Bunyi Awal Konsonan Thai

Hari ini saya akan melanjutkan tulisan mengenai konsonan dari huruf Thai. Seperti disebutkan ditulisan sebelumnya, ada 44 konsonan dalam bahasa Thai, akan tetapi bunyi yang dihasilkan dari 44 konsonan ini hanya 21 jika huruf tersebut diletakkan di awal suku kata, dan ada 8 bunyi jika konsonan tersebut diletakkan di akhir suku kata.

Untuk 21 bunyi yang dihasilkan dari 44 konsonan, dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan cara membunyikannya: plain, aspirate dan sonorant.

  • Plain ini maksudnya bunyinya ketika diucapkan tidak terasa bunyi napas ‘h’ ataupun resonansi. Semua kelas konsonan tengah diucapkan dengan jenis plain.
  • Aspirate in maksudnya ketika membunyikannya ada terdengar bunyi h nya, contohnya khayalan atau kharisma. Konsonan yang menghasilkan bunyi jenis aspirate ini ada dari kelas rendah maupun tinggi.
  • Sonorant/resonansi maksudnya ketika membunyikannya ada dengung yang dihasilkan misalnya bunyi kata nyanyi, nguping, makan, bunyi ini hanya dihasilkan oleh konsonan kelas rendah.
Bunyi MCHCLCcatatan
kplain
khข, ฃค,ฅ,ฆaspirate
jplain
chช, ฌaspirate
dฎ, ดplain
tฏ, ตplain
thฐ, ถฑ, ฒ, ท, ธaspirate
bplain
pplain
istimewa
phพ, ภ aspirate
faspirate
sศ, ษ, สซ aspirate
haspirate
ngง sonorant
nณ, นsonorant
msonorant
yญ , ยsonorant
wsonorant
rsonorant
lล, ฬsonorant

Ada 1 huruf Thai yang istimewa, dia berperan sebagai konsonan sekaligus sebagai vokal. Huruf อ sebagai konsonan tidak memiliki bunyi, dan biasanya digunakan untuk menemani vokal. Oh ya, huruf vokal di dalam bahasa Thai tidak bisa dituliskan tanpa ditemani konsonan. Nah ketika membunyikan vokal tersebut, biasanya konsonan yang digunakan ya konsonan ini. Sebagai vokal, bunyinya seperti huruf oo. Seperti halnya vokal, untuk membentuk silabel, konsonan juga harus ditemani oleh vokal, vokal yang dipakai juga si อ ini. Makanya ketika membunyikan konsonan apapun, sering kali dituliskan bersama dengan huruf ini.

Jadi kalau dituliskan กอ dibaca koo, sedangkan kalau ditulis อก akan di baca ook. Gimana untuk menuliskan bunyi oo saja? apakah 1 huruf cukup? tentu tidak, tapi kita tuliskan ออ (dibaca oo).

Jika diletakaan di akhir silabel, konsonan Thai hanya punya 8 bunyi. Tidak semua 44 konsonan boleh digunakan untuk menjadi final konsonan. Tapi sebelum bikin tambah bingung sepertinya tulisan hari ini cukup dulu ya.

Bawa Anak Potong Rambut

Setiap anak beda-beda, tapi entah kenapa punya anak 2 kalau di bawa potong rambut hasilnya sama susahnya. Waktu kecil, kami sering membiarkan Jonathan gondrong karena setiap di bawa ke tukang cukur pasti nangis-nangis. Udah coba berbagai cara tapi selalu gagal, sekarang kejadian yang sama terjadi dengan Joshua. Akhirnya sekali setahun kami paksa juga bawa dan biarkan anak menangis sambil dipegangin dan dicukur dengan cepat.

Selama 12 tahun di sini, kami selalu pergi ke tukang cukur yang sama di dekat rumah. Tukang cukur ini memang khusus untuk cukur laki-laki, biasanya ya tempat joe cukur rambut. Karena sudah kenal, mereka memaklumi kalau anak kami agak ribut sesekali pas di bawa cukur.

