Antara Fiksi dan Realita

Ada pepatah bilang : “jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasai”. Menurut wikiquote, artinya adalah : orang yang banyak merantau banyak pula pengalaman/pengetahuannya. Duluu untuk mengetahui dengan detail sebuah tempat, kita harus benar-benar mengunjugi tempat tersebut, tapi sekarang dengan jaman yang semakin canggih kita bisa melakukan perjalanan hanya dengan internet. Jangankan internet, bahkan dengan membaca buku fiksi saja kita bisa mendapat gambaran tentang tempat-tempat tertentu. Lanjutkan membaca “Antara Fiksi dan Realita”

Kerja di Chiang Mai

Dah ada beberapa orang yang nanya: enak nggak sih kerja di Chiang Mai? Ada juga yang menyangka kalo aku studi S3 di sini, sedangkan yang lain pengen tau kerjaan di Chiang Mai ngapain sih? Setelah 4 bulan di Chiang Mai, saatnya cerita sedikit pengalaman di sini.

Di sini aku kerja sebagai programmer (tepatnya senior programmer) di perusahaan startup yang baru berdiri bulan April 2007. Karena belum tahu apakah bos mengijinkan membeberkan apa yang dikerjakan oleh perusahaan ini, saat ini aku nggak akan cerita mengenai produk perusahaan ini. Mungkin ada yang mikir: ngapain jauh-jauh ke Thailand cuma kerja di startup company, tapi yang jelas si Bos alias Prof sudah berpengalaman punya perusahaan di sebuah negara di Eropa, dan sudah cukup sukses, sampai perusahaanya dia jual. Dalam bidangnya si Bos juga adalah termasuk pionir (sudah masuk buku).

Lanjutkan membaca “Kerja di Chiang Mai”

The Invasion

The Invasion PosterSalah satu kegiatan wisata yang dilakukan ketika di Bangkok adalah wisata nonton film :). Setelah mencoba teater KrungSri IMAX 3D di Siam Paragon, kami tertarik untuk mencoba bioskop Grand EGV di Siam Discovery Centre. Sebenarnya Grand EGV ini satu group dengan majorcineplex yang di Chiang Mai, tapi bedanya tentu saja Grand EGV sesuai dengan namanya lebih besaaaar dan lebih oke! Eits ini mau cerita bioskopnya atau filmnya? tentu saja film The Invasion.

Film ini di bintangi oleh Nicole Kidman yang berperan sebagai seorang psikiatris yang sudah bercerai dan memiliki satu anak. Cerita film ini diawali dengan jatuhnya sebuah pesawat dari angkasa luar yang ternyata membawa spora yang bisa menguasai manusia secara keseluruhan dan membuat manusia tidak seperti dirinya sendiri. Awalnya dimulai ketika orang-orang menyadari orang terdekatnya (anak, suami, istri, pasangan) mulai menjadi sangat tenang dan tidak menunjukkan emosi apapun. Spora ini sangat cepat menyebar dan tentu saja tujuannya menguasai manusia. Seperti halnya setiap penyakit yang diharapkan diketahui penyebab dan pencegahannya, seperti yang tertulis di posternya, ada 3 hal yang harus dilakukan jika ingin survive yaitu : do not trust anyone, do not show emotion and do not fall asleep. Dan 3 hal itulah yang harus dilakukan Nicole Kidman dalam memperjuangkan hidupnya. Pertanyaanya adalah : dapatkah dia bertahan tidak tidur? Karena jika dia tidur maka dia akan berubah juga menjadi seperti yang lainnya.

Lanjutkan membaca “The Invasion”

Warorot Market (Ta’ lat Warorot)

milih milih

Cerita ini masih lanjutan dari cerita Mae Sa Waterfall dan masih dalam rangka mengantar teman-teman dari Indonesia yang berkunjung ke Chiang Mai. Sebenarnya pasar ini seperti pasar biasa. Tapi tentunya lebih murah membeli oleh-oleh di pasar daripada di tempat wisata. Berhubung waktu mereka di Chiang Mai tinggal sedikit lagi dan belum tentu bisa jalan-jalan lagi, ya sudah kami ajak saja belanja di pasar Warorot. Lanjutkan membaca “Warorot Market (Ta’ lat Warorot)”

Mae Sa Waterfall (Naam Tok Mae Sa)

Sekitar 2 Minggu lalu, kami bertemu dengan 4 orang Indonesia yang datang ke Chiang Mai di gereja yaitu Pendeta Karia, Tuju, Lia dan Pendeta Essy. Mereka mengikuti Cultural Training yang diadakan oleh CTC di daerah Mae Rim. Kami tidak pernah ke daerah sana sebelumnya, tapi tentunya ini kesempatan untuk mempunyai alasan bepergian agak jauh dari rumah. Karena kami tidak mendapatkan alamat tempat trainingnya selain alamat PO BOX (dan tidak ada seorangpun yang bisa menjelaskan bagaimana cara menjemput teman-teman Indonesia itu), maka pada 1 minggu lalu (seminggu setelah kami bertemu), kami mengikuti mereka pulang ke daerah MaeRim (sekitar 17 km dari rumah kami).

maesa waterfallSingkat cerita, hari Sabtu kemarin kami berjanji untuk bertemu dengan mereka. Tadinya kami berencana mengajak mereka melihat Elephant Show di daerah Mae Sa, tetapi ternyata CTC sudah berencana mengajak mereka ke sana hari sabtu pagi. Karena kami terlambat bangun (well, jangan harap bangun pagi di hari sabtu hehe), kami akhirnya menyusul ke Mae Sa Elephant Camp (Sekitar 30 km dari rumah). Ceritanya, untuk memperlancar menyetir (dengan perkiraan trafficnya tidak terlalu padat), gue yang menyetir ke sana. Well..walau masih deg degan di beberapa tikungan (terutama karena jalannya yang menanjak dengan belokan yang cukup tajam), akhirnya kami sampe juga dengan selamat ke sana. Kesan tentang elephant camp? bau perkampungan di Indonesia yang banyak sapi. Ya..bau kotoran gajah hehehe… :p Lanjutkan membaca “Mae Sa Waterfall (Naam Tok Mae Sa)”