Kesadaran Penggunaan Plastik di Chiang Mai

Sejak bulan Agustus ini, saya mulai merasakan kalau kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik semakin digiatkan di Chiang Mai. Mungkin buat sebagian orang hal ini sudah mereka mulai sejak bertahun-tahun sebelumnya, tapi sebagian besar orang masih tidak merasa perlu repot mengurangi penggunaan plastik (termasuk saya).

Saya lihat kampanye mengenai kesadaran lingkungan ini memang harus berupa kebijakan pemerintah, karena kalau dari kelompok perorangan efeknya sangat kecil dibandingkan masalah sampah yang sudah ada sekarang ini.

Waktu berbelanja di makro saya menemukan ada sedotan yang ramah lingkungan 100 persen akan terurai, ada juga sedotan kertas, tapi waktu dibandingkan harganya, sedotan plastik biasa harganya memang jauh lebih murah. Tidak heran kalau sebagian besar rakyat kecil akan tetap memilih menggunakan sedotan biasa.

Di toko besar seperti Robinson, mereka memberikan pilihan: kalau kita belanja tanpa menggunakan kantong belanja, kita diberikan 10 point membership – yang nantinya kalau dikumpulkan bisa menjadi kupon potongan harga ataupun lucky draw.

Pengumuman mulai 1 Agustus, belanja di Robinson tidak memberikan kantong plastik lagi

Hari ini waktu saya belanja ke minimarket 7 Eleven, untuk pertama kalinya saya ditanya: mau pakai plastik atau tidak? tapi karena tadi saya cuma bawa tas kecil dan belum membiasakan diri bawa kantong belanja sendiri, saya masih mengiyakan menggunakan plastik. Di 7 Eleven, saya tidak harus membayar untuk plastiknya, tapi saya jadi ingat waktu kami ke Hong Kong tahun lalu, kalau menggunakan kantong plastik harus bayar. Tadinya saya berniat beli di 7 itu sekalian, tapi saya tidak lihat mereka menjualnya (atau mungkin udah habis diborong orang yang belanja sebelum saya).

Sebenarnya, ada banyak cara untuk membantu mengurangi menambah sampah plastik, salah satunya dengan membawa kantong belanja sendiri. Tapi ya selama kita tidak harus bayar biaya kantong plastik, ada kemungkinan saya akan tetap lupa bawa kantong plastik sendiri (ini salah satu contoh harusnya dibikin aturannya).

Saya ingat, di Indonesia pernah diberlakukan aturan kalau kita harus membayar kantong plastiknya, tapi pada akhirnya aturan itu mungkin bikin orang malas belanja ke situ dan akhirnya minimarket itu mengalah dan tetap menyediakan kantong plastik secara gratis.

Selain masalah kantong belanja, salah satu yang bisa mengurangi penggunaan sampah plastik adalah membawa botol minuman sendiri daripada membeli minuman kemasan botol. Dulu saya ingat juga, ada 1 tempat jualan es kopi yang memberikan stamp untuk orang yang membeli kopi dengan membawa gelas sendiri, dan akan memberikan gratis 1 gelas setelah membeli 10 gelas. Tapi ya saya juga bukan orang yang bawa-bawa gelas kopi sendiri. Tapi biasanya gelas plastik es kopi yang saya beli waktu sampai di rumah tidak langsung saya buang, tapi saya cuci dan siapa tau bisa digunakan lagi.

Pelajaran hari ini adalah:

  • saya harus melatih diri bawa-bawa tas belanja sendiri kalau mau ke minimarket/belanja.
  • saya ga perlu beli es kopi lagi supaya ga nambah sampah plastik kecuali saya lagi bawa tumbler sendiri
  • meneruskan kebiasaan bawa botol minuman sendiri
  • kalau beli lauk, perlukah saya bawa rantang/lock n’lock? hahaha ntar tukang jualannya masukin ke plastik sebelum masukin ke rantang pula
  • oh ya, walau agak lebih mahal dari sedotan biasa, akhirnya saya membeli sedotan plastik yang ramah lingkungan, klaimnya terurai dalam 180 hari (nanti bisa dicoba dibuktikan). Udah punya sedotan bambu sebenernya, tapi rasanya kurang sip memakainya haha.

