Solid State Drive (SSD)

Posting ini sekedar catatan untuk diri sendiri mengenai pemakaian SSD. Kalau tidak dicatat tidak akan ingat tentang mulai naiknya kapasitas penyimpanan. Dulu waktu punya Nokia 3650, MMC yang kami pakai cuma 16 MB, sedangkan sekarang memori internal HP saya saja sudah 128 GB.

Saya mulai memakai SSD tahun 2012, waktu itu harganya masih 3400 baht untuk kapasitas 60 GB. Sekarang harganya 750 baht untuk kapasitas 120 GB dan bisa lebih murah lagi jika beli merk nggak jelas di AliExpress. Kapasitas 60 GB sudah jarang ditemui di kota ini.

Setelah dipakai agak lama, ternyata saya cukup suka memakai Thinkpad X230, dan jadinya menginstall banyak program di ThinkPad tersebut. Tadinya 60 GB terasa cukup, tapi jika saya masukkan berbagai data (terutama email dan virtual machine) akhirnya terasa kurang juga. Jadi akhirnya kemarin beli SSD 240 GB dengan harga 1290 baht.

Dulu waktu saya mulai memakai SSD, belum semua sistem operasi mendukung TRIM (dan belum semua SSD mendukung perintah ini), tapi sekarang ini sudah jadi default di semua OS baru. Perintah TRIM memungkinan pemakaian SSD lebih awet karena controller SSD bisa diberitahu data mana yang sudah tidak terpakai, jadi bisa lebih mengoptimalkan algorima “wear leveling”. Penjelasan detailnya agak panjang, jadi bisa dibaca di berbagai artikel di web (misalnya ini).

Sekarang semua komputer saya sudah memakai SSD, minimal untuk OS-nya. Saya juga masih memakai HDD ntuk penyimpanan data yang besar. Saya sudah mencoba beberapa merk SSD, termasuk juga beberapa kali mencoba SSD merk China (King Dian), dan sejauh ini semuanya masih awet. Tapi hal ini bukan jaminan, adik saya punya pengalaman buruk dengan SSD dari China yang dibeli online (rusak dalam beberapa bulan), jadi mungkin ini untung-untungan. Untuk data yang penting, saya memilih SSD bermerk dengan garansi, dan tetap membackup data karena SSD bisa rusak tiba-tiba sewaktu-waktu.

Tips Menghadapi Musim Polusi di Chiang Mai

Seperti pernah saya tuliskan sebelumnya, setiap tahun di Chiang Mai ada namanya musim polusi. Jadi bukan cuma musim panas, musim hujan, dan musim dingin yang ada di sini. Setiap musim polusi tiba, timeline FB lokal saya pasti ada beberapa post mengenai kualitas udara. Banyak group lokal juga akan membahas dan membuat banyak pendatang baru menjadi resah. Baru sekali saya ketemu dengan seorang yang pernah tinggal di Beijing berkata dengan bahagia: polusi di sini mah gak ada apa-apanya dibandingkan di Beijing hehehe.

Karena udah beberapa tahun mengalami musim polusi, kami sudah tidak terlalu cemas dan cenderung biasa saja hahaha. Tapi ya tentunya, biasa karena udah punya persiapan menghadapi musim ini. Kebanyakan expat di sini memilih mengungsi dari Chiang Mai ke Thailand Selatan atau mudik ke negerinya masing-masing. Tapi kami ga seleluasa itu juga untuk pergi dari Chiang Mai berbulan-bulan. Sebenarnya bisa juga saya dan anak-anak saja yang ngungsi, tapi ah, enakan juga bareng-bareng di sini. Secara keseluruhan, polusinya gak konstan selama 2 bulan kok.

Tips 1. Modal utama adalah alat ukur kadar polusi dan filter udara.

Tulisan ini lengkapnya udah pernah di posting Joe di sini. Kedua alat itu penting, supaya lebih tenang. Kalau dulu cuma melihat angka polusi di website, berarti itu kadar polusi di daerah sensor itu berada. Daerah rumah kami ini banyak tanamannya dan angin cukup banyak, jadi ya walaupun di website dinyatakan kadar polusinya tinggi, daerah sekitar rumah kami seringnya masih baik-baik saja.

