Chiang Mai Maker Party 2019

Acara maker party ini pertama kali kami kunjungi di tahun 2017. Ceritanya ada sedikit dalam posting di sini. Tahun lalu kami mengunjungi juga tapi tidak kami tuliskan, dan tahun ini untuk ke-3 kalinya kami mengunjungi acara maker party. Biasanya selalu ada yang menarik untuk anak-anak walaupun sebenarnya acaranya bukan acara anak-anak.

Hadiah buat pemenang balapan mobil AI Racing

Apa sih maker party itu? Ini acara untuk menampilkan hasil karya para pencipta (maker). Biasanya sih kebanyakan berhubungan dengan IoT, tapi tahun lalu ada juga yang berhubungan dengan seni, bahkan saya ingat ada yang berkaitan dengan benang dan kain juga.

sumber: https://www.facebook.com/events/618117872049524/

Tahun ini topiknya AI for makers. Acara puncaknya ada balap mobil-mobilan yang mana masing-masing mobil-mobilan ini diprogram dengan AI (niru self driving cars). Begitu sampai di tempat acara, Joshua dan Jonathan langsung lihat ada mobil-mobilan remote control dan gak mau pindah dari sana sampe lama. Padahal, mobil-mobilan yang mereka mainkan itu bukan termasuk mobil-mobilan yang akan diperlombakan buat balapan, hehehe.

Lanjutkan membaca “Chiang Mai Maker Party 2019”

Honey Dispenser

Ini bukan iklan, tapi cuma mau cerita aja. Pernah gak di Facebook lihat video tentang benda-benda unik untuk keperluan sehari-hari atau di dapur. Saya sering melihatnya, dan kadang-kadang suka jadi pengen beli tapi ya ga selalu juga dibeli. Kagum dengan orang yang merancang sebuah benda untuk mempermudah mengupas buah misalnya. Nah honey dispenser ini juga masuk kategori seperti benda-benda unik tapi berguna itu, bedanya saya bukan tau dari video-video itu, melainkan dari salah seorang teman saya.

Ceritanya selama ini saya suka males minum madu karena setiap kali menuang ke sendok pasti deh belepotan atau lengket di tangan waktu menyentuh tutup madunya. Jadinya sering terasa malas memakai madu walaupun itu wadahnya yang model bisa tinggal pencet. Masalahnya setiap pegang tutupnya, pasti deh akan ada yang terasa lengket di tangan. Pernah beli madu sampai lama banget gak diminum juga, pernah juga membeli aneka jenis madu dengan kemasan yang sepertinya mudah dituang (tapi ternyata tetap terasa lengket setiap kali). Akhirnya lebih sering malas beli madu.

pake tempat madu, ga ada yang lengket di tangan

Beberapa waktu lalu, seorang teman memberi tahu soal honey dispenser ini. Awalnya saya pikir: ah bakal sama saja, tiap pakai madu bakal ada yang lengket. Saya pikir juga tempatnya terlalu kecil dan harus sering-sering diisi ulang, jadi bakal tetap repot dan sering lengket-lengket.

Ternyata setelah melihat cara kerjanya, saya berubah pikiran. Kapasitas tempat madu ini hampir 1/3 dari isi botol madu 1 literan. Isi dispenser madu ini bisa bertahan lebih dari seminggu (ya tergantung berapa banyak pemakaian madunya). Saya memakai madu sekitar 4 sendok sehari, dan baru perlu isi ulang tempat madunya 2 kali selama hampir sebulan sejak beli tempat madu ini. Dengan memakai tempat madu ini, tangan lengket kena madu itu terjadi hanya ketika mengisi tempat madunya.

cara kerja honey dispenser

Ketika mengisi madu ke tempatnya, kita pasang tutup karet di bawahnya. Untuk memakainya, tutup karet ini bisa dilepas saja. Madu tidak akan keluar karena dari sebelah dalam ada tutupan karetnya. Madu akan keluar kalau kita tekan bagian dekat tutup atas yang akan mengangkat tutup karet bagian dalam. Madu turun dari bagian bawah, dan tangan kita tidak perlu menyentuh apapun yang ada madunya. Setelah selesai, tempat madu tinggal diletakkan di gelas kecil plastik yang merupakan bagian dari honey dispensernya.