Masih banyak sebenarnya yang bisa dilakukan, tapi yang penting mulai dari diri sendiri walau sekecil apapun. Nantinya semoga ada kebijakan dari pemerintah masing-masing negara untuk mengurangi penggunaan plastik secara menyeluruh. Kira-kira mana yang lebih efektif: menyuruh kita membayar lebih untuk penggunaan plastik, atau memberikan reward kalau kita tidak menggunakan plastik? Silakan tuliskan pendapat kamu mengenai tips mengurangi penggunaan plastik dari diri sendiri.

Konsonan Ganda dalam bahasa Thai (3)

Hari ini kita kembali ke tulisan tentang bahasa Thai. Masih melanjutkan tentang konsonan ganda dalam bahasa Thai. Kalau sebelumnya dalam konsonan ganda menjadi 2 silabel atau hanya 1 silabel dengan mengadopsi aturan bunyi dari konsonan pertama, kali ini ada konsonan ganda yang dibahas sebagai konsonan kombinasi dan menghasilkan 1 silabel saja dan mengikuti aturan konsonan pertama untuk membacanya. Dalam bahasa Thai konsonan ganda kombinasi ini disebut sebagai อักษรควบ akson khuap.

Ada 2 jenis konsonan kombinasi ini:

  1. อักษรควบแท้ atau akson khuap thee merupakan konsonan kombinasi di mana konsonan ke-2 salah satu dari konsonan ‘ร’, ‘ล’, atau ‘ว’. Konsonan tersebut dibaca bersamaan (terdengar bunyi dari masing-masing konsonan yang digabungkan).
  2. อักษรควบไม่แท้ atau akson khuap mai thee merupakan konsonan kombinasi dimana konsonan pertama salah satu dari: ‘ส’,’จ’, atau ‘ศ’ diikuti konsonan kedua ‘ร’ maka ketika dibaca konsonan kedua tidak dibunyikan. Silabel tersebut dibaca dengan aturan dari konsonan pertama. Khusus untuk kombinasi dari ‘ทร’ dibaca sebagai ‘ซ’ dan mengikuti aturan dari konsonan rendah.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari contoh katanya.

1. Contoh อักษรควบแท้ (akson khuap thee)

Kombinasi yang biasanya ada dari 2 huruf berikut ini

กวกรกล
ตร
ปรปล
ฃวฃรฃล
ผล
ควครคล
พรพล

Berikut ini contoh kata dan cara membacanya

katacara baca
ไมตรีmai trii (nada tengah)
ความรู้khwaam(tengah) ruu (tinggi)
ใครkhrai (nada tengah)
เพราะphrow (nada tinggi)
แผลphlee (nada naik)
ปลาplaa (nada tengah)
ไกลklai (nada tengah)
ใกล้klai (nada turun)
กล้าklaa (nada turun)
เกลือkleua (nada tengah)
ขวาkhwaa (nada naik)
ครัวkhruaa (nada tengah)
พร้าphraa (nada tinggi)
ปราบpraap (nada rendah)

Ada banyak lagi kata lainnya dan biasanya silabelnya diawali dengan konsonan yang sama dengan contoh di atas.

