Palindrom: 02022020

Dari pagi saya sudah melihat banyak yang menyebut-nyebut tanggal hari ini sebagai tanggal cantik. Memang kalau dilihat dari tanggalnya, urutan angka 02022020 ini terlihat bagus dan mudah diingat. Sebenarnya apa sih bagusnya urutan angka hari ini?

Saya ingat pertama kali belajar tentang palindrom itu ketika kuliah pemrograman dasar. Apa sih istimewanya palindrom itu?

palindrome is a word, number, phrase, or other sequence of characters which reads the same backward as forward, such as madamracecar, or the number 10801.

Wikipedia Palindrome

Jadi sebenarnya palindrom itu bukan hanya angka saja, tapi juga bisa berupa kata bahkan kalimat yang kalau dibaca dari depan dan dari belakang, sama saja.

Biasanya, cara penulisan tanggal kalender ada yang tanggal-bulan-tahun atau tahun-bulan-tanggal atau bulan-tahun-tanggal. Nah untuk hari ini, bagaimanapun format penulisannya, angkanya akan tetap menjadi palindrom: 02022020 atau 20200202.

Kemungkinan hari ini akan banyak yang sengaja mengadakan pesta pernikahan ataupun operasi caesar supaya anaknya punya tanggal lahir tanggal cantik. Lalu mungkin saja diberikan nama yang juga merupakan rangkaian huruf yang palindrom seperti: Hannah, Ava, Anna, Bob, atau Saras.

Jadi apa istimewanya palindrom ini? Ya bisa dibilang istimewa karena untuk mengingatnya kita cukup mengingat setengah bagian pertama saja, lalu sisanya kita tuliskan berdasarkan urutan karakter yang sudah kita ingat tersebut.

Dalam pemrograman, pengecekan palindrom ini juga merupakan soal latihan yang bagus untuk memproses sejumlah karakter dan mengetahui apakah memang setengah bagian dari rangkaian karakter pertama merupakan cerminan dari setengah bagian rangkaian karakter di akhir.

Jadi kamu sudah bikin karya apa di hari palindrom ini?

Ada Berapa Tahun Baru dalam 365 Hari?

Sebelumnya, saya ingin mengucapkan selamat Tahun baru Imlek untuk teman-teman yang merayakan. Selamat memasuki tahun Tikus.

Hari ini masih bulan Januari, tapi kita sudah merayakan tahun baru lagi. Di Thailand, karena hari ini hari Sabtu, ya secara tidak langsung jadi hari libur juga. Ada banyak juga orang Thai yang masih keturunan Cina dan ikut merayakan tahun baru Imlek, tapi biasanya tidak menjadi hari libur khusus seperti halnya di Indonesia. Mall dan tempat berbelanja tentunya banyak dihias dengan hiasan merah, dan juga keperluan untuk sembahyang di tahun baru ini.

Di Chiang Mai, biasanya ada barongsai dan parade dari old city ke China Town yang ada di pasar Warorot. Seingat saya, jalanan di pasar Warorot akan macet menjelang tahun baru Imlek ini, selain persiapan untuk dekorasi, juga karena orang-orang sibuk berbelanja untuk menyambut tahun baru seperti halnya tahun baru 1 Januari kemarin.

Saya belum pernah sih melihat langsung acara tahun baru di Chiang Mai, alasannya? tentu saja karena tidak ingin terjebak macet hehehe. Tahun depan deh direncanakan buat melihatnya hehehe.

Selain Tahun Baru Masehi dan Tahun Baru Imlek, Thailand punya tahun baru sendiri yang dirayakan setiap bulan April yang dikenal dengan sebutan Tahun Baru Songkran. Nah pada Tahun Baru Songkran inilah liburannya lebih lama, biasanya sih 3 – 4 hari kerja, tapi kalau jatuhnya di dekat hari kejepit dan ada akhir pekan, akhirnya libur itu bisa sampai 10 hari hehehe.

Ngomongin tahun baru, biasanya disebut tahun baru karena penanda sebagai hari pertama kalender baru. Sudah tahu belum, kalau di Thailand menggunakan sistem tahun sendiri? Selain mengenal tahun yang sama seperti kita gunakan di kalender gregorian, mereka menggunakan perhitungan berdasarkan era Budha yang bedanya 543 tahun dibanding kalender biasa. Jadi tahun 2020 itu lebih dikenal dengan tahun 2563. Surat-surat akte lahir anak-anak juga menggunakan tahun Thai. Jadi biasanya orang bertanya lahir tahun berapa itu, ekspektasinya mendapat jawaban dalam tahun Thai. Uniknya, walau perayaan Tahun Baru Songkran itu diadakan pertengahan April, kelender tahun Thai sudah berganti tahun sejak 1 Januari.