Kalau angka sensor di rumah mulai di atas 60, kami akan mulai menutup semua pintu dan jendela dan menyalakan filter udara. Kami punya 2 filter besar dan 4 filter DIY, cukup untuk seluruh ruangan yang ada. Sekitar 2 hari kemarin sampai kemarin pagi, sensor udara mulai menunjukkan angka di atas 100. Sepanjang pagi sampai sore, filter udara bekerja penuh. Sore hari, ternyata angin berhembus cukup banyak dan udara mulai bersih. Jadi sore dan malam harinya filter bisa di matikan saja. Hari ini angka polusinya juga tidak setinggi 2 hari lalu, jadi kami santai aja gak nyalain filter, tapi malam ini kami nyalakan filter karena angkanya merambat naik lagi. Kalau liat angka tingkat polusi hanya dari website, dari kemarin masih cukup tinggi dikisaran di atas 100, masih kadar berbahaya, tapi karena punya sensor sendiri, kami cukup tenang terutama untuk kegiatan sekitar rumah.

Tips 2. Kurangi merencanakan aktivitas di luar rumah

Di musim polusi, kami mengurangi pergi ke taman. Di tengah musim polusi, biasanya akan ada hari cerah karena sehabis hujan. Nah kalau memang yakin sudah cerah (biasanya cukup berasa dari jarak pandang mata pas nyetir), boleh deh jalan-jalan dadakan ke taman.

Kalau misalnya kita ga punya pilihan dan harus beraktivitas di luar, kita bisa memakai masker untuk memfilter udara yang kita hirup. Masker yang digunakan bukan masker buat kulit wajah ya, tapi masker udara. Masker udara yang dianjurkan kategori masker N95, untuk menyaring partikel yang sangat kecil. Kalau pakai masker biasa, ya sama saja boong. Nah saya sejauh ini gak pernah pakai masker, anak-anak juga ga suka pake masker, tapi saya sedia masker siapa tau butuh suatu saat.

Tips 3. Jaga Kesehatan

Ini sebenarnya udara buruk atau baik harusnya tetap dilakukan ya. Tapi di udara buruk ini, kalau kita ga hati-hati bisa drop banget kena batuk dan teman-temannya. Jaga kesehatan tentunya dengan minum vitamin, makan yang sehat dan minum air putih yang cukup. Beberapa orang yang mengerti juga memakai essential oil.

Berolahraga di udara buruk tidak dianjurkan, kalau mau olahraga lebih baik olahraga di rumah atau di tempat olahraga indoor yang punya filter udaranya. Kalau melakukan aktivitas fisik dan menghirup partikel berbahaya, katanya malah bisa bikin berbagai masalah dengan sistem pernapasan kita.

Dengan tips di atas, mudah-mudahan waktu 2 bulan berlalu tanpa terasa. Pada dasarnya pemerintah Thailand bekerja dengan baik berusaha menanggulangi polusi ini dengan mengeluarkan larangan membakar sisa ladang sejak 1 Maret sampai 30 April, apa daya kadang-kadang polusi terjadi karena kebakaran hutan ataupun kiriman dari negeri tetangga. Bagusnya, kalaupun hal-hal ini tak terelakkan, di tengah musim polusi ini biasanya ada 1 atau 2 badai lewat membawa angin kencang dan hujan selama beberapa hari, jadilah udaranya segar lagi. Selain itu kalau kadar polusinya mengkhawatirkan, pemerintah Thailand juga mengusahakan membuat hujan buatan.

Saya baca berita, di berbagai daerah di Thailand utara sudah mulai diadakan pelarangan bakar-bakaran sejak Februari ini sampai akhir Maret. Sekarang ini ya tetap berharap polusinya gak memburuk, ada hujan dan tetap sehat. Gak mau panik tapi ya tetap harus liat situasi dan kondisi. Sekali lagi saya ingatkan kalau ada yang berniat jalan-jalan ke Chiang Mai, sekarang ini bukan waktu yang tepat. Lebih baik ganti tiket sampai polusi berakhir atau rencanakan akhir tahun atau awal tahun depan saja.

Tentang Mendidik Emosi Anak

Dinamika setiap keluarga itu berbeda. Dalam setiap keluarga, semua orangtua yang saya kenal berusaha memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya. Seperti kebanyakan orangtua, kami juga terus menerus belajar bagaimana mendidik anak supaya nantinya mereka menjadi manusia yang berhasil. Berhasil di sini bukan berarti nilai sekolah bagus dan atau jadi orang berkecukupan secara materi, tapi tentunya juga berdoa supaya mereka menjadi orang yang punya pribadi dan karakter yang baik.