Sejak beberapa waktu lalu, karena sekarang tiap cukur bukan cuma Joe saya tapi juga Jonathan dan Joshua akhirnya saya minta nomor telpon dan kalau mau cukur menelpon dulu (ya, awal-awal mikirnya deket inilah, ngapain nelpon dulu, langsung aja datang hehehe). Tukang cukur ini juga sudah hapal sama kami, jadi kalau nelpon gak perlu sebut nama langsung tau: oh yang mau cukur papanya dan anak 2 ya. Mungkin mereka juga siap-siap bakal ada anak nangis gitu ya hahaa.

udah ga takut suara alat cukur

Oh ya, sampai umur 6 tahun rasanya Jonathan masih suka takut dengan suara alat cukur. Tapi sejak 7 tahun dia sudah mulai berani dan bahkan minta dikeramas segala seperti papanya. Kami pikir, ya kalau dengan begitu dia tidak ketakutan lagi di bawa potong rambut, tidak apa-apa bayar lebih, toh di sini cukur rambutnya bukan di salon mahal.

minta dikeramas juga

Sekarang ini Jonathan berani cukur tapi Joshua masih selalu takut cukur. Joe pergi sama Jonathan saja kalau cukur, lalu Joshua di bawa sendiri di hari lain supaya tidak kelamaan nungguin di tukang cukur. Tentunya sebelum ke tukang cukur, saya yang menelpon biar ga antri lama hehe.

Kalau ingat masa-masa sebelumnya, nanya ke orangtua lain kok anaknya gak masalah di bawa cukur, gak kebayang akhirnya Jonathan bisa duduk sendiri di tukang cukur walaupun menunggu sampai dia agak besar. Ya ada hal-hal yang akhirnya tidak jadi masalah setelah anak tumbuh besar, apalagi kalau anaknya tipe suka meniru papanya hehehe. Nah sekarang ini kami berusaha kasih tunjuk foto-foto dan video Jonathan cukur. Awalnya kami juga pernah bawa Joshua melihat papa dan kakaknya cukur, tapi Joshua tetep saja belum mau cukur dengan sukarela, akhirnya ya Joshua akan lebih sering gondrong sekarang ini hehehe.

Saya gak punya tips bagaimana membawa anak cukur supaya mereka mau cukur dengan sukarela selain: tunggu saja, pada waktunya mereka akan mengerti dan gak akan takut lagi potong rambut. Setelah anak bisa diajak ngobrol, mereka mungkin gak langsung berani, karena Jonathan sudah mengerti dari sejak sebelum 6 tahun, tapi pada saat waktunya dicukur, dia masih takut. Yang bisa kita lakukan ya kasih contoh, kasih pengertian, temani dan tunjukkan kalau cukur itu hanya sebentar dan toh setahun paling banyak 3 kali ke tukang cukur. Kalau rambut anaknya keriwil, setahun 2 kali juga cukup hehehe.

Berkenalan dengan Tulisan Thai

Dari beberapa tulisan lalu, saya selalu menyertakan tulisan Thai untuk kata-kata yang digunakan. Mungkin sudah ada yang penasaran, itu kok kayak cacing begitu dan gimana sih membacanya. Sabar ya, kalau ada buku yang bilang fasih membaca dan berbahasa Thai dalam waktu 24 jam, saya jamin itu buku bohong hehehe. Butuh waktu dan latihan yang tekun dengan konsentrasi penuh untuk bisa lancar berbicara dan membaca tulis. Bisa membaca tulisan saja tidak menjamin pasti bisa menulis dengan cepat. Tapi jangan langsung mundur teratur, ada pepatah bilang: Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.

Seperti saya sebutkan sebelumnya, aksara Thai untuk konsonan ada 44 huruf/bentuk yang merepresentasikan 21 bunyi. Loh kok bunyinya lebih sedikit daripada hurufnya? Ya memang begitu, kadang-kadang untuk bunyi yang sama kita bisa pakai huruf yang berbeda. Bedanya apa? tunggu sabar saya jelaskan hehehe.