Buat kamu yang suka minum madu sesendok sehari dan tidak suka dengan efek lengket setiap memegang tutup botol madu, tempat madu seperti ini pasti akan sangat terasa berguna. Kemungkinan orang yang merancang tempat madu ini awalnya karena tidak suka dengan tangan lengket setiap kali minum madu seperti saya hehehe.

Saya beli dispenser madu ini dari Aliexpress, tapi teman saya beli dari Lazada. Saya tidak tahu apakah ada yang jual offline. Tapi lebih gampang beli online lah ya jaman sekarang ini hehehe. Harganya tidak sampai 100 rebu kalau dirupiahkan. Mahal? relatif, madu 1 liter di sini juga harganya lebih mahal dari harga honey dispensernya.

Awalnya saya berargumen: ah tinggal cuci tangan kalau lengket, malas amat sih. Tapi ternyata memang saya malas terasa lengketnya itu hahaha. Daripada beli madu lalu tidak diminum karena malas tangan lengket, lebih baik beli tempat madu begini supaya mengkonsumsi madu tanpa takut terasa lengket-lengket setiap kali (duh udah kayak iklan deh).

Katanya madu itu banyak khasiatnya dan dianjurkan minum madu 1 sendok setiap hari, tapi ya kalau saya sih seneng aja minum madu buat ganti gula untuk minum kopi ataupun dicampur ke alpukat dan susu (nyum nyum).

Hello November!

Bulan Oktober kemarin, saya diserang kemalasan menulis blog. Awalnya sih mikir ah besok aja nulisnya, lalu lama-lama jadi keterusan ngebesokin hehehe. Hari ini, di awal bulan November, mari kita mulai dengan semangat baru menulis lagi walaupun mungkin cerita hari ini merupakan pengulangan dari cerita sebelumnya dan isinya sekilas info tentang Chiang Mai di awal November.

Beberapa minggu lalu, saya posting kalau musim dingin diumumkan akan mulai dari 17 Oktober 2019 yang diawali dengan kiriman hujan badai dari negeri tetangga. Nah memang sempat tuh hujan badai, angin kencang menyeramkan sampai beberapa kali pemadaman listrik, tapi musim dinginnya ternyata masih malu-malu datangnya. Untungnya juga hujannya tidak setiap hari seperti yang diperkirakan.

Jadi, di bulan Oktober, setelah beberapa hari dingin karena hujan, sisanya ya masih panas terik menyengat (padahal udah senang duluan musim dinginnya datang lebih awal). Baru hari ini nih terasa perubahan hawa yang signifikan di pagi hari. Tadi pagi, rasanya berat banget untuk bangun dan malah cari-cari selimut. Saya cek berapa derajat sih ini, ternyata memang kisaran 17-18 derajat celcius. Pantesan aja ya rasanya masih enak nyambung tidur.

jam segini 18 derajat, males bangun rasanya

Sebelum menuliskan cerita lebih panjang soal musim dingin di Chiang Mai, saya iseng mencaritahu tahun lalu seperti apa ya kondisinya. Eh ternyata tahun lalu juga mulai dingin di awal November, ini tulisannya bisa dibaca di sini.

Nah untuk lebih meyakinkan lagi, apakah November ini benar-benar akan dingin, atau cuma ‘teaser’ doang dinginnya seperti di bulan Oktober lalu, saya cek juga nih bagaimana kira-kira prakiraan cuaca 10 hari ke depan di Chiang Mai.

wah ada kemungkinan hujan

Biasanya, musim dingin itu bukan karena hujan, tapi kenapa prakiraan tahun ini akan ada hujan ya? Tapi sebenarnya ada baiknya juga hujan turun, jadi udaranya tidak terlalu kering dan tidak banyak debu. Dengan adanya hujan begini juga artinya menunda kemungkinan orang-orang bakar sampah atau sisa panen yang kering yang mengakibatkan musim polusi datang lebih awal. Secara keseluruhan suhu udara di pagi hari lumayan dingin, artinya bisa hemat AC di saat tidur hehehe. Musim dingin begini juga waktu yang tepat untuk jalan-jalan di luar ruangan (semoga hujannya gak banyak-banyak).

