Masa Liburan Sekolah di Chiang Mai

Tahun ajaran akademik di Chiang Mai dimulai sekitar pertengahan bulan Mei sampai Oktober, lalu anak-anak sekolah akan libur sekitar sebulan dan term ke-2 mulai November sampai Maret. Lalu anak sekolah di sini akan libur sekitar 2 bulan, jadi pas Liburan Songkran alias Tahun Baru Thailand di pertengahan April, sekolah itu sudah pasti libur.

Biasanya liburan Songkran orang Thailand berkumpul bersama keluarga atau jalan-jalan sekeluarga untuk liburan musim panas. Di saat libur sekolah, arus lalu lintas juga lebih kosong dari biasanya, karena tentunya tidak ada kesibukan antar jemput anak ke sekolah. Tapi kan Songkran itu cuma beberapa hari, sedangkan liburan sekolah itu 2 bulan. Anak-anak liburan sekolah ngapain aja dong?

Satu hal yang saya perhatikan berbeda dengan di Indonesia jaman saya sekolah dulu, masa liburan di sini itu banyak kegiatan di sekolah yang disebut summer camp atau holiday camp. Jangan bayangkan camp itu kegiatan menginap, camp ini sebenarnya gak beda dengan kegiatan sekolah, tapi ya tentunya lebih banyak mainnya, gak harus pakai seragam dan gak ada pekerjaan rumah.

Kegiatan camp yang ditawarkan sekolah-sekolah ini biasanya merupakan alternatif buat orangtua yang ga bisa cuti untuk pergi liburan ke luar kota. Saya perhatikan, untuk orangtua yang anaknya masih kecil, camp ini walau harganya lebih mahal dari uang sekolah biasanya, tapi jadi solusi untuk menitipkan anak daripada anaknya main gadget aja seharian.

Untuk homeschoolers seperti kami, kegiatan camp ini merupakan waktunya untuk sosialisasi dan sekalian sebagai hari “liburan mama dari mengajar” hehehe. Minggu lalu Jonathan dan Joshua saya ikutkan salah satu camp selama 5 hari. Setiap hari dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore. Mereka cukup senang karena mendapatkan banyak teman baru dan kegiatan yang berbeda dari biasanya. Buat Jonathan, dia senang karena libur dari mengerjakan tugas sekolah, buat Joshua ya pengalaman kalau sekolah seperti apa.

Kegiatan camp nya ngapain aja sih? ya biasanya mereka sosialisasi dengan anak-anak lain, masak-masak, eksperimen science, bikin craft bareng, dan tentunya melatih anak-anak punya keteraturan. Untuk anak seumuran Joshua, mereka bahkan dikasih kesempatan tidur siang setelah jam makan siang.

Lanjutkan membaca “Masa Liburan Sekolah di Chiang Mai”

Magisk, Frida, dan XPosed Framework

Magisk merupakan aplikasi root dan systemless interface untuk Android. Saat ini saya selalu memakai Magisk di semua device yang saya gunakan untuk pentesting.

Singkatnya dengan Magisk ini:

  • Kita bisa mendapatkan akses root
  • Akses root tidak terdeteksi aplikasi apapun, termasuk juga oleh Safety Net dengan fitur Magisk Hide (jadi saya bisa tetap menjalankan Pokemon Go)
  • Kita bisa memakai Frida untuk memanipulasi program

Instalasi Magisk

Magisk hanya bisa diinstall dengan mudah pada device yang bootloadernya unlocked. Karena masalah bootloader ini, saya sekarang ini memakai HP Xiaomi Poco F1, dan tidak memakai merk lain seperti Huawei yang tidak mengijinkan bootloader unlock.

Magisk Manager

Jadi hal pertama yang harus dilakukan adalah unlock bootloader. Caranya berbeda di tiap merk HP, dan kadang harus mendaftar dan menunggu sekian hari baru bisa dilakukan. Jika sudah, kita bisa menginstall software custom recovery TWRP baik secarapermanen maupun sementara. Saya lebih suka cara sementara dengan “fastboot boot twrp*img” supaya gampang mengupdate OS Android.

