Backup Android dan Akuisisi Forensik Android

Awalnya saya cuma ingin memahami kenapa tahun lalu gagal melakukan akuisisi data WhatsApp di Android yang memakai Android 12 (non-root), tapi ternyata eksplorasinya malah mendalam ke bagaimana sistem backup di Android bekerja. Saya melakukan berbagai eksperimen dan juga langsung membaca source code Android untuk memahami berbagai detail mengenai backup data di Android.

Dalam tulisan ini saya akan menuliskan nomor versi Android yang dikenal user (misalnya Android 6.0) dan kadang mencantumkan API Levelnya jika memang relevan (misalnya: Android 6.0 memiliki API Level 23). Menurut saya versi Android ini lebih mudah dipahami dibandingkan API Level yang biasanya hanya dikenal oleh developer.

Dialog Backup Android

Latar Belakang

Untuk keperluan tertentu kadang kita ingin mengekstrak data dari sebuah aplikasi Android. Beberapa contoh: untuk keperluan forensik, untuk recovery data, atau untuk riset security.

Sebuah aplikasi bisa menyimpan data di lokasi yang dengan mudah diakses karena berada di lokasi publik. Contoh lokasinya: galeri foto, direktori Downloads, dan SD Card. Informasi yang disimpan di sini sifatnya publik dan untuk bisa dikonsumsi aplikasi lain. Contoh: media (foto, video, file) dari aplikasi chat seperti WhatsApp bisa disimpan di direktori publik.

Lanjutkan membaca “Backup Android dan Akuisisi Forensik Android”

Wireguard, Tailscale, ZeroTier dan ngrok

Ketika membuat posting Cloudflare Tunnel, banyak yang bertanya dan membandingkan ini dengan berbagai teknologi lain. Nah di posting ini saya akan membahas beberapa teknologi lain seputar tunnel dan VPN .

Wireguard

Ini adalah teknologi VPN yang sederhana dan cepat. Spesifikasinya cukup pendek dan sudah diimplementasikan di kernel berbagai sistem operasi, clientnya tersedia di berbagai sistem operasi juga, termasuk di iOS dan Android. Saya bahas sedikit tentang Wireguard dulu karena ini jadi dasar untuk Tailscale.

Wireguard ini cukup sederhana sehingga bisa dipakai untuk IOT, misalnya sudah ada implementasi Wireguard untuk ESP32. Tapi bagian ini tidak akan saya bahas sekarang, mungkin di posting lain.

Wireguard hanya menangani koneksi dari satu titik ke titik lain. Contoh: saya bisa setup server wireguard, lalu client pertama bisa konek ke server itu. Client lain juga bisa konek ke server situ. Atau bisa saya set Wireguard di dua server supaya keduanya seolah-olah di jaringan yang sama.

Ada beberapa keterbatasan Wireguard: jika client pertama ingin konek ke client kedua, maka koneksi dilakukan melalui server (tidak bisa langsung dari client pertama ke kedua). IP sebuah server harus fixed IP, jika memakai dynamic DNS dan IP server berubah di tengah-tengah koneksi, maka kita perlu disconnect lalu reconnect dengan IP yang baru.

Setup Wireguard tidak terlalu sulit (jika dibandingkan openvn misalnya), tapi juga tidak sederhana untuk orang awam. Perlu setup server, perlu setup key, copy paste key, distribusi konfigurasi dengan membuat file atau menggenerate QR (untuk mobile), dsb. Sudah ada beberapa proyek untuk menyederhanakan interface ini, tapi tetap tidak semudah teknologi yang lain.

Lanjutkan membaca “Wireguard, Tailscale, ZeroTier dan ngrok”

Cloudflare Tunnel untuk Self Hosting

Saya sudah memakai Cloudflare sejak sekitar 10 tahun yang lalu dan tiap tahun biasanya selalu ada fitur baru. Tahun 2020, Cloudflare memperkenalkan Cloudflare Tunnel, yang salah satu kegunaanya adalah untuk membuat situs lokal kita bisa diakses internet. Ada banyak kegunaan lainnya, misalnya bisa untuk melakukan SSH atau remote desktop ke mesin lokal dari Internet atau untuk mengakses intranet, tapi yang akan saya bahas di tulisan ini hanya untuk web hosting saja.