Ketika memeriksa prakiraan cuaca begini, saya jadi teringat dulu kalau lagi nonton berita, saya gak pernah memperhatikan bagian orang yang membawakan prakiraan cuaca. Saya pikir mereka cuma mengada-ada dan belum tentu benar, terus juga gerakannya waktu melaporkan terasa aneh. Terus jadi ingat, di beberapa film yang saya tonton, pembawa berita prakiraan cuaca ini suka dianggap reporter kelas belakang oleh pembaca berita utama, dan diceritakan kalau pembawa acara prakiraan cuaca itu cuma dikasih layar hijau dan bukan gambaran sebenarnya. Padahal ya, prakiraan cuaca ini ada ilmunya dan bukan asal-asal kayak ramalan horoskop hehehe.

Saya tidak ingat sejak kapan saya rajin meriksa prakiraan cuaca, mungkin sejak di Chiang Mai. Padahal dulu rasanya ya tiap hari sama saja, mau hujan atau panas terik ya terima aja kedatangan si cuaca. Memang sih kadang-kadang prakiraan ini tidak selalu tepat, tapi sekarang ini terasa berguna untuk tahu misalnya siap-siap payung supaya gak kehujanan atau keluarin selimut tebal supaya ga kedinginan di pagi hari.

Lagi nulis ini, dikirimin foto Sunset sama temen yang tinggal di Condo dengan pemandangan sungai Ping (jadilah sunsetnya terlihat indah ya). Buat yang baca sampai akhir, nih bonus hari ini: sunset di hari pertama November di Chiang Mai.

foto dari @dna12
foto dari @dna12
foto dari @dna12

Kalau kamu gimana, suka melihat prakiraan cuaca gak setiap harinya?

Beli Baju Bekas? Kenapa Tidak

Sebenarnya namanya jual beli baju bekas bukan hal yang baru dan bukan cuma ada di Chiang Mai. Dari jaman dulu di Medan, saya sering dengar tentang MonZa alias Mongonsidi Plaza. Tempat penjualan baju-baju bekas (yang konon didatangkan dari luar negeri) dan berlokasi di jalan Mongonsidi. Lalu di Bandung juga ada namanya CiMol (Cibadak Mall) yang di jual di jalan Cibadak. Tapi dulu, saya belum pernah berkesempatan mendatangi tempat-tempat tersebut. Kabarnya, kalau mau mencari baju-baju winter (misalnya mau berpergian ke negeri bermusim dingin), biasanya berbelanja di penjualan baju bekas itu bisa dapat baju winter bergaya dengan harga sangat miring. Tapi karena pada dasarnya saya tidak hobi belanja dan tidak punya kegigihan buat mencari bahkan di tempat yang jual sale 90 persen sekalipun, jadi saya tidak pernah berniat mengunjugi toko baju bekas tersebut.

Oh ya jadi ingat, kalau di Bandung saya pernahnya ke toko BaBe (Barang Bekas) yang menurut saya beberapa barang bekasnya masih tergolong agak mahal. Tapi ya mereka sepertinya memang menyeleksi barang bekas jualannya. Dulu juga pernah ke sana jaman udah lulus kuliah sih, tapi tetep aja semangat memilihnya gak terlalu tinggi hehehe.

