Kumpul Indonesia di Chiang Mai 2019

Hari ini ceritanya setelah sekian lama di tahun 2019 ini, orang Indonesia di Chiang Mai ngumpul lagi. Seperti biasa, ngumpulin lengkap itu tidak mudah, selalu ada yang lagi mudik dan atau tugas luar. Terakhir ngumpul itu waktu sosialisasi pemilu yang diadakan panitia pemilu, tapi gak lama, karena biasanya kalau bawa anak-anak ketemuan yang bukan di rumah itu anak-anak ga betah berlama-lama.

komunitas Indonesia Chiang Mai, Juni 2019

Komunitas Indonesia di Chiang Mai ini sangat dinamis dan sering berganti datang dan pergi, tapi silaturahmi tetap terjalin. Kebetulan beberapa waktu lalu, salah satu alumni Indo-CM berencana napak tilas ke sini setelah 3 tahun tak berkunjung ke Chiang Mai, nah kebetulan juga kan baru lebaran nih, dan kebetulan lain Joshua juga baru ulang tahun tanggal 6 lalu. Karena sudah ada beberapa alasan, ya jadilah saya mengajak teman-teman berkumpul dadakan. Ajakan ngumpulnya disambut dengan cepat dan senangnya karena banyak juga beberapa anggota baru yang baru menemukan kami karena baca blog ini hehehe.

Ibu guru yang pernah ngajar bahasa Indonesia di Chiang Mai untuk orang Thai.

Seperti biasa, kumpul-kumpul itu tentu tidak lengkap tanpa makan bersama. Nah senangnya di sini kalau ngumpul Indonesia artinya kesempatan makan makanan Indonesia. Masing-masing membawa apa yang bisa dimasak, lalu makan bersama. Senangnya lagi, kali ini warga baru Indonesia di Chiang Mai rajin masak dan bawain banyak masakan walaupun rumahnya jauh dari kota hehehe. Jadi hari ini makanan melimpah, dan saya masaknya seperti biasa cuma bakwan hehehe. Oh ya sekarang di Chiang Mai jadi ada 2 orang yang rajin masak rendang deh, yay.

Hari ini lupakan diet deh, semuanya sedap, lebih sedap lagi karena bisa ngobrol tanpa mikir terjemahan. Kumpul begini pengennya sih sering-sering, apa daya masing-masing punya kesibukan masing-masing jadi ya gak bisa sering-sering juga.

Oh ya, walau gak ada di foto, sebelum makan, pada minum mangga smoothies dulu, mumpung masih musim mangga. Selesai makan, setelah agak turun makanannya kita tiup lilin ulang tahun Joshua deh. Tiup lilin ini cuma alasan, sebenarnya biar bisa makan kue es krim coklat aja hehehe.

Senang deh bisa kumpul-kumpul begini. Anak-anak juga senang bisa main bareng dan tadi sih kedengarannya pada akur aja mainnya hehehe. Ibu-ibu senang bisa ngobrol santai karena ada pemuda pemudi baik hati yang jagain anak-anak pas main hehehe. Jonathan juga senang karena udah lama juga nih gak rame-rame begini. Terakhir ngumpul di rumah ini ya tahun lalu pas eyangnya di sini dan rayain ulang tahun Joshua hehehe. Mudah-mudahan sisa tahun 2019 ini masih bisa sering-sering ketemu dengan teman-teman Indonesia, apalagi kabarnya akan ada beberapa orang baru yang datang ke Chiang Mai (yay).

Oh ya, kalau ada yang ketemu tulisan kami ini, sedang tinggal di Chiang Mai dan ingin terhubung dengan orang Indonesia lain di Chiang Mai, bisa kontak kami lewat FB Page. Komentar di blog kadang-kadang tidak selalu ada notifikasinya, kalau kirim pesan di FB Page biasanya langsung bisa kami ketahui. Untuk yang rencana cari kerja di Chiang Mai, kami tidak bisa membantu karena kami juga pekerja biasa di sini. Untuk yang mau jalan-jalan ke Chiang Mai, kami belum tentu bisa menjawab semua pertanyaanya tapi ya kalau bisa dijawab akan kami jawab. Informasi seputar Chiang Mai juga sudah ada banyak di blog ini, bisa coba di cari dulu sebelum bertanya.