Dari 44 konsonan Thai, ada pembagiannya menjadi 3 kelas yang nantinya akan menentukan tinggi rendahnya sebuah silabel/ suku kata dibunyikan. Kelasnya dibagi sebagai berikut:

Kelas menengah (กลาง, klang): ada 9 konsonan

Kelas tinggi (สูง, sung): ada 11 konsonan, tapi 1 konsonan sudah tidak dipakai lagi

Kelas rendah (ต่ำ, tam): ada 24 konsonan, tapi ada 1 konsonan yang sudah tidak dipakai lagi

Jadi dari 44 huruf Thai, yang masih dipakai itu hanya 42 huruf. Konsonan yang sudah tidak dipakai itu masih tetap dihitung karena untuk teks lama ada beberapa kata yang masih menggunakan huruf tersebut.

Terus dari masing-masing kelas itu akan ada huruf dengan bunyi yang sama. Bahkan dari dalam kelas yang sama saja bisa ada beberapa huruf yang merepresentasikan huruf yang sama. Ini kapan-kapan akan dibahas lebih lanjut, tapi untuk sekarang ini contohnya untuk bunyi s kita bisa pakai: ซ ศ ษ ส, huruf pertama ada dalam kelas konsonan rendah sedangkan 3 huruf terakhir itu ada dalam kelas konsonan tinggi. Terus memakainya gimana? ya diingat saja ejaan setiap kata, makanya saya bilang bisa membaca tidak selalu bisa menulis hehehe.

Berikut ini video singkat untuk melihat sekilas 44 konsonan Thai:

https://youtu.be/TuZOdZmuXPY

Saya sengaja capture bagian awal dari video tersebut untuk bisa melihat lebih jelas 44 konsonan dan pembagian kelasnya.

sumber: capture dari video Youtube di atas

Coba perhatikan huruf-huruf Thai ini, hampir semua huruf ada bagian lingkarannya. Nah penulisan huruf Thai juga ada aturannya, selalu mulai dari titik yang ada lingkarannya. Untuk huruf pertama tidak ada lingkarannya, tapi selalu mulai dari bawah sebelah kiri lalu tanpa mengangkat alat tulis sampe selesai menuliskan gambar kaki kanannya. Jadi bisa saja kita bilang lah kan yang penting hasil akhirnya sama terlihatnya, tapi bukankah lebih baik belajar dengan cara yang benar. Kalau gurunya lihat kita salah menuliskannya, pasti disuruh ulang deh hehehe. Ini saya kasih link ke video cara menuliskan huruf Thai yang di dapat di YouTube juga.

sumber Youtube ThaiPod101.com

Kalau kita belajar bahasa Inggris, kita belajar A is for Apple, atau dalam bahasa Indonesia, kita belajar A itu Ayam. Dalam bahasa Indonesia dan Inggris, ketika mempelajari bunyi huruf, kita bisa menggantikan kata-katanya dengan kata apa saja yang memiliki bunyi huruf tersebut.

Dalam bahasa Thai setiap konsonan punya nama dan ketika mempelajarinya, huruf itu akan selalu punya nama yang sama. Huruf ก selalu untuk ko kai (ก กอ ไก่). Anak-anak Thai menghapalkan 44 hurufnya dengan menyanyikanya. Bisa dilihat di video berikut:

sumber Youtube HappyKid

Saya sekian tahun belajar huruf Thai, gak berhasil hapal urutannya. Waktu Joshua mulai menghapalkan urutan huruf Thai, akhirnya saya ikut hapal hahaha. Iya Joshua sudah hapal semua huruf thai sebelum dia 4 tahun. Jonathan juga sepertinya semakin lancar menghapalnya setelah Joshua hapal :).

Nah karena ini judulnya perkenalan, biar gak keburu pusing duluan sepertinya hari ini cukup dulu informasi mengenai konsonan Thai.

Di YouTube ada banyak sekali video-video yang menjelaskan huruf Thai ini, tapi umumnya ya penjelasannya dalam bahasa Inggris. Tapi kalau diperhatikan videonya dengan seksama, kita gak perlu jagoan bahasa Inggris untuk mengertinya kok hehehe. Video yang saya sertakan di sini juga dari hasil mencari cepat, jadi mungkin bukan yang terbaik, tapi cukup menjelaskan dan saya cari yang paling singkat. Silakan dilihat-lihat dan mulai diingat-ingat. Belajar bahasa Thai ini harus banyak mengingat dan berlatih bicara hehehe.