Penggunaan tahun Thai ini kadang membingungkan saya. Misalnya mau bayar pajak mobil, di stiker yang ditempel itu menggunakan angka belakang dari tahun Thai. Jadi ada tulisan 62 atau 63. Walau sudah lama di Thailand, saya masih belum terbiasa mengingat tahun Thai dan sering harus menghitung lagi, tahun ini tahun berapa ya?

Pernah juga, waktu memeriksa kadaluarsa makanan. Mereka kadang-kadang memakai tahun Thai, jadi saya juga harus ingat-ingat tahun ini tahun berapa untuk tahu apakah makanan sudah kadaluarsa atau belum.

Saya ingat, di Indonesia juga ada tahun baru Hijriyah, tapi biasanya tidak digunakan di dokumen resmi ataupun penanda kadaluarsa makanan.

Sebelum menuliskan tulisan ini, saya iseng mencari tahu, apakah Korea juga mempunyai tahun baru sendiri? ternyata mereka juga merayakan hari ini sebagai Tahun Baru yang disebut Seollal. Sekilas sih mirip dengan Imlek, tapi pernah juga dirayakan berbeda sedikit dengan Imlek, dan tentunya dengan tradisinya sendiri.

Dan sepertinya di banyak negara di Asia punya sistem penanggalan yang tidak sama dengan kalender gregorian. Masing-masing tahun baru mempunya tradisinya masing-masing, tapi ada kesamaannya: kumpul dengan keluarga atau teman, dan mengucap syukur memasuki tahun yang baru dengan menikmati hidangan yang enak.

makasih ya tante angpau nya hehehe…

Hari ini, walau kami tidak merayakan Imlek, Jonathan dan Joshua mendapat angpao dari teman kami yang merayakannya hehehe. Kami juga dapat traktiran makan enak hasil order dari restoran Korea dekat rumah. Anggap saja merayakan tahun baru Imlek dan Seollal sekaligus ya, yang penting makan enak hahaha.

mewakili 3 tahun baru nih, ada nastar selain makanan korea dan nasi goreng hahaha

Ada yang bisa menambahkan ada tahun baru apa lagi yang dirayakan dalam waktu 365 hari?

Kdrama: Crash Landing on You

promotional poster dari TvN

Biasanya saya menuliskan review drama setelah dramanya selesai. Tapi biasanya juga kalau sudah selesai mood menulisnya hilang. Jadi mumpung lagi kepikiran, yuklah dituliskan aja sekarang. Tulisan kali ini seperti biasa akan saya usahakan tanpa spoiler dan bukan review. Tulisan ini masih ngomongin drama ini secara umum. Besok-besok kalau rajin ditulis review yang mungkin bakal ada spoilernya hehehe.

kredit: @ahpheng8 – biar gak nonton drama mulu, sesekali nonton yang hanya ada 2 episode seminggu

Drama Crash Landing on You (CLOY) ini baru ditayangkan 10 episode dari rencana 16 episode. Drama ini tayang setiap Sabtu dan Minggu jam 21.00 KST di TVn atau bisa diikuti di Netflix hari yang sama jam 21.00 WIB.

Fakta-fakta tentang drama ini

Drama ini mulai produksi sejak akhir Juli 2019 dengan pembacaan skrip untuk pertama kalinya, dilanjutkan dengan syuting mulai akhir Agustus di Swiss dan Mongolia selain di Korea. Keindahan alam Swiss menjadi salah satu daya tarik dari drama ini.

Teaser Netflix, Sumber Youtube The Swoon

Waktu membaca ringkasan cerita drama ini, saya agak merasa tidak masuk akal dan mengada-ada. Cerita bergenre komedi, romantis tapi belakangan semakin melodrama. Ekspektasi saya sih ceritanya akan ringan, ternyata cukup membuat penonton merasakan roller coaster emosi yang mana seperti ungkapan ngis ngis ngis gula jawa, habis nangis ketawa-tawa terus abis itu nangis lagi hahaha.

Ceritanya berkisah tentang seorang wanita pengusaha sukses dan kaya yang melakukan paragliding untuk uji coba produk perusahaannya. Langit yang cerah tiba-tiba menjadi gelap dan ada tornado yang menerbangkan berbagai hal termasuk sapi dan traktor yang berat. Ajaibnya, si wanita ini selamat dan hanya nyangkut di pohon saja.