Lelucon bahasa Thai

Kali ini mau nulis singkat aja sambil memperkenalkan kata baru hen. Kalau bahasa Inggris kan hen itu artinya ayam betina, nah kalau bahasa Thai hen (เห็น) itu artinya: kelihatan. Masih ingat kan dengan kata mai (ไม่) yang artinya tidak, jadi mai hen (ไม่เห็น) artinya tidak kelihatan.

Jadi kalau tau bahasa Thai dan bahasa Inggris, liat gambar berikut ini pasti ikutan senyum.

foto dapat dari FB

Berikutnya, kalau ngobrol atau baca status orang Thai di Facebook/online, mereka suka nulis 555. Nah pertama kali saya juga bingung apaan sih 555. Kalau ingat lagi, angka 5 itu dalam bahasa Thai dibacanya haa (ห้า). Nah kalau 555 itu kira-kira jadinya haa haa haa yang bunyinya sama dengan orang ketawa. Jumlah angka 5 nya gak terbatas juga boleh kalau mau ketawanya panjang.

Oke hari ini segitu dulu, biar lebih ingat informasinya dikit-dikit aja ya. Sampai bertemu di tulisan berikutya.

Joshua 4 Tahun

Hari ini Joshua 4 tahun. Untuk anak usia 4 tahun badannya tergolong besar tingginya sudah diatas 100 cm dan beratnya hampir 25 kg, bahkan lebih besar daripada Jonathan waktu berumur 4 tahun. Kami ga mengadakan acara khusus karena dia juga belum meminta hehehe. Supaya gak lupa, hari ini sekalian posting update perkembangan Joshua.

Joshua dan angka 4

Setelah tahun lalu gagal mengirimkan Joshua ke daycare, tahun ini kami mencoba lagi membawa dia ke tempat yang baru. Baru mulai minggu lalu sih, tapi sejauh ini dia sepertinya tidak menangis-nangis seperti tahun lalu. Kemungkinan memang tahun lalu dia belum siap untuk ke daycare aja.

Di tempat yang baru ini dia masih belum mau makan siang yang disediakan, tapi kalau dibawakan bekal dari rumah, dia mau duduk makan bareng teman-temannya. Sampai sekarang Joshua hanya makan menu makanan tertentu, kalau beda dari menu yang dia kenal, dia memilih tidak mau makan. Tapi sekarang ini variasi menunya sudah lebih banyak dibandingkan waktu umur 2 tahun yang cuma mau nasi putih saja.

Hari ini kebetulan ada temannya yang juga berulang tahun, jadi di daycare dia dinyanyikan Happy Birthday juga. Terus pas saya jemput, Joshua lagi menyusun mainannya membentuk angka 4. Sampai rumah, dia menyusun tangramnya membuat angka 4. Beberapa hari lalu, dia juga seperti mengerti kalau dia bakal berumur 4 tahun, jadi 3 nya dijatuhkan disamping angka 4 hehehe.

Oh ya, Joshua sekarang ini banyak ngomong dan pengucapannya sangat jelas, tapi dia masih kurang suka berkomunikasi. Dia suka menyebutkan fakta-fakta matematika seperti penjumlahan, perkalian bahkan dia juga mulai suka menyebutkan lebih besar dan lebih kecil. Dia suka membaca tulisan apa saja yang bisa dia baca. Dia bahkan suka ikutan baca subtitle kalau kami lagi nonton. Dia juga sangat suka dengan huruf dan bahasa. Selain menghapalkan 44 huruf Thai, dia juga suka berhitung bahasa Indonesia, bahasa Spanyol dan juga suka ikut-ikutan bahasa Korea kalau saya lagi buka aplikasi Memrise.

Sekarang ini dia mulai mengerti konsep penjumlahan, bukan sekedar menghapalkan. Dia juga sedang berusaha mengerti dengan konsep perkalian. Salah satu penyebab dia suka matematika, sepertinya karena sering liat flashcard pelajaran kakaknya. Kami tidak mengajarkannya secara khusus, tapi dia seperti punya metode sendiri untuk menghapal dan mengingat fakta matematika.

nemu flash card, eh ditulisin jawabannya sama Joshua

Salah satu alasan kami mengirimkan dia ke daycare adalah supaya dia jangan terlalu banyak belajar dan lebih banyak berinteraksi dengan anak seumurannya. Joshua dikirim ke daycare dari jam 9 pagi dan dijemput sebelum jam 1 siang. Belakangan ini juga dia mulai gak mau tidur siang, kalau tidur siang malamnya jadi susah tidur, jadi ya sekarang ini kami biarkan saja dia tidak tidur siang lagi.