Kemarin dapat kesempatan ngobrol-ngobrol dengan orang yang sudah berpengalaman di bidang mendidik anak. Mendidik di sini bukan hanya bidang akademik, tapi juga termasuk bagian karakter dan pribadi (mental health). Beberapa hal supaya gak lupa akan saya tuliskan di sini.

Sebagai orangtua, kita sering membaca buku mengenai topik parenting dan membesarkan anak. Beberapa hal sebenarnya isinya sama saja, tapi gak semuanya juga bisa diterapkan karena ya semuanya kembali ke situasi kita juga. Dari berbagai hal yang mungkin berhasil diterapkan di satu keluarga, belum tentu berhasil di keluarga lain. Tapi yang terpenting itu kita punya garis besar dan terus belajar mengenali anggota keluarga kita.

Hubungan orangtua menjadi contoh pertama untuk anak

Hal pertama yang diingatkan untuk kita orangtua, kita harus mengenali pasangan kita dan tidak pelit dalam mengucapkan kata-kata positif seperti terimakasih, dan juga menyatakan rasa sayang kita. Menyatakan rasa sayang ini bisa dengan gesture, ataupun dengan kata-kata. Ucapkan I love you sesering mungkin dalam sehari, dan kalau bisa secara spesifik sebutkan hal apa yang membuat kita merasa perlu memberi apresiasi. Kasih sayang orangtua satu sama lain akan diperhatikan oleh anak, dan karena anak-anak itu mesin fotokopi dan memory pertamanya adalah memory emosi, mereka juga akan menjadi anak yang penuh kasih terhadap sesama.

Memory pertama anak berupa emosi/perasaan

Untuk anak sampai umur 5 tahun, mereka mengerti sekitarnya berdasarkan apa yang mereka rasakan. Mereka merasa senang, merasa diperhatikan, dan mereka akan mengingat apa yang mereka lakukan ketika mendapatkan perasaan itu. Hal ini contohnya adalah, kalau kita punya lebih dari 1 anak, ketika anak pertama merasa orangtua lebih memperhatikan anak yang kecil, si anak yang besar ini akan meniru kelakuan si adik karena berpikir itulah caranya untuk mendapatkan perhatian orangtuanya. Bahkan kadang-kadang, misalnya kita memarahi anak yang besar karena “nakal” ke adiknya, kemungkinan anak yang besar itu mengulangi kenakalannya ada, karena mereka merasa dimarahi itupun bentuk diperhatikan.

Berikan waktu khusus untuk anak secara rutin

Nah tips yang diberikan untuk mengatasi masalah begini jawabannya sudah jelas, harus ada waktu khusus untuk si anak besar tanpa kehadiran si adik. Berikan pengertian dalam bentuk pengalaman yang meberikan emosi positif ke si anak tersebut. Kalau sudah cukup besar, bisa sambil diberikan pengertian penjelasan mengenai posisi anak tersebut sebagai anak yang lebih besar dan berikan tanggungjawab sesuai dengan umurnya.

Teorinya gampang ya memberikan waktu khusus buat yang besar, tapi prakteknya kadang sulit apalagi misalnya kalau adiknya masih menyusui dan nempel terus sama ibunya. Nah di sini peran bapaknya diperlukan untuk lebih banyak memberikan perhatian buat si sulung. Waktu khusus yang diberikan ini tidak harus keluar rumah atau memakan waktu berjam-jam, bisa jadi setiap harinya 10 menit sebelum tidur, atau dipagi hari ajak anak bermain bersama. Kalau ada waktu libur, bisa juga sekali sebulan pergi berdua anak besar saja.

Pilih sekolah yang dekat dari rumah

Salah satu hal yang di diskusikan masalah memilih sekolah. Kita sebagai orang tua sering memilih sekolah yang kita anggap baik, tapi akhirnya jauh dari rumah. Disarankan, lebih baik memilih sekolah lokal yang dekat dari rumah, daripada memilih sekolah yang travel time nya saja pulang pergi sampai 1 jam lebih. Waktu untuk antar jemput anak itu bikin kita jadi orangtua lelah dan akhirnya semakin malas untuk berinteraksi dengan anak karena sudah lelah di jalan. Untuk anak yang masih usia muda, yang dibutuhkan dari sekolah itu adalah interaksi sosialnya. Misalnya sekolah dekat rumah ini dinilai kurang bagus akademiknya, tidak jadi masalah, karena akademik itu bisa selalu kita yang lengkapi di rumah.