2. Contoh อักษรควบไม่แท้ (akson khuap mai thee)

2.1 Contoh konsonan pertama salah satu dari: ‘ส’,’จ’, atau ‘ศ’ diikuti konsonan kedua ‘ร’ dan ketika dibaca konsonan kedua tidak dibunyikan

KataCara baca
สระsa (nada rendah)
สรวงsuang (nada naik)
เสริมseem (nada naik)
เศร้าsao (nada turun)
สร้างsaang (nada turun)
แสร้งsaeeng (nada turun)
สรงsong (nada naik)
สร่างsaang (nada rendah)
ศีรษะsii (nada naik) sa (nada rendah)
จริง jing (nada tengah)

2.2 Contoh kata dengan kombinasi dari ‘ทร’ dibaca sebagai ‘ซ’ dan mengikuti aturan dari konsonan rendah.

Katacara baca
ทราบsaap (nada turun)
ทรายsaai (nada tengah)
ทรงsong (nada tengah)
ทรุดsut (nada tinggi)
โทรมsoom (nada tengah)
ไทรsai (nada tengah)
อินทรี insii (nada tengah)
กระทรวงkra (nada rendah) suang (nada tengah)
ทรัพย์สินsap (nada tinggi) sin (nada naik)

Untuk sekarang ini jika ingin mendengar bunyinya silakan klik ke link yang diberikan tiap kata. Dari link tersebut juga bisa mencari tahu arti dari kata tersebut.

Di awal belajar baca bahasa Thai, saya terlalu lama berfokus pada makna dari tiap kata yang saya dengar, tapi sekarang saya menyadari kalau untuk bisa membacanya lebih baik kita mengingat kelas konsonan dan berbagai aturan yang ada. Makna kata bisa kita hapalkan kemudian setelah kita menguasai membaca tulisan Thai dengan benar (mengingat nada tiap silabel yang ada).

Setelah aturan ini apakah semua aturan dalam membaca bahasa Thai sudah lengkap? sayangnya belum hehehe. Tapi sebagian besar teks bahasa Thai kemungkinan sudah bisa dibaca kalau ingat aturan yang sudah saya tuliskan sampai ke bagian konsonan ganda ini.

Walaupun tulisan tentang pelajaran bahasa Thai ini tidak saya tambahkan tiap hari, tapi sedikit demi sedikit akan saya teruskan dan semoga sampai selesai ya.

Perjalanan Phuket-Chiang Mai

Liburan kami selesai hari Rabu, tanggal 31 Juli 2019. Jadwal penerbangan berangkat jam 2 dari Phuket. Berdasarkan pengalaman waktu datang, butuh waktu hampir 2 jam dari mendarat sampai ke hotel, jadi kami siap-siap lebih awal dan memesan mobil jemputan untuk datang jam 9.30.

Packing pulang ke rumah itu selalu lebih mudah daripada berangkat, apalagi kami tidak membeli oleh-oleh. Saya baru packing pagi harinya hehehe (jangan ditiru yah).

Packing di pagi hari
Lanjutkan membaca “Perjalanan Phuket-Chiang Mai”

Cerita Liburan Phuket Hari ke-3: Rawai Kids Park dan Pantai Rawai

Hari Selasa 30 Juli 2019, merupakan hari ke 3 dan sekaligus hari terakhir kami untuk eksplorasi Phuket. Karena sekarang ini lagi musim hujan dan banyak warning mengenai air laut yang sedang agak naik, kami tidak merencanakan untuk naik boat (selain itu Joshua juga selalu menjawab tidak mau kalau diajak naik boat). Jadi rencana hari terakhir ini kami akan eksplorasi sekitar hotel saja.

Pagi hari kami sarapan dulu dan berenang di hotel. Selesai berenang, kami ambil shuttle dari hotel untuk ke Pantai Rawai. Sebelum berangkat, saya baca ada tempat bermain anak-anak di dekat pantai Rawai yang juga ada restorannya. Karena sudah waktunya makan siang, kami memutuskan untuk belok ke arah Rawai Park tersebut.

Lanjutkan membaca “Cerita Liburan Phuket Hari ke-3: Rawai Kids Park dan Pantai Rawai”

Cerita Liburan Phuket hari ke-2: Aquarium, Mall dan Big Budha

Hari Senin 28 Juli 2019 merupakan hari libur di Thailand. Awalnya sempat khawatir kalau tempat wisata bakal ramai sekali, tapi ternyata perjalanan masih lancar dan tidak ada tempat yang terlalu padat.