Sekarang ini hobinya menyusun tangram dari A sampai Z dan angka 0 sampai 9. Belum sebulan dia bermain tangram, sepertinya dia sudah hapal menyusun tangram tanpa contekan. Mainan yang belakangan ini juga bisa dia mainkan berjam-jam itu mainan angka-angka lengkap dengan notasi plus minus dan sama dengan. Dia suka menyusun angka nya menjadi ekspresi matematika, lalu dia akan tunjukkan ke kami sambil meminta konfirmasi apakah yang dia bikin itu benar.

Selain huruf dan angka, mainan yang dia suka ya code-a-pillar. Joshua ini suka terlalu rajin dan terlalu iseng, jadi pernah sekali dia ambil semua HP yang ada di kamar papanya, terus dia main code-a-pillar 5 hp sekaligus hahaha. Terus mainnya ya dibarengin levelnya. Terlalu rajin bener deh.

kerjaan homeschool gak cukup 1 halaman sekali duduk

Salah satu contoh kerajinan Joshua adalah ketika mengerjakan buku homeschoolnya, seharusnya dia cukup mengerjakan 1 halaman 1 hari, tapi dia sekali duduk akan mengerjakan beberapa halaman sekaligus. Kadang-kadang 1 buku langsung habis dia kerjakan. Apalagi karena dia sudah bisa membaca instruksinya, waktu saya tinggal sebentar ke dapur, eh tau-tau dia udah hampir selesai 1 buku. Ini salah satu alasan juga kenapa saya gak bisa sering-sering kasih buku kerja. Bukunya kan cuma sedikit untuk level preschool.

Joshua ini sekarang nempel banget sama papanya. Kalau papanya gak dirumah, dia selalu nanyain: where is papa? kalau dikasih tau papa kerja, dia ngerti sebentar terus nanya lagi: where is papa, let’s find papa. Terus ngomong sendiri lagi: papa not home terus wajah sedih sebentar, terus ya main lagi. Kalau papanya pulang dia bakal senang banget menyambut sambil melompat-lompat gembira dan bilang: Hi Papa, you’re home. Terus langsung narik papanya ke kamar kerja karena dia pengen aja gitu gangguin papanya main komputer.

Joshua juga akur sama Jonathan, dia suka niru-niru apa yang dilakukan Jonathan, tapi kalau Jonathan pinjam mainanya, dia suka gak kasih hehehe. Besarnya udah hampir sama, tapi masih lebih tinggi Jonathan sih. Bisa jadi tahun depan badannya akan sama besar.

Karena sering nemenin papanya main komputer, dia sudah tau caranya membuka browser, buka situs youtube, ganti lagu lain, bahkan kata papanya dia mulai ajarin papanya untuk click subscribe channel yang dia suka hahaha (gawat). Joshua suka liat lagu-lagu alpabet berbagai bahasa. Oh ya hampir lupa, dia suka liatin abjad Rusia juga, suatu hari dia menuliskan huruf Rusia dari awal sampai akhir sambil berusaha jelasin ke kami, entah gimana caranya dia mengingat huruf-huruf itu.

Joshua juga suka memperhatikan program yang dibikin papanya. Walau dia gak mengerti, dia suka membaca tulisan teks dan angka yang ada di program. Mungkin dia lagi berusaha memahami bahasa pemrograman seperti dia memahami notasi matematika hehehe.

Selain fakta matematika, Joshua juga suka menceritakan fakta yang dia lihat. Misalnya waktu di luar rumah dia suka bilang: there are four trees. There are birds on the trees. Terus kalau dengar suara yang dia gak tau asalnya dia suka nanya: what is that sound coming from? Salah satu hobinya di komputer papanya juga lihatin foto-foto dari kumpulan google photo kami, terus dia akan jelasin misalnya look Jonathan is jumping on the trampolin. Joshua is eating rice and egg. Kalau ngomong apa-apa dia suka pakai kalimat lengkap dan dalam bahasa Inggris, jadi lucu kadang dengarnya hehehe. Joshua emang lebih suka berbahasa Inggris, walaupun ya dia juga menirukan kata-kata bahasa Indoenesia dan Thai yang kami sebutkan.