Anak perlu punya waktu dan teman bermain rutin

Untuk anak homeschooling, masalahnya beda lagi. Masalah yang timbul biasanya karena anak tidak punya banyak kesempatan untuk interaksi dengan orang lain, akhirnya si anak akan terus menerus “mengetes” orangtuanya. Karena itu untuk anak homeschool, ada baiknya punya rutin untuk ketemu dengan anak-anak lain, dan lebih baik lagi kalau anak tersebut orang yang sama dan bisa menjalin persahabatan yang baik.

Untuk kegiatan di rumah, anak bisa diberi kesempatan bermain yang misalnya susah merapihkannya atau kotor secara rutin, misalnya sekali seminggu. Sebenarnya lebih baik kalau bisa tiap hari, tapi ya minimal ada jadwal sekali seminggu. Hal ini kebetulan baru kami terapkan juga, paling sedikit sekali seminggu anak-anak main di bak pasir dan main air. Lalu sekali seminggu di bawa ke tempat bermain yang tetap. Sekali seminggu anak di bawa jalan ke taman. Dan paling tidak sekali seminggu main ke mall hehehe.

Expose anak dengan banyak hal, beri penjelasan bila bertentangan dengan nilai dalam keluarga kita

Ada yang bertanya bagaimana menyikapi kalau teman anak di sekolah ada yang kelakuannya kurang baik, apakah kita perlu melarang anak kita berinteraksi dengan anak tersebut? Nah katanya anak itu perlu di ekspose dengan banyak hal, bukan cuma hal positif saja. Tidak apa-apa berteman dengan anak yang kita nilai kurang baik. Di situ anak diajarkan kalau dalam hidup ini tidak semua orang baik, tentunya kita tahu apa yang baik karena ada yang tidak baik. Lalu kita perlu menanamkan nilai apa yang baik dalam keluarga kita dan kenapa kita tidak melakukan hal yang menurut kita tidak baik itu.

Fase penting dalam mendidik emosi anak

Satu hal yang saya baru belajar, ternyata ada 3 fase yang penting dalam mendidik emosi anak: sampai dengan 5 tahun, anak belajar mengenai value keluarga kita berdasarkan apa yang kita contohkan. Anak akan ingat bagaimana perasaan dia terhadap sebuah hal yang terjadi dan memahami berdasarkan perasaan positif atau negatifnya.

Fase berikutnya 5 – 10 tahun, anak mulai bisa diberikan pengertian dengan lebih banyak penjelasan. Akan tetapi, mereka belum benar-benar bisa mengikuti 100 persen untuk melakukan apa yang dia tahu baik dan tidak baik. Di sini kita perlu mereinforce value yang sudah kita ajarkan di usia muda. Kalaupun memberi pilihan ke anak, haruslah ada batasan. Mungkin di sini fase diberi kebebasan dalam batasan yang jelas. Ekspektasi terhadap anak harus jelas, karena anak belum bisa memutuskan sendiri.

Fase berikutnya 10-15 tahun, anak mulai dilatih untuk lebih bertanggung jawab dengan setiap tindakannya. Karena anak setelah 15 tahun bisa jadi tidak tinggal dengan orang tua lagi, maka anak perlu mengerti kalau dia perlu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri (misalnya bangun jam berapa kalau mau ke sekolah jam berapa).

Haduh tulisannya agak random ya, mudah-mudahan yang baca bisa mengerti dan siapa tahu ada yang mau share juga mengenai masalah mendidik anak ini.

Security dari level bit (Bagian 2: Encoding Teks)

Saat ini masih banyak user dan juga programmer yang masih bingung dengan masalah “encoding” teks (misalnya ASCII, ISO8859-1, UTF-8, UTF-16, UTF32, dsb). Ini merupakan hal dasar yang penting, baik untuk keperluan sehari-hari maupun dalam bidang security. Ada beberapa attack yang berhubungan dengan encoding teks ini.

