Mengenal Test DNA

Saat ini sudah ada banyak sekali perusahaan yang menyediakan test DNA yang bisa dilakukan di rumah. Pelanggan akan dikirimi kit untuk swab DNA (biasanya dari gusi), sampelnya kemudian dikirim balik untuk diteruskan ke lab DNA lalu di analisa. Hasilnya adalah laporan kesehatan.

Perlu dicatat: selain test DNA untuk kesehatan, yang dikenal orang biasanya adalah test DNA untuk keperluan forensik (sekedar membandingkan apakah sampel DNA di tempat kejahatan sama dengan pelaku) dan paternal (membandingkan apakah DNA seorang anak serupa dengan ayahnya).

Hasil analisisnya banyak, bisa dari masalah kesehatan baik serius (misal potensi kanker), masalah alergi, atau masalah kesehatan ringan (misalnya masalah kulit kering atau rambut rontok). Beberapa atribut yang berhubungan dengan bakat juga ada (misalnya apakah memiliki endurance yang baik untuk jadi atlet).

Test DNA juga bisa dilakukan untuk paternity test, kalau ini saya tidak akan membahas lebih dalam. Paternity test ini sekedar membandingkan DNA dua orang apakah memiliki hubungan kekeluargaan.

Di tulisan singkat ini saya ingin menjelaskan beberapa hal umum yang patut diketahui sebelum mengambil test DNA untuk mengerti masalah kesehatan, bakat, dsb.

Lanjutkan membaca “Mengenal Test DNA”

Kualitas udara, sensor, dan purifier

Sebelum ribut-ribut mengenai kualitas udara Jakarta, di Chiang Mai sudah sering ribut sejak belasan tahun yang lalu. Di Chiang Mai kualitas udara hanya menurun di bulan tertentu (musim panas sekitar Maret/April), ketika ada pembakaran hutan dari negara-negar tetangga ( walau sayangnya akhir ini penurunan kualitas udara bertambah lama).

Sejak bertahun-tahun yang lalu kami sudah cukup serius memperhatikan kualitas udara ini:

  • Saya punya beberapa sensor, dari mulai DIY dengan Arduino sampai yang harganya 200an USD
  • Setiap kamar kami ada air purifier, saya juga pernah membuat air purifier DIY
  • Di mobil kami ada 2 air purifier
  • Kami punya masker LG yang memiliki HEPA filter

Di tulisan ini saya ingin membagikan pengalaman menghadapi polusi dari sejak belasan tahun lalu.

Particulate Matter 2.5 micrometer (PM2.5)

Ada banyak ukuran kualitas udara, misalnya dari bau, dari gas berbahaya, dsb. Ada polusi yang jelas terlihat mata (debu) dan bisa difilter dengan sekedar masker kain, dan ada yang tidak terlihat mata. Partikel yang ukurannya sekitar 2.5 micrometer (microns) dan kurang itu disebut PM2.5

Jadi ketika membicarakan kualitas udara, saya tidak akan membicarakan tentang udara yang berbau atau beracun (misalnya dari industri), tapi lebih berfokus pada particulate matter. Sensor dan filter yang saya bicarakan juga akan berfokus apada PM2.5.

Lanjutkan membaca “Kualitas udara, sensor, dan purifier”

Trip Indonesia Juli 2023

Perjalanan pulang kali ini tidak lama, agak mendadak dan sengaja tidak kami umumkan ke banyak teman dan keluarga. Perjalanan ke Indonesia tahun lalu, terlalu banyak rencana, dan karena banyak sakit, malah tidak banyak yang terlaksana, jadi tahun ini rencananya sengaja tidak banyak.

Setelah masalah Visa kami beres yang diceritakan di perjalanan ke Bangkok, kami memutuskan segera pulang karena anak-anak akan mulai masuk group homeschool awal Agustus.

Bandara sudah penuh

Kami naik AirAsia transit di Bangkok, berangkat pada 26 Juli 2023. Sekarang ini bandara Chiang Mai sudah sering penuh, waktu kami berangkat, harus mengantri cukup lama.

Antrian di Chiang Mai

Transit di Bangkok cukup mudah walau ada bagian yang agak membingungkan. Bandara Bangkok juga penuh, menunjukkan bahwa turis sudah normal lagi seperti pra prandemi. Kami berangkat siang hari dan sampai tengah malam.

Lanjutkan membaca “Trip Indonesia Juli 2023”

Recovery harddisk dengan partisi NTFS

Ini adalah pengalaman saya merecover data dari sebuah hard disk (bukan SSD) yang partisinya memakai filesystem NTFS (New Technology Filesystem) yang umum dipakai Windows saat ini (di masa depan Microsoft mungkin akan memakai ReFS/Resilient File System). Metode yang saya pakai untuk recovery ini mungkin berguna untuk beberapa kasus, tapi tidak semua kasus, tergantung jenis kerusakan yang terjadi.