Semoga setelah berumur 4 tahun ini Joshua bisa lebih banyak berkomunikasi selain tetap rajin belajar, dan mau mencoba berbagai jenis makanan baru. Tetap jadi anak yang ceria dan akur sama kakaknya. Tumbuh sehat dan kuat juga tentunya. Amin.

Apa, Ini dan Itu dalam Bahasa Thai

Hari ini saya akan mengenalkan 4 kata yang sering dipakai dalam bahasa Thai. Kata-kata ini juga berguna dipakai ketika berbelanja atau mencari informasi tentang sebuah benda.

A-rai อะไร / A-rai na? อะไรนะ?

Kata a-rai artinya apa. Kata ini sering terdengar menjadi a-lai, atau a-lai na, akhiran na biasanya ditambahkan di akhir untuk menambah kesan lebih sopan. Orang Thai sering ngomong sesuatu lalu ditambahkan na kha/na krap, biasanya presenter di radio ataupun TV sering sekali akhiran kalimatnya selalu dengan kata na kha/na krap. Tambahan kata ini biasanya untuk membuat kalimatnya lebih sopan.

Jadi kalau seseorang misalnya bertanya a-rai na kha , kalimat ini terdengarnya lebih sopan daripada bertanya a-rai?

An nii อันนี้

Kata nii artinya ini, biasanya digunakan seperti menggunakan kata ini dalam bahasa Indonesia juga. Mirip ya bunyinya, jadi pasti gampang diingatnya. Biasanya digunakan dengan kata an nii artinya menjadi yang ini.

Kalau ingat dengan kata bertanya harga yang saya tulis sebelumnya, kata ini bisa digunakan ketika berbelanja menjadi: an nii raakhaa thaorai kha? yang artinya kira-kira “yang ini harganya berapa ya?”

Selain itu bisa juga digunakan untuk bertanya digabungkan dengan kata apa. Contohnya: an nii a-rai kha? artinya menjadi: “ini apa ya?”. Kata ini bisa digunakan untuk benda satu maupun lebih dari satu.

An nan อันนั้น

Kata nan artinya itu. Biasanya pengunaanya sama seperti kata itu dalam bahasa Indonesia. Jadi misalnya bendanya agak jauh dari kita, ya kita bisa tanya: yang itu harganya berapa? an nan raakhaa thaorai kha?

Seperti halnya kata an nii, kata an nan bisa digunakan untuk menunjuk benda lebih dari satu. Kata nan ini biasanya digunakan untuk benda yang ditunjuk agak jauh tapi tidak terlalu jauh. Untuk benda yang agak jauh, bahasa Thai menggunakan kata lain lagi.

Nuun โน้น

Kata nuun artinya yang di sebelah sana. Posisinya cukup jauh dari yang bicara. Misalnya kita lagi di toko, menunjukkan benda yang ada di rak agak jauh dari kita, maka kita bilang nuun a-rai kha? yang artinya: “yang di sana itu apa ya?”.

Kalau dibayangkan penggunaan nii itu posisi bendanya dekat dengan yang bicara, nan posisi bendanya agak jauh dari yang bicara sedangkan nuun itu posisi bendanya agak lebih jauh daripada benda yang ditunjuk dengan kata nan.

Seperti biasa, untuk lebih jelas bagaimana nada pengucapan kata-kata yang saya perkenalkan, silakan klik link yang diberikan atau cari di YouTube ya. Makin mantap deh ini kosa kata buat belanja oleh-olehnya hehehe. Sampai ketemu di tulisan berikutnya.

Berbelanja dan Angka Bahasa Thai

Banyak orang Indonesia senang berbelanja ke Bangkok. Supaya bisa berbelanja dengan harga yang ramah kantong, tentunya yang diperlukan itu adalah mengetahui angka dalam bahasa Thai. Untuk berbelanja oleh-oleh biasanya di tempat seperti pasar malam atau pasar dadakan kita bisa menawar harga. Kalau kita tidak mengerti angka mereka akan menunjukkan harga dengan kalkulator. Tapi kalau kita bisa mengerti angka dalam bahasa Thai, penjual lebih senang dan akan memberikan harga lebih rendah.

Mata uang yang dipakai di Thailand namanya Thai Baht atau disingkat THB. Ketika berbelanja kita bisa menggunakan kata-kata berikut ini:

Raakhaa thaorai? ราคา เท่าไหร่

Kata raakhaa = harga, thaorai = berapa, jadi arti kata raakhaa taorai ini untuk bertanya harga kepada penjual. Untuk cara pengucapan bisa klik link atau cari di youtube ya.