Bahasa Thai: Toilet di mana?

Salah satu kata yang saya ingat butuh banget diketahui waktu baru datang di Thailand adalah mencari tahu toilet ada di mana waktu terasa ada panggilan alam hehehe. Awalnya saya pikir kalau kita sebut :”toilet”, semua orang akan langsung mengerti. Kenyataannya mereka tidak langsung mengerti sodara-sodara, kemungkinan karena saya menyebutkan kata tersebut bukan dengan nada yang mereka pahami.

Bertanya: ada di mana? yuu thii nay? อยู่ที่ไหน

Kata yuu thii nay ini bisa dipakai untuk menanyakan apa saja selain toilet. Kita bisa bertanya managernya ada di mana, atau restoran ada di mana, atau membeli sesuatu bisa dapat di mana. Pengucapan kata ini agak sulit dijelaskan karena kata yuu ini nadanya turun, kata thii nadanya menaik lalu turun dan kata nay? nadanya turun lalu naik. Ah susah ya menjelaskannya, langsung klik aja di link yang saya kasih biar jelas cara mengucapkannya hehehe.

Hoong naam yuu thii nay? ห้องน้ำอยู่ที่ไหน

Hoong naam ห้องน้ำ berasal dari 2 kata:

hoong ห้อง artinya kamar/ruang

naam น้ำ artinya air/cairan

Hong naam ห้องน้ำ ini jangan diartikan kamar air, karena sudah membentuk arti baru menjadi toilet, kamar mandi, kamar cuci atau bolehlah diartikan kamar/ruang yang ada airnya.

Seperti kata-kata lainnya, untuk menambah kesan sopan, di akhir kata bisa ditambahkan kata kha atau khrap. Jadi kalimatnya untuk perempuan: hoong naam yuu thii nay kha? ห้องน้ำอยู่ที่ไหนคะ atau untuk laki-laki: hoong naam yuu thii nay khrap? ห้องน้ำอยู่ที่ไหนครับ

Biasanya petunjuk letak toilet cukup jelas kelihatan, tapi pernah suatu kali kami ke restoran yang sangat besar dan tidak melihat petunjuk toilet sama sekali. Di situlah pertama kali saya menyadari kalau saya butuh tau kata hongnaam ห้องน้ำ untuk bertanya di mana toiletnya hehehe.

Kata lain selain hoong naam

Ada beberapa kata lain yang juga digunakan untuk menyebut toilet selain hoong naam. Jadi kadang-kadang walau sudah menghapalkan huruf Thai untuk kata hoong naam jangan heran kalau baca petunjuknya beda tulisannya. Kata-kata yang juga bermakna toilet dan sering dipakai di petunjuk toilet adalah:

hoong suam ห้องส้วม

hoong sukhaa ห้องสุขา / atau sukhaa สุขา

ditulisnya singkat: sukhaa, untung ada tulisan bahasa Inggrisnya

Walaupun ada kata yang lain, biasanya kalau kita sebutkan hoong naam (dengan nada yang tepat lebih baik lagi), biasanya orang Thai akan mengerti dan akan membantu menunjukkan arah toilet terdekat. Kalau nggak ada yang ngerti kata hoong naam karena nadanya salah, bisa dicoba memperagakan pegang perut sambil agak duduk hampir jongkok dengan wajah memelas hahaha (ini kisah nyata dari salah seorang teman saya hehehe).

Sampai ketemu di tulisan berikutnya!

Terkunci di Kamar!

Kemarin malam, abis selesai posting blog sekitar jam 9 malam, saya dan Joshua terkunci di kamar kerja Joe. Terkunci nya bukan karena tidak menemukan kunci, tapi tepatnya pegangan pintunya rusak, knob-nya bisa diputar tapi latch nya tidak merespon dan tetap mengunci pintu. Kamarnya di lantai 2, jendelanya semua ada terali besinya, jadi keluar dari jendela itu bukan pilihan. Satu-satunya cara keluar ya lewat pintu yang terkunci itu.

gambar dari wikipedia https://en.wikipedia.org/wiki/Door_handle

Kejadian latch tidak merespon ini bukan kali pertama terjadi di rumah kami. Bulan Februari lalu, salah satu pintu kamar mandi juga mengalami masalah yang sama. Untungnya waktu itu tidak ada yang sedang berada di dalam kamar mandi. Waktu kejadian itu, tetangga kami membantu membongkar pegangan pintunya dan memasang penggantinya supaya pintunya tidak terlihat banget bekas kerusakannya.