Netflix Trailer, sumber: Youtube The Swoon

Wanita ini ditemukan oleh seorang berpakaian militer yang ternyata sedang bertugas menjaga garis perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara. Anggota militer ini seorang kapten dari Korea Utara yang jagoan menjinakkan bom dan karakternya selalu mengikuti aturan yang berlaku. Kapten yang seharusnya mengikuti aturan ini ternyata tidak sampai hati melaporkan wanita yang mendarat tak sengaja, dan akhirnya malah menyembunyikan wanita itu dan berusaha membantunya untuk bisa kembali ke Korea Selatan.

Dalam usahanya membantu memulangkan si wanita, si kapten dan si wanita jatuh cinta. Misi utama drama ini adalah mengaduk-aduk perasaan penonton yang tadinya bilang: aduh ini cerita gak masuk akal sekali, menjadi ikut hanyut dan galau gimana ceritanya biar mereka mendapatkan akhir yang bahagia selamanya karena situasi politik kedua negara tersebut tidak memungkinkan mereka bersatu (masalah beda suku atau orangtua gak setuju karena beda level kekayaan lewatlah kalau udah urusan politik begini).

ratingnya naik setiap episodenya

Oke, setelah 2 episode pertama, penonton sepertinya memaafkan cerita awal yang tidak masuk akal. Kita terima sajalah keajaiban di mana si wanita masih hidup walau terbawa tornado. Namanya juga drama! Episode pertama yang mulai tayang 14 Desember 2019 ini mendapat respon positif dengan rating yang cukup tinggi dibandingkan drama-drama lain yang tayang di TV Cable. Apa sih yang bikin penonton tertarik menonton drama ini?

Promosi yang sangat gencar

Sejak pemeran utama pria dan wanitanya ditawari untuk main di drama ini, pemirsa sudah ramai membicarakannya. Kenapa? karena yang dipilih untuk menjadi pasangan utama dari drama ini baru saja main bareng di film Korea The Negotiation. Kabarnya setelah selesai main bareng di tahun 2018, mereka memang menyatakan ada keinginan untuk kerjasama bareng lagi. Gak pake lama, dapat tawaran main bareng di tahun 2019 dan mereka konfirm jadi pasangan utama di drama ini.

Promosi-promosi berikutnya sebenarnya sudah bisa ditebak dan hampir selalu terjadi dengan produksi drama-drama lainnya. Misalnya foto ketika pembacaan skrip pertama, ataupun ketika mereka akan berangkat untuk syuting di Swiss dan Mongolia.

Sebelum penayangan episode pertama, mereka mengadakan press conference dan beberapa video interview dari pemeran utamanya. Hal ini juga dilakukan oleh drama yang lain. Tapi untuk drama lain yang juga tayang di Netflix, biasanya pemeran utamanya akan main Jenga. Setelah 10 episode ditayangkan, video main Jenga belum ada release. Eh tapi jangan salah selain video Behind The Scene (BTS) hampir setiap minggunya, mereka juga merelease ada banyak video lainnya yang menunjukkan interaksi pemain utama selain dalam drama, misalnya:

Chemistry dari Pemain Utama

Kalau mau melihat interaksi dari pemain utama pria dan wanita, bisa dicari dari video-video yang saya sebut diatas selain video wawancara mereka masa promosi film The Negotiation. Pemain utama yang seumuran dan memang sudah saling mengenal lama ini ngakunya berteman baik dan merasa nyaman satu sama lain.

Seperti yang selalu terjadi dengan pasangan utama drama manapun, namanya fans pasti deh bakal banyak yang berasumsi kalau mereka bukan cuma teman biasa dan pasti pacaran. Gosip pacaran dari pemain utama pria dan wanita drama ini sudah ada sejak film sebelumnya, dan belakangan malah gosipnya mereka akan menikah selesai produksi drama ini. Tentunya gosip ini sudah dibantah oleh masing-masing management. Sejak 2018, mereka sudah digosipkan pacaran dan dibantah sebanyak 3 kali! Kalau ada gosip sekali lagi dapat gelas ya hahahaha.