baju-baju begini 1 nya 20 baht
kalau yang ini buat saya, 30 baht saja

Setelah tinggal di Chiang Mai, awalnya saya hanya mengincar kebutuhan bayi dan mainan, jadi saya bergabung dengan grup-grup jual beli barang bekas. Setelah anak-anak besar, saya perhatikan banyak juga ibu-ibu yang menjual baju anaknya yang sudah tidak muat lagi. Bukan cuma baju, semua kebutuhan anak yang masih bagus dan bisa dijual biasanya mereka jual lagi. Tindakan jual beli barang yang sudah tidak dipakai lagi ini sebenarnya ada bagusnya, jadi kita tidak langsung serta merta menambahi sampah di muka bumi ini. Kalau meminjam istilah Marie Kondo, sesuatu yang sudah tidak spark joy lagi buat kita mungkin masih mendatangkan kebahagiaan buat orang lain. Jadi ya, kalau masih ada yang mau beli bisa kita jual dan digunakan untuk membeli kebutuhan berikutnya. Atau kalau ada yang kita tahu butuh, bisa kita berikan juga secara gratis.

Setelah sebelumnya saya memperhatikan fenomena banyakan toko yang menjual barang bekas dari Jepang, sekarang ini saya menemukan ada banyak sekali toko yang menjual baju bekas. Saya kurang tahu baju-baju ini asalnya dari mana, tapi kalau melihat dari jumlahnya yang sangat banyak dan ukurannya yang juga mulai dari anak-anak sampai orang besar, kemungkinan baju-baju tersebut bukan dari dalam Thailand.

Toko baju bekas ini ada berbagai model. Ada yang sudah mereka pilih dan digantung sehingga kita memilihnya cukup mudah. Toko ini sudah membagi-bagi kategori bajunya mulai dari harga 5 baht sampai dengan beberapa ratus baht. Untuk bahan baju dan celana dari jeans yang bermerk biasanya dikategorikan secara khusus dengan harga “khusus” juga. Tapi bisa dipastikan yang harganya sangat murah tidak akan lebih bagus model, warna dan kualitasnya dibandingkan dengan yang mereka kategorikan 60 baht atau bahkan 100 baht. Tempat yang menjual dengan gantungan ini biasanya ada kamar cobanya segala. Toko mereka ada banyak kipas anginnya, tapi biasanya ya tetap saja panas hehehe.

Model tempat penjualan lainnya dikategorikan tapi kita masih harus memilih dari tumpukan. Kategorinya ya baju anak, baju dewasa, celana jeans, bahkan kadang ada baju renang. Nah biasanya tempatnya ini sangat besar dan panas. Mereka juga kadang ada bagian yang sudah digantung, tapi entah kenapa toko model ini sangat berdebu. Tapi kalau kita sabar, kita bisa menemukan baju-baju yang masih bagus dengan harga murah. Mereka biasanya menjual harga per potong 30 – 50 baht, tapi kalau beli 10 potong bisa jadi 100 baht – 300 baht. Diskonnya lumayan ya hahaha.

Ceritanya karena belakangan ini saya mendapatkan teman yang rajin dan gigih memilih, saya jadi sering ikut-ikutan ke toko baju bekas. Hasilnya, setiap kali menemukan baju-baju buat anak-anak dengan harga 10 potongnya 200 baht itu rasanya senang sekali. Kaos sejenis, kalau beli baru, dengan harga sale pun bisa mulai dari 250 baht. Kemarin juga pernah menemukan celana uniqlo dengan harga 60 baht, terasa mahal kalau dibandingkan kaos 20 baht, tapi kalau dibandingkan dengan harga beli celana baru di uniqlo dengan kualitas yang sama seharga 350 baht tentunya 60 baht itu jadi murah dong ya.

kalau beli baru paling murah 250 baht, ini harganya 20 baht saja 1 nya.