Encoding teks dan security

Sekilas topik encoding sepertinya hal yang membosankan dari sudut pandang security, tapi ada ada banyak masalah security yang berhubungan dengan encoding teks. Beberapa contohnya:

  • phishing attack memanfaatkan Unicode character yang mirip (character ambiguity)
  • phishing menggunakan karakter khusus untuk marker RTL (right to left) dan LTR (left to right)
  • Encoding alternatif untuk membypass filter
  • Overlong UTF-8 encoding attack
  • Membuat shell code yang bisa lolos encoding tertentu
  • Buffer overflow karena kesalahan penanganan encoding

Berbagai hal di atas sulit dijelaskan jika tidak memiliki pemahaman yang baik mengenai encoding, jadi di tulisan kali ini saya akan membahas mengenai text encoding.

Lanjutkan membaca “Security dari level bit (Bagian 2: Encoding Teks)”

Pahami Emoji dan Singkatan Sebelum Memakai

Evolusi gaya berkomunikasi merupakan salah satu hal yang belakangan ini semakin bikin saya sering membaca sebuah pesan berkali-kali sebelum membalasnya. Sejak jaman e-mail dan forum, ada banyak sekali singkatan dipakai. Dulu saya menyimpan forward e-mail yang berisikan penjelasan dari kebanyakan singkatan tersebut, lama-lama sebagian besar singkatan yang digunakan saya akhirnya ingat dan tanpa sadar sering menggunakannya juga.

Di jaman text messaging, mengetik dengan keyboard di handphone yang bukan qwerty sungguh membutuhkan waktu, keterbatasan jumlah karakter dalam 1 pesan juga membuat banyak orang jadi kreatif memakai berbagai singkatan dalam pesannya. Bahkan, kadang-kadang, untuk bisa mengirim pesan lebih banyak, beberapa orang menghilangkan spasi dan menggantikan spasi dengan cara memulai setiap kata baru dengan huruf besar. CthTlsnYgMnclSprtIniBsBcGa? Hahaha kesannya jadi kayak ngirim telegram jaman dulu saja ya.

Sekarang terjadi lagi pergeseran, handphone sudah punya keyboard lengkap qwerty dan tidak ada pembatasan karakter untuk mengirimkan pesan, orang-orang mulai memakai emoticon dan emoji untuk memberikan emosi dari tulisannya. Selain emoticon dan emoji, kadang bisa juga dengan memakai semua huruf kapital sebagai tanda sedang berteriak/berseru. Contoh pemakaian gaya komunikasi sekarang sebagai berikut:

percakapan antara 👧 dan 🧑

🧑: OMG LAMA BANGET SIH !!! 😠😠😠

👧: Maaf, masih macet, udah otw nih 😓🚖

Contoh percakapan di atas, antara seorang wanita dan pria, yang pria sudah marah karena menunggu lama si wanita. Si Wanita minta maaf dengan menunjukkan emosi udah buru-buru kok , tapi masih di taksi. Kira-kira begitulah contoh penjelasan sekarang ini. Masalahnya pemakaian emoji ini bisa muncul berbeda di layar penerima kalau mereka tidak menginstall font yang sama. Lalu muncullah stiker selain emoji.

Dulu saya senang dengan adanya emoticon ini, tapi yang paling sering saya pakai cuma senyum, ketawa, ngantuk atau pakai kacamata menunjukkan serius 🤓 atau sok cool 😎. Sekarang ini bukan cuma emoticon biasa, tapi juga banyak yang berupa gambar bergerak dan terus terang saya kurang suka memakainya karena mencarinya saja butuh waktu lama. Salah satu alasan lain saya malas pakai juga karena saya tidak selalu mengerti makna gambarnya. Bahkan kalau ada yg post menggunakan emoji, saya abaikan gambarnya dan baca pesannya saja.

Salah satu emoji yang sekarang sering dipakai kalau malas ngetik ok adalah jempol begini 👍 tapi ada juga yang salah kaprah memakai jempol ke bawah untuk ok , lalu memakai 🙏 untuk menyatakan terimakasih.

Kalau di FB biasanya setelah saling berkomen, kalau ga mau menjawab panjang lebar, orang hanya pencet like. Penggunaan like ini sudah mewakili dibaca dan disukai atau dibaca dan ga akan dibalas lagi, tapi bisa juga setelah dilike tandanya dibaca, di bawahnya masih di balas lagi.

Dari emoticon jadi emoji jadi sticker dan gambar bergerak .gif ataupun meme. Semua ini sudah menjadi pengganti kalimat-kalimat yang biasanya harus dituliskan dalam interaksi online. Bahasa tulisan ini cenderung mudah salah paham, karena beda meletakkan tanda baca saja bisa berbeda makna, belum lagi ada kemungkinan salah ketik/typo.