Sejak Februari, saya sudah berencana untuk melepaskan semua latch dari pegangan pintu kamar dan kamar mandi satu lagi yang ada di dalam rumah. Saya selalu khawatir kejadian latch tidak merespon terjadi lagi, dan kekhawatiran saya kalau Joshua atau Jonathan yang sendirian di kamar terjebak gak bisa keluar. Tapi karena kelamaan menunda, akhirnya kemaren saya dan Joshua terjebak di kamar kerja Joe.

Masih bersyukur karena saya ada bersama Joshua, kalau dia sendirian di dalam, rasanya saya lebih panik lagi. Bersyukur juga, karena kemarin tetangga kami bisa membantu membongkar pintunya. Kejadiannya itu sebenarnya sedang bersiap-siap tidur, eh karena terkunci tidur tertunda sekitar 2 jam. Bersyukur tetangga kami lagi ada di rumah dan belum tidur. Bersyukur mereka bersedia membantu kami, walau menghabiskan waktu hampir 2 jam untuk usaha membuka pintunya.

Awalnya pintunya di coba buka tanpa merusak, tapi latch nya sangat bandel. Joe juga udah pengen main dobrak aja, tapi ya saya pikir nanti malah jadi sakit mendobrak pintu sendirian. Nah makanya akhirnya saya panggil tetangga yang punya peralatan lebih lengkap. Cara pertama pegangan pintunya sudah dicoba dipukul dengan palu, dipotong dengan grinder sampai muncul percikan bunga api, dan sudah berhasil mengeluarkan knob nya. Tapi karena latchnya tetap bandel dan gak bisa keluar, ya akhirnya anak tetangga yang badannya memang besar mendobrak pintunya.

Joshua juga seperti merasakan kepanikan, dia minta papa nya bukain pintu karena dia tidak mengerti apa yang terjadi. Dia pikir dia lagi tidak dibolehkan keluar. Saya berusaha menenangkan Joshua dan ajak dia bermain agak jauh dari pintu, tapi dia mulai merengek karena juga sudah mulai mengantuk. Waktu suara palu dan grinder yang memercik bunga api terdengar dari bagian dalam, dia semakin ketakutan. Akhirnya saya memeluk dia sambil menutup kupingnya dan ajak ngobrol, cara ini cukup berhasil, dia akhirnya ketiduran.

Hari ini, saya melaksanakan niat yang saya tunda sejak Februari. Sekarang semua pintu dalam rumah sudah dikeluarkan latchnya. Bagian luar dipasang magnet supaya pintu tetap merekat, dan bagian dalam dipasang kunci geser (selot). Untungnya tetangga kami hari ini bersedia mengerjakannya dan bukan cuma membantu mengerjakan semua itu, pintu kamar kerja Joe yang pecah juga bisa dia akalin menjadi bagus lagi, padahal saya pikir, jangan-jangan harus beli pintu baru hehhe.

Saya tahu, pasti ada banyak alternatif lain untuk menggantikan pegangan pintu yang lebih indah, tapi karena ini rumah kontrakan, ya anggap saja ini solusi cepat dan aman. Sekarang ini saya kehilangan kepercayaan dengan pegangan pintu model putar begini, dan kalaupun punya rumah sendiri nantinya harus memikirkan kualitas pegangan pintu yang tidak ada kemungkinan latch tidak merespon seperti ini.

Terkunci di rumah sendiri itu tetep gak enak, kemarin rasanya karena tau tidak bisa keluar malah jadi tiba-tiba haus, padahal di kamar tidak ada botol minum. Merasa tak berdaya karena gak bisa membuka pintunya dari dalam, tapi ya harus tenang biar Joshua gak ikutan panik.