Tapi namanya memilih barang bekas ini untung-untungan juga. Berdasarkan pengalaman beberapa kali ke toko baju bekas, berikut ini tips yang bisa saya berikan:

  • perginya bareng temen, lebih baik kalau temannya gak punya selera baju yang persis sama biar ga rebutan hahaha. minimal bisa diskusi dan saling memeriksa apakah bajunya ada cacatnya atau kurang bagus
  • harus punya waktu lebih untuk memilih, kalau cuma punya waktu sedikit biasanya gak akan bisa menemukan yang bagus
  • karena namanya beli barang bekas, teliti sebelum membeli, gak perlu beli banyak-banyak, yang penting yang dibeli itu memang yang masih bagus dan harganya masih masuk akal
  • biasanya saya akan memeriksa deretan harga yang murah dulu dan tidak akan mencari barang yang diatas 100 baht, karena kalau harganya 100 baht-an pasti banyak godaanya dan bisa-bisa jadi kalap borong.
  • kalau perginya barengan teman ke tempat baju yang ada diskon untuk per 10 potong, bayarnya barengan biar dapat potongan harganya hehehe.
  • kalau memang gak menemukan yang cocok, jangan dipaksakan beli, masih banyak toko baju bekas lainnya yang bisa dikunjungi.

Oh ya, saya juga menemukan beberapa toko baju bekas ini juga ternyata ada facebook page nya segala. Mereka rajin sekali mengupdate foto baju yang baru akan dijual keesokan harinya. Jadi bisa juga kita follow aja tuh halaman FB nya, kalau memang keliatan dari foto ada yang menarik, bisa langsung deh kunjungi tokonya. Tapi ada kemungkinan barang-barang bagus yang di foto dan dipajang di FB itu yang masuk ke kategori agak mahal. Namanya juga usaha ya hehehe. Saya kurang tahu berapa menguntungkannya bisnis jualan baju bekas ini, yang jelas belakangan ini saya perhatikan ada semakin banyak tokonya jadi kemungkinan cukup menguntungkan ya.

Perkiraan Musim Dingin 2019 di Chiang Mai

Kemarin baca berita kalau dalam minggu ini Thailand keseluruhan termasuk Chiang Mai akan banyak hujan badai dan suhu udara akan turun beberapa derajat pengaruh dari badai di Cina.

Hari ini baca berita kalau pemerintah Thailand mengumumkan musim dingin akan segera tiba tanggal 17 Oktober ini. Perkiraannya juga tahun ini musim dingin akan lebih dingin dari tahun-tahun sebelumnya dan berlangsung sampai bulan Februari 2020.

terjemahan dari chiangmai news

Menurut berita ini Bangkok di bulan Desember dan Januari bisa mencapai 15 – 17 derajat celcius, sedangkan Chiang Mai bisa jadi berkisar antara 12 – 14 derajat celcius. Beberapa tahun terakhir ini musim dinginnya bisa dibilang sangat singkat, tahun lalu malah siang harinya ya gak terlalu dingin dan mataharinya super terik. Tahun lalu musim dinginnya baru terasa setelah minggu ke-2 bulan November.

Hari ini, sesuai perkiraan hujan deras turun sejak jam 12-an tadi dan belum ada tanda-tanda berhenti. Biasanya kalau sudah ada pengumuman, pemerintah kota Chiang Mai sudah akan siap sedia pompa air supaya tidak terjadi banjir. Semoga saja mereka tetap sigap seperti tahun-tahun sebelumnya. Polisi lalu lintas juga biasanya akan lebih sibuk dari biasanya, karena efek lain dari hujan deras ya jalanan macet. Perkiraan hujan ini masih akan berlangsung sampai beberapa hari ke depan. Walau pemerintah kota sudah bersiap-siap, saya berharap hujannya ada jedanya. Kadang-kadang efek lain dari hujan bukan cuma jalanan macet dan banjir, tapi juga bisa jadi pemadaman listrik kalau ada pohon tumbang yang bisa saja nyangkut di kabel listrik.

Prakiraan hujan setiap hari sampai hari Jumat

Buat yang mau jalan-jalan ke Thailand terutama ke Chiang Mai, waktunya untuk melirik harga tiket ke sini. Musim dingin itu waktu yang baik untuk berjalan-jalan, karena musim dingin di sini biasanya tidak ada hujan ataupun salju. Matahari bersinar menghangatkan udara yang dingin. Bunga-bunga juga biasanya bermekaran dan ya udaranya cukup segar (asal gak ada yang bakar-bakaran).

