Kegiatan Belajar Joshua

Joshua sudah 6 tahun, sudah waktunya belajar lebih terstruktur. Buku pelajaran yang sudah dibeli sejak tahun lalu akhirnya mulai diberikan.

Tapi, karena Joshua ini sudah tahu banyak dibandingkan apa yang ada di buku, terkadang terpikir untuk tidak harus mengerjakan bukunya secara berurutan dan langsung ke bagian. yang dia belum tahu.

Bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain?
Lanjutkan membaca “Kegiatan Belajar Joshua”

Everyday is A Happy Day

Hari ini mau cerita tentang tempelan di dinding yang tadinya tulisannya untuk ulang tahun Joshua dan tidak pernah kami lepaskan sejak beberapa tahun lalu.

Sebenarnya sudah terpikir untuk melepaskan bebeberapa huruf dan menyisakan Happy Day saja, tapi akhirnya baru dilaksanakan sekarang.

Oh iya, sekalian juga mau cerita, setelah bertahun-tahun gak punya meja kerja yang proper, akhirnya saya punya tempat tetap untuk menulis blog. Tepatnya sih, kami memutuskan untuk membeli meja kerja untuk bisa bekerja bersama di dalam satu ruangan.

Lanjutkan membaca “Everyday is A Happy Day”

Jonathan dan Joshua

Kemarin Joshua ulang tahun ke-6, cerita hari kemarin sudah dituliskan oleh Joe. Hari ini saya ingin bercerita tentang bagaimana Joshua yang badannya sudah hampir sama besar dengan Jonathan, padahal mereka bedanya 4 tahun 6 bulan 28 hari.

Tahun 2015

Di foto ini, Joshua baru berumur beberapa hari. Jonathan berumur 4 tahun lebih. Jonathan sangat senang waktu punya adik. Dia juga ikut memilihkan nama untuk adiknya.

JUNI 2015
Juni 2015

Sejak Joshua lahir, Jonathan selalu ingin mengajaknya bermain. Tapi, tentu saja waktu masih bayi belum banyak permainan yang bisa dilakukan bersama.

Lanjutkan membaca “Jonathan dan Joshua”

Ulang Tahun Joshua ke (2×3)

Hari ini adalah ulang tahun Joshua yang ke-6. Sekarang ini Joshua sedang suka matematika, termasuk memfaktorkan bilangan, itu alasannya judul blognya seperti ini.

Walaupun memiliki banyak kosakata, Joshua sampai saat ini masih memiliki kesulitan dalam berkomunikasi untuk mengekspresikan dirinya. Tapi karena Joshua memiliki banyak kelebihan lain jadi kami tidak terlalu khawatir. Di posting ini, daripada bercerita mengenai detail kepribadiannya, saya ingin bercerita mengenai hal yang baru dia pelajari dan dia sukai saat ini.

Faktor bilangan dan sifat assosiatif perkalian

Jika Joshua tertarik sesuatu, dia akan mengulangi hal tersebut berkali-kali. Contohnya: dia menghapalkan perkalian 1×1 sampai 12×12 sejak beberapa tahun lalu. Dia juga memahami bahwa multiplication adalah penjumlahan berulang. Waktu dia menyadari ini, sering bikin saya bingung, misalnya lagi menikmati kopi, dia tiba-tiba datang dan menanyakan: papa, what is 6+6+6+6+6. Karena sedang santai, kadang tidak langsung menghitung berapa kali dia mengucapkan “six”. Jadi saya harus langsung konsentrasi (atau kadang harus nanya lagi: how many sixes?), terus dia akan bilang: “correct 5 x 6 equals 30”.

Baru-baru ini dia iseng lagi memakai Microsoft Math, dia suka memasukkan bilangan dan mendapatkan faktornya. Seperti ini contohnya:

Meski sudah bisa perkalian dari 1×1 sampai 12×12, dia masih selalu menolak kalau saya ajari algoritma “long multiplication” agar dapat mengalikan bilangan yang lebih besar. Tiap kali saya mulai menjelaskan, langsung dia hapus lagi papan tulisnya. Karena memang belum saatnya dia belajar itu, ya tidak saya paksa.

Lanjutkan membaca “Ulang Tahun Joshua ke (2×3)”

Witing Tresno Jalaran Soko Kulino, Selamat Ulang Tahun Papa Joe!

Peribahasa bahasa Jawa “Witing Tresno Jalaran Soko Kulino” ini diartikan sebagai Cinta hadir karena terbiasa. Sebelum kenal dengan Joe, saya sudah tahu dengan peribahasa ini (walaupun saya orang Batak). Tapi siapa sangka kalau saya malah menikah dengan orang Jawa dan mendapatkan pasangan setelah awalnya terbiasa dengannya.

Perkenalan saya dengan Joe juga dimulai dari terbiasa bersama-sama. Ceritanya dulu itu kami satu tempat kerja dan satu kelas juga waktu kuliah S2. Kebetulan juga, ada proyek di mana kami sama-sama terlibat di dalamnya yang membuat saya dan Joe mulai sering ngobrol.