Akting dari pemain pendukung dan Sutradara yang jagoan

Bukan cuma pemain utama dari drama ini yang aktingnya jagoan. Pemain pendukungnya termasuk yang tampil secara khusus juga semuanya terlihat menarik terutama untuk yang berperan sebagai warga Korea Utara. Kabarnya dialek dari Korea Utara ini tidak sama dengan Korea Selatan. Saya tidak tahu persisnya, tapi memang terdengar berbeda.

Pemeran pendukungnya membuat genre komedinya terasa sekali. Pemeran utamanya juga tidak melulu menggambarkan cerita romantisnya saja. Interaksi dari pemeran utama dengan pemeran pendukungnya membuat drama ini semakin menarik. Aktor dan aktris di drama ini semuanya punya ekspresi yang bisa berubah-ubah dan bikin ceritanya semakin menarik.

Penyajian cerita di mana ada tambahan di akhir drama untuk flashback atau menceritakan hal yang belum diceritakan membuat penonton harus benar-benar menunggu sampai semua tulisan kredit berakhir. Karena scene yang ada di akhir gak kalah penting dengan scene sepanjang cerita utama.

Jalan cerita yang cepat dan tidak selalu bisa ditebak

Sebelumnya, buat saya menonton drama itu ya random dan tidak perlu tahu siapa penulis ceritanya. Tapi kali ini saya jadi tahu kalau penulis cerita drama ini juga penulis yang sama dengan Legend of The Blue Sea dan My Love from Another Star.

Dari 2 drama tersebut, genrenya juga fantasi. Bedanya dengan CLOY ini, yang 1 kisah cinta dengan putri duyung dan yang 1 dengan Alien. Untuk fantasi dengan tokoh yang tidak nyata, ending dari cerita tentunya tergantung imajinasi penulis. Nah kalau yang sekarang ini ceritanya menyangkut negara yang memang ada. Kalau terlalu tidak masuk akal, nanti bisa-bisa diprotes sama pemirsa.

Sejauh ini, jalan ceritanya cukup cepat. Walaupun banyak yang terasa klise ala kdrama pada umumnya, tapi baru episode 10 saja yang terasa sangat lambat. Ini juga mungkin karena melodrama-nya terasa lebih banyak dan komedinya berkurang. Mereka perlu menceritakan latar belakang beberapa hal yang mendukung cerita selanjutnya. Kalau beberapa episode awal durasi tayangnya hanya 1 jam, belakangan ini durasi tayangnya hampir 90 menit.

Kesimpulan

Prinsip memilih kdrama untuk ditonton biasanya: kdrama itu harus happy ending! Hidup ini gak selalu happy ending, jadi maunya tontonan ya happy ending. Tapi ya, proses menuju happy endingnya itu seru juga buat diikuti. Beberapa hal kalaupun tidak masuk akal, ya namanya juga drama. Sedikit fantasi penulis diterima saja. Tapi kalau terlalu mudah atau terlalu klise juga rasanya tidak seru.

Sejauh 10 episode ini, penyajian cerita dan komposisi komedi dan romantisnya cukup seimbang. Semua scene juga terasa penting dan menjelaskan cerita keseluruhan. Di akhir beberapa episode, penonton dibuat tertunggu-tunggu karena ada bagian yang bikin bertanya-tanya: kenapa begitu?

Hal yang juga menarik dari drama ini adalah cara penulis dan sutradara menggambarkan kehidupan di Korea Utara. Saya yang sebelumnya tidak pernah kepikiran tentang konflik dua negara dan apa bedanya mereka jadi mulai tertarik mencari tahu berapa jauh kebenaran penggambarannya.

Mengikuti drama yang tayang setiap minggu ini sebenarnya ada plus minusnya.

Plusnya:

  • kita harus belajar sabar menunggu lanjutan episode selanjutnya dan gak bisa begadang karena nonton sampai pagi hehehe.
  • kita jadi bisa menebak-nebak kelanjutan ceritanya, secara ga langsung kita jadi berpikir dan bisa membuat alternatif kelanjutan cerita itu (proses kreatif kan haha).

Minusnya:

  • kadang-kadang kita harus menunggu 2 minggu karena produksinya belum sepenuhnya selesai, padahal kan udah penasaran ya.
  • beberapa orang mungkin tidak akan meneruskan menonton karena lupa dengan apa yang terjadi di episode sebelumnya hehe
kredit : @ahpheng8 – begini kira-kira ekspresi penonton kalau harus nunggu 2 minggu padahal ending episode 10 lagi seru-serunya hahaha

Udah penasaran belum dengan drama ini? Mumpung mereka lagi break minggu depan karena Imlek, yuk nyusul menonton 10 episode yang sudah tersedia. Kalau nontonnya setelah selesai 16 episode, biasanya kurang seru karena ada banyak spoiler di mana-mana. Drama ini lebih bisa dinikmati kejutan-kejutannya kalau belum melihat spoilernya sama sekali. Beda deh bikin roller coaster emosi ketika menontonnya.