Biasanya awal musim dingin tidak selalu dimulai dengan hujan. Saya juga tidak tahu kenapa tahun ini curah hujannya sepertinya banyak sekali. Udah beberapa bulan ini sering hujan, sampai-sampai rumput di halaman baru juga di potong sudah meninggi dengan cepat.

Semoga musim dingin tahun ini juga tetap tanpa hujan seperti biasa jadi bisa enak jalan-jalan dengan anak-anak ke taman atau ke tempat-tempat lainnya. Semoga juga orang yang bakar-bakar sawah nggak mulai lebih awal, jadi bisa menikmati musim dingin tanpa kuatir polusi.

Oh ya, mungkin ada yang bertanya-tanya, di Chiang Mai ada apa yang menarik di musim dingin? Yang paling dekat itu festival Loy Kratong dan Yi Peng di bulan November. Kalau tahun lalu festival ini jatuhnya di akhir November, tahun ini bisa jadi di minggu ke-2 antara 9 – 13 November (tergantung bulan purnamanya kapan). Walaupun bukan hari libur nasional (karena toh acaranya bisa dilakukan sore hari), festival ini cukup meriah. Selain festival di bulan November, bulan Desember dan awal Januari biasanya banyak bunga-bunga bermekaran di sekitar Chiang Mai, termasuk bunga sakura. Atau kalau tidak bisa ke Chiang Mai di akhir tahun, bisa juga merencanakan datang di awal Februari 2020 untuk festival bunga. Biasanya sih musim dinginnya masih terasa di awal Februari. Tahun depan festival bunga itu jatuhnya antara 7 – 9 Februari 2020.

Dingin di Chiang Mai harus bawa apa aja nih persiapannya? Ya kalau biasa di negeri yang bersalju, ke sini itu 12 derajat sih malah terasa hangat, jadi gak perlu baju yang tebal-tebal. Tapi kalau gak biasa dengan suhu di bawah 20 derajat, mungkin sediakan baju tebal 1 dan topi, karena kadang-kadang udara dingin itu bikin pusing kepala hehehhe.

Toko 20 Baht di Chiang Mai

Baru-baru ini teman saya bercerita kalau dia menemukan toko serba 20 Baht, tokonya 3 lantai dan full AC, tokonya juga menyediakan minuman gratis di lantai 3 buat orang yang mungkin udah capek keliling dan naik tangga. Saya pikir: kok bisa ya mereka menjual benda seharga 20B, sedangkan makanan saja 1 porsi skrg ini paling murah 30 baht.

minuman gratis di lantai 3

Sebelum ke sana, saya langsung menuduh dalam hati: pasti yang dijual barang-barang jelek dan gak berkualitas. Ada yang bilang ada harga itu tidak berbohong. Ada harga ada rupa. Jadi ya, apa yang bisa diharapkan dari benda seharga 20 baht?

Jam dinding 20 baht, lumayanlah berfungsi baik dan lucu

Tapi walaupun saya udah berpikir benda 20 baht itu kurang berkualitas, saya tetap saja penasaran pengen lihat apa saja sih yang dijual sampai 3 lantai? Ternyata saya gak sepenuhnya benar. Ada juga benda-benda 20 baht yang sepertinya cukup masuk akal dibeli di sana daripada beli dengan harga lebih mahal.

Kemarin itu, saya beli sendal jepit untuk Jonathan yang sejauh ini dipakai masih baik-baik saja. Sendal jepit sejenis kalau beli di toko lain pastinya tidak ada yang jual lebih murah dari 20 baht. Selain itu saya beli jam dinding kecil bergambar penguin. Sekilas jam dindingnya plastiknya memang tipis, tapi masih menunjukkan jam dengan benar sampai sekarang. Terakhir beli jam dinding dengan ukuran yang sama itu di toko 60 baht. Pernah juga beli jam dinding dengan harga lebih dari 100 baht, tapi tak lama kemudian jarum jamnya bermasalah dan selalu tiba-tiba jadi terlambat jamnya walaupun baterenya baru diganti.