Biasanya kita bertanya raakhaa thaorai ini sambil tunjuk benda yang ingin kita tanyakan harganya. Untuk memberi kesan sopan, kita selalu bisa menambahkan akhiran kha/krap menjadi raakhaa thaorai kha?

Gii Baat กี่บาท

Kata gii = berapa banyak, baat = baht (mata uang Thai). Kata ini merupakan cara lain untuk bertanya harga: berapa baht?

Lot raakhaa dai ma-i ลดราคาได้ไหม

Kata lot = turunkan, raakhaa = harga, dai ma-i = boleh tidak? Jadi artinya kira-kira: bisa turun lagi gak harganya? Oh ya bahasa Thai tidak mengenal spasi di antara katanya, jadi jangan heran kalau tulisan Thai-nya digabungkan semua ya.

Oke sekarang sudah tau kata untuk bertanya harga dan menawar harga. Berikutnya yang juga perlu diketahui adalah angka-angkanya.

Angka dan nominal uang Thai

Uang koin THB ada dalam bentuk satang 25 dan 50, ini seperti sen nya, 1 THB = 100 satang. Lalu koin Baht sendiri ada 1 THB, 2 THB, 5 THB dan 10 THB. Setelah itu berikutnya ada dalam bentuk lembaran kertas: 20 THB, 50 THB, 100 THB, 1000 THB. Saat saya menuliskan ini 1 THB itu nilainya sekitar 455 rupiah.

Penyebutan angka 1 – 10 :

berikut ini saya ambil dari situs: https://www.into-asia.com/thai_language/reference/numbers.php. Untuk pengucapannya situs ini mengunakan beberapa tanda baca untuk menandakan naik turunnya tone. Karena terlalu banyak, saya tidak bisa memberikan linknya satu persatu. Bisa dicari di YouTube saja cara pengucapannya ya.

Arabic NumeralsThai NumeralsPronunciation
0ศูนย์ suun
1หนึ่ง neung
2สอง soong
3สาม saam
4สี่ sii
5ห้า haa
6หก hok
7เจ็ด jet
8แปด pet
9เก้า kao
10๑๐สิบ sip

Angka 11 – 19

Arabic NumeralsThai NumeralsPronunciation
11๑๑สิบเอ็ด sìp èt
12๑๒สิบสอง sìp sŏng
13๑๓สิบสาม sìp săam
14๑๔สิบสี่ sìp sèe
15๑๕สิบห้า sìp hâa
16๑๖สิบหก sìp hòk
17๑๗สิบเจ็ด sìp jèt
18๑๘สิบแปด sìp bpàet
19๑๙สิบเก้า sìp gâo

Angka puluhan sampai 99

Arabic NumeralsThai NumeralsPronunciation
20๒๐ยี่สิบ yêe sìp
21๒๑ยี่สิบเอ็ด yêe-sìp-èt
22๒๒ยี่สิบสอง yêe-sìp-sŏng
23๒๓ยี่สิบสาม yêe-sìp-săam
30๓๐สามสิบ săam sìp
31๓๑สามสิบเอ็ด săam-sìp-èt
32๓๒สามสิบสอง săam-sìp-sŏng
40๔๐สี่สิบ sèe sìp
50๕๐ห้าสิบ hâa sìp
60๖๐หกสิบ hòk sìp
70๗๐เจ็ดสิบ jèt sìp
80๘๐แปดสิบ bpàet sìp
90๙๐เก้าสิบ gâo sìp
99๙๙เก้าสิบเก้า gâo-sìp-gâo

Angka ratusan sampai juta:

Arabic NumeralsThai NumeralsPronunciation
100๑๐๐หนึ่งร้อย nèung rói
200๒๐๐สองร้อย sŏng rói
555๕๕๕ห้าร้อยห้าสิบห้า hâa-rói-hâa-sìp-hâa
10.00๑๐๐๐หนึ่งพัน nèung pan
10.000๑๐๐๐๐หนึ่งหมื่น , mèun 
100.000๑๐๐๐๐๐แสน , săen 
1.000.000๑๐๐๐๐๐๐ล้าน láan

Ok, sekarang sudah bisa deh berbelanja oleh-oleh kalau jalan-jalan ke Thailand dengan menggunakan bahasa Thai dan mengerti angka-angka Thai.