Review App: Foldify – Create, Print, Fold!

Aplikasi Foldify ini merupakan aplikasi yang tersedia di Appstore untuk ipad dan iphone. Kami membelinya sudah lama sekali, sejak Jonathan masih kecil dan Joshua belum ada. Kalau dari kategorinya, foldify ini untuk umur 9+, tapi sebenarnya untuk latihan mewarnai, menggunting dan melipat ya bisa dari umur berapa saja.

contoh-contoh template yang tersedia

Beberapa bentuk sudah tersedia dan diwarnai. Kita bisa print dan gunting, lalu dilipat dan dimainkan. Bentuk-bentuk tersebut ada versi kosongnya juga yang bisa kita print untuk diwarnai di kertas sebelum digunting dan dilipat, atau bisa mewarnai dengan aplikasinya juga.

Bentuk-bentuk yang masih “kosong”

Kalau kita memilih template yang kosong untuk diwarnai, kita akan mendapatkan bentuk 3 dimensi sebelum digunting dan dilipat. Dari halaman ini kalau langsung kita print, maka anak-anak bisa mewarnai dikertas. Tapi kalau kita ingin mewarnai dengan aplikasi, ketika kita mewarnai di sisi kanan, gambaran 3dimensinya akan langsung terlihat efek dari warna yang kita berikan.

template untuk diwarnai

Bentuk yang sudah kita warnai bisa kita upload, kirimkan ke e-mail, share di FB dan twitter ataupun simpan ke galeri foto.

pilihan untuk share hasil foldify

Kalau kita ingin langsung mengeprint ke kertas juga bisa, dengan catatan kalau ipadnya terkoneksi langsung ke printer. Kami sekarang ini masih memilih untuk simpan sebagai PDF dan kirimkan e-mail PDF nya. Ipad yang digunakan joshua sengaja tidak diinstal banyak hal, termasuk koneksi ke printernya.

pilihan untuk mencetak

Seperti halnya dengan mainan yang lain, ketika menemukan aplikasi baru, Joshua akan selalu memulai dengan ABC dan 123. Dia rajin sekali menyusun huruf-huruf dan memilih warna. Biasanya tidak semua kami cetak. Beberapa yang dicetak kami ajak dia untuk gunting dan lipat. Untuk urusan gunting dan lipat, sampai sekarang masih belum terlalu bisa.

Ukuran dari foldify yang dihasilkan juga bisa diatur. Kalau diperhatikan huruf-huruf yang sudah kami cetak, gunting dan lipat ada yang kecil dan besar.

Jonathan dulu lebih suka memilih bentuk-bentuk yang bisa dimainkan seperti bus. Pernah juga kami membuat pohon natal kecil dari 3 limas segi empat yang diwarnai hijau.

Sekarang ini, pembuat aplikasi foldify ini juga mengembangkan foldify dengan menambahkan beberapa template animal. Tapi karena harus beli lagi terpisah, kami belum membelinya. Aplikasi yang sudah dibeli dengan harga $3.99 USD ini masih cukup dimainkan dan belum perlu membeli yang berikutnya.

Untuk yang ingin melihat bagaimana contoh foldify bekerja, bisa dilihat di video-video yang ada di YouTube

sumber: https://www.youtube.com/watch?v=j-1j_oc7HF8
sumber: https://www.youtube.com/watch?v=gG6KGWbTM1c

Mungkin akan ada yang bertanya-tanya, apakah ada aplikasi sejenis versi androidnya? sayangnya sejauh ini kami belum menemukannya. Kalau ada yang tahu aplikasi sejenis foldify untuk android, silakan berbagi informasinya di komentar ya. Aplikasi ini cukup menyenangkan buat anak-anak, sekaligus bisa untuk mengajarkan bentuk 3 dimensi juga.

Polusi Udara di Awal 2020

Kalau tahun lalu polusi di Chiang Mai terasa mulai akhir Januari, tahun ini polusi datang lebih awal lagi. Sejak bulan Desember 2019, sudah terasa ada hari-hari di mana terasa berkabut. Bahkan ketika kami berangkat ke Sukhothai tanggal 28 Desember, saya ingat udara di Chiang Mai terasa berbau asap.