Kalau saya malah sering salah ketik kelupaan menambahkan kata “tidak” jadi maknanya berbeda sekali. Hal ini terjadi karena kalimat yang sudah terpikir di kepala dan tangan kalah cepat mengetiknya, lalu mata tidak membaca ulang kalimat yang sudah dituliskan. Hal ini bisa terjadi kalau lagi terburu-buru. Dalam interaksi online, kebanyakan orang sudah tidak memakai tanda baca yang dianjurkan buku tatabahasa. Untuk tulisan status sosmed atau percakapan di halaman chat, hal ini memang tidak perlu terlalu jadi masalah asalkan sama-sama mengerti. Tapi walaupun begitu, pemakaian emoji tertentu bisa beda banget artiya.

Kita perlu hati-hati dalam menggunakan emoji, kalau gak yakin artinya, mungkin ada baiknya gak usah pake gambar macem-macem. Contoh emoji yang sering salah pemakaiannya yaitu gambar yang ini: 💩💩💩. Kira-kira itu maksudnya orangnya kayak lagi sumpah serapah/ngomong jorok atau malah bagi-bagi coklat/icecream? Kalau menurut wikipedia, emoji itu berupa Pile of Poop.

screen capture dari internet

Sekarang ini, emoji itu juga ada di background FB, jadi hati-hati jangan sampai gunakan background itu terlalu sering, kecuali emang mau menunjukan perasaan jijik/ngomong jorok? Jangan nanti jadi seperti detektif Sherlock Holmes di film Elementary.

What’s on your mind? Poop or Chocolate IceCream?

Security dari level bit (Bagian 1: Encoding Base N)

Di masa awal kuliah ilmu komputer, mahasiswa diajari berbagai macam hal dasar mengenai komputer. Hal dasar pertama adalah bahwa data bisa dikonversi menjadi bilangan (data di sini berupa teks, foto, video, suara, dsb). Lalu setiap bilangan bisa dikonversi dalam representasi biner supaya bisa diproses oleh komputer digital. Beberapa pelajaran awal arsitektur komputer akan membahas mengenai gerbang logika, lalu bagaimana gerbang logika ini bisa dipakai untuk menjumlahkan. Setelah kita bisa menjumlahkan maka kita juga bisa mengurangi (di sini akan diajarkan mengenai komplemen 2). Setelah bisa menjumlahkan, kita akan bisa mengalikan.

Biasanya mahasiswa masih mengerti konsep-konsep tersebut ketika diajarkan, walau mungkin belum bisa menyambungkan ilmunya dengan komputer yang ditemui sehari-hari. Di masa-masa akhir kuliah, berbagai topik praktis diajarkan. Di sini mahasiswa akan bisa membuat web atau aplikasi praktis. Tapi biasanya ada gap pengetahuan dari hal yang dasar di tahun pertama dengan hal praktis di tahun terakhir.

Hex editor bukan benda ajaib

Contoh yang sederhana adalah masalah manipulasi bit atau pemahaman bahwa berbagai manipulasi data bisa dipahami dari level biner. Kebanyakan orang akan bingung berhadapan dengan hex editor untuk melihat data sebuah file, dan bahkan menganggap kalau hex editor (saja) cukup untuk menghack apa saja.

Lanjutkan membaca “Security dari level bit (Bagian 1: Encoding Base N)”

Ilmu komputer dan security

Seringkali ketika ingin menuliskan topik security, saya bingung mulai dari mana karena banyak sekali topik security yang butuh dasar ilmu komputer yang baik. Tanpa satu dasar yang baik, penjelasan topik security bisa jauh ke mana-mana. Selain itu saya juga sering dapat pertanyaan yang aneh-aneh.

Contoh pertanyaan konyol yang sering saya dapatkan adalah: saya diberi string dalam base64 dan ditanya apa artinya. Atau bagaimana mendecode string heksa yang adalah sebuah hash. Ini sama saja dengan bertanya: 763748 itu angka apa? bisa berupa apa saja, mungkin nomor Induk mahasiswa, mungkin sisa saldo rekening Anda, 6 digit terakhir nomoer telepon gebetan Anda, PIN iPad kakek Anda, dsb.

Kalau bisa melihat isi gembok, lebih gampang membukanya tanpa kunci
Lanjutkan membaca “Ilmu komputer dan security”