Belajar Bahasa Thai Yuk

Sawatdii kha สวัสดีค่ะ

Setelah menunda sekian lama, saya akan menuliskan seri belajar bahasa Thai. Dulu waktu datang ke Thailand, susah sekali mencari informasi tentang belajar bahaasa Thai, bukunya pun sangat sedikit. Ada banyak situs belajar bahasa Thai tapi umumnya dalam bahasa Inggris. Semoga saya bisa konsisten menuliskan tentang bahasa Thai di blog ini.

Kata pertama yang perlu diketahui dalam bahasa Thai itu tentu saja salam. Ketika bertemu atau berpisah, orang Thai akan mengucapkan salam sambil menangkupkan tangan di depan dada dan mengatakan sawatdiikha / sawatdiikrap. Kata ini digunakan untuk selamat pagi, siang ataupun malam juga.

Bahasa Thai merupakan bahasa yang membedakan tinggi rendah bunyi dari sebuah suku kata. Agak sulit menjelaskan dengan kata-kata saja. Untuk sekarang ini saya akan mencoba memberikan link ke salah satu situs belajar bahasa Thai yang memberikan contoh pengucapan dari kata sawatdiikaa. Atau bisa juga silahkan cari contoh pengucapannya di youtube.

Apa bedanya Sawatdiikha dan Sawatdiikrap?

Bedanya adalah berdasarkan siapa yang mengucapkan. Kalau yang mengucapkan perempuan kita menggunakan kata berakhiran kha, kalau yang mengucapkan laki-laki, gunakan kata yang berakhiran krap. Untuk pengucapan krap, kadang-kadang orang Thai tidak membunyikan huruf r dalam krap, jadi sering juga yang kedengaran hanya sawatdiikap.

Kata sawatdii berasal dari kata sawat dan dii, sawat yang berarti salam sejahtera dan dii berarti baik atau sehat. Jadi salam sawatdii ini kira-kira artinya memberikan salam sejahtera dan harapan semoga sehat dan baik-baik saja untuk pendengarnya.

Fakta: Bahasa Thai punya standar RTGS untuk transliterasi, tapi sayangnya ini tidak menangani masalah tinggi rendah (tone) suara dan panjang pendek vokal, sehingga kebanyakan situs atau buku belajar bahasa Thai berusaha memberikan transliterasi sendiri dan umumnya untuk pengucapan orang yang berbahasa Inggris. Saya menuliskan di sini dengan pengucapan bahasa Indonesia, jadi saya menuliskan dii bukan dee. Kenapa i nya ada 2? karena dalam bahasa Thai, huruf i itu ada yang seperti pengucapan huruf i biasa dalam bahasa Indonesia, dan ada juga yang diucapkan lebih panjang. Untuk bunyi i yang lebih panjang saya tuliskan menggunakan 2 huruf i.

Untuk belajar bahasa Thai, ada baiknya belajar baca dan tulis langsung dengan huruf Thai nya. Tapi ya saya harus mengakui kalau huruf Thai ini juga tidak sesederhana alpabet kita yang hanya 26 huruf yang sudah gabungan dari konsonan dan vokal. Aksara bahasa Thai ada 44 konsonan, dan 32 vokal. Aturan penulisan bahasa Thai juga lumayan rumit. Huruf vokal itu ada yang dituliskan di depan, di atas atau dibawah konsonan. Untuk merepresentasikan 1 huruf vokal dalam bahasa Thai, kadang-kadang dipakai lebih dari 1 simbol. Tapi sekarang ini gak usah langsung bingung, kita kembali ke kata Sawatdii saja.

Sawasdii atau Sawatdii?

Mungkin kita sering membaca kata sawasdii dan bukan sawatdii. Ini sebenarnya kalau yang baca orang Thai bunyinya akan tetap sama jadi sawatdii. Hal ini karena dalam bahasa Thai, untuk suku kata yang berakhiran dengan huruf s, bunyinya otomatis akan menjadi bunyi huruf t. Hal inilah kenapa nama saya diucapkan orang Thai jadi Rit-na (seharusnya Risna), dan nama Joe disebut Yo-han-net (seharusnya Yohanes). Beberapa orang Thai juga suka membunyikan huruf r menjadi l, sehingga nama saya bisa berubah jadi lit-na. Lalu beberapa orang mengubah lagi nama saya jadi Li-na/Ri-na dengan menghilangkan bunyi s di akhir suku kata pertama. Pengucapan nama saya bisa ada huruf s nya hanya kalau huruf s itu menjadi suku kata baru menjadi Ri-sa-na (dan tentunya ada yang berusaha menyebut nama saya jadi Li-sa-na).