Hari ini rencana perjalanan adalah ke Aquarium Phuket, Mall dan Big Budha.

Sewa Supir dan Mobil di Phuket

Untuk perjalanan hari tersebut, saya menyewa mobil seharian dengan supir. Setelah cek harga di sana-sini, supir ini sama dengan yang menjemput kami dari bandara.

Kalau airport transfer 800 baht (jarak airport ke hotel yang kami tempati hampir 50 km), nah untuk sewa mobil seharian dia bilang dari pagi sampai jam 7 sore (sekitar 10 jam) 2000 baht. Harga di web yang saya temui untuk sewa dengan supir sekitar 8 jam itu semuanya lebih dari 2200 baht. Phuket memang mahal kalau dibandingkan Chiang Mai.

Aquarium Phuket

Selesai sarapan, sekitar jam 9.30 kami sudah menuju Aquarium Phuket. Perjalanan dari hotel ke aquarium lancar dan jalanan relatif sepi. Karena kami punya tiket MusePass, kami tidak perlu membayar sama sekali.

Jika harus bayar harga tiket masuk orang asing dewasa 180 baht dan anak-anak 100 baht. Harga orang lokal sekitar setengah dari orang asing.

video beberapa foto selama di aquarium phuket
Lanjutkan membaca “Cerita Liburan Phuket hari ke-2: Aquarium, Mall dan Big Budha”

Phuket hasil editan Google Photos

Berhubung waktu liburan gak bawa laptop, jadilah saya cuma bisa ngeblog 1 kali dari Phuket. Setelah kembali ke Chiang Mai, ceritanya akan saya lanjutkan sedikit demi sedikit. Sebelum ceritakan perjalanannya, saya mau berbagi foto-foto selama di sana yang diedit oleh Google Photos.

Sudah tahu belum, kalau foto-foto kita diupload ke Google Photos, nantinya dengan algoritma AI (artificial inteligence), Google akan mengedit sebagian foto kita dan membuatnya jadi lebih indah lagi hehehe (lokasi asli dilihat mata langsung tentunya masih lebih indah).

Foto-foto berikut ini diambil dengan HP Joe (iPhone XR), HP saya (Xiaomi Note 5), dan HP Jonathan(Xiaomi Redmi 4X). Foto Panorama yang ada merupakan panorama otomatis oleh Google. Yang kami lakukan cuma foto sekeliling dan upload ke Google Photos.

Pantai Yanui

Pantai Yanui di siang hari
Panorama Pantai Yanui

Foto dan Panorama Pantai Yanui di atas difoto oleh Joe dengan iPhonenya. Setelah diedit oleh Google, saya lebih suka biru langit yang bukan panorama.

Lanjutkan membaca “Phuket hasil editan Google Photos”

Cerita Liburan: Perjalanan Chiang Mai – Phuket dan Jalan-jalan hari ke-1

Untuk sementara saya berhenti dulu dengan tulisan bahasa Thai, karena sekarang ini kami sedang liburan ke Phuket.

Pantai Yanui Phuket

Setelah 12 tahun tinggal di utara Thailand, akhirnya kami sampai juga di kota Phuket yang lokasinya di bagian selatan Thailand ini. Yaaa seperti halnya ke Bali saja kami baru sekali, walaupun Phuket ini sama-sama di Thailand, kesempatan mengunjunginya baru datang sekarang.

Sebelum berangkat, saya baru menyadari kalau saya sama sekali belum pernah mencari tahu soal Phuket hehehe.

Setelah beli tiket, baru deh bingung mau di bagian mana Phuket nih tinggalnya. Ternyata ada banyak pilihan pantai untuk dikunjungi di Phuket. Phuket juga lebih besar dari Chiang Mai, bentuk wisatanya juga berbeda, kalau di Chiang Mai lebih banyak pegunungan, kalau di sini ya umumnya pantai dan olahraga air.

Lanjutkan membaca “Cerita Liburan: Perjalanan Chiang Mai – Phuket dan Jalan-jalan hari ke-1”