Pelajaran dari terkunci ini buat saya:

  1. Kalau udah niat mencegah sebuah kejadian berulang, jangan ditunda, karena 99 persen kejadiannya bener-bener berulang.
  2. Jangan pernah pake pegangan pintu model putar seperti itu lagi.
  3. Jangan membiarkan anak balita sendirian di kamar dengan pintu tertutup.
  4. Jangan panik, cari orang yang bisa membantu segera, kalau kita panik biasanya tidak bisa berpikir jernih dan anak ikutan merasakan kepanikan.
  5. Tenangkan anak lebih penting dan biarkan yang dari luar memikirkan solusinya.
  6. Berhubungan baik dengan tetangga itu perlu, mereka adalah orang-orang yang bisa datang paling cepat kalau kita butuh bantuan.
  7. Tetap bersyukur karena punya orang-orang yang membantu ketika sedang dibutuhkan.

Review: Domino Train Toy

Beberapa waktu lalu, Joe liat mainan domino train toy, terus tertarik beli. Seperti biasa, yang suka pengen beli mainan itu papanya, mamanya bagian melarang hehehe. Tapi pas Joshua liat, eh dia jadi belajar konsep membariskan dan menjatuhkan mainan. Mainan apa aja yang bisa diberdirikan dia susun berbaris, terus berusaha dia jatuhkan seperti efek menjatuhkan domino. Joshua gak spesifik minta mainan, tapi ya karena liat dia seneng mainan begitu, akhirnya saya setuju beli mainan Domino train toy ini.

balok-balok disusun seperti domino, terus dijatuhkan

Tanggal 4 Juni Joe pesan mainannya dari aliexpress, dan hari ini mainannya sampai. Jonathan dan papanya mencoba mainannya langsung. Train toynya tentu saja butuh batere supaya bisa jalan. Kepingan dominonya pesan yang 60 keping. Lumayan sih trainnya gak berisik. Menjalankan kereta dan menjatuhkan dominonya cukup fun, tapi memasukkan domino ke tray susunan kereta api nya harus satu persatu dan agak repot.

toy train menyusun domino
domino dijatuhkan

Joshua juga senang banget liat toy trainnya menyusun dominonya, tapi kadang dia ga sabar untuk menyusun dominonya ke dalam tray jadi dia memilih untuk memberdirikan sendiri dominonya, lalu menjatuhkannya. Dia juga menyusun dominonya berdasarkan warna yang sama, atau kadang menyusun dominonya seperti huruf dan angka.

Joshua udah mainan domino nya beberapa jam hari ini. Dia selalu begitu, kalau ada mainan baru rajin banget mengeksplorasi dan menciptakan sendiri apa yang bisa dilakukan dengan mainan itu. Sebenarnya salah satu alasan saya awalnya melarang membeli mainan ini adalah: kepingannya ada terlalu banyak, dan repot membereskannya. Tapi tadi sih, saya ajak beresin dia mau beresin. Ya semoga aja tetep begitu ya. Kalau Joshua gak beresin, papanya dah janji akan bantuin beresin hehehe.

Untuk mainan seharga sekitar 15 USD termasuk ongkos kirim, mainan ini cukup fun dan bukan cuma untuk Joshua, Jonathan, papa dan saya juga senang juga menyusun dominonya. Paling senang sih emang pas menjatuhkan dan kalau sukses semua jatuh tanpa berhenti.

Plusnya mainan ini bisa dimainkan sendiri atau sama-sama karena kepingannya cukup banyak. Untuk sekarang ini saya biarkan saja Joshua menyusun kepingannya tidak selalu bisa dijatuhkan sekaligus. Minusnya, mainan ini butuh waktu buat menyusun ke tray kereta, dan juga buat beresinnya hehehe.

Yang Perlu diketahui mengenai Thailand

Pepatah berkata lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Karenanya di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Berikut ini hal-hal yang sebaiknya diketahui apa yang boleh dan apa yang sebaiknya tidak dilakukan di Thailand.

