Kilas Balik Februari 2020

Hari ini saya akan melanjutkan untuk menuliskan kilas balik yang terjadi di tahun 2020 berdasarkan apa yang saya tuliskan di blog ini. Seperti halnya kilas balik di bulan Januari, ternyata saya masih cukup rajin membaca di bulan Februari. Review Drama malah cuma sedikit dan beberapa catatan kegelisahan awal di masa pandemi.

Lanjutkan membaca “Kilas Balik Februari 2020”

Kilas Balik Januari 2020

Berhubung hari ini saya lagi agak kekurangan ide menulis. Maka, saya memakai jurus membaca kembali tulisan lama untuk mencari ide menulis. Hasilnya? Tentu saja dapat ide berlimpah, hahaha. Beberapa hari ke depan, saya berencana untuk menuliskan kilas balik dari setiap bulan di tahun 2020 ini, melalui tulisan-tulisan yang ada di blog ini.

Lanjutkan membaca “Kilas Balik Januari 2020”

Ternyata Komunitas Hallyu di Indonesia Banyak dan Keren

Tadi malam, seorang teman sekelas di Drakor Class memberi tahu kalau ada acara pertemuan dalam jaringan untuk komunitas hallyu (bukan halu) yang cinta dengan kebudayaan Korea. Acara ini diselenggarakan oleh Korean Cultural Center Indonesia (@kcc.id) yang berlokasi di Jakarta dalam rangka Korean Cultural Day.

Kegiatan KCC.ID ini ada banyak yang online sekarang ini gara-gara pandemi. Beberapa minggu lalu juga saya ikutan belajar bahasa Korea melalui drama Korea secara gratis. Tapi, belum sempat diceritakan saja di blog ini hehehe.

Pengumuman acara daring ketemu komunitas hallyu
Lanjutkan membaca “Ternyata Komunitas Hallyu di Indonesia Banyak dan Keren”

Belajar Podcast

Tidak pernah terpikir sebelumnya kalau saya akan mencoba membuat podcast. Dulu saya pernah mendengar podcast Grammar Girl dan podcast belajar bahasa Thai. Lalu belakangan saya juga mendengarkan podcast belajar bahasa Korea. Tapi setelah sekian lama saya berhenti mendengar podcast karena pada akhirnya sulit juga membagi konsentrasi antara mendengar topik pelajaran bahasa sambil mengerjakan sesuatu.

Belakangan ini, saya kembali lagi mencari tahu tentang podcast. Alasan utamanya tentu saja karena teman-teman drakorclass yang kalau sudah punya ide itu seringnya bersemangat tinggi dan impulsif. Baru diobrolin, dalam hitungan hari sudah ada yang mengeksekusi.

drakorclass.com sekarang punya podcast juga loh
Lanjutkan membaca “Belajar Podcast”

Review Raspberry Pi 400

Raspberry Pi 400 adalah keluarga terbaru Raspberry Pi yang saya miliki. Ini tidak memakai prosessor baru, masih sama dengan SOC pada Raspberry Pi 4 tapi dalam bentuk keyboard. Kalau Raspberry Pi 4 punya banyak versi dengan RAM yang berbeda, RPI 400 ini hanya ada versi RAM 4GB.

Harga resmi benda ini adalah 70 USD (tanpa kit) dan 100 USD (dengan kit). Kit meliputi: kabel micro HDMI to HDMI, mouse, micro SD, dan buku. Saat ini ada banyak layout keyboard: UK, US, Jerman, Perancis, Spanyol dan Italia. Saya memakai keyboard US sesuai yang umum di Indonesia dan juga Thailand dan tidak membeli versi kit. Saya membeli ini dari Cytron.io (perusahaan Malaysia) di hari launching dan dikirim ke Thailand dalam waktu beberapa hari dari dalam Thailand (jadi tidak ada pajak impor).

Di awal masa mikrokomputer masuk rumah pada tahun 1980an, banyak komputer yang dijual dalam form factor keyboard seperti ini dan tinggal dicolok ke TV di rumah. Hal tersebut untuk mengurangi harga komputer, karena kebanyakan rumah tangga sudah punya layar TV. RPI 400 ini juga dibuat seperti itu: untuk dihubungkan ke TV atau layar yang sudah dimiliki (kebanyakan TV sekarang sudah memiliki input HDMI).

Ada banyak sistem operasi alternatif untuk Raspberry Pi 4, termasuk juga Android 11, tapi di tulisan ini saya memakai Raspbian yang merupakan OS resmi. Pada Raspberry Pi 4 yang saya miliki, saya menginstall Raspberry Pi OS versi 64 bit (sampai saat ini masih beta), tapi untuk RPI 400 ini saya menggunakan versi 32 bit saja karena ini yang sudah stabil.

Bagian depan keyboard

Hardware

Saya sudah pernah membeli keyboard resmi Raspberry Pi, dan RPI 400 sangat mirip dengan keyboard tersebut. Bedanya: di bagian depan keyboardnya ada colokan untuk power (via port USB-C), ethernet, dua micro HDMI, micro SD, 3 USB A, dan GPIO Pin Selain itu tombol F10 bisa menjadi tombol power jika ditekan bersama dengan tombol Fn.

Lanjutkan membaca “Review Raspberry Pi 400”

Seminggu Blog DrakorClass.Com

Hari ini, blog drakorclass.com tepat seminggu. Rasanya masih agak euforia sampai sekarang. Seminggu ini saya malah jadi berkurang nonton drakor, tapi malah belajar mainan WordPress, Instagram dan Twitter. Cerita hari ini tapi bukan tentang mainan itu, tapi tentang teman-teman belajar saya di DrakorClass.com

drakorclass
drakorclass.com

Saya sebut mainan, karena sifatnya coba-coba dan kayak sedang main game saja. Ketika melihat hasilnya, rasanya senang karena menemukan hal baru. Walau sudah bertahun-tahun ngeblog, punya IG dan Twitter, memang baru seminggu ini saya mencoba-coba berbagai hal.

Lanjutkan membaca “Seminggu Blog DrakorClass.Com”

Belajar Ngeblog lagi untuk DrakorClass.Com

Belajar ngeblog itu bukan cuma belajar menulis saja. Memang, inti dari sebuah blog tentu saja kontennya. Tapi, dalam menampilkan kontennya ada banyak hal yang perlu dipelajari kalau mau membuat blognya ramai dikunjungi.

Bukan, tulisan ini isinya bukan instruksi lengkap bagaimana cara belajar ngeblog, tapi cuma sekedar ringkasan dari hal-hal yang belakangan ini saya rasa perlu saya pelajari lagi dalam rangka membuat blog bareng dengan teman-teman di grup drakor dan literasi.

kontributor drakorclass.com
dari WAG drakor dan literasi jadi ngeblog bareng di drakorclass.com
Lanjutkan membaca “Belajar Ngeblog lagi untuk DrakorClass.Com”