Waktu itu saya merasa bersyukur kami memutuskan pergi liburan ke Sukhothai karena di sana udaranya lebih bersih. Untungnya ketika kami di Sukhothai, ada hujan deras yang membersihkan udara di Chiang Mai, sehingga ketika kami kembali ke Chiang Mai, udaranya terasa masih bersih.

Beberapa hari lalu, saya ingat melihat ke arah Doi suthep, pemandangannya sangat cerah. Saya pikir: ah untunglah polusinya tidak jadi datang lebih awal. Tapi ternyata saya salah. Sudah 4 hari ini, polusi kembali lagi. Awalnya polusi terasa hanya di malam hari, sedangkan di pagi hari dan siang udaranya cukup bersih. Tapi sudah 2 hari ini angka polusinya merah seperti hari ini.

Saya jadi harus meralat nih kapan waktu terbaik datang ke Chiang Mai. Suhu udaranya memang sekarang ini masih cukup terasa sejuk di pagi hari, tapi siang harinya sudah terasa menyengat. Mau jalan-jalan di kala polusi begini rasanya sangat tidak disarankan sekali. Iseng-iseng, saya mencoba mengecek bagaimana kualitas udara di Sukhothai dan Bangkok yang letaknya menjauh dari utara Thailand. Hasilnya, ternyata di Bangkok malah tidak lebih baik daripada di Chiang Mai.

Saya menemukan berita yang menyatakan kalau Bangkok malah menjadi ranking 3 dengan kualitas udara terburuk di dunia akibat polusi dari daerah industrinya. Jadi bertanya-tanya, kira-kira kalau polusinya lebih awal, apakah selesainya juga lebih awal? Tahun lalu sih polusinya cukup lama sampai sekitar akhir April dengan titik tertinggi di bulan Maret.

Karena sudah beberapa kali mengalami polusi, kami sudah punya persiapan beberapa filter dan juga alat pengukurnya. Tapi karena sudah dipakai beberapa tahun, waktunya untuk mengganti hepa filternya. Untungnya sekarang, hampir semua jenis hepa filter sudah ada yang jual di toko online yang di Bangkok. Pesanan filter beberapa hari lalu sudah tiba hari ini, dan langsung dipasang. Kami juga sudah membeli beberapa masker yang bisa pm2.5 untuk kebutuhan di luar rumah. Beberapa tahun yang lalu, filter penggantinya harus pesan dari luar Thailand dan menunggu beberapa minggu baru tiba.

Tapi biasanya, dengan adanya filter di rumah dan di mobil, kami sangat jarang memakai masker wajah. Kami juga menghindari banyak beraktifitas di luar rumah. Pergi ke mall, walaupun indoor, jadi dikurangi. Mall di sini tidak ada filter udaranya. Beberapa restaurant maupun coffee shop mulai mempersiapkan filter udaranya juga, biasanya tempat-tempat ini akan lebih ramai dikunjungi dibandingkan yang tidak ada filternya.

Biasanya, polusi udara jelek ini tidak selalu memburuk setiap harinya. Ada hari-hari di mana polusinya tiba-tiba berkurang, terutama setelah hujan. Tapi untuk amannya, pilih bulan lain untuk berlibur ke Chiang Mai daripada kecewa. Tapi kalau memang kebetulan harus tinggal di Chiang Mai selama bulan polusi, bisa mempersiapkan diri dan mengikuti tips yang pernah saya tuliskan. Intinya sih: jaga kesehatan, gunakan masker ketika di luar dan nyalakan filter udara di dalam rumah (pastikan pintu dan jendela tertutup rapat).

Kalau udara mulai polusi begini, setiap hari berharap turun hujan supaya udaranya bersih. dan semoga saja polusi tahun ini tidak berkepanjangan seperti tahun lalu.

Perayaan Natal 2019 di Chiang Mai

Dibandingkan di Indonesia dulu, perayaan Natal yang diikuti selama di Chiang Mai ini tidak banyak. Kalau di Indonesia, dari sejak awal Desember sudah ada banyak perayaan Natal. Semakin banyak organisasi/komunitas yang diikuti, semakin banyak pula perayaan Natal yang perlu dihadiri. Saya ingat waktu masih di Medan, ada perayaan di gereja, ada di sekolah, ada Natal gabungan, belum lagi kadang-kadang ngikut perayaan Natal kantor orangtua saya (ini sih gak selalu ikutan hehehe).