Tapi tentunya pada saat itu, saya tidak terpikir sedikitpun bakal memiliki pasangan orang Jawa. Pada saat itu, saya mikirnya tidak mau repot nyari pacar beda suku, ntar kalau terlanjur sayang dan orangtua gak setuju karena beda suku kan repot. Tapi mungkin ini yang namanya bukan kita yang memilih cinta, tapi cinta yang memilih kita (minjem kata-kata dari mana ini, hehehe).

Joe dan saya lebih mengenal satu sama lain dimulai dari terbiasa makan siang bersama di bulan puasa (karena cuma kami berdua yang tidak puasa). Lalu kemudian kadang-kadang makan malam bersama sebelum pulang ke tempat kos masing-masing.

Setelah sering ngobrol tentang berbagai hal, termasuk membaca isi blog masing-masing, barulah kami memutuskan untuk lebih mengenal satu sama lain alias pacaran.

Apa yang membuat saya berubah pikiran dari tidak mencari pasangan beda suku jadi menerima Joe jadi pacar? Tentu saja karena saya merasa walaupun kami berbeda suku, tapi setelah sering bersama-sama dan ngobrol berbagai hal, saya merasa Joe itu pria ideal buat jadi pasangan saya.

Komunikasi adalah kunci. Bersama-sama kalau tidak berkomunikasi, ya sama saja tidak semakin mengenal. Jadi mungkin peribahasanya bisa ditambahkan cinta datang karena terbiasa dan terjalinnya komunikasi yang baik, atau kalau istilah jaman sekarang bilangnya harus nyambung ngobrolnya. Harus sefrekuensi juga.

Tiup lilin di rumah saja

Selamat Ulang Tahun Papa Joe

Tanggal 17 Mei 2021, Joe ulang tahun ke-41, tapi rambutnya udah hampir putih semua. Dia tidak mau cat rambut, karena katanya dia bangga dengan rambut putihnya. Rambut saya juga mulai memutih sebagian, tapi lebih banyak Joe, hehehe. Rambut putih itu mahkota, tanda diberi umur panjang katanya.

Walaupun Chiang Mai sudah masuk zona oranye dan bisa makan di restoran lagi, kami memilih untuk merayakan ulang tahunnya di rumah saja. Sebenarnya, sempat terpikir untuk ke mall dekat rumah dan makan di sana seperti tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, mengingat jumlah kasus covid-19 yang masih naik turun, lebih baik memilih amannya saja alias di rumah saja.

Karena udara di Chiang Mai masih sangat panas sampai sekarang, saat yang tepat untuk memesan kue es krim. Biasanya sih kami beli kue es krim ini hanya di saat ulang tahun Joshua di bulan Juni, tapi ya sesekali bapaknya ultahnya juga dibeliin kue es krim juga.

Setelah lama tidak membuka aplikasi pesan makanan online, hari ini buka aplikasi dan pesan online deh. Pilihan jatuh pada kue es krim rasa coklat yang coklat banget. Lumayan, ada promosi juga, jadi bisa sekalian beli kue yang agak besar. Anggap saja stok es krim untuk beberapa hari ke depan.

Seperti biasa, jumlah lilin terlalu banyak kalau harus memasang 41 lilin, jadi Jonathan memasang lilin dengan hitungan binner 101001 alias 32 + 8 + 1. Jadi jangan heran kalau di foto terlihat lilinnya tidak menyala semuanya.

Tahun ini Joshua paling semangat meniup lilin, sepertinya bulan depan bakal makan kue es krim lagi nih buat ulang tahun Joshua, hehehe. Apalagi kuenya rasa coklat, kegemarannya Joshua, makanya dia duduk paling depan dan paling semangat meniup lilin.

Selamat ulang tahun Papa Joe, semoga kita panjang umur dan tetap sehat dan walau sibuk dengan pekerjaan tetap mau main dengan anak-anak.

Semoga juga kita tetap sayang satu sama lain, dan karena sudah terbiasa makin sayang dan makin cinta. Tetap bisa ngobrolin berbagai hal-hal random (sampai anak-anak pun terkadang ikutan ngobrolin hal yang agak random juga hehehe).

Update Chiang Mai, Mei 2021

Setelah beberapa minggu Chiang Mai dinyatakan Zona Merah karena kasus pasien Covid-19 meningkat, hari ini dinyatakan kalau Chiang Mai sudah kembali ke zona oranye.

Kalau saat zona merah semua restoran tidak diijinkan untuk makan di tempat dan hanya bisa take away, mulai hari ini restoran sudah boleh menerima pelanggan makan di tempat lagi. Tapi, beberapa restoran sepertinya memutuskan untuk tetap hanya menerima take away.

Lanjutkan membaca “Update Chiang Mai, Mei 2021”