Tunnel cloudflare

Saya sudah pernah menjelaskan apa itu Cloudflare Tunnel di posting Blog ini sekarang bertenaga surya. Secara singkat: salah satu kegunaan Cloudflare Tunnel adalah membuat website di server internal (tidak memiliki IP public) bisa diakses dengan nama domain publik. Caranya dengan menjalankan program cloudflared yang akan melakukan koneksi ke server cloudflare dan koneksi dari IP publik akan masuk melalui cloudflared.

Ini berarti:

  • Tidak mungkin salah konfigurasi sehingga website bisa diakses melalui public IP membypass cloudflare (karena web servernya memang tidak punya IP publik)
  • Kita bisa memakai server di rumah yang memakai dynamic IP (atau bahkan di Android dengan termux)

Selain itu Cloudflare tunnel mendukung autentikasi, jadi misalnya sebuah website punya area /admin yang hanya boleh diakses admin. Kita bisa mensetup agar ketika diakses akan muncul halaman autentikasi dari cloudflare.

Autentikasi Cloudflare bisa berdasarkan email, melalui login Google, login Github ataupun yang lain. Ini merupakan layer keamanan tambahan, andaikan penyerang ingin membrute force password, atau ada kelemahan SQL Injection atau yang lain di halaman login admin, maka penyerang harus bisa membypass dulu autentikasi dari Cloudflare.

Lanjutkan membaca “Cloudflare Tunnel untuk Self Hosting”

All my life, You have been so, so good

Sejak dua minggu lalu di gereja, salah satu lagu pujian yang dinyanyikan adalah Goodness Of God, ini lagu pujian yang relatif baru (2019). Ada bagian lirik yang sangat berkesan bagi saya yang saya renungkan di ulang tahun ini:

All my life You have been faithful
All my life You have been so so good
With every breath that I am able
Oh I will sing of the goodness of God

Goodness Of God

Saya merasa bersyukur atas kebaikan Tuhan di hidup saya, dan juga keluarga saya. Walau juga masih sering merasa malu karena sering kali belum bisa selalu menjadi orang Kristen yang baik.

Lanjutkan membaca “All my life, You have been so, so good”

Tentang Membajak

Dulu saya sering membajak software, lalu setelah mengerti bahwa itu salah, saya berusaha tidak membajak sama sekali. Tapi kemudian pandangan saya mulai bergeser: bahwa kadang membajak tidak apa-apa, tergantung situasi.

Alasan utama untuk tidak membajak adalah: karena kita ingin menghargai karya orang lain dengan memberikan haknya sebagai pencipta karya itu. Ini sangat masuk akal: kalau semua orang membajak sebuah buku (atau musik, film, dsb), bagaimana pengarangnya bisa makan?

Some rights reserved

Untuk karya yang dibuat oleh pengarang yang masih hidup, apalagi yang masih belum kaya raya, saya pasti akan mendukungnya. Saya akan dengan tegas melarang distribusi buku/software bajakan di berbagai group yang saya ikuti. Saya juga akan berargumen dengan orang yang bilang “ilmu kan harus dibagi dengan gratis”, dalam kasus ini silakan cari ilmu dari orang lain yang memang mau membagi ilmunya secara gratis, bukan memaksa orang membagikan ilmunya dengan mendistribusikan konten buatan orang itu.

Lanjutkan membaca “Tentang Membajak”

Blog ini sekarang bertenaga surya

Blog ini sudah 19 tahun umurnya. Hari ini blognya pindah ke server rumah, memakai tenaga surya (belum seluruh rumah memakai tenaga surya, tapi server dan modem internetnya bertenaga surya). Dulu kami mulai blog ini menyewa shared hosting yang cuma 5 ribu rupiah per bulan, lalu naik ke level harga lebih tinggi, sampai memakai VPS, dan bahkan dedicated server.