Untung udaranya tidak sedingin minggu lalu

Di Thailand, hari Natal 25 Desember itu bukan hari libur. Biasanya, setiap tahunnya, acara yang kami usahakan datang itu adalah kebaktian malam Natal (24 Desember jam 11 malam), dan Joe ijin dari kantor untuk bisa mengikuti Kebaktian Natal 25 Desember di pagi harinya. Setelah Jonathan lahir, acara perayaan Natal yang kami ikuti bertambah 1: Carols by Candlelight.

Christmas Pageant 2019

Acara Carols by Candlelight ini biasanya jatuh sekitar hari Jumat, minggu Advent ke-2. Acaranya di mulai sore hari jam 7 malam. Udara dingin di kota Chiang Mai tidak menghalangi banyak orang untuk menghadiri acara ini. Format acaranya sangat berbeda dengan acara di Indonesia. Setiap tahun akan ada drama Natal yang sudah disesuaikan dengan jaman, pemerannya juga sebagian masih sambil baca karena biasanya cuma ada 1 kali latihan akhir.

Banyak anak-anak yang jadi malaikat, gembala dan domba

Acaranya outdoor di lapangan golf. Sangat jauh dari kekhusukan ibadah Natal tapi ya tetap berkesan. Anak-anak banyak yang berlari-larian dan mereka bisa ambil peran jadi malaikat, gembala ataupun jadi domba. Karena format acara musical, jadi seperti menonton drama musical di mana percakapannya berupa lagu.

Holy Family 2019

Ciri khas dari drama Natal ini adalah: mereka menggunakan bayi beneran diletakkan di palungan sebagai bayi Yesus. Waktu Jonathan masih bayi, dia juga pernah merasakan jadi bayi Yesus ditidurkan di palungan di malam yang dingin hehehe. Kami orangtuanya otomatis jadi Yosef dan Maria. Setiap tahun, selalu ada bayi yang lahir berdekatan dengan perayaan Natal ini. Tentunya bayinya bukan bayi yang baru lahir banget juga ya, Jonathan waktu itu berumur kira-kira sebulan dan masih agak banyak tidur.

Tahun-tahun sebelumnya Jonathan pernah ikutan jadi malaikat dan Joshua masih terlalu kecil untuk ikutan. Tahun ini karena kami terlambat datang, semua kostum sudah dipakai oleh anak-anak yang datang terlebih dahulu jadi mereka gak ikutan dalam dramanya.

Orang majus dan Unta

Satu hal yang juga selalu ada setiap tahunnya adalah: unta yang di bawa orang majus. Nah unta ini diperankan oleh orang juga tentunya. Terlihat lucu dari jauh. Joshua melihat unta langsung komentar :”look, there’s a camel!”. Tapi waktu acara hampir berakhir dan unta mendekati, si Joshua malahan agak malu-malu gitu. Mungkin dia heran, kenapa kaki unta pakai sepatu? Hehehe…

Untanya pakai sepatu? hahaha…

Selain acara Carols by Candlelight, masih akan ada beberapa rangkaian acara kegiatan Natal tahun ini di gereja yang kami ikuti. Tanggal 22 Desember 2019 akan ada acara Christmas Tea dan Christmas Service. Biasanya kita diminta untuk membawa sedikit kue-kue untuk saling berbagi. Acara kebaktian gereja juga dimulai lebih awal dari biasanya. Lalu tanggal 24 Desember, ada kebaktian malam Natal yang di mulai jam 11 malam. Biasanya akan selesai sekitar jam 12 untuk menyambut hari Natal nya. Lalu tanggal 25 Desember jam 10 pagi ada kebaktian Hari Natal.

Siapa tahu ada orang Indonesia yang sedang berencana untuk berlibur Natal di Chiang Mai dan butuh informasi soal kebaktian Natal, semoga informasi ini bisa berguna. Kalau kebetulan baca tulisan ini untuk tahun-tahun berikutnya, bisa coba cari informasinya di situs gerejanya langsung untuk mengetahui kegiatan Natal yang diadakan setiap tahunnya.

Musim Dingin di Chiang Mai 2019

Sejak pertengahan Oktober 2019, Chiang Mai dinyatakan telah memasuki musim dingin. Tapi walaupun waktu itu diperkirakan kalau tahun ini akan lebih dingin dari tahun-tahun sebelumnya, setiap harinya hampir tidak berbeda dengan musim panas. Sepanjang Oktober dan November masih ada hujan – tapi udara tidak terlalu dingin, AC masih menyala setiap harinya.