Selain huruf s di akhir suku kata, ada beberapa huruf lain yang juga berubah bunyinya. Bahasa Thai hanya mengenal 6 bunyi diakhir suku kata yang memiliki konsonan di akhir suku katanya. Bunyi yang dipakai itu hanya bunyi k, t, p, m, n dan ng. Bagian yang ini kapan-kapan akan dijelaskan lagi.

Biasanya ketika kita belajar bahasa baru, kita akan pengen tahu bagaimana menuliskan nama kita dalam bahasa tersebut. Tapi untuk menuliskan nama kita dalam aksara Thai yang diperlukan bukan pemetaan mana huruf yang bunyinya sama dengan nama kita, tapi lebih perlu mencari tahu bagaimana nama kita disebutkan dalam suku kata, lalu mencari tahu aksara Thai mana yang memberikan bunyi tersebut. Nama saya dalam bahasa Thai akan selalu jadi rit-na atau ri-sa-na.

Khop khun ขอบคุณ

Kata berikutnya yang penting diketahui adalah kata khop khun untuk berterimakasih. Seperti halnya dengan sawatdii, kata terimakasih ini jika diucapkan perempuan diberi akhiran kha menjadi khop khun kha, jika diucapkan laki-laki menjadi khop khun kap. Kata khop khun berarti menunjukkan rasa berterimakasih untuk orang yang diajak bicara. Kata Khun merupakan kata yang berarti Anda dalam bentuk formal.

Kho thoot ขอโทษ

Selain mengucapkan salam dan terimakasih, kata yang wajib tahu juga adalah mengucapkan permintaan maaf dengan kho thoot. Terjemahan langsung dari kata ini adalah kho = meminta, thoot = hukuman. Jadi permintaan maaf ini seperti pernyataan mengaku salah (dan siap mempertanggungjawabkan kesalahan dan memohon keringanan hukuman). Dan seperti halnya dengan 2 kata pertama, kita bisa menambahkan akhiran kha untuk perempuan dan akhiran kap untuk laki-laki ketika mengucapkannya untuk menambah tingkat kesopanan. Ibaratnya kalau kita gak pakai akhiran kha/kap kita cuma bilang: maaf (kayak kurang niat), tapi kalau kita bilang kho thoot kha/kho thoot kap kita bilang: aduh maaf ya saya udah berlaku salah.

Sepertinya dengan bisa mengucapkan 3 kata di atas, kalau berkunjung ke Thailand, pastilah orang Thailand langsung senang sekali dan memberi diskon ketika berbelanja hahaha. Sampai bertemu di tulisan berikutnya! สวัสดีค่ะ

Hari Terakhir Kelas 3

Hari ini Jonathan menyelesaikan semua materi homeschool kelas 3 nya. Hip Hip Hurray. Selama bulan Juni rencananya akan meliburkan diri dari kegiatan homeschool, tapi ya tetap akan mengikuti kumon Thai dan kelas gambar dan piano. Artinya bulan Juni mamanya libur jadi guru tapi ya harus mulai merencanakan jadwal hari sekolah dan hari libur untuk tahun ajaran berikutya.

memory FB mengingatkan tulisan akhir tahun ajaran kelas 2

Waktu lihat memory di FB, ternyata tahun lalu kelas 2 nya selesai di awal Juni. Kelas 3 kami mulai sekitar awal Juli dan dengan jadwal 4 hari seminggu, jadilah butuh hampir 11 bulan untuk menyelesaikan materi kelas 3. Dengan selesainya pelajaran kelas 3 ini, artinya kami sudah 2 tahun menjalankan homeschooling dengan menggunakan kurikulum dari CLE.

Gimana dengan rencana pelajaran kelas 4? Kami memutuskan akan tetap memakai kurikulum yang sama. Beberapa waktu lalu buku-bukunya sudah tiba. Untuk jadwal belajarnya saya masih mempertimbangkan mau 4 hari seminggu atau 5 kali seminggu. Sekarang ini Jonathan kebanyakan waktu luang di sore hari, tapi dia lagi suka main Minecraft, jadi kami biarkan dia eksplorasi minecraft asal tugas utama sudah selesai.

Lanjutkan membaca “Hari Terakhir Kelas 3”