Setelah membaca buku klasik The Wonderful Wizard of Oz sambil mendengarkannya di audible stories, saya jadi tertarik untuk membaca Alice’s Adventures in Wonderland. Iya, walau sudah sering sekali mendengarkan ceritanya dan garis besar ceritanya, saya baru menyadari ternyata saya belum pernah membacanya secara keseluruhan.
Buku Alice’s Adventures in Wonderland atau yang lebih sering disingkat menjadi Alice in Wonderland ini terbit tahun 1865. Penulisnya Charles Dodgson memakai nama pena Lewis Caroll, adalah seorang matematikawan yang menyenangi dunia literasi sejak kecil. Walaupun buku ini dalam kategori buku untuk anak-anak, tapi sebagai orang dewasa, saya cukup menikmati cerita dalam buku ini dan tidak bosan membacanya berkali-kali.
Joe punya kebiasaan suka foto-foto aja iseng. Awalnya kebiasaan ini karena kami ingin punya kumpulan foto setiap hari dalam setahun yang dilakukan sejak tahun 2016. Harus diakui, mau kamera HP secanggih apapun, saya masih kalah rajin foto dibandingkan Joe. Nah, kebiasaan ini kali ini jadi berguna untuk menemukan misteri mencari di mana botol minum Joshua ketinggalan.
Hari Jumat kemarin, ketika waktunya menjemput, cuaca tiba-tiba berubah dari panas terik menjadi hujan deras. Saya memang sudah membaca berita kalau sejak Jumat sampai Minggu besok, akan ada badai Noul yang efeknya sampai ke sebagian besar wilayah Thailand, termasuk Chiang Mai.
Joe ikut menjemput Joshua dan menyetir mobil, saya kebagian turun dari mobil dan membantu Joshua untuk naik ke mobil. Saya ingat, waktu itu botol minum Joshua sudah saya bawa, tapi ketika sampai di rumah, saya cari-cari botol minum Joshua tidak ketemu juga.
Setiap Jumat sore, Joshua dan Jonathan ada kegiatan bersama, jadi saya pikir botol minumnya ketinggalan di tempat kegiatan bersama. Tapi, setelah saya melihat-lihat foto hari kemarin, saya baru menyadari kalau ternyata botol minum Joshua ketinggalan di tempat kegiatan Joshua yang pertama.
Siapa yang suka dengan game, software, buku dan komik digital? Dalam tulisan hari ini, saya akan memberitahu cara mendapatkan berbagai konten digital dengan legal dan murah sambil berdonasi. Hidup di era digital ini kita harus menghargai hasil karya digital orang lain dengan mencari versi legal dari karya mereka.
Memang membeli produk digital tidak selalu murah, godaan mencari bajakan juga tinggi. Tapi kalau ada penawaran yang memang legal dan tidak merobek kantong apalagi sambil berdonasi, masa kita mau tetap mengeraskan hati dengan mencari barang bajakan? Salah satu cara kami mendapatkan konten digital dengan legal adalah dengan membeli melalui Humble Bundle.
Humble Bundle menjual game, software, buku digital, dan berbagai konten digital lainnya. Misi dari humble bundle ini membantu berbagai organisasi amal (seperti WWF, American Red Cross, Save the Children, World Reader, dan lain-lain) sambil menyediakan konten yang menarik untuk pelanggannya dengan harga yang murah.
Mereka memulai program Humble Bundle ini sejak tahun 2010 dengan menjual sebuah Indie Bundle selama 2 minggu. Sekarang mereka memberikan banyak penawaran yang berbeda pada saat yang bersamaan. Untuk melihat ada penawaran apa saja saat ini, bisa di lihat di blog mereka.
Penawaran di Humble Bundle ini selalu berubah dan hanya dalam waktu tertentu. Kadang-kadang mereka juga menawarkan bundle gratisan. Jadi jika saat ini tidak ada bundle yang menarik untuk dibeli, bisa jadi besok hari ada yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Kami sudah membeli beberapa konten digital dari Humble Bundle ini sejak tahun 2011. Semua pembelian yang pernah dilakukan ada catatannya dan bisa diunduh ulang. Jadi tidak usah khawatir kalau apa yang sudah dibeli, diunduh lalu hilang karena harddisk rusak misalnya. Beberapa produk yang kami beli melalui Humble bundle ini pernah dituliskan di sini dan di sini.
Salah satu hal yang kami beli dan sangat berkesan dari Humble Bundle ini adalah koleksi game dari Humongous Entertainment. Kalau dalam cerita blog dulu yang bermain adalah anak yang besar, sekarang ini anak yang kecil juga sudah menyelesaikan beberapa game Putt Putt sebelum dia berusia 4 tahun. Tampilan game Putt Putt mungkin terlihat berbeda dengan game jaman sekarang, tapi tetap menarik, menghibur dan mengajarkan sedikit logika untuk anak-anak.