Memakai Lagi Produk Apple

Setelah sempat suka sekali memakai produk Apple dari jaman masih Power PC (dan bahkan sejak 6502 di Apple II/e), sampai membeli produk Macbook Intel yang pertama, saya kemudian tidak suka memakai Apple . Tapi belakangan ini saya mulai lagi memakai produk Apple (Mac Mini, Mac Book Pro, iPhone, iPad, dan Apple Watch), walau tetap memakai produk lain juga.

Di posting saya tahun 2015 itu saya menyebutkan mulai menghindari Apple karena faktor: harga, dan masalah software dan juga kualitas hardware yang saat itu menurun.

Komplain Lama

Sejujurnya: alasan utama saya memakai lagi berbagai produk Apple karena ada beberapa pekerjaan yang membutuhkan, dan pekerjaan tersebut yang mendanai pembelian produk-produk Apple yang saya pakai. Jadi faktor harga yang dulu saya bahas di posting lama tertutupi karena dibayari. Masalah upgrade sebenarnya masih menyebalkan, tapi sepertinya harus diterima.

Secara software: macOS tetap menyebalkan untuk developer, masih lebih enak memprogram di Linux atau Windows. Tapi sayangnya beberapa hal hanya bisa dilakkan di macOS, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan development iOS dan juga kadang dibutuhkan untuk pentest aplikasi iOS. Beberapa hal sudah membaik sejak komplain tahun 2015 yang saya tulis, misalnya sekarang macOS sudah punya Hypervisor dan file systemnya sudah diupdate menjadi AFS.

Lanjutkan membaca “Memakai Lagi Produk Apple”

Hidup Tanpa Bajakan, Dimulai Dari Niat

Bulan Agustus ini, dengan semangat kemerdekaan RI, Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog mengangkat tema “Budayakan Hidup Tanpa Bajakan”. Saya ingat, tema ini saya usulkan karena merasa prihatin dengan penyebaran konten digital bajakan yang sangat mudah sekali dilakukan.

Melalui tulisan ini, saya ingin mengingatkan dan mengajak kembali kepada para mamah dan pembaca sekalian untuk memulai hidup legal tanpa bajakan dengan cara mulai dari niat dan dari diri sendiri.

mamah gajah ngeblog
Lanjutkan membaca “Hidup Tanpa Bajakan, Dimulai Dari Niat”

Kisah Maria dan Marta, Memilih yang Esensial

Tulisan hari ini melanjutkan tentang Kisah Maria dan Marta dari tulisan di. Instagram. Saya upload dan salin ulang dari Instagram ke blog untuk memudahkan membacanya.

Lanjutkan membaca “Kisah Maria dan Marta, Memilih yang Esensial”

Berbeda Itu Biasa, Namanya Juga Selera

Lagi banyak berita yang bikin perasaan galau, jadi tulisan hari ini mau nulis curcol bin ngalor ngidul aja. Mudah-mudahan sih tidak bikin bosan pembaca.

Tema curcol hari ini hasil merenungkan bagaimana mengomentari hal yang berbeda dalam hidup kita. Di awali dengan cerita teman saya yang membaca cuitan di twitter tentang seseorang yang bilang drama Korea itu.. (saya sensor karena kata-katanya pokoknya ga bagus deh).

Saya tidak sedang membela drama tertentu, saya mau nulis aja secara umum tentang perbedaan dan mengomentari perbedaan.

Lanjutkan membaca “Berbeda Itu Biasa, Namanya Juga Selera”

Tips Menghindari Berita Viral

Saya sering menghindari berita viral ataupun yang ramai dibicarakan orang. Kenapa menghindari berita viral? Karena, saya merasa berita-berita itu terkadang berlebihan dan bersaudara dengan hoax.

Bukan mau bilang berita yang viral itu selalu hoax, tapi seringnya ya begitu. Lebih baik dihindari, daripada semakin membantu menyebarkan dan menyita waktu lebih banyak lagi.

Sebelum berpanjang lebar, saya mau jelaskan sedikit tentang berita viral dan bagaimana saya menghindarinya.

Apa Itu Berita Viral

Kata viral menurut KBBI seperti yang disimpulkan oleh Lektur.id artinya menyebar luas dengan cepat bagaikan virus.

berita viral
definisi berita viral menurut KBBI dari Lektur.id

Berita Viral berarti berita yang dibagikan (biasanya di media sosial) dan menyebar luas dengan sangat cepat bagaikan virus. Berita tersebut bisa berupa teks berita ataupun video. 

Lanjutkan membaca “Tips Menghindari Berita Viral”

Cara Mengembangkan Satu Kalimat Menjadi Ratusan Kata

Saya bukan ahli di dunia menulis ataupun blog. Tulisan ini terinspirasi dari tema tantangan menulis mingguan di KLIP. Awalnya saya hanya menemukan 1 kalimat untuk menjawabnya dan setelah saya susun kerangka, kemarin saya berhasil menulis 700 kata lebih. 

KLIP
KLIP = Kelas Literasi Ibu Profesional

Mulai bulan Juni 2021, syarat setoran KLIP naik menjadi 350 kata setelah sebelumnya 300 kata. Banyak teman-teman yang mulai mengeluh dan bilang bakal mati gaya tidak tahu mau menulis apa. Tapi ada juga yang malah tidak tahu caranya menulis kurang dari seribu kata, karena terbiasa menulis ribuan kata per hari.

Lanjutkan membaca “Cara Mengembangkan Satu Kalimat Menjadi Ratusan Kata”

Alasan Kuatku Menulis Ya Setoran KLIP

Minggu ini mau ikutan lagi meramaikan kegiatan tema tantangan menulis mingguan KLIP. Apalagi tema kali ini jelas sudah jawabannya. Alasan kuatku menulis sekarnag ini ya untuk setoran KLIP.

Untuk bisa konsisten menulis, kita harus punya strong why alias alasan yang kuat untuk menulis. Sebenarnya apapun bisa dituliskan, tapi yang jadi tantangan tentunya bagaimana menuliskannya supaya memenuhi persyaratan (misalnya jumlah kata tidak kurang dari sejumlah kata, dan isinya memenuhi topik yang diminta).

Tantangan minggu ini
Lanjutkan membaca “Alasan Kuatku Menulis Ya Setoran KLIP”