Website bertenaga matahari

Sudah ada beberapa orang yang membuat website bertenaga surya. Maksudnya website bertenaga surya di sini adalah menjalankan sebuah device (seperti Raspberry Pi atau Single Board Computer lain) dengan energi dari panel surya. Single Board Computer tersebut menjalankan web server, dan tentunya perlu terkoneksi ke Internet.

Jonathan ingin ikut membantu

Website yang pertama saya baca adalah Low Tech Magazine dan yang kedua adalah We are now Solar Powered. Ketika membaca artikel kedua, matahari sedang bersinar terik. Saya jadi terpikir: kalau membuat sesuatu seperti itu di sini apakah sulit dan mahal? Saya cek di Shopee, dan ternyata sudah ada paket: panel surya 50W, batere 12V 5AH, dan charge controller ternyata tidak terlalu mahal, kurang dari 40 USD, jadi saya putuskan untuk membelinya.

Jika kita ingin memakai listrik AC (alternating current), maka kita perlu punya inverter DC ke AC. Tapi karena saya hanya inggin menggunakan device USB yang memakai DC (direct current), saya tidak membeli inverter.

Saya tidak mengubah website ini jadi bertenaga surya, saya mensetup website baru. Website ini sudah terlalu besar (database, dan segala konten medianya sudah puluhan gigabyte, maklum website ini sudah dari 2004) dan pengunjungnya sudah terlalu banyak.

Alamat website eksperimental saya: https://solar.yohanes.mobi/

Lanjutkan membaca “Website bertenaga matahari”

Mencoba Laundry Otomatis di Chiang Mai

Cerita 17 Agustus tahun ini di Chiang Mai berbeda dengan cerita tahun-tahun sebelumnya. Berhubung penyebaran Covid-19 belum terkendali lagi, kami tidak bisa berkumpul dengan teman-teman Indonesia di Chiang Mai. Jadilah hari ini menjadi hari yang hampir tak ada bedanya dengan hari-hari lain di rumah saja.

Berhubung lagi musim hujan, udara beberapa hari ini terlihat mendung. Saya memutuskan untuk mencoba memakai mesin pengering yang lokasinya tak jauh dari rumah.

Sebenarnya di tempat itu tersedia juga mesin cuci selain mesin pengering, tapi ya daripada berlama-lama menunggu, lebih baik cuci di rumah lalu dikeringkan di mesin pengering.

Oh ya, walau sudah sering melihat beberapa tempat seperti ini, tapi hari ini adalah kali pertama saya benar-benar masuk dan melihat cara kerja mesin-mesin cuci kering ini.

Lanjutkan membaca “Mencoba Laundry Otomatis di Chiang Mai”

BTS Meal di Thailand

Cerita hari ini bukan karena saya Army penggemar BTS ataupun karena saya dibayar sama McDonald.

Kami membeli BTS Meal karena beberapa alasan mulai dari iseng, penasaran dan memang butuh makan siang.

Saya penasaran dengan fenomena BTS Meal yang antriannya sangat ramai beberapa waktu lalu di Indonesia. Pengen tahu juga apa saja sih isinya dan kenapa harga bungkusannya saja bisa dijual mahal online.

Bertanya-tanya juga, apakah fenomena yang sama ada di Chiang Mai? Tadi udah siap-siap kalau antriannya panjang, ya memilih beli yang lain saja.

Lanjutkan membaca “BTS Meal di Thailand”

Kisah Maria dan Marta, Memilih yang Esensial

Tulisan hari ini melanjutkan tentang Kisah Maria dan Marta dari tulisan di. Instagram. Saya upload dan salin ulang dari Instagram ke blog untuk memudahkan membacanya.

Lanjutkan membaca “Kisah Maria dan Marta, Memilih yang Esensial”

Berbeda Itu Biasa, Namanya Juga Selera

Lagi banyak berita yang bikin perasaan galau, jadi tulisan hari ini mau nulis curcol bin ngalor ngidul aja. Mudah-mudahan sih tidak bikin bosan pembaca.

Tema curcol hari ini hasil merenungkan bagaimana mengomentari hal yang berbeda dalam hidup kita. Di awali dengan cerita teman saya yang membaca cuitan di twitter tentang seseorang yang bilang drama Korea itu.. (saya sensor karena kata-katanya pokoknya ga bagus deh).

Saya tidak sedang membela drama tertentu, saya mau nulis aja secara umum tentang perbedaan dan mengomentari perbedaan.

Lanjutkan membaca “Berbeda Itu Biasa, Namanya Juga Selera”

Ada “Break” Ada KitKat

Tulisan ini bukan iklan, cuma mau cerita tentang kejadian yang baru saja terjadi di rumah kami ketika makan KitKat.

Selesai makan malam, Joe membagi Kit Kat buat saya dan anak-anak. Joe membuka 2 KitKat yang masing-masing terdiri dari 4 bar, untuk dibagi 4 orang. Jadi, setiap orang mendapatkan 2 bar KitKat.

Nyemil KitKat

Karena saya sedang di depan komputer, saya tidak berencana membelah KitKat lagi jadi 2, tapi langsung saja menggigit KitKat nya. Jadi, begitu saya terima KitKat dari Joe, langsung saya masukkan mulut hendak saya gigit.

TIba-tiba, Joshua datang mau mengambil KitKat yang masih berada di gigitan saya. Padahal, dia sudah dapat bagian sendiri loh. Saya pikir, bagian dia sudah habis dan dia mau mengambil bagian saya.

Ternyata… ketika saya sedang terheran-heran kenapa Joshua mengambil KitKat dari gigitan saya. Joe menjelaskan kalau cara saya makan KitKat itu salah. Katanya, caranya harus sesuai dengan iklan KitKat.

cara makan kit kat yang salah
Begini kira-kira kenapa Joshua mencegah saya menggigit Kit Kat langsung
Lanjutkan membaca “Ada “Break” Ada KitKat”

Tentang Susu Beruang

Beberapa hari ini, susu beruang ramai dibicarakan di WAG yang saya ikuti. Awalnya, seorang teman bertanya kenapa di Indonesia susu beruang habis di mana-mana?

Lalu, ketika membaca tulisan teman yang baru selesai di vaksin, saya baru tahu kalau ada yang menyarankan untuk minum susu beruang sebelum dan sesudah vaksin.

Pertanyaan berikutnya tentu saja: “Apa sih khasiat susu beruang? Benarkan bermanfaat untuk menghilangkan efek vaksin?”

Karena saya tidak sedang promosi susu beruang, saya tidak akan menjawab apa khasiat susu beruang. Karena berikutnya obrolan menjadi tentang meme yang beredar seputar susu beruang yang berganti logo dan memakai naga sebagai iklan.

Lanjutkan membaca “Tentang Susu Beruang”