Selain sendal jepit dan jam dinding, saya juga beli tudung saji plastik, tempat sendok dan juga celengan plastik yang bisa dibuka bawahnya. Sejauh ini, benda-benda tersebut masih baik dan bahan plastiknya juga tidak terlalu jelek. Saya perhatikan kalau di toko lain, untuk barang sejenis mereka akan menjual di atas 40 baht.

Saya perhatikan di toko itu juga di jual berbagai aksesori HP. Nah saya coba lihat 1 dudukan HP untuk mobil, beneran deh barangnya gampang rusak hehehe. Sepertinya untuk kabel charger, earphone, ataupun screen guard dan casing HP, kualitas 20 baht nya tidak bisa diandalkan. Jadi saya pastikan tidak beli di situ.

Toko itu juga menjual gelas keramik, bukan cuma 1 nya 20 baht, tapi beberapa gelas dijualnya 2 seharga 20 baht. Ada beberapa benda lain yang dijualnya juga lebih dari 1 seharga 20 baht.

Jadi toko itu ada apa saja? macam-macam. Ada baju, kacamata hitam, celana pendek, mainan anak-anak dari plastik (sebagian besar kurang bagus kualitasnya), boneka, obeng, peralatan dapur, bahkan kosmetik juga ada. Biasanya kosmetiknya berupa sample yang di dalam sachetan. Tapi ada juga sih lipstik, pensil alis, maskara, bedak compact, shampo, masker muka dengan harga 20 baht itu. Saya tidak tahu kualitas dari kosmetik yang dijual. Beberapa merk yang dijual samplenya cukup pernah dengar, tapi beberapa merk saya belum pernah tau. Yang jelas saya ga beli kosmetik karena selain saya gak makai banyak kosmetik, saya juga gak beranilah membeli yang tidak pernah saya pakai sebelumnya.

Jadi kira-kira menarik gak toko itu untuk dikunjungi? Ya menarik aja, tapi perlu teliti sebelum membeli. Walaupun rasanya 20 baht itu murah, tapi kalau belinya banyak padahal gak butuh ya jadinya mahal. Saya pakai prinsip, kalau gak butuh gak akan beli. Kalau butuhpun biasanya beli kalau memang kualitasnya terlihat cukup bagus. Kalau memang kualitasnya jelek, ya mendingan beli yang lebih mahal dari 20 baht tapi kualitasnya lebih baguslah ya.

Oh ya, ternyata toko 20 baht ini bukan cuma ada di 1 lokasi. Ternyata ada beberapa toko 20 baht di Chiang Mai, tapi yang saya kunjungi baru yang 1 ini saja. Lokasinya juga cukup dekat dengan tempat wisata yang sering jadi tujuan turis datang ke Chiang Mai.

Makin Banyak Penipu di dunia Maya

Waktu baru mengenal internet, dapat materi khusus mengenai etika berinternet dan perlunya berhati-hati di dunia maya. Dari dulu namanya orang jahat sudah ada, tapi di dunia maya sepertinya orang-orang jahatnya makin banyak dan makin kreatif cara menipunya.

Kalau dulu, orang-orang takut untuk bertransaksi online dengan menggunakan kartu kredit, sekarang ini belanja online sudah sangat mudah untuk dilakukan. Kita tidak harus pakai kartu kredit untuk bisa berbelanja online. Selain itu, dengan banyaknya bentuk uang digital, semakin membuat orang mudah sekali bertransaksi online.

Kalau dulu, orang jahat di dunia online yang dikenal cuma hacker (yang biasanya nguras kartu kredit ataupun nyebarin virus). Kebanyakan orang berpikir hacker ini harus jagoan komputer. Tapi sekarang yang namanya penipu sangat berbeda dengan hacker dan kebanyakan ya menipu dengan ‘ngomong doang’.