Lèse majesté in Thailand

Di Thailand ada yang namanya Lese majeste. Intinya hormati keluarga kerajaan. Salah satu cara selain tidak membicarakan secara langsung ataupun di sosial media. Satu yang penting dan sering dilupakan adalah di mata uang Thailand selalu ada gambar raja. Kalau koin menggelinding, jangan pernah berusaha menangkapnya dengan kaki, karena itu sudah termasuk tidak menghormati raja. Duit kertas juga sebaiknya jangan sampai lecek dalam menyimpannya. Ketika berbelanja, kita juga sebaiknya memberikan uang dengan gambar raja di atas.

Hormati lagu kebangsaan Thai (National Anthem) dan lagu raja (Royal Anthem)

Setiap hari jam 8 pagi dan jam 6 sore diperdengarkan lagu kebangsaan di televisi, sekolah dan di tempat umum. Di sekolah biasanya sambil menaikkan bendera. Apabila mendengar lagu ini biasanya semua orang diminta untuk berdiri dan diam di tempat untuk menghormatinya. Jadi kalau misalnya sedang di mall dan tiba-tiba semua orang diam tak bergerak, segeralah ikuti dan jangan malah berisik atau berlari-lari.

Selain jam 8 pagi dan jam 6 sore, jika kita hobi nonton, mungkin kita ingin mencoba merasakan nonton di bioskop di Thailand. Sebelum film diputar biasanya akan ada iklan, lalu akan ada lagu raja (royal anthem). Ketika royal anthem di perdengarkan, kita diminta untuk berdiri dan menghormati dengan diam dan tidak menimbulkan keributan, jangan berbisik ngobrol ataupun sambil ngunyah popcorn, karena itu tetep aja tidak sopan. Kalau bawa anak ke bioskop, sebaiknya pastikan anak anda juga mengerti dengan aturan yang ada di bioskop di Thailand. Lagunya tidak lama kok, jadi ya berdiri diam sekitar 2 menit masa tidak bisa sih. Selain di bioskop, biasanya jika ada festival, konser atau acara tertentu, pembukaanya juga akan memperdengarkan lagu kebangsaan ataupun royal anthem ini.

Berikut ini ada penjelasan kenapa kita perlu berdiri ketika lagu raja diputar. Oh ya dalam video ini semua ikut bernyanyi, tapi di bioskop, kita tidak perlu ikut bernyanyi, cukup mendengarkan saja dan berdiam diri untuk menghormati.

penjelasan kenapa kita perlu berdiri ketika lagu raja diperdengarkan, sumber dari YouTube

Hormati Image Budha dan Biksu

Penduduk Thailand mayoritasnya beragama Budha. Ketika kita mengunjungi kuil tempat sembahyang agama Budha, kenakan pakaian yang sopan dan tertutup. Jangan berisik ketika ada yang berdoa dan jika membawa anak kecil, pastikan mereka tidak berlari-lari ataupun membuat keributan di dalam kuil. Biasanya di dalam dan sekitar kuil juga akan ada banyak Biksu, jika bertemu, berikan salam hormat dengan menundukkan kepala dan menangkupkan tangan di depan dada.

Kebiasaan lokal lainnya

  • buka sepatu/sendal sebelum memasuki kuil ataupun rumah orang
  • jangan memegang kepala orang sembarangan, hal ini sebenarnya sama dengan di Indonesia, jadi bukan hal baru juga
  • di sini orang tidak punya kebiasaan salaman, jadi ketika bertemu berikan salam dengan menangkupkan 2 tangan di depan dada.
  • jangan tersinggung kalau baru bertemu sudah ditanyakan mengenai umur, kebangsaan, sudah menikah belum. Orang sini suka berbasa basi, jadi ya semua juga ditanya.
  • Tersenyumlah karena orang Thai terkenal dengan keramahan dan semboyan Thailand land of smile.
  • jangan angkat kaki ke meja, jangan suka menunjuk dengan jari, jangan gampang marah-marah, dalam hal ini orang Thai ini punya banyak kemiripan dengan orang Indonesia.

Oke, sekarang sudah tau kan apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang jangan dilakukan ketika datang ke Thailand. Sudah bisa direncanakan tuh liburan ke Thailand hehehe.