Blog ini sekarang dihost di Orange Pi 5.

Dari dulu saya memakai dedicated server karena ada proyek-proyek yang saya kerjakan. Ada proyek yang saya ceritakan di sini (misalnya BarInstall dan Tinycontroller) dan banyak yang tidak dituliskan. Dulu dedicated server 20an USD/bulan sudah cukup, tapi sekarang harga bulanan dedicated server makin naik. Hosting dedicated termurah ada di Eropa (Hetzner, Online.net), tapi di Eropa harga listrik makin mahal, jadi tahun lalu semua menaikkan harga.

Walau mahal, akhir-akhir ini saya masih hosting blog di dedicated server karena sekalian dipakai di proyek lain. Sekarang ini karena saya tidak lagi ada proyek yang butuh dedicated server dengan spesifikasi tinggi, saya tidak ingin membayar server mahal cuma untuk blog saja. Setelah banyak pertimbangan, akhirnya hostingnya dipindahkan ke rumah saja sekalian memakai tenaga matahari.

Ini merupakan pengembangan dari eksperimen website bertenaga matahari di akhir tahun 2021. Waktu itu saya bereksperimen dengan satu blog kecil bertenaga surya memakai Pi Zero W. Sekarang bukan cuma satu blog kecil, tapi hampir semua website yang kami miliki sudah pindah ke rumah, dengan tenaga surya. Plus modem fiber optiknya juga bertenaga surya.

Lanjutkan membaca “Blog ini sekarang bertenaga surya”

Tips Umum Ujian Offsec (OSCP, OSWE, OSEP)

OffSec adalah perusahaan yang membuat Kali Linux dan Exploit DB serta memberikan sertifikasi security. Berbeda dengan kebanyakan sertifikasi security lain, sertifikasi ini sifatnya praktis, dan berlaku selamanya (tidak perlu update/retake setiap beberapa tahun). Sebelum masuk ke tipsnya, saya ingin cerita tentang apa itu ujian OffSec.

Di profesi saya yang lain (sebagai programmer/developer), saya suka memberikan test atau ujian praktis pemrograman untuk membuktikan bahwa programmer memang beneran bisa memprogram. Di dunia pentest, ini agak lebih sulit, karena target pentest bisa sangat luas, seseorang yang kebetulan menemukan bug IDOR di Google atau Facebook (mungkin sudah ahli di bidang web) mungkin akan bengong ketika diminta testing Active Directory (bidang red team). Ujian Offsec ini menurut saya yang paling dekat dengan dunia nyata untuk melihat wawasan seorang pentester.

Sebagai pembanding sertifikasi security yang lain, silakan lihat link berikut ini. Informasinya lengkap, bahkan ada informasi biaya jika mouse dihover di atas masing-masing sertifikasinya. Untuk pentest dan exploitation bisa dilihat di kanan atas adalah sertifikasi dari Offsec.

Ujian OffSec

Sebelum ujian, ada materi/kelas Offsec, sifatnya belajar mandiri dengan diberi diktat dan video serta forum diskusi. Kita bisa sekedar membayar untuk mendapatkan materinya saja tanpa perlu ujian. Untuk mendapatkan sertifikasi, kita perlu mengambil ujiannya.

Ujiannya memang tidak murah, belasan hingga puluhan juta rupiah. Tapi setelah mendapatkan sertifikasi ini, Anda akan bisa “balik modal” dalam hitungan bulan.

Ujian Offsec ini cukup mendekati dunia nyata, bukan soal pilihan ganda, dan bukan sekedar mengikuti instruksi. Ada cukup banyak sertifikasi yang diberikan, yang cukup populer adalah: OSCP, OSWE dan OSEP (yang semuanya ini sudah saya ambil). Selain tiga itu, masih ada lagi beberapa sertifikasi yang lain.

Lanjutkan membaca “Tips Umum Ujian Offsec (OSCP, OSWE, OSEP)”