Lanjutkan membaca “Magisk, Frida, dan XPosed Framework”

Printer

Salah satu benda elektronik yang paling menyebalkan adalah: printer. Sejak sampai sini kami sudah membeli beberapa jenis printer, baik inkjet maupun laserjet. Semuanya akhirnya sudah rusak: Ada yang feedernya error (tidak bisa menarik kertas), ada yang mengeluarkan asap (ini laser printer), ada yang headnya rusak, dsb.

Membetulkan printer cukup merepotkan (berat membawa-bawa printer), apalagi kalau sudah di luar masa garansi. Plus harga printer baru lebih murah dari ongkos reparasi atau membeli head baru. Bahkan pada kebanyakan printer: harga tinta/tonernya beberapa kali lipat harga printernya.

Kami tidak terlalu sering memakai printer, tapi kalau sedang butuh, perlu mencetak agak banyak. Printer laser sebenarnya cukup enak, tapi entah kenapa selalu rusak setelah masa garansi habis. Printer inkjet lebih ekonomis, tapi masalah dengan printer inkjet adalah: biasanya tintanya menggumpal jika tidak sering dipakai.

Sekarang printer saat ini adalah Canon PIXMA G2000 dengan sistem isi ulang (sistemnya ini resmi dari sana, bukan tambahan). Sudah pernah rusak dua kali tapi masih dalam masa garansi. Kali pertama rusak karena saya menaruh buku yang berat di atas printer sehingga bagian scanner-nya error, dan karena scanner error, printernya nggak mau startup sama sekali. Menurut saya designnya aneh, tapi mungkin supaya orang tidak kecewa karena tidak bisa memakai fitur fotokopinya. Kerusakan kedua: tintanya tidak bisa keluar sama sekali (sudah dicoba deep cleaning).

Karena memakai tinta isi ulang, biaya tintanya cukup ekonomis. Tapi tidak seluruh tinta ini bisa terpakai optimal, karena tetap bisa menggumpal jika lama tidak dipakai dan harus pake nozzle cleaning (yang menghabiskan tinta) supaya bisa muncul lagi warna yang hilang.

Terpikir menulis ini karena pagi ini masalah yang sama saya alami lagi: tinta hitam bisa normal (karena minggu lalu saya sempat memprint banyak paper dalam hitam putih), tapi warnanya tidak muncul dengan benar. Akhirnya harus menghabiskan waktu melakukan prosedur deep cleaning supaya bisa lagi.

Sebelum nozzle cleaning, warna magenta tidak muncul. Setelah cleaning warnanya bisa muncul lagi

Sekarang ini saya berusaha untuk seminimal mungkin memakai kertas, tapi tetap saja ada banyak urusan administrasi yang butuh kertas. Craft anak-anak (seperti mewarnai untuk Joshua) juga butuh kertas (sangat berbeda mewarnai di iPad dengan di kertas).

Gara-gara K-drama

Saya jadi iseng belajar bahasa Korea hehehe, dan saya yakin banyak penonton k-drama yang akhirnya penasaran dan mempelajari huruf Korea dan atau transliterasinya.

Pengalaman dari belajar bahasa Thailand, saya gak mau belajar pake transliterasi saja, karena akhirnya nantinya malah bingung. Awalnya beberapa bulan lalu saya belajar pake Memrise tanpa membaca atau berusaha menghapalkan apa saja huruf-huruf yang ada di bahasa Korea.

Hasilnya? ya kadang-kadang emang masih tebak-tebak doang dan kalau tiap hari dilatih, bisalah ingat cukup banyak. Tapi setelah sekian lama gak latihan, semuanya terbang hilang lagi hehehe.

