Masalah Orang Kaya

Belakangan ini ada 2 hal yang sering jadi konten dan pertanyaan di sosial media saya. Pertama tentang kebijakan untuk orang asing yang masuk ke Thailand harus bawa duit cukup selain tiket pulang dan pemesanan akomodasi dan hal lain tentang kebijakan baru dari bea cukai Indonesia yang membatasi berbagai barang bawaan yang berlebihan dan katanya akan dikenai pajak atau malah disita.

Kenapa saya sebut masalah orang kaya? Karena sebenarnya aturan itu tidak akan menjadi masalah untuk yang tidak berencana belanja banyak ataupun jalan-jalan ke luar negeri termasuk ke Thailand.

Lanjutkan membaca “Masalah Orang Kaya”

Kenapa Kita Butuh Tujuan dari Diri Sendiri

Tulisan hari ini semi curcol, diawali dengan perasaan kekaguman dengan seorang paman saya yang ternyata selama ini sudah mengumpulkan berbagai tulisan dalam bentuk blog. Kalau saya sepertinya punya banyak blog, paman saya ini punya lebih banyak lagi.

Walau ada banyak, blognya bukan blog random seperti saya. Semuanya ada tema dan topiknya yang menggambarkan dengan jelas apa sih motivasi/ tujuan/ dan harapannya dari setiap blog yang dikerjakan tersebut.

Dengan keterbatasan waktu, tenaga, maupun koneksi internet yang ada, paman saya mengumpulkan berbagai informasi yang menurutnya berharga untuk didokumentasikan dan dilestarikan. Mungkin ada yang berpikir mengumpulkan itu mudah. Tapi menurut saya, mengumpulkan informasi lalu menyajikannya kembali bukan pekerjaan mudah untuk seseorang yang memulai kegiatan tersebut saat sudah di atas 50 tahun.

Dari berbagai blog paman saya itu, dengan jelas terlihat apa yang membuat dia tetap melakukannya. Walaupun mungkin tidak selalu ada yang memberikan semangat, tapi paman saya tetap melakukan apa yang memang dia melakukan.

Oh ya cerita apa saja yang dilakukan paman saya bisa dibaca di tulisan sepupu saya DIP ini ya.

Berikut ini kesimpulan saya dari melihat hasil pekerjaan paman saya yang pastinya punya tujuan dari dirinya sendiri.

Lanjutkan membaca “Kenapa Kita Butuh Tujuan dari Diri Sendiri”

Ruang Rindu

Apa itu rindu?

Entah kenapa setiap kali mendengar kata ini, perasaan jadi terbawa sendu. Padahal, sekian lama jadi anak rantau, sudah terbiasa mengelola rasa rindu dan nggak terbawa perasaan jadi kelabu.

Aku masih ingat masa itu, bertahun-tahun yang lalu. Kali pertama tinggal jauh dari orang tua dan keluarga. Lulus SMA dan harus berpisah ribuan kilometer jauhnya dari rumah. Tinggal sendiri jadi anak kos di kota Bandung.

Tema Tantangan Menulis Tentang Ruang Rindu
Lanjutkan membaca “Ruang Rindu”

Memakai Lagi Produk Apple

Setelah sempat suka sekali memakai produk Apple dari jaman masih Power PC (dan bahkan sejak 6502 di Apple II/e), sampai membeli produk Mabcook Intel yang pertama, saya kemudian tidak suka memakai Apple . Tapi belakangan ini saya mulai lagi memakai produk Apple (Mac Mini, Mac Book Pro, iPhone, iPad, dan Apple Watch), walau tetap memakai produk lain juga.

Di posting saya tahun 2015 itu saya menyebutkan mulai menghindari Apple karena faktor: harga, dan masalah software dan juga kualitas hardware yang saat itu menurun.

Komplain Lama

Sejujurnya: alasan utama saya memakai lagi berbagai produk Apple karena ada beberapa pekerjaan yang membutuhkan, dan pekerjaan tersebut yang mendanai pembelian produk-produk Apple yang saya pakai. Jadi faktor harga yang dulu saya bahas di posting lama tertutupi karena dibayari. Masalah upgrade sebenarnya masih menyebalkan, tapi sepertinya harus diterima.

Secara software: macOS tetap menyebalkan untuk developer, masih lebih enak memprogram di Linux atau Windows. Tapi sayangnya beberapa hal hanya bisa dilakkan di macOS, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan development iOS dan juga kadang dibutuhkan untuk pentest aplikasi iOS. Beberapa hal sudah membaik sejak komplain tahun 2015 yang saya tulis, misalnya sekarang macOS sudah punya Hypervisor dan file systemnya sudah diupdate menjadi AFS.

Lanjutkan membaca “Memakai Lagi Produk Apple”

Hari Rabu, 5 Agustus 2009

Saya masih ingat 12 tahun lalu. Hari itu, hari baru berganti ke hari Rabu. Sekitar 10 menit setelah pergantian hari, saya kehilangan bapak saya, setelah beberapa waktu di rawat di rumah sakit.

Setelah beberapa hari mengalami roller coaster emosi, antara merelakan bapak pergi dan tidak, akhirnya saya menyerahkan yang terbaik pada Tuhan.

Tahun lalu, saya sudah menuliskan juga tentang hal ini. Sebenarnya tahun ini tidak ingin menuliskannya lagi karena tidak ingin merasakan kesedihan yang sama lagi, tapi… akhirnya saya memutuskan tetap menulisnya untuk mengingat bapak saya.

Lanjutkan membaca “Hari Rabu, 5 Agustus 2009”

Manusia Berencana, Tuhan Menentukan

Tulisan ini salah satu cara saya menjaga mental menghadapi pandemi Covid-19. Sedikit curcol dan mengingatkan diri sendiri, dan tetap berharap dan percaya kalau pandemi akan berlalu.

Mari tetap berdoa untuk seluruh teman dan anggota keluarga, semoga yang sakit dipulihkan, dan yang berduka dihiburkan.

Berserah kepada Tuhan yang Maha Kuasa, dan bersyukur untuk setiap hari baru yang diberikan kepada kita. Jaga kesehatan hati dan pikiran selain kesehatan jasmani.

Lanjutkan membaca “Manusia Berencana, Tuhan Menentukan”