang sulit dipelajari di awal, tapi memiliki sangat banyak fungsi, dan kita bisa menambah fungsi yang ada. Emacs bisa dipakai untuk banyak hal, jadi tidak perlu mempelajari lagi aneka shortcut dan setting yang berbeda di setiap aplikasi. Emacs sudah cukup terkenal, sehingga bisa diintegrasikan dengan banyak aplikasi lain.

Untuk chatting, saya bisa menggunakan built in IRC client erc dengan server bitlbee. Untuk coding, sudah banyak paket yang tersedia untuk membantu proses coding misalnya Cedet. Emacs sudah terkenal . Untuk mengedit teks ketika browsing, saya bisa menggunakan extension Edit with Emacs di Google Chrome. Dengan itu ketika saya ingin posting comment, atau posting blog, saya tetap bisa memakai editor emacs.

Semoga banyak orang yang sadar juga bahwa mengedit teks merupakan hal yang penting, dan kita perlu berusaha meningkatkan efisiensi kita, untuk menghemat waktu, dan juga agar tangan kita tidak terlalu banyak bergerak dan kena RSI. Banyak hal yang bisa dilakukan, dari memakai editor teks yang baik dan memanfaatkan fiturnya (tidak harus Emacs), sampai memakai keyboard yang lebih nyaman.

Mengasah kapak di dunia IT

Mungkin semua orang sudah tahu kisah mengenai penebang kayu, yang bekerja keras sampai tidak punya waktu untuk mengasah kapaknya. Cerita itu mengajarkan pada kita bahwa bekerja dengan kapak yang tumpul itu merupakan hal yang bodoh. Tapi sampai saat ini saya masih banyak melihat orang yang bekerja tanpa mau “mengasah kapak” di dunia IT. Ada banyak hal yang bisa dipelajari di dunia IT untuk mempercepat atau mempermudah pekerjaan.

Hal pertama yang paling sering membuat gemas adalah masalah shortcut. Ada banyak hal yang bisa dilakukan cukup dengan menekan kombinasi tombol, atau bahkan satu tombol saja. Saya ingat waktu SMU pernah pergi ke warnet, dan orang yang pekerjaannya tukang ketik di situ heran, saya bisa mengcopy-paste dengan cepat tanpa menyentuh mouse. Ternyata dia selalu mengcopy paste dengan mengklik menu edit, memindahkan kursor dengan mouse, lalu mengklik menu edit lalu paste. Saya mengajari dia beberapa shortcut dan trik, dan dia bisa mengetik dengan lebih cepat.

Hal berikutnya adalah fitur-fitur dasar. Banyak orang tidak memanfaatkan fitur word processor dengan optimal. Misalnya banyak yang menulis thesis dan atau laporan dan menuliskan daftar isinya secara manual. Setiap kali halaman berubah, mereka mengedit ulang daftar isi yang dibuat secara manual. Banyak juga yang tidak tahu bagaimana mengaktifkan spelling checker untuk bahasa Indonesia. Banyak yang tidak tahu mengaktifkan conditional formatting di spreadsheet. Banyak waktu dan bandwidth terbuang karena pengirim dan atau penerima tidak mengenal program kompresi untuk mengompress attachment.

Padahal tidak kurang banyaknya situs yang membahas aneka trik sederhana untuk meningkatkan produktivitas, tapi masih banyak sekali yang tidak mau sekedar berhenti dan membaca. Sang penebang kayu bukan diminta berhenti bekerja sebentar buat bermain facebook, tapi untuk mengasah kapaknya.

Ketika melihat programmer, hal yang paling menggemaskan adalah masalah editor/IDE. IDE saat ini sudah cukup canggih, sehingga banyak proses sudah otomatis, seperti auto indentation, auto complete, dan sebagainya. Fitur-fitur tersebut dipakai, karena sudah disodorkan otomatis, sehingga tidak perlu dikonfigurasi. Tapi banyak fitur lain yang sebenarnya ada, tapi jarang digunakan, misalnya shortcut untuk switch antara header dan source file (untuk bahasa yang memisahkan header dan source), fitur refactoring, dsb.