Sejak Joe rajin ikutin kursus di Coursera, saya akhirnya iseng ikutan juga ambil kursus gratisan bahasa Korea. Hasilnya lumayan, baru seminggu belajar saya sudah bisa ingat semua konsonan dan vokalnya. Terus apakah saya sudah bisa baca dengan lancar? tentu tidak hahaha, tetep aja butuh latihan dan konsentrasi tinggi.

Coursera masih di minggu ke – 4

Dari 5 Minggu jadwal belajar, dalam waktu 8 hari saya sudah menyelesaikan materi untuk 3 minggu, dan sekarang masuk minggu ke-4. Tapi saya sedang kesulitan mengingat angka dalam bahasa Korea, sepertinya butuh ngajakin Joshua buat belajar bahasa Korea biar dia yang review saya tinggal dengerin hehehe.

Setelah mengenal huruf Korea, saya kembali lagi memakai aplikasi Memrise yang lama saya tinggalkan. Dan sejak 12 hari yang lalu, saya masih tetap ingat untuk mengerjakan paling tidak sampai ada day streak nya tercapai.

Memrise sudah 12 hari tidak pernah lupa latihan

Sebenarnya tadinya saya pikir dengan aplikasi Memrise saja saya akan bisa belajar secara natural, tapi ternyata belajar dengan materi yang lebih terstuktur seperti yang ada di Coursera justru sangat membantu untuk awalan sebelum terjun bebas pakai Memrise.

Metode belajar dengan Memrise

Saya cukup suka dengan Memrise, karena kita bukan cuma belajar kata-kata saja, tapi langsung phrase dan bahkan kalimat. Selain itu cara belajarnya gak monoton, setiap sekian kata/frasa kita berganti menu apakah itu melatih mendengar, review klasik, melatih pronounciation kita dan juga ada video mendengarkan orang lokal Korea berbicara. Belajarnya juga gak perlu lama-lama, kita bisa atur target kita setiap harinya mau belajar berapa kata.

Walaupun belum selesai belajarnya, tapi dari sedikit yang sudah dipelajari, saya bisa merasakan belajar bahasa Korea ini lebih mudah dimengerti karena saya sudah bisa bahasa Thai. Ada beberapa bunyi pengucapan dalam bahasa Korea yang tidak bisa dituliskan dalam bahasa Indonesia, tapi saya bisa menemukan padanannya dalam bahasa Thai.

Kalau kamu jadi belajar apa gara-gara nonton k-drama? atau kalau belajar bahasa Korea, pakai app atau sumber dari mana? karena belajar Korea ini cuma iseng doang, semoga saya bisa selesaikan Courseranya. Sekarang ini lagi mentok dan butuh konsentrasi tinggi buat mengerjakan quiz berikutnya hehehhe.

Komputer KIM-1

Salah satu hobi saya adalah mengenal komputer lama. Sebenarnya selain mengenal pengen juga memiliki berbagai komputer lama, tapi sayangnya: harganya biasanya sangat mahal dan saya tidak punya space yang cukup di tempat tinggal saat ini. Saya baru saja membaca buku lama berjudul: The First Book of KIM yang berisi koleksi program KIM-1.

KIM-1 (Keyboard Input Monitor) merupakan “single board computer” yang diluncurkan April 1976 (sebelum saya lahir) dengan CPU 6502, RAM 1 kilobyte, input keypad heksadesimal, dan output berupa 7 segment display 6 digit. Kit paling murahnya 245 USD dan tanpa penyimpanan permanen (harus ditambahkan tape eksternal jika ingin menyimpan program yang kita tulis).

Iklan KIM-1 di Byte Magazine
Lanjutkan membaca “Komputer KIM-1”

GPD Pocket

GPD Pocket merupakan laptop yang sangat mini (UMPC/Ultra Mobile PC) namun memiliki spesifikasi yang sangat bagus. Prosesornya Intel Atom x7-Z8750, dengan RAM 8 GB dan SSD 128 GB. Benda ini relatif mahal (~600 USD) dan sekarang sudah ada GPD Pocket 2 dan GPD MicroPC.