Harddisk yang rusak

Kerusakan pada Hard disk

Bentuk kegagalan (failure) hard disk berbeda dengan SSD, jadi harap dicatat bahwa banyak hal di tulisan ini yang tidak berlaku untuk SSD. Hard Disk memiliki komponen mekanis: head dan platter dan juga komponen elektronik (controller). Controller hard disk adalah PCB yang memiliki CPU dan RAM dan menjalankan firmware hard disk.

Lanjutkan membaca “Recovery harddisk dengan partisi NTFS”

Otomasi di iOS/iPadOS dengan Shortcuts, Pythonista, dan iSH

Saya paling tidak suka mengerjakan hal-hal yang berulang atau yang langkahnya panjang jika melibatkan tablet, ponsel atau apapun yang melibatkan komputer. Tool otomasi iOS masih cukup terbatas dibandingkan dengan PC dan Android (kecuali jika dijailbreak). Walau demikian ada beberapa aplikasi (Shortcuts, Pythonista, dan iSH) yang bisa mengotomasi cukup banyak hal di iOS/iPadOS tanpa perlu jailbreak.

Shortcurts + Widgets

Shortcuts

Shortcuts merupakan aplikasi bawaan di iPhone sejak iOS 13, dan juga tersedia untuk iPadOS dan macOS. Kita bisa menyusun perintah-perintah yang akan dikerjakan oleh sebuah shortcut ketika ditekan. Bentuk shortcut yang paling sederhana adalah meluncurkan aplikasi dengan parameter tertentu.

Lanjutkan membaca “Otomasi di iOS/iPadOS dengan Shortcuts, Pythonista, dan iSH”

Backup Android dan Akuisisi Forensik Android

Awalnya saya cuma ingin memahami kenapa tahun lalu gagal melakukan akuisisi data WhatsApp di Android yang memakai Android 12 (non-root), tapi ternyata eksplorasinya malah mendalam ke bagaimana sistem backup di Android bekerja. Saya melakukan berbagai eksperimen dan juga langsung membaca source code Android untuk memahami berbagai detail mengenai backup data di Android.

Dalam tulisan ini saya akan menuliskan nomor versi Android yang dikenal user (misalnya Android 6.0) dan kadang mencantumkan API Levelnya jika memang relevan (misalnya: Android 6.0 memiliki API Level 23). Menurut saya versi Android ini lebih mudah dipahami dibandingkan API Level yang biasanya hanya dikenal oleh developer.

Dialog Backup Android

Latar Belakang

Untuk keperluan tertentu kadang kita ingin mengekstrak data dari sebuah aplikasi Android. Beberapa contoh: untuk keperluan forensik, untuk recovery data, atau untuk riset security.

Sebuah aplikasi bisa menyimpan data di lokasi yang dengan mudah diakses karena berada di lokasi publik. Contoh lokasinya: galeri foto, direktori Downloads, dan SD Card. Informasi yang disimpan di sini sifatnya publik dan untuk bisa dikonsumsi aplikasi lain. Contoh: media (foto, video, file) dari aplikasi chat seperti WhatsApp bisa disimpan di direktori publik.

Lanjutkan membaca “Backup Android dan Akuisisi Forensik Android”

Wireguard, Tailscale, ZeroTier dan ngrok

Ketika membuat posting Cloudflare Tunnel, banyak yang bertanya dan membandingkan ini dengan berbagai teknologi lain. Nah di posting ini saya akan membahas beberapa teknologi lain seputar tunnel dan VPN .

Wireguard

Ini adalah teknologi VPN yang sederhana dan cepat. Spesifikasinya cukup pendek dan sudah diimplementasikan di kernel berbagai sistem operasi, clientnya tersedia di berbagai sistem operasi juga, termasuk di iOS dan Android. Saya bahas sedikit tentang Wireguard dulu karena ini jadi dasar untuk Tailscale.

Wireguard ini cukup sederhana sehingga bisa dipakai untuk IOT, misalnya sudah ada implementasi Wireguard untuk ESP32. Tapi bagian ini tidak akan saya bahas sekarang, mungkin di posting lain.

Wireguard hanya menangani koneksi dari satu titik ke titik lain. Contoh: saya bisa setup server wireguard, lalu client pertama bisa konek ke server itu. Client lain juga bisa konek ke server situ. Atau bisa saya set Wireguard di dua server supaya keduanya seolah-olah di jaringan yang sama.

Ada beberapa keterbatasan Wireguard: jika client pertama ingin konek ke client kedua, maka koneksi dilakukan melalui server (tidak bisa langsung dari client pertama ke kedua). IP sebuah server harus fixed IP, jika memakai dynamic DNS dan IP server berubah di tengah-tengah koneksi, maka kita perlu disconnect lalu reconnect dengan IP yang baru.

Setup Wireguard tidak terlalu sulit (jika dibandingkan openvn misalnya), tapi juga tidak sederhana untuk orang awam. Perlu setup server, perlu setup key, copy paste key, distribusi konfigurasi dengan membuat file atau menggenerate QR (untuk mobile), dsb. Sudah ada beberapa proyek untuk menyederhanakan interface ini, tapi tetap tidak semudah teknologi yang lain.

Lanjutkan membaca “Wireguard, Tailscale, ZeroTier dan ngrok”