Saran saya untuk Anda yang bekerja di dunia IT, berhentilah dan asahlah ilmu Anda. Jangan habiskan waktu terlalu banyak melakukan pekerjaan secara manual. Apalagi jika Anda adalah programmer, yang semestinya tahu lebih banyak mengenai komputer. Dalam pekerjaan rutin sehari-hari, biasanya ada banyak hal yang bisa diotomasi. Jika pekerjaan Anda hanya berhubungan dengan aplikasi office, belajarlah aneka shortcut, belajar membuat macro, dan bahkan belajarlah bahasa scripting untuk aplikasi tersebut (VBA, dan sejenisnya).

Jika Anda pengguna sistem operasi sejenis UNIX (Linux, Free/Net/OpenBSD, Solaris, dsb) belajarlah command scripting. Jika Anda pengguna OS-X, Anda bisa belajar memakai Automator. Di Windows ada program gratis bernama AutoHotkey untuk membuat aneka shortcut dan skrip (atau memakai yang sudah dibuat orang lain).

DealExtreme

DealExtreme LogoSaya biasanya jarang mempromosikan sesuatu, dan nggak pernah fanatik dengan merk atau tempat belanja tertentu. Tapi kali ini mau cerita dikit soal Dealextreme. Sekarang ini kami tinggal di Chiang Mai, Thailand. Meskipun ini kota terbesar kedua di Thailand, saya sering kesulitan menemukan benda elektronik tertentu. Benda elektronik yang saya maksud mulai dari komponen elektronik (IC, transistor, dsb), serta benda elektronik untuk konsumen (Network Attached Storage/NAS, kabel data, dsb).

Untuk masalah komponen elektronik, saya sudah menemukan situs Electronics Source dan warf. Harga dari Electronics Source sangat murah, situsnya bagus (misalnya saya bisa mencari IC berdasarkan spesifikasinya) namun barang tertentu kadang tidak tersedia. Sementara warf banyak menjual kit.

Untuk barang elektronik lain saya memakai situs dari Hong Kong DealExtreme. Kehebatan situs ini adalah: gratis ongkos kirim ke seluruh dunia. Saya melihat bahwa situs ini banyak disarankan di aneka milis, dan ada beberapa pengalaman orang indonesia yang dibahas diblog. Toko ini tidak hanya menjual barang elektronik, ada banyak hiasan, gantungan kunci, jam, dsb.

Saya sudah membeli cukup banyak benda (totalnya lebih dari 400 USD), review benda-benda yang saya beli bisa dilihat di sini. Nggak semuanya dibeli dengan duit saya sendiri, misalnya NAS ini merupakan sumbangan untuk porting FreeBSD (progressnya bisa dilihat di sini). Lalu sebagian benda lain dibeli dari donasi paypal yang saya terima dari aneka aplikasi yang saya buat.
Lanjutkan membaca “DealExtreme”

Perawatan Gigi

Sejak dulu saya orangnya malas banget ke dokter gigi. Umumnya ketemu dokter apapun malas rasanya. Uhm mungkin awalnya takut, takut ini dan itu lalu jadi malas untuk bertemu dokter. Ada banyak ketakutan yang sebenernya kurang beralasan sih. Tapi setelah bertemu dengan dokter gigi di Chiang Mai kesan itu berubah.

Setiap kali saya cerita saya ada jadwal ke dokter gigi, teman saya akan bertanya-tanya: emang giginya kenapa? ya mungkin sayapun dulu hanya akan ke dokter gigi kalau giginya kenapa napa. Bahkan sudah tau giginya kenapa-napa aja suka malas untuk bolak-balik ke dokter gigi. Malas membayangkan suara bor dari luar ruang praktek dokter dan malas membayangkan harus duduk menunggu berjam-jam untuk menyelesaikan masalah gigi yang ada.