Dulu saya membeli benda ini dengan niat agar bisa membawa komputer mini dan bisa bekerja di mana saja. Tepatnya lagi dulu ingin saya bawa supaya bisa dipakai di perjalanan ke Belanda, tapi sayangnya ketika sampai ada masalah: tidak bisa menyala dan akhirnya harus mengirimkan barangnya ke China untuk mendapatkan penggantinya (dan sampainya ketika saya sudah berangkat ke Belanda).

Lanjutkan membaca “GPD Pocket”

Mars dan Jingle Pemilu

Masih sambungan dari ngumpul sosialisasi pemilu kemarin, pulang ke rumah jadi teringat lagu mars pemilu. Eh waktu nyari di YouTube, ternyata taun 2019 lagunya udah ganti. Lagu yang baru lebih bernada riang gembira, tapi mungkin karena belum biasa, rasanya mars yang lama lebih gampang dihapalin.

Supaya gak lupa, saya akan coba tuliskan di sini lirik Mars Pemilu yang diciptakan oleh Mochtar Embut. Lagu ini masih cukup relevan, walaupun nama kabinetnya sudah bukan kabinet ampera lagi, dan saya sendiri harus ingat-ingat ampera itu singkatan dari amanat penderitaaan rakyat. Jadi kabinetnya dulu mengemban misi untuk mengangkat taraf hidup rakyat lepas dari penderitaan akibat penjajahan sebelumnya.

Pemilihan umum telah memanggil kita
S'luruh rakyat menyambut gembira
Hak Demokrasi Pancasila
Hikmah Indonesia merdeka

Pilihlah wakilmu yang dapat dipercaya
Pengemban Ampera yang setia
Di bawah Undang Undang Dasar 45
Kita menuju ke pemilihan umum

Mars Pemilu yang lama ini dikenal dengan sebutan mars pemilu orde baru. Dulu saya ingat, menjelang pemilu akan sering diputar di TVRI (dulu stasiun tv cuma ada TVRI), makanya sampai hapal seperti hipnotis hehehe. Tapi idenya bagus sih, mengingatkan biar jangan sampai gak ikutan kasih suara.

Untuk Mars pemilu yang baru, saya baca katanya sudah ada sejak orde reformasi, tapi mungkin karena saya sudah lama tidak pemilu di Indonesia, jadi gak tau juga kalau lagunya sudah ganti dan tidak tahu seberapa sering lagunya ini diperdengarkan di stasiun tv atau radio.

Lirik lagu pemilu baru, diciptakan oleh Nortier Simanungkalit.

Pemilihan umum kini menyapa kita
Ayo songsong dengan gempita
Kita pilih wakil rakyat anggota DPR, DPD, dan DPRD

Mari mengamalkan Pancasila
Undang-undang Dasar 45
Memilih presiden dan wakil presiden
Tegakkan reformasi Indonesia

Laksanakan dengan jujur adil dan cermat
Pilih dengan hati gembira
Langsung umum bebas rahasia
Dirahmati Tuhan yang Maha Esa


Selain mars pemilu sekarang ada lagi namanya jingle pemilu 2019, saya juga baru liat hari ini hehehe

Berikut ini liriknya:

Tiba saatnya Indonesia untuk memilih (Yuk Memilih)
Besama datang ke TPS salurkan aspirasi
Langsung Umum Bebas Rahasia Jujur dan Adil
Demi Indonesia Damai Sejahtera
(Ayo !!!)
Kita Memilih untuk Indonesia
Menggapai cita lewat suara kita
Bagimu Indonesia Sukseskan Demokrasi
Jadi pemilih berdaulat Negara Indonesia Kuat
Jadi pemilih berdaulat Negara Indonesia Kuat
Penyanyi : Kikan
Pencipta Lagu : L. Agus Wahyudi M
Aransemen Lagu : Eros (Sheila On 7)

Jadi sekarang, udah bisa ikut nyanyi dan tetap ingat untuk gunakan hak pilih ya!