Sampai awal Desember, siang hari masih panas sampai 33 derajat celcius

Musim dingin merupakan musim yang dinanti-nantikan di Chiang Mai. Sampai dengan minggu lalu, saya sering mendengar orang-orang mengeluhkan musim dinginnya kok masih panas. Matahari sore juga masih menyengat sampai di atas 35 derajat. Saya termasuk salah satu yang selalu bilang: mana ini musim dinginnya ga sampai-sampai.

Tanggal 7 Desember jam 7 pagi, mulai dingin
Tanggal 7 Desember jam 10 malam, semakin dingin

Selama beberapa tahun di Chiang Mai, sebenarnya sudah biasa kalau musim dingin gak selalu datang tepat waktu. Saya ingat, 2 tahun lalu, sampai malam tahun baru rasanya masih biasa saja. Januari ke Februari baru deh mulai dinginnya, itupun dinginnya hanya sekitar 2 minggu dan tidak terlalu dingin.

Tahun ini, ternyata prakiraannya benar. Sejak beberapa hari lalu, udara cukup dingin dan suhu terendahnya mencapai 9 derajat celcius. Di Doi Inthanon, tempat wisata di mana ada titik tertinggi di Chiang Mai, suhu udara malah sampai minus 1 derajat celcius. Embun pagi sudah bukan berupa tetesan air lagi, tapi menjadi seperti es. Semakin dingin Doi Inthanon, semakin banyak juga orang pengen jalan-jalan ke sana untuk merasakan dinginnya udara di bawah nol derajat celcius. Kalau kami sih cukuplah dengan udara dikisaran belasan derajat celcius saja, terlalu dingin juga bikin pusing kepala biasanya.

Banyak orang yang anggap enteng dengan musim dingin kali ini dan berpikir kalau dinginnya masih akan biasa saja. Mungkin kalau baru datang dari negeri bersalju, suhu harian 15 derajat celcius itu biasa ya. Tapi untuk yang biasa dengan suhu harian 30 derajat celcius, penurunan suhu ini langsung terasa sampai ke tulang-tulang hehehe. Saya perhatikan beberapa orang masih berani pakai celana pendek dan baju lengan pendek. Tapi ya mungkin saja belum keburu beli baju hangat atau punya persediaan lemak tebal untuk menghangatkan badan haha.

Beberapa hari ini, udaranya cukup dingin walaupun kami menutup semua pintu dan jendela. Karena tidak punya pemanas, yang bisa dilakukan adalah memakai baju yang cukup tebal dan selimut ketika tidur. Udara dingin begini, tentunya hemat air juga karena mandi cukup 1 kali sehari hahaha.

Musim dingin di Chiang Mai juga ditandai dengan banyaknya bunga bermekaran di pegunungan sekitar Chiang Mai. Musim dingin identik dengan musim jalan-jalan. Udara adem, biarpun banyak jalan kita tidak akan berkeringat. Selain jalan-jalan melihat keindahan alam, bulan Desember juga banyak kegiatan berlangsung di Chiang Mai. Acara maker party yang kami kunjungi kemarin hanya salah satu dari berbagai acara pameran, bazaar, fair, market maupun sale yang sedang berlangsung di Chiang Mai. Kegiatan sejenis ini biasanya akan banyak berlangsung sampai bulan Februari.

kualitas udara kurang bagus

Biasanya, musim dingin itu langitnya cerah dan bersih. Tapi saya perhatikan beberapa hari ini langitnya kurang bersih. Dan ternyata sepertinya entah dari mana asalnya, kualitas udara tidak terlalu bersih. Mungkin karena tidak ada hujan sama sekali, beberapa orang mulai membakar sampah kering.

Kalau dari prakiraannya, udara dingin begini hanya sampai pertengahan minggu ini. Setelahnya udara dingin hanya di malam hari, tapi siang hari udaranya bisa mencapai 30 derajat celcius ke atas lagi.

dingin akan berlalu

Biasanya sih kalau sudah merasakan yang dingin banget, baru deh gak bertanya-tanya lagi mana musim dinginnya. Walaupun nantinya udara siang bisa di atas 30 derajat celcius, biasaya udara sore dan malam maupun pagi menjelang siang cukup menyenangkan untuk berjalan-jalan.

Waktunya untuk mempersiapkan rencana tujuan jalan-jalan setiap akhir pekan, dan juga tujuan liburan akhir tahun.