Lanjutkan membaca “Perawatan Gigi”

Kaskus Spoiler

Saya nggak begitu sering mengunjungi kaskus, tapi kadang-kadang kalau lagi iseng seneng juga lihat-lihat gambar dan cerita di sana. Nah masalahnya gambar-gambar di sana kebanyakan “disembunyikan” dengan tombol “spoiler”. Kalo ngeklik sedikit sih gak apa-apa, tapi sempet capek waktu ketemu posting ini: 30 Foto Paling dilihat di situs Flickr Tahun 2009. Gile lu ndro, masak gw disuruh ngeklik 30 kali buat buka semua fotonya?

Cari kanan kiri gak ada tombol show all spoiler, cari di google juga gak nemu. Tadinya sampe mau bikin extension Google Chrome buat bikin skrip pembuka spoiler ini. Tapi ternyata kemarin baru diumumkan bahwa sekarang Google Chrome sudah mendukung Greasemonkey Script (resmi, dari tahun lalu dah bisa tapi masih development).

Dengan beberapa baris kode, jadilah skrip Greasemonkey ini:

http://userscripts.org/scripts/show/67846

Buat pengguna chrome, tinggal klik install aja buat menginstall. Buat pengguna firefox, install dulu Greasemonkey. Habis itu, kunjungi link tadi, terus klik install. Sekarang kalau mengunjungi forum kaskus, otomatis semua spoiler akan diklik.

Tadinya kirain gak akan ada yang butuh skrip semacam ini, tapi baru kemarin ditaruh publik, hari ini dah ada 11 orang yang menginstall plus 2 review. Padahal niatnya di taruh di situs userscripts cuma biar gampang aja diakses kalau lagi butuh. Ya sekalian diumumkan di blog ini deh, semoga berguna buat yang lain.

Email nyasar

Saya punya email yohanes [at] gmail.com sejak 22 Juni 2004, waktu itu Gmail masih berbasis undangan (invite). Banyak orang bernama Yohanes di Indonesia (bahkan di luar Indonesia ternyata juga ada). Emailnya umumnya adalah yohanes_xxx (ada imbuhan sesuatu), tapi pengirim email sering salah, dan mengirimnya ke email saya. Saya yakin yang punya yohanes [at] yahoo.com atau nama lain yang umum juga sering mendapatkan email nyasar.

Berikut ini contoh-contoh email yang pernah nyasar ke mailbox saya:

  1. Email piutang
  2. Skema jaringan dan database
  3. Hasil scan KTP seseorang
  4. Email untuk pak Yohanes Surya
  5. Kiriman tugas kuliah dan catatan kuliah
  6. Kontrak pra nikah
  7. Biaya renovasi rumah
  8. Surat lamaran kerja
  9. Foto-foto keluarga
  10. Email sistem untuk admin Bank BCA

Pernah juga seseorang mendaftarkan email saya sebagai mail untuk BCA. Untungnya ini tidak menimbulkan masalah. Semoga gak dapet email yang menimbulkan masalah, dan dapet email yang lebih seru deh 🙂

Kernel FreeBSD

Dua hari yang lalu untuk kali pertama, kode program saya masuk ke kernel FreeBSD (versi development). Kode ini bisa diakses di:

http://www.freebsd.org/cgi/cvsweb.cgi/src/sys/arm/econa/

Kode tersebut merupakan port FreeBSD ke platform Cavium Econa CNS11XX. Secara sederhana, artinya sekarang FreeBSD bisa berjalan di device di bawah ini (Emprex NSD-100):

NSD_100_1

Saya kenal Linux dulu kali pertama waktu masuk Informatika ITB tahun 1998. Kami sempat mendapatkan pelatihan menggunakan Linux selama seminggu, dan di salah satu sesinya ada sedikit cerita mengenai sejarah Linux. Sejak saat itu saya tertarik dengan sistem operasi. Sebelum kuliah OS, saya sudah menyelesaikan membaca buku Tannenbaum (Operating System: Design and Implementation). Pernah dulu mau berusaha bikin OS sendiri, tapi ya karena saya tidak sejenius Linus Torvalds, akhirnya saya menyerah dan meninggalkan usaha tersebut.
Lanjutkan membaca “Kernel FreeBSD”