Penipu Identitas

Paling banyak itu menipu dengan mengaku sebagai orang lain. Dari jaman telepon saja, orang sudah sering telepon ke rumah bilang anggota keluarganya kenapa-napa dan harus kirim uang untuk biaya pengobatan. Setelah jaman sms, aplikasi chat dan media sosial, semakin banyak orang berusaha mengambil alih akun seseorang lalu dengan berbagai alasan berusaha meminta uang dari orang-orang yang ada di daftar kontak akun yang diambil alih tersebut.

Banyak juga penipuan dengan menyebarkan informasi perlombaan berhadiah tapi yang menerima harus kirim duit sekian persen dari hadiah.

Sebenarnya penipuan identitas ini bukan hal yang baru, dan saya tidak ingin menuliskan detail karena tidak ingin memberi ide, tapi intinya dengan adanya internet, orang jahatnya makin banyak dan makin bervariasi cara menipunya.

Penipu Sebagai Penjual

Dengan semakin gampangnya akses internet untuk semua orang, hampir semua orang bisa berjualan. Penjual penipu ini banyak berjualan di platform media sosial ataupun platform jual beli yang tidak menyediakan jasa penjamin transaksi.

Saya pernah baca teman saya membeli casing HP via FB dan setelah dia transfer uangnya, barangnya gak kunjung dikirim juga. Setiap kali teman saya bertanya di wall penjual tersebut, komentarnya selalu langsung dihapus dan akhirnya teman saya diblock sama penipunya supaya ga bisa komen dan komen yang tersisa di wall penjual ini seolah testimoni yang baik-baik saja.

Selain penjual yang tidak mengirimkan barang, ada juga penjual yang mengiklankan barang super murah dibandingkan toko lainnya, tapi ketika dikirimkan tidak sesuai dengan deskripsi. Pokoknya ada aja celah yang bikin gak bisa diklaim lagi walaupun itu dijual di platform yang ada penjamin transaksi.

Penipu Sebagai Pembeli

Nah untuk tipe ini saya baru dapat cerita dari teman saya. Jadi teman saya ini menjual benda yang sudah dia tidak pakai lagi tapi masih bagus. Begitu dia pasang iklan, 5 menit kemudian langsung ada yang bilang mau beli dan gak pake nanya banyak minta nomor rekening untuk transfer. Lalu dia akan nanya punya nomor rekening bank lain selain yang disebutkan sebelumnya gak.

Dengan alasan beda bank, dia kirim bukti transfer yang katanya pakai ponsel dan butuh diaktivasi untuk menerima duitnya masuk ke rekening. Beberapa yang saya baca di internet penipunya akan meminta kita memasukkan kode aktivasi di ATM.

Kalau dari cerita teman saya, orangnya bahkan menelpon untuk mendesak masukkan kode aktivasi yang diterima di SMS ke mbanking teman saya. Alasannya kalau tidak diaktivasi dana yang dia kirim jadi pending. Tapi setelah teman saya tidak mengerjakannya akhirnya dia diam dan ga mengontak lagi. Mungkin dia sadar ketahuan kedok menipunya jadi tidak meneruskan usahanya.

Aneh kan sebenarnya kalau ada orang mau beli udah transfer uang tapi gak bertanya lagi. Kalau orang itu beneran mau beli, pasti deh dia nanya lagi sampai transaksi selesai.

Kesimpulan

Mau di dunia nyata ataupun di dunia maya, kita harus hati-hati karena ya namanya orang jahat ada di mana-mana. Untuk transaksi online atau transfer uang, harus lebih berhati-hati. Kalau bisa punya 2 rekening terpisah, di mana 1 rekening untuk yang biasa digunakan transaksi online dan atm, dan rekening utama untuk menyimpan tabungan.

Perhatikan kalau ada usaha mengambil alih akun kita terutama akun e-mail yang kita pakai untuk daftar kegiatan perbankan kita. Bukan cuma pintu rumah yang perlu kunci ganda, kunci akun e-mail juga kadang-kadang perlu kunci lebih dari 1.

Ada yang mau berbagi pengalaman nyaris tertipu di internet?